Lompat ke isi

Kitin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: komersil → komersial (4)
Baris 41: Baris 41:


== Kitosan ==
== Kitosan ==
Kitosan ({{lang-en|[[Chitosan]]}}), pertama kali ditemukan oleh Rouget pada 1859, adalah biopolimer polisakarida penting dan sangat melimpah.{{fact}} Kitosan dihasilkan oleh [[deasetilasi]] molekul basa N ([[nitrogen]]) parsial pada kitin, yang secara komersil diekstrak dari kulit [[udang]] dan [[kerang]].{{fact}} Deasetilasi tersebut berlangsung secara enzimatis dibantu oleh [[kitin deasetilase]] (EC 3.5.1.41).<ref name="Baker">
Kitosan ({{lang-en|[[Chitosan]]}}), pertama kali ditemukan oleh Rouget pada 1859, adalah biopolimer polisakarida penting dan sangat melimpah.{{fact}} Kitosan dihasilkan oleh [[deasetilasi]] molekul basa N ([[nitrogen]]) parsial pada kitin, yang secara komersial diekstrak dari kulit [[udang]] dan [[kerang]].{{fact}} Deasetilasi tersebut berlangsung secara enzimatis dibantu oleh [[kitin deasetilase]] (EC 3.5.1.41).<ref name="Baker">
{{cite journal |last=Baker |first=LG |coauthors= Specht CA, Donlin MJ|year=2007|title=Chitosan, the deacetylated form of chitin, is necessary for cell wall integrity in ''Cryptococcus neoformans''|journal="Eukaryotic Cell"|volume=6|issue=5|pages=855-867|url= |format=pdf|doi=10.1128/EC.00399-06}}</ref>
{{cite journal |last=Baker |first=LG |coauthors= Specht CA, Donlin MJ|year=2007|title=Chitosan, the deacetylated form of chitin, is necessary for cell wall integrity in ''Cryptococcus neoformans''|journal="Eukaryotic Cell"|volume=6|issue=5|pages=855-867|url= |format=pdf|doi=10.1128/EC.00399-06}}</ref>


Polimer kitosan dapat terbentuk dari berbagai tingkat deasetilasi.{{fact}} Kitosan secara alami ditemukan paada dinding sel fungi kelas ''[[Zygomycetes]]'' dan pada [[kutikula]] serangga.{{fact}}Informasi mengenai peran [[biologis]] kitosan didapat dari penelitian menggunakan model khamir ''[[Saccharomyces cerevisiae]]''.<ref name="Baker"/> <ref>Raafat D, von Bargen K, Haas A, Sahl HG. 2008. Insights into the mode of action of chitosan as an antibacterial compound. ''Appl Environ Microbiol'' 74:3764-3773</ref>
Polimer kitosan dapat terbentuk dari berbagai tingkat deasetilasi.{{fact}} Kitosan secara alami ditemukan paada dinding sel fungi kelas ''[[Zygomycetes]]'' dan pada [[kutikula]] serangga.{{fact}}Informasi mengenai peran [[biologis]] kitosan didapat dari penelitian menggunakan model khamir ''[[Saccharomyces cerevisiae]]''.<ref name="Baker"/><ref>Raafat D, von Bargen K, Haas A, Sahl HG. 2008. Insights into the mode of action of chitosan as an antibacterial compound. ''Appl Environ Microbiol'' 74:3764-3773</ref>


