Minuman energi
Minuman energi adalah jenis minuman yang ditujukan untuk menambah energi seseorang yang meminumnya. Bagi beberapa kalangan, minuman energi diminum dengan tujuan untuk mencegah kantuk.
Jika umumnya di luar negeri (Amerika Serikat), minuman energi digolongkan sebagai minuman ringan, di Indonesia, minuman energi digolongkan sebagai minuman kesehatan.
Umumnya, minuman energi dipasarkan dalam bentuk botol kecil yang siap minum, namun di Indonesia, dimotori oleh Extra Joss, dengan tujuan menekan harga jual, minuman energi yang laku dipasarkan dalam bentuk sachet yang harus dicampur dengan air, biasanya air mineral, sebelum dikonsumsi. Saat awal peluncurannya, Extra Joss terkenal dengan frasa dalam iklannya di televisi, "Ini biangnya, buat apa botolnya!" yang sangat merekat erat dalam hati pengguna minuman energi, dan langsung mengubah peta pemasaran minuman energi di Indonesia yang saat itu didominasi merk asing, seperti Kratingdaeng, Lipovitan dan M-150. Selanjutnya beberapa merk domestik mengikuti produk sachet Extra Joss seperti Kuku Bima Ener-G, Hemaviton Jreng, dll.
Kandungan dalam minuman energi
[sunting | sunting sumber]Kandungan utama
[sunting | sunting sumber]Kandungan lain
[sunting | sunting sumber]Ditambahkan secara bervariasi
Daftar merek minuman energi
[sunting | sunting sumber]Merek asal Indonesia
[sunting | sunting sumber]- Enerjos
- Ena'O
- Extra Joss
- Fit-Up
- Galin Bugar (sudah tidak diproduksi lagi)
- Hemaviton Jreng
- Hore Melek (sudah tidak diproduksi lagi)
- Kuku Bima Ener-G
- Panther
Merek luar negeri
[sunting | sunting sumber]- Kratingdaeng atau Red Bull
- Lipovitan
- M-150
- Shark Energy
- Sting (sudah tidak diproduksi lagi)
Efek sampingan
[sunting | sunting sumber]- Minuman energi mengandung bermacam-macam zat perangsang, yang ketika dicampur bisa berbahaya bagi tubuh.[1]
- Terlalu banyak mengonsumsi kafein, yang perupakan kandungan utama dalam minuman energi dapat menimbulkan dehidrasi
- Ada beberapa catatan kematian seseorang setelah minum minuman energi secara berlebihan.
- Pada sebagian kasus, mengkonsumsi minuman energi secara rutin dan terus menerus selama minimal 3 tahun dapat menyebabkan penyakit gagal ginjal kronis. Alfiah Kurnia, mahasiswi Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP, UMS Solo pada tahun 2002 meneliti minuman suplemen merk A sebagai sampel studi kasus pada tikus putih[2][3]
Lain-lain
[sunting | sunting sumber]Di Indonesia, minuman energi sering dituliskan sebagai "minuman berenergi", yang artinya justru salah kaprah, karena dari segi tata bahasa, "minuman berenergi" mengandung pengertian bahwa minuman ini mengandung energi di dalamnya. Padahal arti sebetulnya, minuman ini mengandung zat-zat yang diharapkan dapat menimbulkan energi bagi peminumnya.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Webmd.com -- Whats the Buzz About Energy Drinks
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-07. Diakses tanggal 2015-04-03.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-15. Diakses tanggal 2015-04-03.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) Caffeine database
- (Indonesia) Efek samping minuman di situs Intisari Diarsipkan 2008-03-27 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Kafein, Senyawa Bermanfaat atau Beracunkah? Diarsipkan 2008-01-09 di Wayback Machine.
- (Indonesia) http://www.swa.co.id/swamajalah/praktik/details.php?cid=1&id=6675&pageNum=3 Diarsipkan 2008-02-24 di Wayback Machine.