Kopi kothok
Kopi kothok (aksara Jawa: ꦏꦺꦴꦥꦶꦏꦺꦴꦛꦺꦴꦏ꧀; kadang secara keliru disebut kopi klothok[1]) Adalah minuman tradisional Indonesia. Berbeda dengan kopi tubruk yang dibuat dengan cara menuangkan air panas ke bubuk kopi dan gula, kopi kothok dibuat dengan merebus kopi dan gula secara bersamaan (bukan diaduk di gelas).[2][3]
Istilah
[sunting | sunting sumber]Kata kothok dalam bahasa Jawa berarti direbus untuk dikentalkan.[4]
Ciri khas
[sunting | sunting sumber]Kopi kothok disebut sebagai minuman khas dari Cepu, dan Padangan meski juga dapat ditemukan di bagian pulau Jawa lainnya.[1][2] Kopi kothok merupakan sejenis kopi hitam yang dibuat dengan mencampurkan air, gula, dan bubuk kopi. Perbandingan bubuk kopi dan gula umumnya adalah sebesar satu banding dua. Jika menghendaki kopi yang lebih pahit, maka perbandingannya menjadi satu banding satu.[5] Kopi kothok disebut memiliki aroma yang lebih kuat dan tekstur yang lebih kental. Kopi kothok di Blora umumnya disangrai sendiri oleh pemilik warung.[6]
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Mustinda, Lusiana (2020-03-11). "Mencicip Kopi Klotok Khas Yogyakarta yang Istimewa". detikcom. Diakses tanggal 2020-05-16.
- ^ a b Widagdo, Y. Bayu. Kartaredjasa, Butet, ed. "Laporan Jurnalistik Butet Kartaredjasa (1): Energi Cepu, Energi Kopi Kothok". Bisnis.com. Diakses tanggal 2020-05-16.
- ^ "Kopi Kothok Khas Cepu". kumparan. Diakses tanggal 2020-05-16.
- ^ Lestari, Yayasan Sastra. Leksikon bahasa Jawa - Sejak 1997 (dalam bahasa Jawa).
- ^ bloranews (2017-04-01). "KOPI KOTHOK MINUMAN FAVORIT, DIDAERAH YANG TIDAK PUNYA HASIL KOPI | BLORANEWS". Diakses tanggal 2021-11-10.
- ^ "Kopi Kothok, Sensasi Legit dan Nikmat Khas Cepu, Jawa Tengah - Sonora.id". www.sonora.id. Diakses tanggal 2021-11-10.