Red Dead Redemption 2: Perbedaan antara revisi
→Gameplay: Fix Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
→Plot: Susah Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 54: | Baris 54: | ||
Tindakan kriminal yang dilakukan anggota-anggota geng menyebabkan terjadinya konflik dengan berbagai lawan termasuk pengusaha minyak kaya bernama Leviticus Cornwall, di mana asetnya menjadi sasaran perampokan geng. Sebagai tanggapan, dia merekrut tim agen dari Agensi Detektif [[Pinkerton]], yang dipimpin oleh Andrew Milton dan bawahannya Edgar Ross, untuk memburu geng tersebut. Geng tersebut juga bertemu dengan penguasa kriminal Italia yang berbasis di Saint Denis bernama Angelo Bronte; penguasa Guarma yang kontroversial, Alberto Fussar; dan musuh bebuyutan Dutch, Colm O'Driscoll, pemimpin geng O'Driscoll yang merupakan rival mereka. Sepanjang perjalanannya, geng van der Linde terlibat masalah dengan keluarga Grey dan Braithwaite, dua keluarga yang bermusuhan yang dirumorkan menimbun emas dari [[Perang Saudara Amerika]]; hubungan geng dengan kedua keluarga terutama terjadi melalui Leigh Grey, yang merupakan sheriff kota Rhodes, dan Catherine Braithwaite, sang pemimpin keluarga Braithwaite. Nantinya dalam cerita, Arthur membantu Rains Fall dan putranya Eagle Flies, keduanya anggota suku Wapiti Asli Amerika yang tanahnya menjadi sasaran Tentara Amerika.<ref name="Credits" /> |
Tindakan kriminal yang dilakukan anggota-anggota geng menyebabkan terjadinya konflik dengan berbagai lawan termasuk pengusaha minyak kaya bernama Leviticus Cornwall, di mana asetnya menjadi sasaran perampokan geng. Sebagai tanggapan, dia merekrut tim agen dari Agensi Detektif [[Pinkerton]], yang dipimpin oleh Andrew Milton dan bawahannya Edgar Ross, untuk memburu geng tersebut. Geng tersebut juga bertemu dengan penguasa kriminal Italia yang berbasis di Saint Denis bernama Angelo Bronte; penguasa Guarma yang kontroversial, Alberto Fussar; dan musuh bebuyutan Dutch, Colm O'Driscoll, pemimpin geng O'Driscoll yang merupakan rival mereka. Sepanjang perjalanannya, geng van der Linde terlibat masalah dengan keluarga Grey dan Braithwaite, dua keluarga yang bermusuhan yang dirumorkan menimbun emas dari [[Perang Saudara Amerika]]; hubungan geng dengan kedua keluarga terutama terjadi melalui Leigh Grey, yang merupakan sheriff kota Rhodes, dan Catherine Braithwaite, sang pemimpin keluarga Braithwaite. Nantinya dalam cerita, Arthur membantu Rains Fall dan putranya Eagle Flies, keduanya anggota suku Wapiti Asli Amerika yang tanahnya menjadi sasaran Tentara Amerika.<ref name="Credits" /> |
||
===Plot=== |
===Plot=== |
||
{{Empty section|date=Oktober 2020}} |
|||
==Pengembangan== |
==Pengembangan== |
Revisi per 5 Oktober 2020 07.56
Red Dead Redemption 2[a] adalah permainan video aksi-penjelajahan tahun 2018 yang dikembangkan dan diterbitkan oleh Rockstar Games. Game ini adalah entri ketiga dalam seri Red Dead dan merupakan prekuel dari game Red Dead Redemption tahun 2010. Ceritanya berlatar pada tahun 1899 dalam representasi fiksi dari Amerika Serikat Barat, Midwest, dan Selatan dan berpusat pada Arthur Morgan, seorang pelanggar hukum dan anggota geng Van der Linde. Arthur harus menghadapi kemunduran Wild West sambil mencoba bertahan melawan pasukan pemerintah, geng rival, dan musuh-musuh lainnya. Cerita game ini juga berpusat pada sesama anggota geng John Marston, protagonis dari Red Dead Redemption yang pertama.
Game ini disajikan melalui perspektif kamera orang pertama dan ketiga, dan pemain dapat bebas menjelajah dalam dunia terbuka yang interaktif. Elemen-elemen gameplay termasuk tembak-menembak, perampokan, berburu, menunggang kuda, berinteraksi dengan karakter non-pemain, dan mempertahankan peringkat kehormatan karakter melalui pilihan dan perbuatan moral. Sistem buronan yang mirip dengan sistem "wanted" dari seri Grand Theft Auto mengatur respons penegak hukum dan para pemburu bayaran atas kejahatan yang dilakukan oleh pemain.
Pengembangan game ini dimulai setelah rilisnya Red Dead Redemption dan disebarkan antara semua studio Rockstar di seluruh dunia. Tim pengembang mengambil inspirasi dari lokasi nyata dan bukan dari film atau seni, berfokus pada penciptaan latar waktu yang akurat dengan karakter-karakter dan dunia dalam game. Ini adalah game pertama Rockstar yang dibuat khusus untuk konsol generasi kedelapan, setelah menguji kemampuan teknis mereka saat memporting Grand Theft Auto V ke platform tersebut. Soundtrack game ini menampilkan skor asli yang disusun oleh Woody Jackson dan beberapa trek vokal yang diproduksi oleh Daniel Lanois. Red Dead Redemption 2 dirilis untuk PlayStation 4 dan Xbox One pada Oktober 2018, serta untuk Microsoft Windows dan Google Stadia pada November 2019. Red Dead Online, mode daring multipemain dari game ini, dirilis sebagai versi beta pada November 2018 sebelum dirilis penuh pada Mei 2019.
Sangat diantisipasi dan dipasarkan secara luas sebelum rilis, Red Dead Redemption 2 memecahkan beberapa rekor dan memiliki peluncuran terbesar kedua dalam sejarah industri hiburan, menghasilkan penjualan sebesar US$725 juta di akhir pekan rilisnya dan melampaui penjualan total Red Dead Redemption dalam dua minggu. Game ini menerima pujian kritis yang ditujukan pada cerita, karakter, dunia terbuka, grafik, dan tingkat detail yang tinggi; kritik kecil ditujukan pada skema kontrolnya dan gameplay yang lebih menekankan realisme daripada kebebasan pemain. Dianggap sebagai salah satu contoh video game sebagai bentuk seni, game ini memenangkan berbagai penghargaan akhir tahun termasuk penghargaan Game of the Year dari beberapa publikasi gaming. Game ini telah menjadi salah satu video game terlaris dengan lebih dari 32 juta kopi terjual.
