Lompat ke isi

Pewaris takhta Kerajaan Britania Raya: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Keckel (bicara | kontrib)
Update
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Sovereign's Throne.jpg|jmpl|Tahta Penguasa Monarki Britania Raya di dalam ruangan [[Dewan Bangsawan Britania Raya|Dewan Bangsawan]], tempat berlangsungnya [[Pidato dari tahta|pidato]] dari Penguasa Monarki pada saat [[Pernyataan Pembuka Parlemen]]]]
[[Berkas:Sovereign's Throne.jpg|jmpl|Takhta Penguasa Monarki Britania Raya di dalam ruangan [[Dewan Bangsawan Britania Raya|Dewan Bangsawan]], yang meruapakan tempat disampaikannya [[Pidato dari tahta|pidato]] dari penguasa monarki pada saat [[Upacara Pembukaan Parlemen]]]]
'''Pewaris Takhta Britania Raya''' ditentukan menurut keturunan, jenis kelamin (untuk yang lahir sebelum Oktober 2011), legitimasi, dan agama. Berdasarkan [[Hukum Umum]] (''Common Law''), Takhta Kerajaan diwariskan kepada keturunan penguasa monarki (anak-anak penguasa monarki) atau kepada garis keluarga terdekat penguasa monarki (ketika penguasa monarki tidak memiliki keturunan). [[Undang-Undang Hak Asasi 1689|UU Hak Asasi 1689]] dan [[Undang-Undang Pewarisan 1701|UU Pewarisan 1701]] membatasi pewarisan takhta kepada keturunan sah dari [[Sophia dari Hanover]] yang beragama Protestan dan berada dalam "komuni penuh dengan [[Gereja Inggris]]".<ref>{{Cite news|url=https://www.royal.uk/succession|title=Succession|last=Emma.Goodey|date=2016-03-17|newspaper=The Royal Family|language=en|access-date=2018-04-08}}</ref> Pasangan yang beragama [[Gereja Katolik Roma|Katolik Roma]] didiskualifikasi dari tahun 1689 hingga undang-undang tersebut diamendemen pada tahun 2015. Keturunan Protestan yang dikucilkan karena menjadi Katolik Roma masih memenuhi syarat.<ref>Bogdanor (1995), p. 55.</ref>
'''Pewaris takhta Kerajaan Britania Raya''' ditentukan berdasarkan keturunan, jenis kelamin (pewaris laki-laki yang lahir sebelum 28 Oktober 2011 mendahului kakak perempuan mereka dalam garis suksesi), legitimasi, dan agama. Berdasarkan [[hukum umum]], takhta kerajaan diwariskan kepada keturunan penguasa monarki atau kepada garis keluarga terdekat penguasa monarki (ketika penguasa monarki tidak memiliki keturunan). [[Bill of Rights 1689]] dan [[Undang-Undang Pewarisan 1701|UU Pewarisan 1701]] membatasi pewarisan takhta kepada keturunan sah dari [[Sophia dari Hanover]] yang beragama Protestan dan berada dalam "[[koinonia|persekutuan]] penuh dengan [[Gereja Inggris]]".<ref>{{Cite news|url=https://www.royal.uk/succession|title=Succession|last=Emma.Goodey|date=17 Maret 2016|newspaper=The Royal Family|language=en|access-date=8 April 2018}}</ref> Pewaris yang pasangannya beragama [[Gereja Katolik Roma|Katolik Roma]] dikecualikan dari garis suksesi dari tahun 1689 hingga undang-undang tersebut diamendemen pada tahun 2015. Keturunan Protestan yang dikecualikan karena menjadi Katolik Roma masih memenuhi syarat.<ref>Bogdanor (1995), hlm. 55.</ref>


Ratu [[Elizabeth II]] adalah penguasa monarki dan [[ahli waris tetap|pewaris tetap]]nya adalah putra sulungnya, [[Charles, Pangeran Wales]]. Kemudian, urutan selanjutnya adalah [[Pangeran William, Adipati Cambridge]], putra sulung Pangeran Charles. Urutan ketiga adalah [[Pangeran George dari Cambridge|Pangeran George]], putra sulung Pangeran William, diikuti oleh adik perempuannya, [[Putri Charlotte dari Cambridge|Putri Charlotte]], dan adik laki-lakinya [[Pangeran Louis dari Cambridge]]. Kemudian, urutan keenam adalah [[Pangeran Harry, Adipati Sussex]], putra bungsu Pangeran Charles. Berdasarkan [[Persetujuan Perth]], yang mulai berlaku pada tahun 2015, enam orang pertama yang menikah tanpa persetujuan penguasa monarki akan dikecualikan dari garis suksesi.
Garis Suksesi Takhta Britania Raya adalah urutan orang-orang yang memiliki hak dan memenuhi syarat sebagai pewaris takhta Britania Raya. Dalam hal ini, pemerintah tidak mempublikasikan daftar resmi dari orang-orang yang masuk dalam daftar urutan tersebut, namun berdasarkan data silsilah dan penelitian sederhana menyebutkan bahwa ada ribuan orang yang memiliki potensi berada dalam daftar tersebut.<ref name="WSJ">Sonne, Paul (27 April 2011). [http://online.wsj.com/article/SB10001424052748704889404576276502793788310.html "Last in the Line of Succession, Ms. Vogel is Glad She Isn't Queen"], ''Jurnal Wall Street'', diakses 24 September 2013.</ref>


