Sun Xiu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Infobox orangSun Xiu
Posthumous name (en)景皇帝
Biografi
Kelahiran235
Kematian3 September 264 (28/29 tahun)
  Kaisar Tiongkok Dong Wu

30 November 257 – 3 September 264
← Sun Liang (en)Sun Hao (en) →
Keluarga
Pasangan nikahEmpress Zhu (en)
AnakSun Wan (en)
Sun Gong (en)
Sun Mang (en)
Sun Bao (en)
Orang tuaSun Quan Jinghuai (en)
SaudaraSun Luyu, Sun Luban, Sun Deng (en), Sun Liang (en), Sun He (en), Sun Fen (en), Sun Lü (en) dan Sun Ba (en)
Sun Xiu
孫休
Kaisar Wu Timur
Berkuasa30 November 258 – 3 September 264
PendahuluSun Liang
PenerusSun Hao
Pangeran Langya (琅邪王)
Masa jabatanJanuari atau Februari 252 – 30 November 258
Informasi pribadi
Kelahiran235[a]
Kematian3 September 264 (usia 29)[a]
WangsaWangsa Sun
Nama lengkap
Nama keluarga: Sun (孫)
Nama kecil: Xiu (休)
Nama kehormatan: Zilie (子烈)
  • Yong'an (永安): 258–264
Nama anumerta
Kaisar Jing (景帝)
AyahSun Quan
IbuPermaisuri Jinghuai
PasanganPermaisuri Zhu
Anak
  • Sun Wan
  • Sun Gong
  • Sun Mang
  • Sun Bao

Sun Xiu (235 – 3 September 264),[a] nama kehormatan Zilie, secara resmi dikenal sebagai 'Kaisar Jing dari Wu' , adalah kaisar ketiga dari negara Wu Timur pada zaman Tiga Negara di Tiongkok.

Kehidupan awal[sunting | sunting sumber]

Sun Xiu dilahirkan pada tahun 235 dan putra dari kaisar pendiri Wu, Sun Quan dengan salah satu selirnya, Permaisuri Wang. Di masa mudanya, dia dipuji karena kesungguhannya. Sekitar tahun 250, Sun Quan mengatur pernikahan antara Sun Xiu dan Putri Zhu, anak perempuan dari putri Sun Quan Sun Luyu dan suaminya Zhu Ju.

Pada tahun 252, tepat sebelum Sun Quan meninggal, ia memberikan gelar Pangeran Langya kepada Sun Xiu, dengan kerajaannya di Hulin (虎林; kini Chizhou, Anhui). Belakangan pada tahun yang sama, setelah saudaranya Sun Liang menjadi kaisar, bupati Zhuge Ke tidak menghendaki para pangeran tersebut ditempatkan di dekat pangkalan militer penting di sepanjang Sungai Yangtze, sehingga ia memindahkan Sun Xiu ke wilayah Komando Danyang (丹陽郡; kini Xuancheng, Anhui). Tidak seperti saudaranya Sun Fen (孫奮), Sun Xiu tidak melawan langkah Zhuge Ke. Begitu dia berada di Danyang, pejabat komando Li Heng (李衡) punya banyak alasan untuk menindasnya. Sun Xiu tidak sanggup dengan intimidasi Li Heng sehingga dia minta dipindahkan ke tempat lain. Sun Liang kemudian mengeluarkan perintah untuk memindahkannya ke wilayah Komando Kuaiji (saat ini di sekitar Shaoxing, Zhejiang).

Pada tahun 255, atas dorongan dari adik Sun Xiu Sun Luban, bupati Sun Jun mengeksekusi Sun Luyu, adik tiri sekaligus ibu mertua Sun Xiu. Sun Xiu mulai takut akan keselamatannya sendiri, sehingga dia mengirim istrinya, Putri Zhu kembali ke ibu kota kekaisaran Jianye dan mengajukan perceraian dengannya, tetapi Sun Jun menolak permintaannya dan mengirim kembali Putri Zhu kepada Sun Xiu.

Pada tahun 258, setelah kegagalan kudeta melawan bupati Sun Chen (sepupu dan pengganti Sun Jun), Sun Liang digulingkan dan digantikan oleh Sun Xiu sebagai kaisar Wu yang baru.

