Lompat ke isi

Michael Adrian: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kang AW (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'Michael Adrian (lahir tanggal 10 Januari 1987) adalah peraih medali emas Olimpiade Fisika Asia 2005 dan medali perunggu Olimpiade Fisika Internasional 2005. Anak pertama...'
 
Kang AW (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
Michael Adrian (lahir tanggal 10 Januari 1987) adalah peraih medali emas Olimpiade Fisika Asia 2005 dan medali perunggu Olimpiade Fisika Internasional 2005.
'''Michael Adrian''' (lahir tanggal 10 Januari 1987) adalah peraih medali emas Olimpiade Fisika Asia 2005 dan medali perunggu Olimpiade Fisika Internasional 2005.


Anak pertama dari pasangan Arianto Halim dan Lena Suryana ini, berhasil meraih medali emas dalam [[Olimpiade Fisika Asia]] (nama resmi: ''Asian Phisics Olympiad'' atau ''APhO'') ke-6 di [[Pekanbaru]], [[Riau]] pada 26 April -1 Mei 2005. Ia yang belum setahun bergabung dalam [[Tim Olimpiade Fisika Indonesia]], ternyata sudah bisa menyabet emas. Dalam ajang kompetisi tersebut, Indonesia berhasil meraih 4 medali emas, 1 perak, 2 perunggu, dan 1 honorable mention. [[Andhika Putra]] (SMA Sutomo 1 Medan), [[Ali Sucipto]] (SMA Xaverius 1 Palembang), [[Purnawirman]] (SMA Negeri 1 Pekanbaru), dan Michael Adrian (SMA Regina Pacis Bogor) memperoleh medali emas. [[Yongki Utama]] (SMA Dian Harapan Tangerang) memperoleh medali perak, serta [[Ario Prabowo]] (SMA Taruna Nusantara Magelang) dan [[Thomas Alfa Edison]] (SMA Negeri 3 Bandung) memperoleh medali perunggu. Prestasi ini menempatkan Indonesia pada peringkat dua, sedangkan juara umum berhasil direbut [[China]] dengan meraih 7 medali emas.
Anak pertama dari pasangan Arianto Halim dan Lena Suryana ini, berhasil meraih medali emas dalam [[Olimpiade Fisika Asia]] (nama resmi: ''Asian Phisics Olympiad'' atau ''APhO'') ke-6 di [[Pekanbaru]], [[Riau]] pada 26 April -1 Mei 2005. Ia yang belum setahun bergabung dalam [[Tim Olimpiade Fisika Indonesia]], ternyata sudah bisa menyabet emas.
Dalam ajang kompetisi tersebut, Indonesia berhasil meraih 4 medali emas, 1 perak, 2 perunggu, dan 1 honorable mention. [[Andhika Putra]] (SMA Sutomo 1 Medan), [[Ali Sucipto]] (SMA Xaverius 1 Palembang), [[Purnawirman]] (SMA Negeri 1 Pekanbaru), dan '''Michael Adrian''' (SMA Regina Pacis Bogor) memperoleh medali emas. [[Yongki Utama]] (SMA Dian Harapan Tangerang) memperoleh medali perak, serta [[Ario Prabowo]] (SMA Taruna Nusantara Magelang) dan [[Thomas Alfa Edison]] (SMA Negeri 3 Bandung) memperoleh medali perunggu. Prestasi ini menempatkan Indonesia pada peringkat dua, sedangkan juara umum berhasil direbut [[China]] dengan meraih 7 medali emas.


Atas prestasi yang dicapainya, Michael Adrian memperoleh beasiswa di [[Universitas Teknologi Nanyang]] (Nanyang Technological University), [[Singapura]].
Atas prestasi yang dicapainya, Michael Adrian memperoleh beasiswa di [[Universitas Teknologi Nanyang]] (Nanyang Technological University), [[Singapura]].

Revisi per 17 September 2008 11.39

Michael Adrian (lahir tanggal 10 Januari 1987) adalah peraih medali emas Olimpiade Fisika Asia 2005 dan medali perunggu Olimpiade Fisika Internasional 2005.

Anak pertama dari pasangan Arianto Halim dan Lena Suryana ini, berhasil meraih medali emas dalam Olimpiade Fisika Asia (nama resmi: Asian Phisics Olympiad atau APhO) ke-6 di Pekanbaru, Riau pada 26 April -1 Mei 2005. Ia yang belum setahun bergabung dalam Tim Olimpiade Fisika Indonesia, ternyata sudah bisa menyabet emas.

Dalam ajang kompetisi tersebut, Indonesia berhasil meraih 4 medali emas, 1 perak, 2 perunggu, dan 1 honorable mention. Andhika Putra (SMA Sutomo 1 Medan), Ali Sucipto (SMA Xaverius 1 Palembang), Purnawirman (SMA Negeri 1 Pekanbaru), dan Michael Adrian (SMA Regina Pacis Bogor) memperoleh medali emas. Yongki Utama (SMA Dian Harapan Tangerang) memperoleh medali perak, serta Ario Prabowo (SMA Taruna Nusantara Magelang) dan Thomas Alfa Edison (SMA Negeri 3 Bandung) memperoleh medali perunggu. Prestasi ini menempatkan Indonesia pada peringkat dua, sedangkan juara umum berhasil direbut China dengan meraih 7 medali emas.

Atas prestasi yang dicapainya, Michael Adrian memperoleh beasiswa di Universitas Teknologi Nanyang (Nanyang Technological University), Singapura.

Prestasi

Pranala luar