Lompat ke isi

Dialek: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membatalkan 1 suntingan oleh 114.124.135.135 (bicara) (TW)
Tag: Pembatalan
Tj Pramono (bicara | kontrib)
k tambah pranala
Baris 12: Baris 12:
* Dialek sosial ([[sosiolek]]): dialek yang dipakai oleh kelompok sosial tertentu atau yang menandai strata sosial tertentu. Misalnya, dialek [[remaja]].<ref name=:0 />
* Dialek sosial ([[sosiolek]]): dialek yang dipakai oleh kelompok sosial tertentu atau yang menandai strata sosial tertentu. Misalnya, dialek [[remaja]].<ref name=:0 />
Selain dari dialek regional dan sosial, ada istilah "dialek temporal" atau "dialek historis" yang merujuk secara khusus kepada bentuk bahasa yang diperbedakan menurut pemakaiannya pada kurun waktu tertentu<ref name=:1 /> (misalnya, dialek Melayu zaman [[Sriwijaya]] dan dialek Melayu zaman Abdullah<ref name=:0 />). Sedangkan [[idiolek]] adalah sistem kebehasaan yang khusus digunakan oleh seorang individu atau bisa diartikan "dialek pribadi".<ref>{{harvp|Crystal|2008|p=235}}</ref> Idiolek merupakan keseluruhan ciri bahasa seseorang yang khas pribadi dalam [[lafal]], [[tata bahasa]], atau pilihan dan kekayaan kata.<ref name=:0 />
Selain dari dialek regional dan sosial, ada istilah "dialek temporal" atau "dialek historis" yang merujuk secara khusus kepada bentuk bahasa yang diperbedakan menurut pemakaiannya pada kurun waktu tertentu<ref name=:1 /> (misalnya, dialek Melayu zaman [[Sriwijaya]], dialek Melayu zaman Abdullah<ref name=:0 /> dan [[Dialek medan|Dialek Medan]] kini). Sedangkan [[idiolek]] adalah sistem kebehasaan yang khusus digunakan oleh seorang individu atau bisa diartikan "dialek pribadi".<ref>{{harvp|Crystal|2008|p=235}}</ref> Idiolek merupakan keseluruhan ciri bahasa seseorang yang khas pribadi dalam [[lafal]], [[tata bahasa]], atau pilihan dan kekayaan kata.<ref name=:0 />
== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 9 Oktober 2020 07.50

Dialek (bahasa Yunani: διάλεκτος, dialektos) atau logat[1] adalah varietas bahasa yang melingkupi suatu kelompok penutur. Dialek berkontras dengan ragam bahasa, yaitu bentuk bahasa yang diperbedakan menurut konteks pemakaian. Variasi ini memiliki perbedaan satu sama lain, tetapi masih banyak menunjukkan kemiripan linguistik sehingga belum pantas disebut bahasa yang berbeda.[2] Walaupun begitu, pembedaan konsep dialek dan bahasa tersendiri sering kali dilatarbelakangi oleh faktor simbolis dan sosiopolitik, bukan ilmu bahasa.[3]

Menurut definisi yang lebih terbatas, dialek merupakan varietas bahasa yang berkontras dengan bahasa baku.[4] Dalam pengertian populer, istilah dialek juga digunakan untuk merujuk kepada bahasa yang tidak digunakan dalam bentuk tulis. Definisi ini umumnya tidak diterima dalam ilmu linguistik.[3]

Biasanya pemerian dialek dilakukan berdasarkan geografi, namun bisa berdasarkan faktor lain, misalkan faktor sosial.

Sebuah dialek bisa dibedakan berdasarkan kosakata, tata bahasa, dan pengucapan (fonologi, termasuk prosodi). Jika pembedaannya hanya berdasarkan pengucapan, istilah yang tepat menurut terminologi linguistik ialah aksen dan bukan dialek.[5]

Jenis

Dialek dibagi menjadi dua jenis utama berikut ini:[6]

  • Dialek regional (dialek geografis/regiolek): dialek yang dipakai di daerah tertentu. Misalnya, bahasa Indonesia dialek Jakarta, atau dialek Medan.[7]
  • Dialek sosial (sosiolek): dialek yang dipakai oleh kelompok sosial tertentu atau yang menandai strata sosial tertentu. Misalnya, dialek remaja.[7]

Selain dari dialek regional dan sosial, ada istilah "dialek temporal" atau "dialek historis" yang merujuk secara khusus kepada bentuk bahasa yang diperbedakan menurut pemakaiannya pada kurun waktu tertentu[3] (misalnya, dialek Melayu zaman Sriwijaya, dialek Melayu zaman Abdullah[7] dan Dialek Medan kini). Sedangkan idiolek adalah sistem kebehasaan yang khusus digunakan oleh seorang individu atau bisa diartikan "dialek pribadi".[8] Idiolek merupakan keseluruhan ciri bahasa seseorang yang khas pribadi dalam lafal, tata bahasa, atau pilihan dan kekayaan kata.[7]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "logat". KBBI Daring. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Diakses tanggal 2019-04-21. 
  2. ^ Ayatrohaedi (1979), hlm. 1
  3. ^ a b c Crystal (2008), hlm. 142-144
  4. ^ McGregor (2009), hlm. 160
  5. ^ Crystal (2008), hlm. 3
  6. ^ Unsiah & Yuliati (2018), hlm. 95
  7. ^ a b c d Pendahuluan KBBI edisi ketiga
  8. ^ Crystal (2008), hlm. 235

Kepustakaan