Kudeta melawan Sun Chen[sunting | sunting sumber]

Setelah aksesinya, Sun Xiu memerintahkan lima wilayah baru untuk ditambahkan ke dalam teritori Sun Chen untuk menyanjungnya, selain itu juga diberikan kehormatan kepada saudara Sun Chen. Namun, Sun Chen kemudian bermasalah dengan Sun Xiu atas insiden yang relatif kecil - dia membawa makanan dan anggur ke istana kekaisaran dan meminta kaisar untuk makan bersamanya, tetapi sang kaisar menolak. Sun Chen kemudian makan bersama jenderal Zhang Bu sebagai gantinya dan dengan santainya mengatakan bahwa dia bisa saja menggantikan Sun Xiu dengan mudah jika dia mau. Zhang Bu kemudian diam-diam melaporkan ketidakpuasan Sun Chen pada Sun Xiu. Meskipun Sun Xiu terus berpura-pura bersikap ramah terhadap Sun Chen, secara diam-diam dia mulai meningkatkan kewaspadaannya terhadap Sun Chen. Di sisi lain, Sun Chen juga mulai khawatir akan hubungannya dengan Sun Xiu, sehingga dia meminta izin untuk pergi ke Wuchang (武昌; kini Ezhou, Hubei) dan mengawasi pertahanan di perbatasan.

Meskipun Sun Xiu menyetujui permintaan Sun Chen, dia menduga Sun Chen ingin merebut kendali Wuchang dan kemudian memberontak melawannya. Pejabat lainnya, Wei Miao (魏邈), juga memperingatkan Sun Xiu bahwa Sun Chen mungkin merencanakan pengkhianatan saat dia meminta untuk pergi ke Wuchang. Selain itu, ada juga desas-desus yang tersebar luas bahwa Sun Chen tidak setia terhadap Sun Xiu.[2] Sun Xiu kemudian bersekongkol dengan Zhang Bu dan jenderal lainnya Ding Feng untuk membunuh Sun Chen dalam sebuah pesta selama Festival Laba (Hari ke 8 bulan gerhana ke 12). Sun Chen mendapat kabar dari rencana tersebut dan mulai khawatir, tetapi masih menghadiri pesta tersebut, di mana dia ditangkap oleh prajurit Zhang Bu dan Ding Feng. Ketika Sun Chen memohon untuk diampuni dan memohon untuk diasingkan ke Provinsi Jiao atau diturunkan statusnya menjadi seorang budak, Sun Xiu menolak untuk mengampuninya dan mengatakan bahwa ia juga tidak mengampuni Teng Yin atau Lu Ju saat ia berkuasa pada tahun 256. Sun Xiu kemudian memerintahkan Sun Chen untuk dieksekusi bersama dengan anggota keluarganya.

Masa pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Sebagai kaisar, Sun Xiu dikenal karena toleransinya terhadap berbagai pendapat, serta kesabarannya. Namun, ia tampaknya bukan kaisar yang sangat cakap, baik dalam masalah militer atau domestik, dan ia mempercayakan sebagian besar urusan penting kepada Zhang Bu dan Puyang Xing, meski keduanya juga tidak mampu. Keduanya juga korup. Oleh karena itu, pemerintahannya tidak efisien atau efektif. Misalnya, pada tahun 260, dengan dukungan Puyang Xing, sebuah proyek mahal dimulai untuk membangun danau buatan yang dikenal sebagai Danau Puli di lokasi yang sekarang di dekat Xuancheng, Anhui untuk tujuan irigasi, meskipun banyak pejabat meyakin bahwa proyek tersebut terlalu mahal dan belum tentu berhasil. Akhirnya, proyek tersebut harus ditinggalkan ketika sudah jelas proyek tersebut mangkrak.

Pada tahun pertama pemerintahannya, Universitas Kekaisaran Nanking didirikan, dengan Wei Zhao sebagai presiden pertamanya.

Pada tahun 260, Sun Xiu, yang selalu khawatir tentang plot mengenai saudaranya yang telah digulingkan, mantan kaisar Sun Liang, bertindak setelah menerima laporan palsu bahwa Sun Liang telah menggunakan sihir. Dia menyrunkan status Sun Liang dari Pangeran Kuaiji menjadi Marquis Houguan dan mengirimnya ke marquisanya (pada masa sekarang Fuzhou, Fujian). Sun Liang meninggal dalam perjalanan ke Houguan - banyak yang meyakini bahwa dia bunuh diri, tetapi beberapa sejarawan percaya bahwa Sun Xiu meracuninya.

Pejabat Wu Xue Xu, yang mengunjungi negara sekutu Wu Shu Han pada 261, memberikan gambaran mengenai Shu kepada Sun Xiu setelah kembali:

Kaisar tidak kompeten dan tidak tahu akan kesalahannya; bawahannya hanya mencoba bertahan tanpa menimbulkan masalah bagi diri mereka sendiri. Ketika saya mengunjungi mereka, saya tidak pernah mendengar kata-kata yang jujur, dan saat saya mengunjungi desa mereka, penduduknya seperti kelaparan. Saya pernah mendengar cerita tentang burung layang-layang dan burung pipit yang suka membuat sarang di atas rumah-rumah mewah, yakin bahwa itu adalah tempat yang paling aman, tanpa menyadari bahwa tumpukan jerami dan balok-balok penopangnya terbakar dan bencana yang datang. Mungkin seperti inilah keadaan mereka.