Gameplay
Red Dead Redemption 2 adalah permainam aksi-penjelajahan bertema Barat. Bisa dimainkan dari perspektif orang pertama atau ketiga, game ini memiliki latar dunia terbuka yang menampilkan versi fiksionalisasi dari Amerika Serikat Barat, Midwest, dan Selatan di tahun 1899, saat paruh kedua era Wild West dan pergantian dari abad kedua puluh.[1] Game ini memiliki fitur komponen pemain tunggal dan juga multipemain daring, versi daring dirilis sebagai Red Dead Online.[2] Pada awal game hingga menjelang akhir, pemain berperan sebagai Arthur Morgan, seorang pelanggar hukum yang merupakan anggota geng Van der Linde, untuk menyelesaikan berbagai misi — skenario linier dengan tujuan yang ditetapkan — untuk membentuk progress dalam cerita; dimulai dari epilog game hingga seterusnya, pemain berperan sebagai John Marston, protagonis dari game sebelumnya, Red Dead Redemption.[3] Di luar misi, pemain dapat dengan bebas menjelajahi dunia game yang interaktif.[4] Pemain dapat terlibat dalam pertarungan melawan musuh menggunakan serangan jarak dekat, menggunakan senjata api, senjata lemparan, atau bahan peledak. Mekanik pertarungan telah disempurnakan dari game sebelumnya, dan mekanik baru yang dikenal seperti dual-wielding (memegang dua senjata di masing-masing tangan) dan kemampuan untuk menggunakan busur.[5][6] Pemain bisa berenang jika bermain sebagai Arthur, tetapi tidak sebagai John — ini merupakan referensi ke game sebelumnya, di mana berenang menyebabkan kematian instan.[7]
Wilayah yang belum dijamah di Red Dead Redemption 2 merupakan bagian terbesar dari dunia game dan menampilkan beragam area yang dilewati penjelajah, bandit, dan satwa liar. Ada beragam permukiman urban di dalam game, mulai dari rumah pertanian hingga kota-kota besar.[8][9] Kuda adalah alat transportasi paling umum, yang tersedia dalam berbagai jenis, masing-masing dengan atribut berbeda. Pemain dapat mencuri kuda, dan harus melatih atau menjinakkan kuda liar untuk menggunakannya; untuk menjadikan kuda itu miliknya, pemain harus memasanginya pelana atau menaruhnya di kandang. Semakin sering menggunakan kuda akan membuat kuda semakin jinak, yang dapat ditingkatkan dengan membersihkan dan memberinya makan, dan pemain akan memperoleh keuntungan saat menunggangi kudanya.[10] Kereta pos dan kereta api juga bisa digunakan untuk bepergian. Pemain dapat membajak kereta yang datang dengan mengancam pengemudi atau para penumpang dan kemudian merampok penumpang atau barang yang diangkut.[11][12]
Pemain juga dapat menyaksikan atau terlibat dalam peristiwa-peristiwa random yang dapat ditemui dalam penjelajahan dunia game. Peristiwa-peristiwa tersebut termasuk penyergapan, kejahatan yang dilakukan oleh orang lain, permohonan bantuan, penembakan dari kendaraan, eksekusi publik, dan serangan hewan. Misalnya, saat pemain menjelajahi Wild West, mereka dapat menemukan orang-orang yang sedang dalam kesulitan. Jika pemain memutuskan untuk membantu mereka, mereka akan berterima kasih dan dapat memberi imbalan kepada pemain jika mereka bertemu lagi.[10][13] Pemain juga bisa menjalani aktivitas sampingan, yang meliputi tugas-tugas kecil bersama teman dan orang asing, berduel, memburu buronan, mencari harta karun atau barang koleksi di seluruh dunia game. Pemain juga bisa bermain poker, blackjack, domino, dan Five Finger Fillet di dalam game.[14] Berburu hewan juga merupakan aspek utama dalam game, sehingga dapat menghasilkan makanan, pendapatan, dan bahan-bahan untuk membuat barang. Saat berburu, pemain perlu mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk pilihan senjata dan ketepatan tembakan, yang akan mempengaruhi kualitas daging, kulit, dan harga buruan tersebut di pasar. Pemain dapat langsung menguliti hewan di tempat atau membawa bangkainya, yang bisa membusuk seiring waktu dan menurunkan kualitasnya serta bisa memancing predator.[15][16]
Game ini sangat berfokus pada pilihan pemain dalam cerita dan misi. Momen-momen tertentu dalam cerita akan memberi pemain pilihan untuk menerima atau menolak misi tambahan dan akan membentuk perubahan-perubahan kecil dalam cerita.[17] Pemain dapat berkomunikasi dengan karakter non-pemain (NPC) dengan cara dinamik yang baru untuk seri ini. Pemain dapat memilih cabang dialog yang berbeda-beda dengan para NPC, seperti mengobrol ramah atau menghina mereka. Jika pemain memilih untuk membunuh seorang NPC, mereka dapat menjarah mayatnya.[18] Red Dead Redemption 2 membawa kembali sistem Honor (kehormatan) dari game sebelumnya dengan mengukur tindakan pemain dari segi moralitas. Pilihan dan perbuatan yang positif dari segi moral seperti membantu orang asing, mematuhi hukum, dan mengampuni lawan dalam duel akan menambah kehormatan pemain. Namun, perbuatan negatif seperti mencuri dan melukai orang tak bersalah akan mengurangi kehormatan pemain. Sistem Honor dapat mempengaruhi cerita, karena dialog dan nasib pemain bisa berbeda-beda tergantung tingkat kehormatan mereka. Mencapai tingkat level kehormatan tertentu akan memberi manfaat unik pada pemain, seperti memberi pemain pakaian spesial dan diskon besar di toko-toko. Tingkat kehormatan yang rendah juga memiliki manfaat, karena pemain akan menerima lebih banyak item dari mayat-mayat yang dijarah.[19]
Pemain harus secara rutin menjaga kondisi Arthur dan John, karena kondisi mereka dapat memengaruhi atribut kesehatan dan stamina mereka. Selain adanya nyawa dan stamina, pemain juga memiliki core, yang memengaruhi kecepatan regenerasi nyawa dan stamina mereka. Misalnya, mengenakan pakaian yang hangat di lingkungan yang dingin akan mencegah kedinginan, tetapi memakainya di lingkungan yang panas akan menyebabkan keringat. Mengalami kedinginan ataupun terlalu panas akan menguras core dengan cepat. Berat badan karakter juga bisa bertambah atau berkurang tergantung pada seberapa banyak dia makan; karakter yang kekurangan berat badan akan memiliki nyawa yang lebih sedikit tetapi memiliki peningkatan stamina, sedangkan karakter yang kelebihan berat badan memiliki nyawa lebih banyak tetapi stamina yang lebih sedikit. Pemain bisa makan dan tidur untuk mengisi core mereka. Pemain dapat mandi agar tetap bersih, dan dapat mengunjungi barber untuk mengubah gaya rambut; rambut juga tumbuh secara realistis dari waktu ke waktu. Game ini menampilkan degradasi senjata, yang berarti senjata harus rutin dibersihkan agar bisa bekerja dengan baik. Jika pemain menggunakan jenis senjata tertentu untuk jangka waktu yang lama, mereka akan menjadi lebih mahir, bisa meningkatkan handling senjata, mengurangi recoil, dan meningkatkan kecepatan isi ulang.[20][21][22]
Tembak-menembak adalah mekanik utama dalam game. Pemain dapat berlindung, membidik secara bebas, dan menarget orang atau hewan. Bagian tubuh tertentu juga dapat ditarget untuk melumpuhkan musuh tanpa membunuhnya. Saat pemain menembak musuh, reaksi dan gerakan mereka ditentukan dari bagian tubuh mana yang tertembak. Terdapat banyak senjata seperti pistol, revolver, repeater, rifle, shotgun, busur, bahan peledak, lasso, senapan Gatling yang terpasang, dan senjata jarak dekat seperti pisau dan tomahawk. Red Dead Redemption 2 membawa kembali mekanik yang terkenal dalam franchise: sistem Dead Eye, sistem penargetan yang memungkinkan pemain memperlambat waktu dan menandai target. Setelah pemain selesai menandai target, karakternya akan menembak ke setiap titik yang ditandai dalam waktu yang sangat cepat. Sistem Dead Eye akan meningkat seiring progress pemain dalam game dan memberi pemain lebih banyak kemampuan, seperti dapat melihat titik-titik fatal musuh.[23][24]
