Lompat ke isi

Seks dalam Islam: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Vincentjohnclaus (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 103.28.22.60
Tag: Pengembalian
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 13: Baris 13:
* Seks hanya boleh dilakukan dengan melalui [[faraj]], dan tidak boleh melalui [[dubur]].
* Seks hanya boleh dilakukan dengan melalui [[faraj]], dan tidak boleh melalui [[dubur]].
* Seks hanya boleh dilakukan oleh pasangan berlawanan jenis. [[Homoseksual]], [[gay]], atau [[lesbian]] terlarang dalam [[Islam]].
* Seks hanya boleh dilakukan oleh pasangan berlawanan jenis. [[Homoseksual]], [[gay]], atau [[lesbian]] terlarang dalam [[Islam]].
*Seks di benarkan dengan Hamba Sahaya.(Yang dimaksud hamba sahaya yang disuruh menebus dirinya ialah seorang budak hamba sahaya)


== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==

Revisi per 30 Mei 2020 17.59

Aturan mengenai seks diajarkan dalam Islam termasuk pula tuntunannya. Islam mengajarkan tidak mengingkari fitrah seorang manusia karena seks merupakan suatu kebutuhan. Meski terdapat beberapa aturan syariat dan adab untuk mengimbangi dan membatasi tindakan yang dianggap tabu sepserti ini.

Dalil

Aturan

  • Seks dibenarkan jika dilakukan oleh pasangan suami-istri yang telah menikah secara sah. Jika dilakukan oleh pasangan gelap (diluar nikah), maka hal itu disebut zina dan pelakunya dapat dihukum rajam.
  • Seks tidak boleh dilakukan ketika istri tengah mengalami haid atau nifas.
  • Seks hanya boleh dilakukan dengan melalui faraj, dan tidak boleh melalui dubur.
  • Seks hanya boleh dilakukan oleh pasangan berlawanan jenis. Homoseksual, gay, atau lesbian terlarang dalam Islam.
  • Seks di benarkan dengan Hamba Sahaya.(Yang dimaksud hamba sahaya yang disuruh menebus dirinya ialah seorang budak hamba sahaya)

Catatan kaki