Para sejarawan banyak yang percaya bahwa Xue Xu tidak hanya mengacu pada Shu, melainkan menggunakan situasi di Shu sebagai alegori untuk memperingatkan Sun Xiu bahwa Wu berada dalam situasi yang sama. Sun Xiu tampaknya tidak memahami maksud Xue Xu.

Pada tahun 262, Sun Xiu menempatkan istrinya Putri Zhu sebagai permaisuri. Dia juga menunjuk putra sulungnya, Sun Wan, sebagai putra mahkota.

Pada tahun 263, karena korupsi yang dilakukan gubernur komando Sun Xu (孫諝), penduduk di Jiaozhi (交趾; kini Hanoi, Vietnam) memberontak, dan mereka bergabung dengan penduduk di Jiuzhen (九真; Thanh Hóa modern, Vietnam) dan Rinan (日南, Quang Tri modern, Vietnam). Pemberontak tersebut juga meminta bantuan militer dari negara saingan Wu, Wei. (Wei dan negara penggantinya, dinasty Jin, memang memberikan bantuan kepada para pemberontak. Selain itu, pemberontakan tidak mereda sampai tahun 271, beberapa tahun hingga masa pemerintahan penerus Sun Xiu, Sun Hao.)

Pada tahun 263, ketika negara sekutu Wu Shu diserang oleh negara saingan mereka Wei, mereka meminta bantuan dari Wu. Sun Xiu mengirim dua pasukan yang terpisah - satu untuk menyerang Shouchun (sekarang Provinsi Shou, Anhui) dan yang lainnya untuk menyerang wilayah Komando Hanzhong – untuk mengalihkan perhatian pasukan Wei dan memaksa mereka mundur dari Shu. Namun, kedua pasukan tersebut gagal dalam misi mereka. Kaisar Shu Liu Shan menyerah kepada Wei pada akhir tahun tersebut, sehingga mengakhiri keberadaan Shu. Ketika Sun Xiu mendengar bahwa beberapa mantan komandan Shu tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah Liu Shan menyerah, dia mengirim pasukannya dalam upaya menaklukkan mereka untuk Wu. Namun, Luo Xian, mantan jenderal Shu yang ditempatkan di wilayah Komando Badong (巴東郡; kini di sekitar Bendungan Tiga Ngarai), berhasil mempertahankan posisinya melawan invasi Wu dan akhirnya menyerah kepada Wei.

Pada musim panas tahun 264, Sun Xiu mengalami sakit dan tidak bisa berbicara, tetapi masih bisa menulis, jadi dia menuliskan sebuah dekrit untuk memanggil Puyang Xing ke istana kekaisaran, di mana dia mempercayakan putra mahkota Sun Wan kepada Puyang Xing. Sun Xiu meninggal segera sesudahnya. Puyang Xing, tidak mengikuti keinginan Sun Xiu yang sekarat dan menjadikan Sun Wan sebagai kaisar baru. Sebaliknya, setelah berdiskusi dengan Zhang Bu, ia memutuskan untuk menempatkan kaisar yang lebih tua dan lebih dewasa di atas takhta. (Tidak diketahui berapa usia Sun Wan pada saat kematian Sun Xiu, tapi melihat Sun Xiu yang berusia 29 tahun ketika dia meninggal, kemungkinan besar Sun Wan saat itu masih anak-anak.) Atas rekomendasi Wan Yu, Puyang Xing dan Zhang Bu melantik Sun Hao, putra Sun He (mantan putra mahkota selama pemerintahan Sun Quan), atas takhta tersebut.

Sebuah makam yang terletak di Kabupaten Dangtu, Anhui diperkirakan milik Sun Xiu dan Putri Zhu.[3]

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c Biografi Sun Xiu dalam Sanguozhi mencatat bahwa ia meninggal pada hari guiwei pada bulan ke-7 tahun ke-7 era Yong'an pada masa pemerintahannya, dan ia berusia 30 tahun (berdasarkan East Asian age reckoning) saat meninggal.[1] Tanggal kematiannya dalam kalender Gregorian adalah 3 September 264. Karena berusia 29 tahun ketika dia meninggal, jika dihitung maka dia lahir pada tahun 235.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Sanguozhi vol. 48.
  2. ^ Sanguozhi vol. 64.
  3. ^ IA CASS (2017). "High-rank tomb of East Wu Dynasty was found in Anhui". Chinese Archaeology (dalam bahasa Inggris). China: The Institute of Archaeology, Chinese Academy of Social Sciences. Diakses tanggal 2 Agustus 2018. 
Kaisar Jing dari Wu Timur
Lahir: 235 Meninggal: 264
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Sun Liang
Kaisar Wu Timur
258–264
Diteruskan oleh:
Sun Hao
Hanya gelar saja
Didahului oleh:
Sun Liang
— TITULER —
Kaisar Tiongkok
258–264
Alasan kegagalan suksesi:
Tiga Kerajaan
Diteruskan oleh:
Sun Hao