Sistem buronan juga dibawa kembali dari game Red Dead Redemption, mekanik yang digunakan untuk melacak kejahatan yang terinspirasi oleh sistem wanted di seri Grand Theft Auto. Ketika pemain melakukan kejahatan, orang yang menyaksikannya akan lari ke kantor polisi terdekat untuk melaporkannya, dan pemain harus menghentikan orang tersebut untuk mencegah konsekuensinya. Jika berhasil dilaporkan, para penegak hukum muncul dan akan mulai menyelidiki. Ketika pemain terpergok, wanted meter akan muncul dan bounty (harga) akan ditetapkan untuk penangkapan mereka. Jumlah bounty akan bertambah saat pemain melakukan lebih banyak kejahatan, dan lebih banyak penegak hukum akan datang untuk memburu mereka. Jika pemain telah melakukan kejahatan serius tetapi berhasil lolos dari hukum, pemburu bayaran akan disewa untuk melacak mereka di alam liar. Setelah melakukan kejahatan yang cukup tinggi, pasukan Marshal AS akan dikirim ke lokasi pemain. Agar berhasil kabur dari penegak hukum, pemain harus menghindari zona lingkaran merah di peta dan wanted meter perlahan-lahan akan hilang. Sebagai alternatif, mereka dapat bersembunyi atau membunuh orang yang mengejar mereka.[25] Entah pemain lolos atau tertangkap, bounty akan tetap ada di kepala mereka, para penegak hukum dan warga akan lebih waspada, dan wilayah tempat kejahatan terjadi akan diawasi secara ketat. Saat terpergok oleh penegak hukum, pemain memiliki pilihan untuk menyerah jika mereka tidak bersenjata dan tak berkendara, meskipun para pemburu bayaran tidak akan menerimanya jika pemain diketahui pernah kabur dari upaya penangkapan. Pemain hanya dapat menghapus bounty pada diri mereka dengan membayarnya di kantor pos.[26]
Sinopsis
Latar
Dunia Red Dead Redemption 2 terdiri dari lima negara bagian fiktif di Amerika Serikat. Negara bagian New Hanover, Ambarino dan Lemoyne adalah tambahan baru untuk seri ini, dan terletak tepat di sebelah utara dan timur dari peta game sebelumnya, sementara negara bagian New Austin dan West Elizabeth kembali tampil dari Red Dead Redemption.[b] Negara-negara bagian tersebut berpusat di Sungai San Luis dan Lannahechee serta tepi Danau Flat Iron. Ambarino adalah alam pegunungan yang liar, dengan Reservasi Pribumi Amerika yang merupakan pemukiman terbesar yang ada di sana; New Hanover adalah lembah luas yang telah menjadi pusat industri dan merupakan lokasi bagi kota ternak Valentine; dan Lemoyne terdiri dari bayou dan perkebunan yang menyerupai Louisiana, dan merupakan rumah bagi kota selatan Rhodes serta bekas koloni Prancis bernama Saint Denis, yang merupakan paralel dari New Orleans.[27]
West Elizabeth terdiri dari dataran luas, hutan lebat, dan kota modern Blackwater.[9] Wilayah ini telah diperluas dari game sebelumnya untuk mencakup bagian utara yang luas yang berisi kota kecil Strawberry.[28] New Austin adalah wilayah gurun gersang yang berpusat di kota perbatasan Armadillo dan Tumbleweed, juga ditampilkan di game sebelumnya. Beberapa bagian dari New Austin dan West Elizabeth telah didesain ulang untuk mencerminkan latar waktu yang lebih awal; misalnya, kota Blackwater masih dikembangkan, sedangkan Armadillo telah menjadi kota hantu karena wabah kolera.[29]
Karakter
Pemain berperan sebagai Arthur Morgan, seorang anggota lama dan letnan dari geng Van der Linde. Geng tersebut dipimpin oleh Dutch van der Linde, seorang pria karismatik yang memuja kebebasan pribadi dan mengecam pergerakan peradaban modern. Geng ini juga terdiri dari sahabat Dutch dan wakil pemimpin geng, Hosea Matthews; protagonis Red Dead Redemption John Marston, rekannya Abigail Roberts dan putra mereka Jack Marston; "Uncle" yang malas; para penembak jitu Bill Williamson, Javier Escuella, dan Micah Bell; Charles Smith, seorang pemburu Amerika asli; dan Sadie Adler, ibu rumah tangga yang berubah menjadi pemburu bayaran.[30]
Tindakan kriminal yang dilakukan anggota-anggota geng menyebabkan terjadinya konflik dengan berbagai lawan termasuk pengusaha minyak kaya bernama Leviticus Cornwall, di mana asetnya menjadi sasaran perampokan geng. Sebagai tanggapan, dia merekrut tim agen dari Agensi Detektif Pinkerton, yang dipimpin oleh Andrew Milton dan bawahannya Edgar Ross, untuk memburu geng tersebut. Geng tersebut juga bertemu dengan penguasa kriminal Italia yang berbasis di Saint Denis bernama Angelo Bronte; penguasa Guarma yang kontroversial, Alberto Fussar; dan musuh bebuyutan Dutch, Colm O'Driscoll, pemimpin geng O'Driscoll yang merupakan rival mereka. Sepanjang perjalanannya, geng van der Linde terlibat masalah dengan keluarga Grey dan Braithwaite, dua keluarga yang bermusuhan yang dirumorkan menimbun emas dari Perang Saudara Amerika; hubungan geng dengan kedua keluarga terutama terjadi melalui Leigh Grey, yang merupakan sheriff kota Rhodes, dan Catherine Braithwaite, sang pemimpin keluarga Braithwaite. Nantinya dalam cerita, Arthur membantu Rains Fall dan putranya Eagle Flies, keduanya anggota suku Wapiti Asli Amerika yang tanahnya menjadi sasaran Tentara Amerika.[31]
Plot
Bagian ini kosong. Anda bisa membantu dengan melengkapinya. (Oktober 2020) |
Pengembangan
Pengerjaan awal untuk Red Dead Redemption 2 dimulai saat pengembangan game pertama, Red Dead Redemption (2010),[32] namun produksi utama hanya dimulai saat game pertama telah rilis pada Mei 2010.[33] Rockstar San Diego, studio yang mengerjakan game pertama, memiliki konsep awal untuk sekuel pada pertengahan tahun 2011, dan pada akhir tahun 2012, skrip awal dari game tersebut telah selesai.[34] Saat Rockstar Games menyadari bahwa sekelompok studio yang terpisah tidak akan cukup, mereka menggabungkan semua studionya menjadi satu tim besar untuk memfasilitasi pengembangan antara 1.600 orang; total sekitar 2.000 orang ikut mengerjakan game tersebut.[33]
Ketika tema utama dari game pertama adalah melindungi keluarga dengan segala cara, Red Dead Redemption 2 menceritakan kisah hancurnya sebuah keluarga dalam bentuk geng Van der Linde. Para tim tertarik untuk mendalami cerita kenapa geng tersebut bubar, seperti yang sering diceritakan di game pertama.[33] Wakil Presiden Kreativitas Rockstar Dan Houser terinspirasi oleh film dan sastra saat menulis game ini, meskipun ia menghindari karya kontemporer agar tidak dituduh mencuri ide.[34] Para tim ini tidak mengambil inspirasi pada film atau seni, tetapi pada lokasi nyata.[35] Para tim fokus untuk menciptakan gambaran latar waktu yang akurat, yang dipenuhi dengan orang-orang dan lokasi-lokasi. Game ini menampilkan kontras antara warga kaya dan miskin, sedangkan lokasi-lokasi di game menampilkan kontras antara peradaban dan alam liar.[30]
Sesi perekaman suara Red Dead Redemption 2 dimulai pada 2013.[34] Rockstar menginginkan susunan karakter yang beragam dalam geng Van der Linde. Para penulis memberikan fokus khusus pada cerita di balik setiap karakter, mengungkap kehidupan mereka sebelum bergabung di geng dan alasan mereka untuk tetap berada di grup tersebut.[33] Beberapa karakter dihapus dari game saat pengembangan karena kepribadian mereka tidak cocok dengan cerita.[33] Para aktor terkadang melakukan beberapa improvisasi terhadap dialog mereka, tetapi sisanya tetap mengikuti naskah.[36] Para tim memutuskan bahwa pemain akan mengendalikan satu karakter dalam Red Dead Redemption 2, tidak seperti tiga protagonis dalam game Rockstar sebelumnya Grand Theft Auto V (2013), agar pemain bisa mengikuti kisah karakter tersebut lebih dekat dan memahami bagaimana peristiwa dalam game tersebut memengaruhi dirinya.[33] Mereka merasa bahwa satu karakter akan lebih cocok untuk struktur naratif genre Barat.[30]
Red Dead Redemption 2 adalah game pertama dari Rockstar yang dibuat khusus untuk PlayStation 4 dan Xbox One.[37] Rockstar telah menguji kemampuan teknis konsol-konsol tersebut saat memporting Grand Theft Auto V, yang awalnya dirilis di PlayStation 3 dan Xbox 360. Setelah para tim menentukan batasan apa yang bisa diatasi, mereka menentukan area game yang paling membutuhkan fokus.[38] Salah satu tujuan Rockstar dalam gameplay Red Dead Redemption 2 adalah membuat pemain merasa seolah-olah hidup dalam dunia game, tidak hanya memainkan misi dan menonton cutscene. Salah satu contohnya adalah berinteraksi dengan karakter-karakter yang ada di perkemahan milik geng, yang berpindah tempat di setiap chapter. Tim developer memastikan agar para karakter memiliki kepribadian dan mood yang sama dari cutscene hingga gameplay untuk membuat dunia terasa lebih hidup dan realistis.[33]