=== Produksi komersial dan kegunaan ===
=== Produksi komersial dan kegunaan ===
Kitosan diproduksi secara komersil dalam skala besar di berbagai belahan dunia, termasuk [[Jepang]], [[Amerika Utara]], [[Polandia]], [[Italia]], [[Rusia]], [[Norwegia]], dan [[India]].{{fact}} Banyaknya permintaan akan kitosan dipicu fakta akan keunikan karakteristik biologisnya seperti [[biodegradabilitas]], [[biokompabilitas]], dan tidak beracun, sehingga memungkinkan aplikasi di berbagai bidang.{{fact}} Meskipun sangat berlimpah di alam, tetapi pemanfaatan kitosan baru berkembang pada dua dekade terakhir.{{fact}} Kini kitosan banyak digunakan di bidang [[pangan]], [[farmasi]], [[medis]], [[tekstil]], [[pertanian]], dan industri lain misalnya [[purifikasi]] limbah.{{fact}}
Kitosan diproduksi secara komersial dalam skala besar di berbagai belahan dunia, termasuk [[Jepang]], [[Amerika Utara]], [[Polandia]], [[Italia]], [[Rusia]], [[Norwegia]], dan [[India]].{{fact}} Banyaknya permintaan akan kitosan dipicu fakta akan keunikan karakteristik biologisnya seperti [[biodegradabilitas]], [[biokompabilitas]], dan tidak beracun, sehingga memungkinkan aplikasi di berbagai bidang.{{fact}} Meskipun sangat berlimpah di alam, tetapi pemanfaatan kitosan baru berkembang pada dua dekade terakhir.{{fact}} Kini kitosan banyak digunakan di bidang [[pangan]], [[farmasi]], [[medis]], [[tekstil]], [[pertanian]], dan industri lain misalnya [[purifikasi]] limbah.{{fact}}
Beberapa tahun terakhir, kitosan menarik banyak perhatian karena menunjukkan aktivitas antimikrobial terhadap fungi, [[bakteri]], dan [[virus]].{{fact}} Aplikasi komersil dari aktivitas komersil kitosan antara lain penggunaan sebagai pengawet makanan, obat anti infeksi, dan tekstil bebas mikroba.{{fact}}
Beberapa tahun terakhir, kitosan menarik banyak perhatian karena menunjukkan aktivitas antimikrobial terhadap fungi, [[bakteri]], dan [[virus]].{{fact}} Aplikasi komersial dari aktivitas komersial kitosan antara lain penggunaan sebagai pengawet makanan, obat anti infeksi, dan tekstil bebas mikroba.{{fact}}


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 9 April 2020 07.33

Struktur molekul Kitin

Kitin adalah polisakarida struktural yang digunakan untuk menyusun eksoskleton dari artropoda (serangga, laba-laba, krustasea, dan hewan-hewan lain sejenis).[1] Kitin tergolong homopolisakarida linear yang tersusun atas residu N-asetilglukosamin pada rantai beta dan memiliki monomer berupa molekul glukosa dengan cabang yang mengandung nitrogen. [2] Kitin murni mirip dengan kulit, tetapi akan mengeras ketika dilapisi dengan garam kalsium karbonat.[1] Kitin membentuk serat mirip selulosa yang tidak dapat dicerna oleh vertebrata.[2]

Kitin adalah polimer yang paling melimpah di laut. Sedangkan pada kelimpahan di muka bumi, kitin menempati posisi kedua setelah selulosa.[2] Hal ini karena kitin dapat ditemukan di berbagai organisme eukariotik termasuk serangga, moluska, krustasea, fungi, alga, dan protista.[3]

Saccharomyces cerevisiae (di bawah mikroskop DIC) memiliki dinding sel terbuat dari kitin

Kitin sebagai Polisakarida Struktural

Kitin pada Cendawan

Kitin adalah komponen struktural utama dinding sel khamir dan cendawan berfilamen. [4] Jumlah kitin pada khamir dan cendawan berfilamen cukup jauh berbeda.[4] Kitin pada khamir Saccharomyces cerevisiae mencapai 1-2% dari bobot kering dinding sel, sedangkan proporsi pada cendawan berfilamen bervariasi antara 10-30% dari bobot kering dinding sel.[4]

Kitin sintase

Kitin sintase adalah gabungan berbagai enzim yang digunakan oleh semua organisme penghasil kitin untuk membentuk polimer dari rantai beta 1-4 N-asetilglukosamin.[butuh rujukan] Kemiripan enzim kitin sintase ini pada berbagai organisme menunjukkan adanya kesamaan nenek moyang organisme eukariotik.[butuh rujukan] Enzim kitin sintase terdapat di dalam membran sel dan persimpangan membran sehingga monomer N-asetilglukosamin dapat ditambahkan membentuk polimer sambil ditransportasikan melewati membran.[butuh rujukan] Analisis filogenetik menunjukkan bahwa kitin sintase menghasilkan kitin pada berbagai lokasi sel dan untuk berbagai fungsi.[butuh rujukan] Oleh karena itu, suatu organisme dapat memiliki beberapa jenis enzim kitin sintase.[butuh rujukan]

Kitosan

Kitosan (bahasa Inggris: Chitosan), pertama kali ditemukan oleh Rouget pada 1859, adalah biopolimer polisakarida penting dan sangat melimpah.[butuh rujukan] Kitosan dihasilkan oleh deasetilasi molekul basa N (nitrogen) parsial pada kitin, yang secara komersial diekstrak dari kulit udang dan kerang.[butuh rujukan] Deasetilasi tersebut berlangsung secara enzimatis dibantu oleh kitin deasetilase (EC 3.5.1.41).[5]

Polimer kitosan dapat terbentuk dari berbagai tingkat deasetilasi.[butuh rujukan] Kitosan secara alami ditemukan paada dinding sel fungi kelas Zygomycetes dan pada kutikula serangga.[butuh rujukan]Informasi mengenai peran biologis kitosan didapat dari penelitian menggunakan model khamir Saccharomyces cerevisiae.[5][6]

Produksi komersial dan kegunaan

Kitosan diproduksi secara komersial dalam skala besar di berbagai belahan dunia, termasuk Jepang, Amerika Utara, Polandia, Italia, Rusia, Norwegia, dan India.[butuh rujukan] Banyaknya permintaan akan kitosan dipicu fakta akan keunikan karakteristik biologisnya seperti biodegradabilitas, biokompabilitas, dan tidak beracun, sehingga memungkinkan aplikasi di berbagai bidang.[butuh rujukan] Meskipun sangat berlimpah di alam, tetapi pemanfaatan kitosan baru berkembang pada dua dekade terakhir.[butuh rujukan] Kini kitosan banyak digunakan di bidang pangan, farmasi, medis, tekstil, pertanian, dan industri lain misalnya purifikasi limbah.[butuh rujukan] Beberapa tahun terakhir, kitosan menarik banyak perhatian karena menunjukkan aktivitas antimikrobial terhadap fungi, bakteri, dan virus.[butuh rujukan] Aplikasi komersial dari aktivitas komersial kitosan antara lain penggunaan sebagai pengawet makanan, obat anti infeksi, dan tekstil bebas mikroba.[butuh rujukan]

Referensi

  1. ^ a b Campbell, NA. Biologi (edisi ke-Edisi ke-5, Jilid 1, diterjemahkan oleh R. Lestari dkk.). Jakarta: Erlangga. hlm. hlm. 69–70. ISBN 9796884682. 
  2. ^ a b c Nelson, DL (2004). Lehninger Principles of Biochemistry (edisi ke-Fourth Edition). New York: W.H. Publisher. hlm. hlm. 251. 
  3. ^ Durkin CA, Mock T, Armburst EV. 2009. Chitin in diatoms and its association with the cell wall. Eucaryotic Cell 8:1038-1050.
  4. ^ a b c Hagen, S (2007). "The antifungal protein AFP from Aspergillus giganteus inhibits chitin synthesis in sensitive fungi" (pdf). Appl Environ Microbiol. 8–73 (7): 2148–2134. doi:10.1128/AEM.02497-06. 
  5. ^ a b Baker, LG (2007). "Chitosan, the deacetylated form of chitin, is necessary for cell wall integrity in Cryptococcus neoformans". "Eukaryotic Cell" (pdf). 6 (5): 855–867. doi:10.1128/EC.00399-06. 
  6. ^ Raafat D, von Bargen K, Haas A, Sahl HG. 2008. Insights into the mode of action of chitosan as an antibacterial compound. Appl Environ Microbiol 74:3764-3773