Empat orang pertama dalam garis suksesi yang berusia di atas 21 tahun, dan pasangan penguasa monarki dapat ditunjuk sebagai [[Penasihat Negara]]. Penasihat Negara dapat melakukan beberapa tugas penguasa monarki di Britania Raya saat ia berada di luar negeri atau tidak mampu melaksanakan tugasnya untuk sementara waktu.
Ratu [[Elizabeth II, Ratu Britania Raya|Elizabeth II]] adalah penguasa monarki saat ini pewaris takhta kerajaan adalah putra tertuanya, [[Charles, Pangeran Wales]]. Kemudian, urutan selanjutnya adalah [[Pangeran William, Adipati Cambridge]], putra tertua dari Pangeran Charles. Ketiga adalah [[Pangeran George dari Cambridge|Pangeran George]], putra dari Pangeran William dan diikuti oleh adik perempuannya, [[Putri Charlotte dari Cambridge|Putri Charlotte]]. Kemudian, urutan kelima adalah [[Pangeran Louis dari Cambridge]], putra ketiga Pangeran William. Kemudian, urutan selanjutnya adalah [[Pangeran Henry (Harry), Adipati Sussex]], putra kedua dari Pangeran Charles dari Wales. Setiap dari enam orang pertama yang menikah tanpa persetujuan penguasa monarki (dalam hal ini adalah Sang Ratu) akan didiskualifikasi dari garis suksesi.


Britania Raya adalah salah satu dari 16 [[wilayah Persemakmuran]]. Setiap negara memiliki orang yang sama sebagai penguasa monarki dan garis suksesi takhta kerajaan yang sama. Pada tahun 2011, para perdana menteri dari wilayah persemakmuran [[Persetujuan Perth|setuju]] untuk menggunakan hasil persetujuan tersebut untuk mengubah aturan tentang garis suksesi takhta kerajaan sehingga [[primogenitur|primogenitur mutlak]] mulai berlaku kepada orang yang lahir setelah tanggal persetujuan ditetapkan, sedangkan persyaratan mengenai pewaris harus berjenis kelamin laki-laki dan larangan menikah dengan orang yang beragama Katolik Roma akan dicabut, tetapi penguasa monarki diharuskan untuk berada dalam persekutuan penuh dengan [[Gereja Inggris]]. Setelah undang-undang tersebut diberlakukan sesuai konstitusi masing-masing negara di wilayah Persemakmuran, undang-undang tersebut resmi berlaku pada tanggal 26 Maret 2015.
Empat orang pertama dari garis suksesi yang berusia diatas 21 tahun, dan pasangan dari penguasa monarki akan ditunjuk sebagai [[Konselor Negara]]. Konselor Negara melakukan beberapa tugas dari penguasa monarki di Britania Raya saat ia berada di luar negeri atau sementara tidak mampu melaksanakan tugasnya.

Britania Raya adalah salah satu dari 16 [[wilayah Persemakmuran]]. Masing-masing negara memiliki orang yang sama sebagai penguasa monarki dan urutan suksesi takhta kerajaan yang sama. Pada tahun 2011, para perdana menteri dari wilayah Persemakmuran [[Persetujuan Perth|setuju]] untuk mengadopsi hasil persetujuan tersebut untuk mengubah aturan tentang garis suksesi Takhta Kerajaan sehingga anak yang tertua akan menambahkan orang yang lahir setelah tanggal persetujuan dilaksanakan, persyaratan tentang harus berjenis kelamin laki-laki dan larangan menikah dengan orang yang beragama Katolik Roma akan dicabut, tetapi penguasa monarki diharuskan untuk berada dalam komuni penuh dengan [[Gereja Inggris]].Setelah undang-undang tersebut diberlakukan sesuai konstitusi masing-masing negara di wilayah Persemakmuran, undang-undang tersebut resmi berlaku pada tanggal 26 Maret 2015.