Woody Jackson, yang telah bekerja dengan Rockstar pada game Red Dead sebelumnya dan Grand Theft Auto V, kembali untuk menyusun skor asli Red Dead Redemption 2.[34] Game ini memiliki tiga jenis musik: naratif, yang didengar saat menjalankan misi dalam cerita; interaktif, saat pemain menjelajahi dunia terbuka atau di mode multiplayer; dan environmental, yang meliputi lagu-lagu di perkemahan atau karakter-karakter yang memainkan musik. Musik sering berubah sesuai dengan keputusan pemain dalam game.[39] Total ada lebih dari 110 musisi yang membuat musik untuk game tersebut.[40] Daniel Lanois menciptakan trek vokal asli untuk game ini, berkolaborasi dengan artis seperti D'Angelo, Willie Nelson, Rhiannon Giddens, dan Josh Homme.[39] Sutradara musik dan audio Ivan Pavlovich juga melibatkan pemain saksofon Colin Stetson, band eksperimental Senyawa, dan musisi Arca untuk menggarap musiknya.[40]
Rockstar pertama kali memberi teaser untuk Red Dead Redemption 2 pada 16-17 Oktober 2016,[41][42] lalu diumumkan secara resmi pada 18 Oktober 2016.[43] Awalnya direncanakan untuk rilis pada paruh kedua tahun 2017, game ini ditunda dua kali: pertama hingga kuartal pertama/kedua 2018,[44] lalu hingga 26 Oktober 2018. Menurut Rockstar, game ini membutuhkan waktu pengembangan ekstra untuk "dipoles".[45] Untuk meningkatkan pemesanan awal, Rockstar bekerja sama dengan beberapa outlet retail untuk menyediakan edisi spesial untuk game ini.[46] Game ini dirilis untuk Microsoft Windows pada tanggal 5 November 2019, dan merupakan salah satu game peluncuran untuk Google Stadia ketika layanan tersebut dimulai pada 19 November 2019.[47][48] Versi Windows memiliki peningkatan visual dan teknis melebihi versi konsol.[49]
Penerimaan
Agregator | Skor |
---|---|
Metacritic | (PS4) 97/100[50] (XONE) 97/100[51] (PC) 93/100[52] |
Publikasi | Skor |
---|---|
Destructoid | 9.5/10[53][54] |
Edge | 10/10[55] |
Electronic Gaming Monthly | 10/10[10] |
Game Informer | 10/10[4] |
GameSpot | 9/10[56] |
GamesRadar+ | [13] |
Giant Bomb | [57] |
IGN | 10/10[58] |
USgamer | [25] |
Red Dead Redemption 2 mendapat "pujian universal" dari para kritikus, menurut agregator ulasan Metacritic.[50][51] Game ini adalah game PlayStation 4 dan Xbox One dengan rating tertinggi di Metacritic bersama dengan Grand Theft Auto V milik Rockstar, dan merupakan game dengan rating tertinggi kelima secara keseluruhan, bersamaan dengan sebelas game lainnya.[59] Para pengulas memuji susunan karakter, cerita, gameplay dan pertempuran, desain dunia terbuka, dan musiknya. Matt Bertz dari Game Informer menyebut game tersebut sebagai "petualangan terbesar dan paling kohesif yang pernah dibuat Rockstar",[4] David Meikleham dari GamesRadar+ merasa bahwa game ini "mewakili puncak desain video game saat ini".[13] Keza MacDonald dari The Guardian mendeklarasikannya sebagai game yang menjadi "patokan" dan "pencapaian baru untuk dunia video game yang penuh dengan kehidupan";[60] Luke Reilly dari IGN menamakannya sebagai "salah satu game terhebat di zaman modern".[58] Peter Suderman, menulis untuk The New York Times, menganggap Red Dead Redemption 2 sebagai contoh video game sebagai bentuk seni, menjelaskan bahwa game ini "[menceritakan] cerita individu dengan latar belakang identitas nasional dan budaya, membongkar genre mereka sambil memajukan bentuk," dan membandingkannya dengan karya-karya film dan televisi saat ini seperti The Godfather dan The Sopranos.[61]
Meikleham dari GamesRadar menulis bahwa, "dari segi cerita, ini mungkin game triple-A paling berani yang pernah dibuat", memuji cerita yang tak dapat diprediksi dan membandingkan epilog "ber-kaliber tinggi" dari game tersebut dengan narasi di game The Last of Us (2013).[13] The Guardian juga memuji lika-liku dan kejutan yang ada dalam cerita, memuji kemampuan penulis untuk menggabungkan cerita-cerita kecil ke dalam keseluruhan narasi.[60] Nick Plessas dari Electronic Gaming Monthly mencatat bahwa cerita terbaik dalam game dapat "ditemukan dan dibentuk sendiri" oleh pemain.[10] Game Informer merasa bahwa narasi game tidak repetitif, suatu hal yang mengesankan mengingat betapa panjangnya cerita game tersebut.[4] Sebaliknya, Kallie Plagge dari GameSpot dibuat frustrasi oleh prediktabilitas cerita di tengah game, meskipun mengakui bahwa pengulangan seperti ini adalah bagian "penting" dari cerita Arthur.[56] Alex Navarro dari Giant Bomb merasa bahwa narasi game tersebut terbebani oleh penggambaran penduduk asli Amerika yang klise dan misi sampingan yang "sangat menjengkelkan".[57] Beberapa pengulas juga mengomentari momen-momen awal game yang lambat.[25][62]
Pengulas dari Electronic Gaming Monthly merasa bahwa perjalanan penebusan Arthur Morgan "jauh lebih berarti" daripada John Marston dalam Red Dead Redemption, mengatakan bahwa dosa-dosa Arthur membuatnya bersimpati pada karakter tersebut.[10] Sebaliknya, Martin Robinson dari Eurogamer menganggap Arthur kurang menarik daripada Marston, yang mengarah ke cerita yang membingungkan.[63] GameSpot menulis bahwa karakter-karakter baru dalam game berperan penting dalam meningkatkan kualitas cerita.[56] Mike Williams dari USgamer bahkan merasa bahwa karakter-karakter sekunder "terasa seperti orang yang nyata" karena kepribadian mereka yang berbeda-beda, dan pemain akan merasakan hubungan yang lebih dekat jika terjadi suatu peristiwa dalam game.[25] IGN memuji daftar karakter dari latar budaya yang beragam dan tidak hanya sekadar karikatur.[58] Giant Bomb setuju dengan hal ini, menyatakan bahwa para karakter memiliki jiwa kemanusiaan yang tidak ditemukan dalam game Rockstar lainnya, terutama dalam penggambaran konflik internal Arthur.[57] MacDonald dari The Guardian merasa bahwa "performa karakter yang sangat bagus" membuat mereka terasa lebih nyata.[60] Chris Plante dari Polygon menemukan bahwa penggambaran karakter Pribumi Amerika dalam game, yang terinspirasi oleh "orang, lokasi, dan kelompok di dunia nyata yang dicampur menjadi satu kesatuan", tidak sensitif dan membingungkan, tetapi game tersebut berhasil memberi komentar politik saat berfokus pada hak dan kekuatan keluarga Braithwaite dan Grey yang ada dalam game.[62]
Game Informer merasa bahwa game ini "benar-benar memiliki dunia terbuka yang paling bagus dan terealisasi penuh dalam video game".[4] Banyak kritikus lain setuju dengan hal ini: Navarro dari Giant Bomb menganggap populasi yang ada di dunia tersebut sebagai aspek terbaik dalam game,[57] dan Electronic Gaming Monthly menyatakan bahwa peta game ini "mendorong batasan industri game dalam hal ukuran dan detail".[10] Robinson dari Eurogamer menganggap dunia game ini sebagai dunia terbesar Rockstar sejak Grand Theft Auto: San Andreas (2004).[63] The Guardian menyebut dunia dalam game terasa "ajaib", memuji kemiripannya dengan lanskap Amerika yang sebenarnya.[60] Reilly dari IGN menganggap dunia game "lebih luas, lebih indah, dan lebih beragam" daripada game sebelumnya, karena setiap lingkungan terasa hidup.[58] Plagge dari GameSpot merasa terdorong untuk menjelajahi dunia yang terbuka karena keragaman, reaktivitas, dan kejutan di dalamnya.[56]
GamesRadar menyatakan Red Dead Redemption 2 sebagai "video game dengan tampilan paling bagus sepanjang masa" dengan sistem pencahayaan dan cuaca yang impresif.[13] Reilly dari IGN menyebut game tersebut "sangat cantik" karena engine pencahayaan, animasi wajah, dan tingkat detail granular yang ada di dunia.[58] Game Informer memuji detail dari latar periode sejarah game ini, menulis bahwa "hamparan alam liar yang luas terasa hidup berkat sistem cuaca dinamis yang tak tertandingi, efek suara ambien, dan ekologi flora dan fauna paling ambisius yang pernah ada dalam game".[4] EGM merasa bahwa desain artistik dan grafis game ini dalam hal fisik, reaktivitas, serta visualnya sangat impresif.[10] USgamer menganggap game ini sebagai salah satu game dengan tampilan terbaik di PlayStation 4 dan Xbox One.[25]
