Kopi Jitu: Perbedaan antara revisi
Pinerineks (bicara | kontrib) k Menambah Kategori:Kopi menggunakan HotCat |
Pinerineks (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
| Baris 8: | Baris 8: | ||
== Catatan kaki == |
== Catatan kaki == |
||
<references /> |
<references /> |
||
{{Kopi di Indonesia}} |
|||
[[Kategori:Kopi]] |
[[Kategori:Kopi]] |
||
Revisi per 16 Mei 2020 02.42
Kopi Jitu (lakuran dari kopi siji jangungé pitu "kopi satu jangungnya tujuh") atau dikenal juga dengan nama kopi jagung dari adalah percampuran antara biji kopi dan biji jagung untuk membuat bubuk kopi.[1] Karena adanya jagung yang dominan dalam campuran kopi, rasa kopi jitu relatif gurih. Kopi jitu saat ini sudah jarang dijumpai, terlebih di kota-kota besar.[2]
Sejarah
Sebelum tahun 2000, harga kopi relatif tidak terjangkau masyarakat luas. Oleh karenanya, pembuatan kopi bubuk seringkali dicampur dengan biji jagung untuk menurunkan harga produksi. Akan tetapi, harga kopi dan jagung menjadi setara antara tahun 2000-2010, sehingga produsen kopi mulai memproduksi bubuk kopi yang murni 100% terbuat dari biji kopi.[3]
Kopi jagung ditengarai telah ada sejak era penjajahan Belanda. Kopi ini menjadi pilihan karena lebih terjangkau bagi masyarakat kebanyakan.[2]
Catatan kaki
- ^ Wahyuni, Tri. "Tren Kopi dari Masa ke Masa di Indonesia". gaya hidup. Diakses tanggal 2020-05-16.
- ^ a b Indonesia, INI BARU (2018-04-26). "Kopi Jagung dan Masyarakat Melarat Zaman Kolonial". INI BARU Indonesia. Diakses tanggal 2020-05-16.
- ^ Mustinda, Lusiana. "Tren Kopi di Indonesia, dari Kopi Jitu hingga Spesialiti Kopi yang Populer". detikfood. Diakses tanggal 2020-05-16.