Lompat ke isi

Pengguna:RianHS/Draf/2: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RianHS (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Tak ada batas yang jelas mengenai permulaan ekologi sebagai disiplin ilmiah. Meskipun demikian, prinsip-prinsip ekologi telah ditelaah sejak zaman [[Yunani Kuno]] oleh [[Aristoteles]] dan terutama muridnya, [[Theophrastus]], yang mengamati dan menjelaskan hubungan antara organisme dan lingkungannya, misalnya mengapa spesies tertentu lebih menyukai lingkungan tertentu.<ref>{{Cite journal|last=Hughes|first=J. D.|date=1 Desember 1985|title=Theophrastus as Ecologist|url=https://academic.oup.com/envihistrevi/article-lookup/doi/10.2307/3984460|journal=Environmental History Review|volume=9|issue=4|pages=296–306|doi=10.2307/3984460|issn=1053-4180}}</ref> Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh [[Ernst Haeckel]] sebagai ''oekologie'' pada tahun 1866; kata bahasa Yunani ''oikonomia'' merupakan akar bagi istilah ekonomi (pengaturan rumah tangga) dan ekologi (studi tentang rumah tangga).<ref>{{Cite book|last=McManus|first=P.|date=2009|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/B9780080449104006829|title=International Encyclopedia of Human Geography|location=|publisher=Elsevier|isbn=978-0-08-044910-4|pages=294–303|chapter=Ecology|doi=10.1016/b978-008044910-4.00682-9}}</ref> Tiga tahun setelah memublikasikan istilah ini, Haeckel mendefinisikan ekologi sebagai “Seluruh ilmu tentang hubungan organisme dengan dunia luar di sekitarnya; hubungan tersebut dapat kita perhitungkan dalam arti yang lebih luas pada semua kondisi keberadaan. Hal ini sebagian bersifat organik, sebagian lagi bersifat anorganik”.<ref>{{Cite journal|last=Friederichs|first=K.|date=Januari 1958|title=A Definition of Ecology and Some Thoughts About Basic Concepts|url=http://www.jstor.org/stable/1929981?origin=crossref|journal=Ecology|volume=39|issue=1|pages=154|doi=10.2307/1929981}}</ref>
Tak ada batas yang jelas mengenai permulaan ekologi sebagai disiplin ilmiah. Meskipun demikian, prinsip-prinsip ekologi telah ditelaah sejak zaman [[Yunani Kuno]] oleh [[Aristoteles]] dan terutama muridnya, [[Theophrastus]], yang mengamati dan menjelaskan hubungan antara organisme dan lingkungannya, misalnya mengapa spesies tertentu lebih menyukai lingkungan tertentu.<ref>{{Cite journal|last=Hughes|first=J. D.|date=1 Desember 1985|title=Theophrastus as Ecologist|url=https://academic.oup.com/envihistrevi/article-lookup/doi/10.2307/3984460|journal=Environmental History Review|volume=9|issue=4|pages=296–306|doi=10.2307/3984460|issn=1053-4180}}</ref> Pada awal abad ke-19, Alexander von Humboldt menjelaskan korelasi antara asosiasi tumbuhan (seperti [[padang rumput]], [[hutan hujan]], dan [[tundra]]) dengan faktor lingkungan (seperti suhu, [[curah hujan]], dan [[topografi]]) untuk memahami jumlah dan persebaran spesies hewan dan tumbuhan.<ref>{{Cite book|last=Egerton|first=Frank N.|last2=Niquil|first2=Nathalie|last3=Martins|first3=Irene|date=2019|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/B9780124095489008642|title=Encyclopedia of Ecology|location=|publisher=Elsevier|isbn=978-0-444-64130-4|pages=398–428|chapter=History of Ecology|doi=10.1016/b978-0-12-409548-9.00864-2|url-status=live}}</ref> Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh [[Ernst Haeckel]] sebagai ''oekologie'' pada tahun 1866; kata bahasa Yunani ''oikonomia'' merupakan akar bagi istilah ekonomi (pengaturan rumah tangga) dan ekologi (studi tentang rumah tangga).<ref>{{Cite book|last=McManus|first=P.|date=2009|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/B9780080449104006829|title=International Encyclopedia of Human Geography|location=|publisher=Elsevier|isbn=978-0-08-044910-4|pages=294–303|chapter=Ecology|doi=10.1016/b978-008044910-4.00682-9}}</ref> Tiga tahun setelah memublikasikan istilah ini, Haeckel mendefinisikan ekologi sebagai “Seluruh ilmu tentang hubungan organisme dengan dunia luar di sekitarnya; hubungan tersebut dapat kita perhitungkan dalam arti yang lebih luas pada semua kondisi keberadaan. Hal ini sebagian bersifat organik, sebagian lagi bersifat anorganik”.<ref>{{Cite journal|last=Friederichs|first=K.|date=Januari 1958|title=A Definition of Ecology and Some Thoughts About Basic Concepts|url=http://www.jstor.org/stable/1929981?origin=crossref|journal=Ecology|volume=39|issue=1|pages=154|doi=10.2307/1929981}}</ref>