IGN menganggap skor musik Woody Jackson "berkualitas tinggi", dan menyebutnya sebagai "campuran yang menggugah dari gemerincing gitar Ennio Morricone dan musik-musik yang penuh perasaan".[58] GamesRadar menulis bahwa musik game ini "eklektik dan mendebarkan".[13] Game Informer mencatat bahwa soundtracknya "memanfaatkan unsur-unsur dari awal musik folk Amerika untuk membawa keaslian bagi dunia game".[4] Dave Thier dari Forbes mendeskripsikan musiknya sebagai "epik, megah, dan terkadang lembut", memuji trek vokal yang memiliki pengaruh kuat setara dengan game sebelumnya.[64]
Gameplay Red Dead Redemption 2 mendapat pujian dari Giant Bomb, menyebutkan bahwa, "dari misi-misi terbesar hingga interaksi-interaksi terkecil, semua hal itu terasa dibangun secara individu".[57] GamesRadar juga memuji isi dan banyaknya detail dalam mekanisme sampingan game ini.[13] EGM menulis bahwa detail-detail kecil game ini "sangat vital dalam pengalaman bermain", menyebut bahwa hal itu membuat pemain mendapatkan seluruh kenikmatan bermain.[10] Game Informer menghargai misi-misi game yang tidak berisi kekerasan, menginginkan lebih banyak "momen-momen santai yang tersebar di sepanjang cerita".[4] IGN merasa, meski pergerakan karakter terasa "lebih berat" dari karakter-karakter di Grand Theft Auto V, gerakan Arthur di game tidak terasa sulit.[58] Polygon menganggap pilihan dialognya masih terbatas, namun masih merupakan peningkatan daripada kekerasan di game-game aksi lainnya.[62] Eurogamer menyuarakan keluhan atas kurangnya kebebasan pemain di beberapa misi cerita.[63]
IGN merasa bahwa, meskipun mekanik pertempuran game ini memiliki formula yang sama dengan seri Grand Theft Auto, pertarungan dengan jarak yang lebih dekat menggunakan senjata yang lebih primitif menjadikan pertempuran tersebut "seru".[58] Chris Carter dari Destructoid menyebut sistem tembak-menembaknya "fantastis" dan memuji mekanik Dead Eye karena "membuat setiap pertempuran terasa lebih bagus".[53] EGM menulis bahwa "hanya sedikit game yang berusaha untuk menciptakan ulang genre tembak-menembak, tapi Red Dead 2 berhasil melakukannya".[10] Sam White dari The Hollywood Reporter merasa bahwa senjata-senjata api dalam game ini adalah "alat yang lebih lambat dan lebih berarti", sehingga terasa mematikan dalam pertempuran.[65] USgamer merasa bahwa game ini lebih baik dari game sebelumnya, tetapi "bukanlah sistem pertempuran third person yang terbaik".[25]
Film Crit Hulk, menulis untuk Polygon, mengkritik sistem kendali permainan yang dianggapnya "terus-menerus monoton".[66] Kirk Hamilton dari Kotaku mengeluhkan interaksi dalam dunia game yang "membuat frustrasi dan tidak konsisten" dikarenakan "kinestetik yang jelek, skema kontrol campur aduk, dan antarmuka pengguna yang tidak jelas", menyebut navigasi yang "sulit, berat, dan tidak elegan" dan input tombol yang lambat dan tidak memuaskan.[67] Thier dari Forbes setuju dengan hal ini dengan mengkritik input tombol yang sering macet,[68] sementara Paul Tassi yang juga dari Forbes menganggap "kendali, mekanik, dan antarmuka pengguna" yang ada dalam game "sangat menyusahkan".[69] Robert Ramsey dari Push Square menyebut bahwa kontrol dalam game "lumayan baik" tetapi terkadang "menyebalkan", dan tata letak tombol untuk berbagai tindakan yang terlalu rumit.[70]
Jurnalis game Jim Sterling merasa bahwa banyaknya realisme dalam game menyebabkan berbagai proses atau animasi menjadi terlalu panjang, contohnya saat berburu hewan untuk mendapatkan kulitnya.[71][72] Selain keluhan ini, para pengulas menemukan bahwa meski realisme menjadi fokus utama dalam game, tingkat realisme juga masih rendah, dengan ketidaksesuaian antara rasa imersi dan sistem mekanik yang menentang hukum fisika serta animasi yang mereka anggap tidak realistis;[69][73][74] Polygon merasa bahwa kemampuan untuk berinteraksi dengan berbagai objek menghasilkan beberapa interaksi yang tidak berarti, dan tujuan mereka untuk mencapai realisme dalam video game tidak berhasil.[66] Jeff Grubb dari VentureBeat menulis bahwa, meskipun menghadirkan berbagai opsi untuk pemain, gameplaynya masih membatasi pemain untuk mendapat pilihan-pilihan lain.[74] USgamer dan Forbes merasa bahwa sistem wanted tidak adil bagi pemain yang melakukan kejahatan yang sulit dihindari, seperti tidak sengaja bertabrakan dengan NPC.[25][68]
Rilisnya Red Dead Redemption 2 untuk platform Microsoft Windows juga menerima "pujian universal", menurut Metacritic;[52] dan menjadi salah satu game PC dengan rating tertinggi.[75] Sam White dari PCGamesN menganggap peningkatan grafis membuat dunia game "memiliki penampilan terbaik".[76] Destructoid memuji adanya penambahan Mode Foto.[54] Sam Machkovech dari Ars Technica merasa bahwa animasi game saat cutscene tidak cocok dengan frame rate yang lebih tinggi, tetapi menganggap gameplay-nya jauh lebih unggul dari versi konsol.[77] Matthew Castle dari Rock, Paper, Shotgun memuji kontrol yang telah disesuaikan, terutama saat menandai target di mode Dead Eye, meskipun mereka butuh waktu untuk terbiasa dengan kontrol tersebut.[78] James Davenport dari PC Gamer menyatakan bahwa perspektif kamera orang pertama pada versi Windows lebih superior karena kendali mouse yang responsif.[79] Jean-Kléber Lauret dari Jeuxvideo.com mengatakan bahwa dibutuhkan perangkat keras yang tinggi untuk memainkan game ini dikarenakan adanya peningkatan grafis dan teknis, mengatakan bahwa dia mengalami beberapa crash saat bermain.[80] Samit Sarkar dari Polygon mengkritik adanya gangguan teknis di versi Windows, menulis bahwa dia mengalami freeze yang "cukup buruk sehingga saya tidak bisa memainkan game ini sampai Rockstar memperbaikinya".[81]
Penjualan
Karena game sebelumnya adalah salah satu game terlaris dari konsol permainan video generasi ketujuh, banyak analis yang memperkirakan bahwa Red Dead Redemption 2 akan menjadi salah satu game dengan penjualan tertinggi di tahun 2018 dan akan berpengaruh besar pada penjualan game lainnya selama kuartal keempat. Ketika membahas penundaan game hingga Oktober 2018, Paul Tassi dari Forbes mengatakan bahwa peluncuran yang sukses "bisa menghambat penjualan semua game pesaing yang dirilis di waktu yang sama, dan akan membuat dampak yang cukup keras di sekitar industri game".[82] Pada Juli 2018, penganalis industri Mat Piscatella memprediksi bahwa Red Dead Redemption 2 akan menjadi game terlaris tahun 2018, mengalahkan penjualan judul-judul blockbuster lainnya seperti Battlefield V, Call of Duty: Black Ops 4, dan Fallout 76.[83]
Red Dead Redemption 2 memiliki penjualan akhir pekan terbesar dalam sejarah industri hiburan,[84] menghasilkan pendapatan lebih dari US$725 juta dalam tiga hari, dan lebih dari 17 juta kopi terkirim dalam dua minggu,[85] melebihi penjualan seumur hidup Red Dead Redemption.[86] Selain itu, Red Dead Redemption 2 mencetak rekor peluncuran produk hiburan terlaris kedua (setelah Grand Theft Auto V) dan mencatat rekor untuk pre-order terbesar yang pernah ada, penjualan hari pertama terbesar, dan penjualan terbesar selama tiga hari pertama di PlayStation Network.[85][84] Game ini telah terkirim sebanyak 23 juta kopi pada Desember 2018,[87] 24 juta pada Maret 2019,[88] 29 juta pada Desember 2019,[89] 31 juta pada Maret 2020,[90] dan 32 juta per Juni 2020.[91] Berdasarkan penjualan dolar, game ini adalah yang terlaris di paruh kedua dekade 2010-an,[92] dan game terlaris ketujuh dalam dekade tersebut.[93][94]
Red Dead Redemption 2 adalah game ritel terlaris di minggu pertama peluncurannya dan game terlaris kedua tahun 2018 di Britania Raya (setelah FIFA 19). Pada minggu pembukaan, penjualan fisik game di UK berjumlah dua kali lipat dari game sebelumnya, dengan 68% penjualan dari versi PlayStation 4. Red Dead Redemption 2 juga merupakan game non-FIFA terlaris ketiga yang dirilis pada konsol generasinya, di belakang Call of Duty: Black Ops III dan Call of Duty: Advanced Warfare.[95] Dalam minggu pertama penjualannya di Jepang, versi PlayStation 4 dari Red Dead Redemption 2 terjual 132.984 kopi, yang menempatkannya pada posisi nomor satu di tangga penjualan video game di semua format.[96] Versi Windows terjual 406.000 kopi saat diluncurkan pada November 2019, meningkat hingga lebih dari satu juta kopi setelah dirilis di Steam pada bulan berikutnya.[92]
