Lompat ke isi

Kedungsepur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Untuk|}}
{{Metropolitan Indonesia
{{Metropolitan Indonesia
| kota inti = Semarang
| kota inti = Semarang

Revisi per 6 Oktober 2020 04.37

Galat: no context parameter provided. Use {{other uses}} for "other uses" hatnotes. (bantuan).

Kawasan Metropolitan Semarang
Kedungsepur
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Kota intiSemarang
Daerah penyanggaKabupaten Demak
Kabupaten Grobogan
Kabupaten Kendal
Kota Salatiga
Kabupaten Semarang
Kota Semarang
Zona waktuUTC+7 (WIB)
Kode area telepon+62 24
+62 291
+62 292
+62 294
+62 298

Kedungsepur (bahasa Jawa: ꦏꦼꦝꦸꦁ​ꦱꦼꦥꦸꦂ, translit. Kedhung Sepur) adalah istilah umum yang merupakan singkatan dari beberapa nama wilayah otonom di eks-karesidenan Semarang, yang terdiri dari Kendal, Demak, Ungaran (ibu kota Kabupaten Semarang), Kota Salatiga, Kota Semarang, dan Purwodadi (ibu kota Kabupaten Grobogan) dengan Kota Semarang sebagai kota intinya. Istilah ini, kali pertama diperkenalkan oleh Harian Suara Merdeka melalui rubrik yang ditayangkan setiap hari, dengan judul Kedungsapur. Kawasan ini adalah Wilayah Metropolitan terpadat dengan jumlah penduduk terbanyak ke 4 di Indonesia, setelah Jabodetabek (DKI Jakarta dan sekitarnya), Grebangkertosusila (Wilayah Surabaya) dan Bandung Raya (Wilayah Bandung).[1]

Kedungsepur merupakan salah satu kawasan strategis nasional yang diatur oleh Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.[2].

Kota Semarang dengan penduduk 1.889.754 juta jiwa, disokong Kabupaten Kendal dengan jumlah penduduk 1.176.976 juta jiwa, Demak 1.175.098 juta jiwa, Kabupaten Semarang 1.165.977 juta jiwa, Kota Salatiga 300.000 jiwa, dan Kabupaten Grobogan 1.685.876 juta jiwa. Sehingga kawasan Kedungsepur dihuni oleh lebih dari 7.242.987 juta jiwa.[3]

Lihat pula

Referensi