[[George Evelyn Hutchinson]] (1903–1991) disebut sebagai bapak [[limnologi]] dan bapak ekologi modern. Ia secara komprehensif mengamati dan mengukur secara empiris faktor-faktor organik dan lingkungan yang dapat memengaruhi biota suatu danau, serta meletakkan dasar-dasar [[Relung (ekologi)|relung ekologi]].<ref>{{Cite web|last=Lynch|first=Patrick|date=21 November 2015|title=Ecology, evolution, & climate change: G. Evelyn Hutchinson and the founding of modern ecology|url=https://news.yale.edu/2015/11/21/ecology-evolution-climate-change-g-evelyn-hutchinson-and-founding-modern-ecology|website=YaleNews|access-date=15 November 2020}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Slobodkin|first=Lawrence B.|last2=Slack|first2=Nancy G.|date=Januari 1999|title=George Evelyn Hutchinson: 20th-century ecologist|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0160932799011825|journal=Endeavour|volume=23|issue=1|pages=24–30|doi=10.1016/S0160-9327(99)01182-5}}</ref> Ekologi kemudian menjadi populer sekitar tahun 1960-an ketika isu-isu lingkungan mulai mendapatkan perhatian publik.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Ecology|url=http://www.nationalgeographic.org/encyclopedia/ecology/|website=National Geographic|access-date=15 November 2020}}</ref>
[[George Evelyn Hutchinson]] (1903–1991) disebut sebagai bapak [[limnologi]] dan bapak ekologi modern. Ia secara komprehensif mengamati dan mengukur secara empiris faktor-faktor organik dan lingkungan yang dapat memengaruhi biota suatu danau, serta meletakkan dasar-dasar [[Relung (ekologi)|relung ekologi]].<ref>{{Cite web|last=Lynch|first=Patrick|date=21 November 2015|title=Ecology, evolution, & climate change: G. Evelyn Hutchinson and the founding of modern ecology|url=https://news.yale.edu/2015/11/21/ecology-evolution-climate-change-g-evelyn-hutchinson-and-founding-modern-ecology|website=YaleNews|access-date=15 November 2020}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Slobodkin|first=Lawrence B.|last2=Slack|first2=Nancy G.|date=Januari 1999|title=George Evelyn Hutchinson: 20th-century ecologist|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0160932799011825|journal=Endeavour|volume=23|issue=1|pages=24–30|doi=10.1016/S0160-9327(99)01182-5}}</ref> Ekologi kemudian menjadi populer sekitar tahun 1960-an ketika isu-isu lingkungan mulai mendapatkan perhatian publik.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Ecology|url=http://www.nationalgeographic.org/encyclopedia/ecology/|website=National Geographic|access-date=15 November 2020}}</ref> Pada masa kini, ekologi dikaitkan dengan beragam bidang ilmu lain karena kompleksitasnya yang tinggi, mulai dari filsafat hingga matematika.<ref>{{Cite book|last=deLaplante|first=K.|date=2008|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/B978044463768000247X|title=Encyclopedia of Ecology|location=|publisher=Elsevier|isbn=978-0-444-64130-4|pages=510–515|chapter=Philosophy of Ecology: Overview|doi=10.1016/b978-0-444-63768-0.00247-x}}</ref><ref>{{Cite book|last=Legović|first=T.|date=2008|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/B9780080454054006947|title=Encyclopedia of Ecology|location=|publisher=Elsevier|isbn=978-0-08-045405-4|pages=2261–2266|chapter=Mathematical Ecology|doi=10.1016/b978-008045405-4.00694-7}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 15 November 2020 15.09

Ekologi

Ekologi (dari bahasa Yunani οἶκος, “rumah” dan -λογία, “studi”) adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain dan juga dengan lingkungan sekitarnya. Komponen yang terlibat dalam interaksi ini dapat dibagi menjadi komponen biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup). Ekologi merupakan ilmu dengan topik yang luas dan kompleks, yang mencakup hierarki dan keanekaragaman hayati, jumlah dan persebaran organisme, peran dan interaksi antarorganisme, habitat dan relung, jaring-jaring makanan, daur nutrien dan daur biogeokimia, serta berbagai proses lainnya. Berbagai pendekatan dapat digunakan untuk mengelompokkan ekologi menjadi sejumlah subdisiplin ilmu, baik menurut pola spasial (tempat) dan temporal (waktu), subjek yang dipelajari, maupun keterkaitan dengan bidang ilmu lainnya.