Kontroversi
Sebelum game ini dirilis, Dan Houser menyatakan bahwa para tim telah bekerja 100 jam setiap pekan "beberapa kali pada tahun 2018".[34] Banyak sumber yang mengartikan pernyataan ini sebagai "waktu kerja yang intens" bagi seluruh staf pengembangan game, serupa dengan tuduhan yang dibuat oleh istri-istri dari karyawan Rockstar San Diego pada saat pengembangan game sebelumnya.[97] Keesokan harinya, Rockstar memberi klarifikasi dalam sebuah pernyataan bahwa durasi kerja yang disebutkan oleh Houser hanya berlaku pada staf penulis senior Red Dead Redemption 2, dan bahwa jam kerja tersebut hanya berlangsung selama tiga minggu selama keseluruhan pengembangan.[98] Houser juga menyatakan bahwa pihak perusahaan tidak akan pernah mengharapkan atau memaksa karyawan untuk bekerja selama itu, dan alasan karyawan yang bekerja sampai larut malam di studio adalah karena passion mereka untuk proyek tersebut.[99][100] Namun, karyawan Rockstar lainnya berpendapat bahwa pernyataan Houser tidak memberikan gambaran yang akurat tentang "budaya kerja intens" di perusahaan tersebut, termasuk waktu lembur "wajib" dan periode kerja intens selama bertahun-tahun. Karena kontrak kerja yang berbasis gaji, banyak karyawan tidak diberi kompensasi untuk kerja lembur mereka dan sebaliknya bergantung pada bayaran bonus akhir tahun yang bergantung pada hasil penjualan game. Meskipun demikian, banyak karyawan yang setuju dalam pernyataan mereka bahwa kondisi kerja agak membaik sejak pengembangan Red Dead Redemption yang pertama.[101][102]
Pada November 2018, YouTuber bernama Shirrako memposting beberapa video di mana karakternya membunuh NPC suffragette wanita, mengorbankannya untuk jadi makanan aligator dan menjatuhkannya ke dalam poros tambang. Pihak YouTube mensuspen kanal tersebut karena melanggar pedoman komunitasnya, menyebut sifat eksplisitnya sebagai konten syok dan karena mempromosikan kekerasan.[103] Para penonton, termasuk kanal-kanal lain, memprotes keputusan tersebut. Sebaliknya, Shirrako juga telah mengunggah video-video dengan tindakan serupa pada karakter-karakter lain, seperti karakter Ku Klux Klan.[104] YouTube mengembalikan kanal tersebut dan menetapkan batasan usia pada video-video suffragette tersebut, dengan pernyataan: "pihak reviewer akan dididik tentang hal ini dan agar tidak mengulangi kesalahan ini".[105]
Rockstar menerima pemberitahuan surat pemberhentian dari Securitas AB, perusahaan induk dari agensi Pinkerton saat ini. Securitas menegaskan bahwa penggunaan nama dan gambar lencana Pinkerton dalam Red Dead Redemption 2 bertentangan dengan merek dagang mereka atas dua merek tersebut dan menuntut royalti untuk setiap salinan permainan yang terjual atau mereka akan mengambil tindakan hukum. Rockstar mengajukan komplain terhadap Securitas pada Januari 2019, dengan menyatakan bahwa nama Pinkerton sangat berkaitan dengan Wild West, dan penggunaan istilah tersebut tidak melanggar merek dagang Pinkerton. Rockstar mencari keputusan untuk menyatakan penggunaan Pinkerton dalam game sebagaimana diizinkan oleh penggunaan wajar.[106] Pada April 2019, penyelesaian masalah telah disetujui secara rahasia, dan Securitas kemudian mencabut gugatan tersebut.[107]
Catatan
Referensi
- ^ St Leger, Henry (November 7, 2018). "Red Dead Redemption 2 guides, character list and reviews". TechRadar. Future plc. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 2, 2019. Diakses tanggal August 8, 2019.
- ^ Kuchera, Ben; McWhertor, Michael (November 27, 2018). "Red Dead Redemption 2 Online: 7 things to know about the beta". Polygon. Vox Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 28, 2018. Diakses tanggal August 19, 2018.
- ^ Frushtick, Russ (January 3, 2019). "Red Dead Redemption 2's epilogue fixes one of the game's biggest problems". Polygon. Vox Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 2, 2019. Diakses tanggal August 19, 2020.
- ^ a b c d e f g h i Bertz, Matt (October 25, 2018). "Red Dead Redemption II: An Open-World Western For The Ages". Game Informer. GameStop. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 4, 2018. Diakses tanggal October 25, 2018.
- ^ Cryer, Hirun (December 7, 2018). "How to Dual Wield Guns in Red Dead Redemption 2 – How to Unlock the Second Gun Holster in Red Dead 2". USgamer. Gamer Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 4, 2019. Diakses tanggal August 8, 2019.
- ^ Frank, Allegra (September 28, 2017). "Red Dead Redemption 2 trailer has bows and arrows, after years of requests". Polygon. Vox Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 28, 2017. Diakses tanggal August 8, 2018.
- ^ Fillari, Alessandro (November 5, 2019). "Red Dead 2 Easter Eggs And Strangest Encounters". GameSpot. CBS Interactive. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 19, 2020. Diakses tanggal August 19, 2020.
- ^ Aitken, Lauren (December 21, 2018). "Red Dead Redemption 2 guide and walkthrough for Rockstar's open world western". VG247. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 21, 2018. Diakses tanggal August 8, 2019.
- ^ a b Cryer, Hirun (December 20, 2018). "Red Dead Redemption 2 Map – Complete Map Overview, How to Unlock the Whole Red Dead 2 Map". USgamer. Gamer Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 8, 2019. Diakses tanggal August 8, 2019.
- ^ a b c d e f g h i j Plessas, Nick (October 25, 2018). "Red Dead Redemption II Review". Electronic Gaming Monthly. EGM Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 26, 2018. Diakses tanggal October 25, 2018.
- ^ Faulkner, Jason (October 25, 2018). "Red Dead Redemption 2 How to Rob a Train and Stagecoach". GameRevolution. CraveOnline. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 4, 2019.
- ^ Petite, Steven (October 30, 2018). "'Red Dead Redemption 2': How to fast travel to get around quickly". Digital Trends. Designtechnica. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 7, 2018. Diakses tanggal August 8, 2019.
- ^ a b c d e f g Meikleham, David (October 25, 2018). "Red Dead Redemption 2 review: "When the credits roll, you'll have created enough incredible memories to fill ten lesser games"". GamesRadar. Future plc. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 13, 2018. Diakses tanggal October 25, 2018.
- ^ Cook, Adam (October 29, 2018). "These are the 6 minigames you need to play in Red Dead Redemption 2". Red Bull. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 12, 2019. Diakses tanggal August 8, 2019.
- ^ "Red Dead Redemption 2 Hunting, Fishing and Wildlife Detailed". IGN. Ziff Davis. September 28, 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 28, 2018. Diakses tanggal August 8, 2019.
- ^ Gurwin, Gabe (November 8, 2018). "'Red Dead Redemption 2': How to hunt like a pro". Digital Trends. Designtechnica. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 9, 2018. Diakses tanggal August 8, 2019.
- ^ Simmons, Alex (May 3, 2018). "World's First Look at Red Dead Redemption 2". IGN. Ziff Davis. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 3, 2018. Diakses tanggal August 8, 2019.
- ^ Parkin, Jeffrey (November 19, 2018). "Red Dead Redemption 2 guide: making money". Polygon. Vox Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 4, 2019. Diakses tanggal August 8, 2019.
- ^ Cryer, Hirun (December 7, 2019). "Red Dead Redemption 2 Honor Level Guide – Honor Reward Levels, How to Increase and Decrease Your Honor Rank". USgamer. Gamer Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 8, 2019.
- ^ Nicol, Haru (October 25, 2018). "Red Dead Redemption 2 Temperature – How to Keep Warm and Cool". GameRevolution. CraveOnline. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 4, 2019. Diakses tanggal August 8, 2019.
- ^ Maher, Cian (November 12, 2018). "Red Dead Redemption 2 Weapon Degradation Tips – How to Clean Your Weapons in RDR2". GameRevolution. CraveOnline. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 4, 2019. Diakses tanggal August 8, 2019.
