Lompat ke isi

Stasiun Wonosari: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 7°41′51″S 109°42′05″E / 7.6973814°S 109.701308°E / -7.6973814; 109.701308
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
NaufalF (bicara | kontrib)
Penyesuaian nomor rute
k Alamat stasiun
Baris 9: Baris 9:
| desa = Wonosari
| desa = Wonosari
| kodepos = 54317
| kodepos = 54317
| alamat = {{rute|N|14|7}} Jalan Raya Wonosari
| alamat = {{rute|N|14|7}} Jalan Raya [[Kebumen]]-[[Purworejo]]
| kode = WNS
| kode = WNS
| class = III/kecil
| class = III/kecil
Baris 26: Baris 26:
Ciri khas bangunan stasiun ini sangatlah unik, salah satunya ialah pintu masuk ruang tunggu yang menyerupai pintu masuk [[masjid]] atau arsitektur [[Islam]] lainnya di depan dan belakang stasiun. Desain pintu tersebut adalah satu-satunya yang ada di Daop V. Ventilasinya pun berbentuk [[lingkaran]] yang dipasangi terali besi sehingga menambah artistik bangunan. Selain itu, adanya taman mempercantik stasiun. Tidak ada aktivitas penumpang di sini, namun suasananya cukup nyaman karena dikelilingi oleh hamparan [[sawah]] nan hijau.<ref name="mka"/>
Ciri khas bangunan stasiun ini sangatlah unik, salah satunya ialah pintu masuk ruang tunggu yang menyerupai pintu masuk [[masjid]] atau arsitektur [[Islam]] lainnya di depan dan belakang stasiun. Desain pintu tersebut adalah satu-satunya yang ada di Daop V. Ventilasinya pun berbentuk [[lingkaran]] yang dipasangi terali besi sehingga menambah artistik bangunan. Selain itu, adanya taman mempercantik stasiun. Tidak ada aktivitas penumpang di sini, namun suasananya cukup nyaman karena dikelilingi oleh hamparan [[sawah]] nan hijau.<ref name="mka"/>


Awalnya stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus ditambah satu [[sepur badug]] jarak pendek yang berfungsi untuk bongkar muat kereta pengangkut kendaraan bermotor roda empat.<ref name="mka">{{cite journal|journal=[[Majalah KA]] |year= 2014|first=S.|last=Prasetya|title=Wonosari (WNS): Diapit Jalan Raya & Persawahan|volume=96|page=13}}</ref> Setelah [[jalur ganda]] resmi dioperasikan pada segmen lintas stasiun ini hingga [[Stasiun Butuh]] per 13 Desember 2019 dan kemudian hingga [[Stasiun Kebumen]] keesokan harinya, emplasemen stasiun ini diperpanjang ke arah tenggara dan terdapat masing-masing satu jalur lurus dan jalur belok baru yang dibangun di sisi timur laut stasiun sehingga kini jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah [[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]] saja, sedangkan sepur lurus baru tersebut menjadi jalur 3 sebagai sepur lurus hanya untuk arah [[Stasiun Kroya|Kroya]]. Selain itu, sepur badug tersebut dibongkar dan persinyalan elektrik lama produksi Westinghouse Rail Systems yang telah beroperasi sejak 1999 sudah digantikan dengan yang terbaru produksi [[Len Industri|PT Len Industri]].
Awalnya stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus ditambah satu [[sepur badug]] jarak pendek yang berfungsi untuk bongkar muat kereta pengangkut kendaraan bermotor roda empat.<ref name="mka">{{cite journal|journal=[[Majalah KA]] |year= 2014|first=S.|last=Prasetya|title=Wonosari (WNS): Diapit Jalan Raya & Persawahan|volume=96|page=13}}</ref> Setelah [[jalur ganda]] resmi dioperasikan mulai dari stasiun ini hingga [[Stasiun Butuh]] per 13 Desember 2019 dan kemudian hingga [[Stasiun Kebumen]] keesokan harinya, emplasemen stasiun ini diperpanjang ke arah tenggara dan terdapat masing-masing satu jalur lurus dan jalur belok baru yang dibangun di sisi timur laut stasiun sehingga jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah [[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]] saja, sedangkan sepur lurus baru tersebut menjadi jalur 3 sebagai sepur lurus hanya untuk arah [[Stasiun Kroya|Kroya]]. Selain itu, sepur badug tersebut dibongkar dan persinyalan elektrik lama produksi Westinghouse Rail Systems yang telah beroperasi sejak 1999 sudah digantikan dengan yang terbaru produksi [[Len Industri|PT Len Industri]].


Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi persusulan antarkereta api.
Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi persusulan antarkereta api.

Revisi per 30 Juli 2020 15.04

Stasiun Wonosari

Tampak depan Stasiun Wonosari, 2019
Lokasi
Koordinat7°41′46″S 109°42′9″E / 7.69611°S 109.70250°E / -7.69611; 109.70250
Ketinggian+15 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi yang agak rendah dan dua peron pulau yang cukup tinggi)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananHanya untuk persusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Fasilitas dan teknis
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Wonosari (WNS) merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Wonosari, Kebumen, Kebumen. Stasiun yang terletak pada ketinggian +15 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi V Purwokerto. Stasiun ini berada tak jauh dari Jalan Raya Kebumen-Purworejo, hanya berjarak 40 meter ke arah timur laut.

Ciri khas bangunan stasiun ini sangatlah unik, salah satunya ialah pintu masuk ruang tunggu yang menyerupai pintu masuk masjid atau arsitektur Islam lainnya di depan dan belakang stasiun. Desain pintu tersebut adalah satu-satunya yang ada di Daop V. Ventilasinya pun berbentuk lingkaran yang dipasangi terali besi sehingga menambah artistik bangunan. Selain itu, adanya taman mempercantik stasiun. Tidak ada aktivitas penumpang di sini, namun suasananya cukup nyaman karena dikelilingi oleh hamparan sawah nan hijau.[5]

Awalnya stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus ditambah satu sepur badug jarak pendek yang berfungsi untuk bongkar muat kereta pengangkut kendaraan bermotor roda empat.[5] Setelah jalur ganda resmi dioperasikan mulai dari stasiun ini hingga Stasiun Butuh per 13 Desember 2019 dan kemudian hingga Stasiun Kebumen keesokan harinya, emplasemen stasiun ini diperpanjang ke arah tenggara dan terdapat masing-masing satu jalur lurus dan jalur belok baru yang dibangun di sisi timur laut stasiun sehingga jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Kutoarjo saja, sedangkan sepur lurus baru tersebut menjadi jalur 3 sebagai sepur lurus hanya untuk arah Kroya. Selain itu, sepur badug tersebut dibongkar dan persinyalan elektrik lama produksi Westinghouse Rail Systems yang telah beroperasi sejak 1999 sudah digantikan dengan yang terbaru produksi PT Len Industri.

Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi persusulan antarkereta api.

Insiden

Galeri

Panorama

Panorama Stasiun Wonosari. Dari kiri ke kanan: 1. jalur menuju Stasiun Kutowinangun; 2. toilet; 3. ruang PPKA; 4. ruang posko keamanan; 5. pintu keluar (pintu dengan desain segitiga kubah masjid); dan 6. jalur menuju Stasiun Kebumen.

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Susanti, D.M. (Januari 2008). Kajian atas Pengelolaan Pengetahuan dalam Pengoperasian Teknologi Persinyalan Kereta Api (Studi Kasus Daop 2 Bandung) (Tesis S2). Program Magister Studi Pembangunan, Sekolah Arsitektur, Pengembangan, dan Perencanaan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung. 
  4. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  5. ^ a b Prasetya, S. (2014). "Wonosari (WNS): Diapit Jalan Raya & Persawahan". Majalah KA. 96: 13. 
  6. ^ Suara Merdeka Cetak: KA Bima Anjlok, Jalur Selatan Macet 4 Jam
  7. ^ Tribun Jateng: Inilah Kronologi Tabrakan KA Bogowonto vs Alat Pemadat Aspal

Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 219: Jalur tidak dikenal "Kroya–Kutoarjo".

7°41′51″S 109°42′05″E / 7.6973814°S 109.701308°E / -7.6973814; 109.701308{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman