Lompat ke isi

Mbah Maridjan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ref enwiki
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 36: Baris 36:
'''Raden Ngabehi Surakso Hargo''' atau lebih dikenal dengan sebutan '''Mbah Maridjan''' (nama asli: '''Mas Penewu Surakso Hargo'''; {{lahirmati|[[Umbulharjo, Cangkringan, Sleman|Dukuh Kinahrejo]]|5|2|1927|[[Sleman]]|26|10|2010}}<ref>http://www.thejakartapost.com/news/2001/02/02/039mbah039-maridjan-keeps-faith-mt-merapi.html</ref>) adalah seorang [[juru kunci Merapi|juru kunci Gunung Merapi]]. Amanah sebagai juru kunci ini diperoleh dari [[Sri Sultan Hamengkubuwana IX]]. Setiap gunung Merapi akan meletus, warga setempat selalu menunggu komando darinya untuk mengungsi.{{fact}}
'''Raden Ngabehi Surakso Hargo''' atau lebih dikenal dengan sebutan '''Mbah Maridjan''' (nama asli: '''Mas Penewu Surakso Hargo'''; {{lahirmati|[[Umbulharjo, Cangkringan, Sleman|Dukuh Kinahrejo]]|5|2|1927|[[Sleman]]|26|10|2010}}<ref>http://www.thejakartapost.com/news/2001/02/02/039mbah039-maridjan-keeps-faith-mt-merapi.html</ref>) adalah seorang [[juru kunci Merapi|juru kunci Gunung Merapi]]. Amanah sebagai juru kunci ini diperoleh dari [[Sri Sultan Hamengkubuwana IX]]. Setiap gunung Merapi akan meletus, warga setempat selalu menunggu komando darinya untuk mengungsi.{{fact}}


Dia mulai menjabat sebagai wakil juru kunci pada tahun [[1970]]. Jabatan sebagai juru kunci lalu disandangnya sejak tahun [[1982]].{{fact}}
Dia mulai menjabat sebagai wakil juru kunci pada tahun [[1970]]. Jabatan sebagai juru kunci lalu disandangnya sejak tahun [[1982]].<ref name="Malik2010-10-27">
{{cite news
|last=Malik
|first=Candra
|title=Yogyakarta Palace Claims Premonition of Mbah Maridjan’s Death
|date=27 October 2010
|newspaper=Jakarta Globe
|url=http://www.thejakartaglobe.com/home/yogyakarta-palace-claims-premonition-of-mbah-maridjans-death/403500
|accessdate=28 October 2010
|url-status=dead
|archiveurl=https://web.archive.org/web/20101030073109/http://www.thejakartaglobe.com/home/yogyakarta-palace-claims-premonition-of-mbah-maridjans-death/403500
|archivedate=30 October 2010
}}
</ref>


Sejak kejadian [[Gunung Merapi]] akan meletus tahun [[2006]], Mbah Maridjan semakin terkenal. Karena faktor keberanian dan namanya yang dikenal oleh masyarakat luas tersebut, Mbah Maridjan ditunjuk untuk menjadi bintang iklan salah satu produk [[minuman energi]].
Sejak kejadian [[Gunung Merapi]] akan meletus tahun [[2006]], Mbah Maridjan semakin terkenal. Karena faktor keberanian dan namanya yang dikenal oleh masyarakat luas tersebut, Mbah Maridjan ditunjuk untuk menjadi bintang iklan salah satu produk [[minuman energi]].

Revisi per 6 November 2020 06.13

Raden Ngabehi Surakso Hargo
Mbah Maridjan sebagai bintang iklan Kuku Bima Ener-G
LahirMas Penewu Surakso Hargo
5 Februari 1927
Belanda Dukuh Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman
Meninggal26 Oktober 2010
Indonesia Sleman, Yogyakarta
Sebab meninggalluka bakar karena awan panas sedang meluncur turun
Nama lainMbah Maridjan
PekerjaanJuru Kunci Merapi, bintang iklan
Dikenal atasJuru Kunci Merapi

Raden Ngabehi Surakso Hargo atau lebih dikenal dengan sebutan Mbah Maridjan (nama asli: Mas Penewu Surakso Hargo; 5 Februari 1927 – 26 Oktober 2010[1]) adalah seorang juru kunci Gunung Merapi. Amanah sebagai juru kunci ini diperoleh dari Sri Sultan Hamengkubuwana IX. Setiap gunung Merapi akan meletus, warga setempat selalu menunggu komando darinya untuk mengungsi.[butuh rujukan]

Dia mulai menjabat sebagai wakil juru kunci pada tahun 1970. Jabatan sebagai juru kunci lalu disandangnya sejak tahun 1982.[2]

Sejak kejadian Gunung Merapi akan meletus tahun 2006, Mbah Maridjan semakin terkenal. Karena faktor keberanian dan namanya yang dikenal oleh masyarakat luas tersebut, Mbah Maridjan ditunjuk untuk menjadi bintang iklan salah satu produk minuman energi.

Kematian

Pada tanggal 26 Oktober 2010, gunung Merapi kembali meletus disertai awan panas setinggi 1,5 kilometer.[3] Gulungan awan panas tersebut meluncur turun melewati kawasan tempat mbah Maridjan bermukim.[4] Jasad Mbah Maridjan ditemukan beberapa jam kemudian oleh tim SAR bersama dengan 16 orang lainnya telah meninggal dunia, umumnya kondisi korban yang ditemukan mengalami luka bakar serius. Jenazah tersebut dikonfirmasi sebagai jenazah Mbah Maridjan pada tanggal 27 Oktober 2010.[5]

Penghargaan

Almarhum Mbah Maridjan mendapatkan penghargaan Anugerah Budaya 2011 dari Pemerintahan Provinsi DIY, dalam kategori pelestari adat dan tradisi. Pemberian penghargaan dilakukan Sekretaris Daerah Provinsi DIY Ikhsanuri, pada tanggal 29 November 2011, di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta.[6]

Iklan

  • Kuku Bima (2007-2010)
  • Sanaflu (2008-2009)
  • Komix (2004-2005)
  • Betadine (1998-1999)
  • Kecap Maya (1999-2000)
  • Mikorex (2002-2003)
  • Ajinomoto (1999-2000)
  • Kampanye Kesehatan PHBS (1998-1999)

Talkshow

  • Talkshow Mbah Maridjan menjadi "mainan" bintang iklan, Radio Trijaya FM 97.0 Yogyakarta, 2010

Referensi