- ^ "Red Dead Redemption 2's DNA: How GTA5, Bully, LA Noire, And More Influenced The Sequel". GameSpot. CBS Interactive. October 25, 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 25, 2018. Diakses tanggal August 8, 2019.
- ^ Martin, Matt (January 3, 2019). "Red Dead Redemption 2 Dead Eye tips – how to level up Dead Eye, auto target, critical shots, more". VG247. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 4, 2019. Diakses tanggal August 8, 2019.
- ^ Tucker, Kevin (October 25, 2018). "Combat guide: weapons, stealth, melee, and Dead Eye – Red Dead Redemption 2". Shacknews. Gamerhub. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 26, 2018. Diakses tanggal August 8, 2019.
- ^ a b c d e f g Williams, Mike (October 25, 2018). "Red Dead Redemption 2 review". USgamer. Gamer Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 25, 2018. Diakses tanggal October 25, 2018.
- ^ Tapsell, Chris (December 21, 2018). "Red Dead Redemption 2 Bounty and Wanted level – how to pay bounties and lose your wanted level explained". Eurogamer. Gamer Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 4, 2019. Diakses tanggal August 8, 2019.
- ^ a b Tucker, Kevin (December 21, 2018). "Where does Red Dead Redemption 2 take place?". Shacknews. Gamerhub. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 22, 2018. Diakses tanggal October 28, 2019.
- ^ "Mapa West Elizabeth w Red Dead Redemption 2" [Map of West Elizabeth in Red Dead Redemption 2]. Gry Online (dalam bahasa Polski). Gry-Online S.A. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 28, 2019. Diakses tanggal October 28, 2019.
- ^ Tassi, Paul (November 2, 2018). "Why Is The Original 'Red Dead Redemption' Map Hidden But Empty In 'Red Dead 2'?". Forbes. Forbes Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 3, 2018. Diakses tanggal August 7, 2019.
- ^ a b c Shanley, Patrick (September 7, 2018). "Rockstar Games Reveals New Plot Details for 'Red Dead Redemption 2' (Exclusive)". The Hollywood Reporter. Eldridge Industries. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 28, 2019. Diakses tanggal May 10, 2019.
- ^ Rockstar Studios (October 26, 2018). Red Dead Redemption 2 (PlayStation 4, Xbox One) (dalam bahasa English). Rockstar Games. Scene: Staff credits.
- ^ Chao, Maxime (May 3, 2018). "Rob Nelson: "Avec Red Dead 2, on Veut Que le Joueur Soit Connecté le Plus Possible Avec le Monde Qui L'entoure"" [Rob Nelson: "With Red Dead 2, We Want the Player to be as Connected as Possible to the World Around Him"]. JeuxActu. Mixicom. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 26, 2019. Diakses tanggal May 11, 2019.
- ^ a b c d e f g Crecente, Brian (October 24, 2018). "The Story Behind the Story of 'Red Dead Redemption 2'". Variety. Penske Media Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 11, 2019. Diakses tanggal May 8, 2019.
- ^ a b c d e Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaVulture
- ^ Gies, Arthur (December 14, 2018). "The painted world of Red Dead Redemption 2". Polygon. Vox Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 6, 2019. Diakses tanggal May 11, 2019.
- ^ Madsen, Hayes (February 19, 2019). "Red Dead Redemption 2 Interview: The Actor Behind Arthur Morgan Talks About Becoming the Main Character, Lenny Scene & More". Twinfinite. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 5, 2019. Diakses tanggal May 12, 2019.
- ^ Romano, Nick (October 22, 2018). "The new West world: Red Dead Redemption 2 signals the era of prestige video games". Entertainment Weekly. Meredith Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 13, 2019. Diakses tanggal May 11, 2019.
- ^ McKeand, Kirk (December 12, 2018). "Best of 2018: Red Dead Redemption 2 – how advanced AI and physics create the most believable open world yet". VG247. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 6, 2019. Diakses tanggal May 10, 2019.
- ^ a b Moayeri, Lily (March 19, 2019). "Woody Jackson and Vox Studios". Mix. Future US. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 17, 2019. Diakses tanggal May 10, 2019.
- ^ a b Leight, Elias (December 28, 2018). "The 'Red Dead Redemption 2' Soundtrack Might Be the Biggest Album of 2018". Rolling Stone. Penske Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 14, 2019. Diakses tanggal May 11, 2019.
- ^ Saed, Sherif (October 18, 2016). "Red Dead Redemption 2 officially revealed for PS4 and Xbox One, out 2017". VG247. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 19, 2016. Diakses tanggal October 18, 2016.
- ^ Knezevic, Kevin (May 23, 2017). "Red Dead Redemption 2 Delayed Until 2018". GameSpot. CBS Interactive. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 27, 2018. Diakses tanggal May 10, 2018.
- ^ McWhertor, Michael (February 1, 2018). "Red Dead Redemption 2 delayed to October". Polygon. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 2, 2018. Diakses tanggal February 2, 2018.
- ^ "The Red Dead Redemption 2: Special Edition, Ultimate Edition and Collector's Box". Rockstar Games. June 4, 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 5, 2018. Diakses tanggal June 5, 2018.
- ^ Fenlon, Wes; Savage, Phil (November 5, 2019). "Red Dead Redemption 2 is out now on PC". PC Gamer. Future US. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 5, 2019. Diakses tanggal November 5, 2019.
- ^ Chalk, Andy (November 11, 2019). "Google Stadia launch games revealed". PC Gamer. Future US. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 12, 2019. Diakses tanggal November 12, 2019.
- ^ Chalk, Andy (October 4, 2019). "Red Dead Redemption 2 is coming to PC". PC Gamer. Future US. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 5, 2019. Diakses tanggal October 4, 2019.
- ^ a b "Red Dead Redemption 2 for PlayStation 4 Reviews". Metacritic. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 28, 2019. Diakses tanggal October 28, 2018.
- ^ a b "Red Dead Redemption 2 for Xbox One Reviews". Metacritic. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 10, 2019. Diakses tanggal October 28, 2018.
- ^ a b "Red Dead Redemption 2 for PC Reviews". Metacritic. CBS Interactive. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 31, 2019. Diakses tanggal December 5, 2019.
- ^ a b Carter, Chris (October 25, 2018). "Review: Red Dead Redemption 2". Destructoid. Enthusiast Gaming. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 28, 2018. Diakses tanggal October 31, 2018.
- ^ a b Carter, Chris (November 5, 2019). "Red Dead Redemption 2 is just as lovely on PC". Destructoid. Enthusiast Gaming. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 8, 2019. Diakses tanggal November 8, 2019.
- ^ "Red Dead Redemption 2 review". Edge. Future plc. November 8, 2018. hlm. 104–107.
- ^ a b c d Plagge, Kallie (October 25, 2018). "Red Dead Redemption 2 Review – Outlaw Country". GameSpot. CBS Interactive. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 25, 2018. Diakses tanggal October 25, 2018.
- ^ a b c d e f Navarro, Alex (October 26, 2018). "Red Dead Redemption 2 Review". Giant Bomb. CBS Interactive. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 28, 2018. Diakses tanggal October 31, 2018.
- ^ a b c d e f g h Reilly, Luke (October 25, 2018). "Red Dead Redemption II Review". IGN. Ziff Davis. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 25, 2018. Diakses tanggal October 25, 2018.
- ^ "Highest and Lowest Scoring Games". Metacritic. CBS Interactive. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 16, 2019. Diakses tanggal August 6, 2019.
- ^ a b c d MacDonald, Keza (October 25, 2018). "Red Dead Redemption 2 review – gripping western is a near miracle". The Guardian. Guardian Media Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 25, 2018. Diakses tanggal August 7, 2019.
- ^ Suderman, Peter (November 23, 2018). "Red Dead Redemption 2 Is True Art". The New York Times. The New York Times Company. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 23, 2018. Diakses tanggal November 24, 2018.
- ^ a b c Plante, Chris (October 25, 2018). "Red Dead Redemption 2 review". Polygon. Vox Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 25, 2018. Diakses tanggal August 7, 2019.
- ^ a b c Robinson, Martin (October 25, 2018). "Red Dead Redemption 2 review – a peerless open world, and a story in the shadow of its predecessor". Eurogamer. Gamer Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 21, 2018. Diakses tanggal August 7, 2019.
- ^ Thier, Dave (October 25, 2018). "'Red Dead Redemption 2' Review: A Long, Hard, Lonesome Road". Forbes. Forbes Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 25, 2018. Diakses tanggal August 7, 2019.
- ^ White, Sam (October 25, 2018). "Red Dead Redemption 2 review: A generation-defining release". The Hollywood Reporter. Eldridge Industries. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 21, 2019. Diakses tanggal August 7, 2019.