== Garis suksesi saat ini ==
== Garis suksesi saat ini ==

Revisi per 22 September 2020 16.37

Takhta Penguasa Monarki Britania Raya di dalam ruangan Dewan Bangsawan, yang meruapakan tempat disampaikannya pidato dari penguasa monarki pada saat Upacara Pembukaan Parlemen

Pewaris takhta Kerajaan Britania Raya ditentukan berdasarkan keturunan, jenis kelamin (pewaris laki-laki yang lahir sebelum 28 Oktober 2011 mendahului kakak perempuan mereka dalam garis suksesi), legitimasi, dan agama. Berdasarkan hukum umum, takhta kerajaan diwariskan kepada keturunan penguasa monarki atau kepada garis keluarga terdekat penguasa monarki (ketika penguasa monarki tidak memiliki keturunan). Bill of Rights 1689 dan UU Pewarisan 1701 membatasi pewarisan takhta kepada keturunan sah dari Sophia dari Hanover yang beragama Protestan dan berada dalam "persekutuan penuh dengan Gereja Inggris".[1] Pewaris yang pasangannya beragama Katolik Roma dikecualikan dari garis suksesi dari tahun 1689 hingga undang-undang tersebut diamendemen pada tahun 2015. Keturunan Protestan yang dikecualikan karena menjadi Katolik Roma masih memenuhi syarat.[2]

Ratu Elizabeth II adalah penguasa monarki dan pewaris tetapnya adalah putra sulungnya, Charles, Pangeran Wales. Kemudian, urutan selanjutnya adalah Pangeran William, Adipati Cambridge, putra sulung Pangeran Charles. Urutan ketiga adalah Pangeran George, putra sulung Pangeran William, diikuti oleh adik perempuannya, Putri Charlotte, dan adik laki-lakinya Pangeran Louis dari Cambridge. Kemudian, urutan keenam adalah Pangeran Harry, Adipati Sussex, putra bungsu Pangeran Charles. Berdasarkan Persetujuan Perth, yang mulai berlaku pada tahun 2015, enam orang pertama yang menikah tanpa persetujuan penguasa monarki akan dikecualikan dari garis suksesi.

Empat orang pertama dalam garis suksesi yang berusia di atas 21 tahun, dan pasangan penguasa monarki dapat ditunjuk sebagai Penasihat Negara. Penasihat Negara dapat melakukan beberapa tugas penguasa monarki di Britania Raya saat ia berada di luar negeri atau tidak mampu melaksanakan tugasnya untuk sementara waktu.

Britania Raya adalah salah satu dari 16 wilayah Persemakmuran. Setiap negara memiliki orang yang sama sebagai penguasa monarki dan garis suksesi takhta kerajaan yang sama. Pada tahun 2011, para perdana menteri dari wilayah persemakmuran setuju untuk menggunakan hasil persetujuan tersebut untuk mengubah aturan tentang garis suksesi takhta kerajaan sehingga primogenitur mutlak mulai berlaku kepada orang yang lahir setelah tanggal persetujuan ditetapkan, sedangkan persyaratan mengenai pewaris harus berjenis kelamin laki-laki dan larangan menikah dengan orang yang beragama Katolik Roma akan dicabut, tetapi penguasa monarki diharuskan untuk berada dalam persekutuan penuh dengan Gereja Inggris. Setelah undang-undang tersebut diberlakukan sesuai konstitusi masing-masing negara di wilayah Persemakmuran, undang-undang tersebut resmi berlaku pada tanggal 26 Maret 2015.

Garis suksesi saat ini

Enam orang pertama dalam garis suksesi
1. Pangeran Wales
2. Adipati Cambridge
3. Pangeran George dari Cambridge
4. Putri Charlotte dari Cambridge
5. Pangeran Louis dari Cambridge
6. Adipati Sussex

Daftar ini dibatasi hanya menampilkan keturunan Ratu Elizabeth II dari Britania Raya, George VI dari Britania Raya dan keturunan George V dari Britania Raya.

Catatan dan sumber:

XC Pengecualian sebagai orang Katolik Roma. Pengecualian ini tidak terpengaruh oleh Undang-undang Suksesi Takhta Inggris 2013. Hak suksesornya dicabut.
MC Orang-orang ini telah menikahi orang Katolik Roma dan haknya telah dicabut. Namun haknya akan diberikan kembali berdasarkan Undang-undang Suksesi Takhta Inggris 2013.
B terdaftar dan tercantum dalam situs resmi Monarki Inggris, "Succession", retrieved 13 May 2015.
D tercantum dalam situs Debrett's (tertanggal 20 Juni 2015): "The Line of Succession"
W tercantum dalam Whitaker's Almanack tahun 2015, London: Bloomsbury, ISBN 978-1-4729-0929-9, p. 22
1952 Daftar yang diterbitkan Ratu Elizabeth II pada tahun 1952[3]

Catatan

  1. ^ Most sources, including Whitaker's Almanack, exclude her as a confirmed Catholic, but Debrett's includes her in line.
  2. ^ Albert and Leopold Windsor were listed on The Official Website of the British Monarchy until 2015 and in the 2013 edition of Whitaker's Almanack as following Estella Taylor (b 2004) and eligible to succeed; MSN News, Debrett's and Whitaker's Almanack 2015 lists them after Lady Amelia Windsor and before Lady Helen Taylor. They were baptised as Catholics, and are not listed in line in editions of Whitaker's earlier than 2012.

Referensi

  1. ^ Emma.Goodey (17 Maret 2016). "Succession". The Royal Family (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 8 April 2018. 
  2. ^ Bogdanor (1995), hlm. 55.
  3. ^ "Line of succession to the throne". The Sydney Morning Herald. 7 February 1952. hlm. 6. 

Pranala luar