Sejarah

Tak ada batas yang jelas mengenai permulaan ekologi sebagai disiplin ilmiah. Meskipun demikian, prinsip-prinsip ekologi telah ditelaah sejak zaman Yunani Kuno oleh Aristoteles dan terutama muridnya, Theophrastus, yang mengamati dan menjelaskan hubungan antara organisme dan lingkungannya, misalnya mengapa spesies tertentu lebih menyukai lingkungan tertentu.[1] Pada awal abad ke-19, Alexander von Humboldt menjelaskan korelasi antara asosiasi tumbuhan (seperti padang rumput, hutan hujan, dan tundra) dengan faktor lingkungan (seperti suhu, curah hujan, dan topografi) untuk memahami jumlah dan persebaran spesies hewan dan tumbuhan.[2] Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel sebagai oekologie pada tahun 1866; kata bahasa Yunani oikonomia merupakan akar bagi istilah ekonomi (pengaturan rumah tangga) dan ekologi (studi tentang rumah tangga).[3] Tiga tahun setelah memublikasikan istilah ini, Haeckel mendefinisikan ekologi sebagai “Seluruh ilmu tentang hubungan organisme dengan dunia luar di sekitarnya; hubungan tersebut dapat kita perhitungkan dalam arti yang lebih luas pada semua kondisi keberadaan. Hal ini sebagian bersifat organik, sebagian lagi bersifat anorganik”.[4]

George Evelyn Hutchinson (1903–1991) disebut sebagai bapak limnologi dan bapak ekologi modern. Ia secara komprehensif mengamati dan mengukur secara empiris faktor-faktor organik dan lingkungan yang dapat memengaruhi biota suatu danau, serta meletakkan dasar-dasar relung ekologi.[5][6] Ekologi kemudian menjadi populer sekitar tahun 1960-an ketika isu-isu lingkungan mulai mendapatkan perhatian publik.[7] Pada masa kini, ekologi dikaitkan dengan beragam bidang ilmu lain karena kompleksitasnya yang tinggi, mulai dari filsafat hingga matematika.[8][9]

Referensi

  1. ^ Hughes, J. D. (1 Desember 1985). "Theophrastus as Ecologist". Environmental History Review. 9 (4): 296–306. doi:10.2307/3984460. ISSN 1053-4180. 
  2. ^ Egerton, Frank N.; Niquil, Nathalie; Martins, Irene (2019). "History of Ecology". Encyclopedia of Ecology. Elsevier. hlm. 398–428. doi:10.1016/b978-0-12-409548-9.00864-2. ISBN 978-0-444-64130-4. 
  3. ^ McManus, P. (2009). "Ecology". International Encyclopedia of Human Geography. Elsevier. hlm. 294–303. doi:10.1016/b978-008044910-4.00682-9. ISBN 978-0-08-044910-4. 
  4. ^ Friederichs, K. (Januari 1958). "A Definition of Ecology and Some Thoughts About Basic Concepts". Ecology. 39 (1): 154. doi:10.2307/1929981. 
  5. ^ Lynch, Patrick (21 November 2015). "Ecology, evolution, & climate change: G. Evelyn Hutchinson and the founding of modern ecology". YaleNews. Diakses tanggal 15 November 2020. 
  6. ^ Slobodkin, Lawrence B.; Slack, Nancy G. (Januari 1999). "George Evelyn Hutchinson: 20th-century ecologist". Endeavour. 23 (1): 24–30. doi:10.1016/S0160-9327(99)01182-5. 
  7. ^ "Ecology". National Geographic. Diakses tanggal 15 November 2020. 
  8. ^ deLaplante, K. (2008). "Philosophy of Ecology: Overview". Encyclopedia of Ecology. Elsevier. hlm. 510–515. doi:10.1016/b978-0-444-63768-0.00247-x. ISBN 978-0-444-64130-4. 
  9. ^ Legović, T. (2008). "Mathematical Ecology". Encyclopedia of Ecology. Elsevier. hlm. 2261–2266. doi:10.1016/b978-008045405-4.00694-7. ISBN 978-0-08-045405-4.