- ^ a b Film Crit Hulk (November 5, 2019). "Red Dead Redemption 2: one year after the hype". Polygon. Vox Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 5, 2019. Diakses tanggal May 22, 2020.
- ^ Hamilton, Kirk (October 26, 2018). "Red Dead Redemption 2: The Kotaku Review". Kotaku. G/O Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 25, 2018. Diakses tanggal October 30, 2018.
- ^ a b Thier, Dave (October 29, 2018). "The 5 Biggest Problems With 'Red Dead Redemption 2'". Forbes. Forbes Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 29, 2018. Diakses tanggal October 30, 2018.
- ^ a b Tassi, Paul (October 27, 2018). "'Red Dead Redemption 2' Day 1: Laborious Gameplay In A Stunning World". Forbes. Forbes Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 27, 2018. Diakses tanggal November 1, 2018.
- ^ Ramsey, Robert (October 25, 2018). "Red Dead Redemption 2 Review (PS4)". Push Square. Gamer Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 25, 2018. Diakses tanggal October 30, 2018.
- ^ Sterling, Jim (October 26, 2018). "Red Dead Redemption 2 – Red Dead Realism (Jimpressions)". The Jimquisition. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 8, 2019. Diakses tanggal November 1, 2018.
- ^ Sterling, Jim (October 30, 2018). "Attention To Detail, Obsession With Detail (The Jimquisition)". The Jimquisition. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 8, 2019. Diakses tanggal November 7, 2018.
- ^ Kain, Erik (October 31, 2018). "'Red Dead Redemption 2' Is Wonderful And Disappointing All At Once". Forbes. Forbes Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 31, 2018. Diakses tanggal November 1, 2018.
- ^ a b Grubb, Jeff (October 10, 2018). "Red Dead Redemption 2 is a disappointment". VentureBeat. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 3, 2018. Diakses tanggal November 1, 2018.
- ^ "Best PC Video Games of All Time". Metacritic. CBS Interactive. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 20, 2019. Diakses tanggal December 5, 2019.
- ^ White, Sam (November 5, 2019). "Red Dead Redemption 2 PC review – Rockstar's best game". PCGamesN. Network N. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 5, 2019. Diakses tanggal November 8, 2019.
- ^ Machkovech, Sam (November 6, 2019). "Red Dead Redemption 2 on PC: More frames, more volumetric beauty, no Steam". Ars Technica. Condé Nast. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 6, 2019. Diakses tanggal November 8, 2019.
- ^ Castle, Matthew (November 7, 2019). "Wot I Think: Red Dead Redemption 2". Rock, Paper, Shotgun. Gamer Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 8, 2019. Diakses tanggal November 8, 2019.
- ^ Davenport, James (November 6, 2019). "6 thoughts on Red Dead Redemption 2 after its first day on PC". PC Gamer. Future plc. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 6, 2019. Diakses tanggal November 8, 2019.
- ^ Lauret, Jean-Kléber (November 6, 2019). "Test de Red Dead Redemption 2 sur PC" [Red Dead Redemption 2 Test on PC]. Jeuxvideo.com (dalam bahasa Prancis). Webedia. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 8, 2019. Diakses tanggal November 8, 2019.
- ^ Sarkar, Samit (November 7, 2019). "Red Dead Redemption 2 on PC is a mess". Polygon. Vox Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 7, 2019. Diakses tanggal November 8, 2019.
- ^ Tassi, Paul (February 1, 2018). "'Red Dead Redemption 2' Delayed Again, Terrifying Every Other Game Coming Out This Fall". Forbes. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 1, 2018. Diakses tanggal February 3, 2015.
- ^ Piscatella, Mat (July 9, 2018). "Video Game Industry Predictions for Holiday 2018". The NPD Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 26, 2018. Diakses tanggal August 15, 2018.
- ^ a b "Red Dead Redemption 2 Achieves Entertainment's Biggest Opening Weekend of All Time". Business Wire. October 30, 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 30, 2018. Diakses tanggal December 10, 2018.
- ^ a b Parker, Ryan (October 30, 2018). "'Red Dead Redemption 2' Breaks Records With $725 Million Opening Weekend". The Hollywood Reporter. Eldridge Industries. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 30, 2018. Diakses tanggal November 3, 2018.
- ^ Sarkar, Samit (November 7, 2018). "Red Dead Redemption 2 tops 17 million copies shipped". Polygon. Vox Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 8, 2018. Diakses tanggal January 5, 2019.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaSales 2018
- ^ Valdes, Giancarlo (May 13, 2019). "Red Dead Redemption 2 sales reach 24 million as momentum slows". VentureBeat. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 14, 2019. Diakses tanggal August 18, 2020.
- ^ Takahashi, Dean (February 6, 2020). "Take-Two Interactive results lackluster compared to last year's Red Dead 2 bump". VentureBeat. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 16, 2020. Diakses tanggal August 18, 2020.
- ^ Valentine, Rebekah (May 20, 2020). "Take-Two sets net bookings records as Q4 digital sales jump". Gamesindustry.biz. Gamer Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 20, 2020. Diakses tanggal May 21, 2020.
- ^ Valentine, Rebekah (August 3, 2020). "Take-Two CEO: "It's a matter of time before the business is entirely digital"". Gamesindustry.biz. Gamer Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 6, 2020. Diakses tanggal August 18, 2020.
- ^ a b Valentine, Rebekah (January 28, 2020). "Grand Theft Auto V and Red Dead Redemption 2 have sold a combined 150m units". Gamesindustry.biz. Gamer Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 26, 2020. Diakses tanggal October 1, 2020.
- ^ Valentine, Rebekah (January 16, 2020). "Grand Theft Auto V was the best-selling game of the decade in the US". Gamesindustry.biz. Gamer Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 18, 2020. Diakses tanggal October 1, 2020.
- ^ Stockdale, Charles; Harrington, John (July 5, 2019). "From Tetris to Call of Duty: The most popular video games of all time". USA Today. Gannett. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 6, 2019. Diakses tanggal October 1, 2020.
- ^ Dring, Christopher (October 28, 2018). "Red Dead Redemption 2 UK sales more than double the first game". Gamesindustry.biz. Gamer Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 29, 2018. Diakses tanggal October 28, 2018.
- ^ Romano, Sal (October 31, 2018). "Media Create Sales: 10/22/18 – 10/28/18". Gematsu. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 3, 2018. Diakses tanggal November 3, 2018.
- ^ Webster, Andrew (October 15, 2018). "Rockstar says senior staff chose to work excessive hours on Red Dead Redemption 2". The Verge. Vox Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 17, 2018. Diakses tanggal October 16, 2018.
- ^ Phillips, Tom (October 15, 2018). "Rockstar attempts to defuse 100-hour work week controversy amid storm of criticism". Eurogamer. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 16, 2018. Diakses tanggal October 16, 2018.
- ^ Frank, Allegra (October 15, 2018). "Rockstar responds to blowback over Red Dead Redemption 2 team's '100-hour' workweeks". Polygon. Vox Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 17, 2018. Diakses tanggal October 16, 2018.
- ^ Bailey, Dustin (October 16, 2018). "Rockstar boss says no one is "forced to work hard" after mentioning 100-hour weeks". PCGamesN. Network N. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 17, 2018. Diakses tanggal October 16, 2018.
- ^ Phillips, Tom (October 26, 2018). "The human cost of Red Dead Redemption 2". Eurogamer. Gamer Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 27, 2018. Diakses tanggal October 27, 2018.
- ^ Schreier, Jason (October 23, 2018). "Inside Rockstar Games' Culture Of Crunch". Kotaku. G/O Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 29, 2018. Diakses tanggal December 11, 2018.
- ^ "YouTube U-turn over Red Dead Redemption 2 suffragette clips". BBC News. BBC. November 8, 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 8, 2018. Diakses tanggal November 9, 2018.
- ^ Fogel, Stefanie (November 8, 2018). "YouTuber Temporarily Suspended For Video of Suffragette Killing in 'Red Dead 2'". Variety. Penske Media Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 8, 2018. Diakses tanggal November 9, 2018.
- ^ Hernandez, Patricia (November 8, 2018). "YouTube reverses ban for streamer who killed Red Dead 2 feminist". The Verge. Vox Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 8, 2018. Diakses tanggal November 9, 2018.
- ^ Robinson, Adi (January 14, 2019). "Red Dead Redemption 2's Pinkerton agents are at the center of a lawsuit". The Verge. Vox Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 15, 2019. Diakses tanggal January 14, 2019.
- ^ Valentine, Rebekah (April 11, 2019). "Take-Two, Rockstar dismiss complaint against Pinkerton". Gamesindustry.biz. Gamer Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 11, 2019. Diakses tanggal April 11, 2019.