Lompat ke isi

Datuk Djamin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 23: Baris 23:
|nationality = {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
|nationality = {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
|death_date = 10 Mei 1957
|death_date = 10 Mei 1957
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Cipanas, Cianjur|Cipanas]], [[Cianjur]], [[Jawa Barat]]
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Cipanas, Cianjur|Cipanas]], [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]], [[Jawa Barat]]
|alma_mater = [[Universitas Leiden]]
|alma_mater = [[Universitas Leiden]]
|location =
|location =
Baris 29: Baris 29:
}}
}}


[[Meester in de Rechten|Mr.]] '''Mohammad Djamin'''<ref>[https://niadilova.wordpress.com/2015/01/05/minang-saisuak-204-mr-mohammad-djamin/ Mr. Mohammad Djamin] Niadilova.wordpress.com (5/1/2015). Diakses tanggal 13 Juni 2020</ref> (gelar Datuk Sutan Maharaja Besar) adalah pengacara dan politisi asal [[Minangkabau]] Indonesia. Dia juga pernah menjabat sebagai [[Gubernur Jawa Barat]] yang kedua. Djamin merupakan lulusan sekolah hukum di negeri [[Belanda]] dengan titel [[Meester in de Rechten|''Meester in de Rechten'']].<ref>Mohammad Hatta, Untuk Negeriku: Berjuang dan Dibuang, Kompas, 2011</ref> Tokoh nasional ini menduduki jabatan [[Gubernur Jawa Barat]] ketika ibu kota negara [[Jakarta]] diduduki tentara [[sekutu]] dan kemudian ibu kota dipindahkan ke [[Yogyakarta]]. Ia memimpin Jawa Barat tidak di [[Bandung]] karena sejak [[1946]] ibu kota Jawa Barat dipindahkan ke daerah pedalaman, yaitu [[Tasikmalaya]]. Dia menikah dengan Siti Nuraini, putri [[Suku Betawi|Betawi]] yang berprofesi sebagai penari. Putranya, [[Yazeed Djamin]], merupakan seorang komposer Indonesia yang cukup terkenal.<ref>Muhammad Syafiq, Ensiklopedia Musik Klasik, Adicita, 2003</ref>
[[Meester in de Rechten|Mr.]] '''Mohammad Djamin'''<ref>[https://niadilova.wordpress.com/2015/01/05/minang-saisuak-204-mr-mohammad-djamin/ Mr. Mohammad Djamin] Niadilova.wordpress.com (5/1/2015). Diakses tanggal 13 Juni 2020</ref> gelar '''Datuk Sutan Maharaja Besar''' (lahir di [[Sulit Air]], [[Kabupaten Solok]], [[Sumatra Barat]], 1903 – meninggal di [[Cipanas, Cianjur|Cipanas]], [[Kabupaten Cianjur]], [[Jawa Barat]], 10 Mei 1957 pada umur 54 tahun) adalah pengacara dan politisi asal [[Minangkabau]] Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai [[Gubernur Jawa Barat]] yang kedua. Djamin merupakan lulusan sekolah hukum di negeri [[Belanda]] dengan titel [[Meester in de Rechten|''Meester in de Rechten'']].<ref>Mohammad Hatta, Untuk Negeriku: Berjuang dan Dibuang, Kompas, 2011</ref> Tokoh nasional ini menduduki jabatan [[Gubernur Jawa Barat]] ketika ibu kota negara [[Jakarta]] diduduki tentara [[sekutu]] dan kemudian ibu kota dipindahkan ke [[Yogyakarta]]. Ia memimpin Jawa Barat tidak di [[Bandung]] karena sejak [[1946]] ibu kota Jawa Barat dipindahkan ke daerah pedalaman, yaitu [[Tasikmalaya]]. Dia menikah dengan Siti Nuraini, putri [[Suku Betawi|Betawi]] yang berprofesi sebagai penari. Putranya, [[Yazeed Djamin]], merupakan seorang komposer Indonesia yang cukup terkenal.<ref>Muhammad Syafiq, Ensiklopedia Musik Klasik, Adicita, 2003</ref>


== Keluarga ==
== Keluarga ==

Revisi per 28 Juni 2020 15.16

Datuk Djamin
Gubernur Jawa Barat ke-2
Masa jabatan
Desember 1945 – Juni 1946
PresidenSoekarno
Informasi pribadi
Lahir1903
Hindia Belanda Sulit Air, Sumatra Westkust, Hindia Belanda
Meninggal10 Mei 1957
Indonesia Cipanas, Cianjur, Jawa Barat
KebangsaanIndonesia Indonesia
Suami/istriSiti Nuraini
AnakYazeed Djamin
Orang tuaDatuk Malin Maharadja (ayah)
Alma materUniversitas Leiden
ProfesiPengacara
Politikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Mr. Mohammad Djamin[1] gelar Datuk Sutan Maharaja Besar (lahir di Sulit Air, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, 1903 – meninggal di Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, 10 Mei 1957 pada umur 54 tahun) adalah pengacara dan politisi asal Minangkabau Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat yang kedua. Djamin merupakan lulusan sekolah hukum di negeri Belanda dengan titel Meester in de Rechten.[2] Tokoh nasional ini menduduki jabatan Gubernur Jawa Barat ketika ibu kota negara Jakarta diduduki tentara sekutu dan kemudian ibu kota dipindahkan ke Yogyakarta. Ia memimpin Jawa Barat tidak di Bandung karena sejak 1946 ibu kota Jawa Barat dipindahkan ke daerah pedalaman, yaitu Tasikmalaya. Dia menikah dengan Siti Nuraini, putri Betawi yang berprofesi sebagai penari. Putranya, Yazeed Djamin, merupakan seorang komposer Indonesia yang cukup terkenal.[3]

Keluarga

Mohammad Djamin gelar Soetan Maharadja Besar dilahirkan di Sulit Air pada 1903. Beliau adalah anak mendiang Datuk Malin Maharadja, penghulu kepala Sulit Air, cucu kandung dari almarhum Datuk Radjo Mansoer, Larashoofd Sulit Air yang terakhir, dan koponakan dari Datuk Radjo Mansoer, mantri polisi kelas 2 di Kota Medan.

Pendidikan

Datuk Djamin sebagai mahasiswa di Universitas Leiden, Belanda

Karier

Kematian

Putra Sulit Air ini meninggal dunia pada hari Sabtu, 10 Mei 1957 di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Pemakamana jenazah almarhum di TPU Karet Jakarta dihadiri oleh banyak orang besar yang berasal dari Minangkabau.

Referensi

  1. ^ Mr. Mohammad Djamin Niadilova.wordpress.com (5/1/2015). Diakses tanggal 13 Juni 2020
  2. ^ Mohammad Hatta, Untuk Negeriku: Berjuang dan Dibuang, Kompas, 2011
  3. ^ Muhammad Syafiq, Ensiklopedia Musik Klasik, Adicita, 2003
Jabatan politik
Didahului oleh:
Mas Sutardjo Kertohadikusumo
Gubernur Jawa Barat
1945–1946
Diteruskan oleh:
Murdjani