Lompat ke isi

Jakarta Eco Transport: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23: Baris 23:
'''Monorel Jakarta,''' kelak dijenamakan sebagai '''Jakarta Eco Transport (JET)''', adalah jalur [[monorel]] layang nonaktif di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], Indonesia. Pembangunan Jakarta Monorail telah dibatalkan pada tahun 2015.<ref>{{Cite news|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2015/07/09/20334281/Monorel.Hampir.Dipastikan.Batal.Terealisasi.di.Jakarta|title=Monorel Hampir Dipastikan Batal Terealisasi di Jakarta|last=Media|first=Kompas Cyber|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2017-01-31}}</ref><ref name=":0">{{Cite news|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2015/07/10/09365371/Ahok.Kalau.Dibatalkan.Monorel.Sudah.Dibatalkan.sejak.Zaman.Foke|title=Ahok: Kalau Dibatalkan, Monorel Sudah Dibatalkan sejak Zaman Foke|last=Media|first=Kompas Cyber|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2017-01-31}}</ref> Rencana rute yang dilayani terbagi menjadi 2: Jalur Hijau melayani [[Karet Semanggi, Setiabudi|Semanggi]]-Casablanca-[[Kuningan, Jakarta Selatan|Kuningan]]-[[Karet Semanggi, Setiabudi|Semanggi]] dan Jalur Biru melayani [[Kampung Melayu]]-[[Casablanca, Kuningan|Casablanca]]-[[Tanah Abang]]-[[Roxy, Jakarta|Roxy]].<ref name=":1">{{Cite news|url=http://metro.news.viva.co.id/news/read/249814-menelisik-sejarah-kegagalan-monorail-jakarta|title=Menelisik Kisah Kegagalan Monorel Jakarta|last=VIVA.co.id|first=PT. VIVA MEDIA BARU -|language=id|access-date=2017-01-31}}</ref> Total panjang lintasnya adalah {{convert|29|km|mi|0|abbr=on}}.<ref name="JP-LRT2">{{cite news|date=10 September 2015|title=Ahok confirms cancellation of monorail project|url=http://www.thejakartapost.com/news/2015/09/10/ahok-confirms-cancellation-monorail-project.html|newspaper=The Jakarta Post|location=Jakarta|accessdate=21 September 2015}}</ref><ref>{{cite web|date=16 October 2013|title=Pembangunan Monorel Dilanjutkan, Mohon Bersabar...|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/16/1025199/Pembangunan.Monorel.Dilanjutkan.Mohon.Bersabar.|publisher=Kompas|language=Indonesian}}</ref>
'''Monorel Jakarta,''' kelak dijenamakan sebagai '''Jakarta Eco Transport (JET)''', adalah jalur [[monorel]] layang nonaktif di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], Indonesia. Pembangunan Jakarta Monorail telah dibatalkan pada tahun 2015.<ref>{{Cite news|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2015/07/09/20334281/Monorel.Hampir.Dipastikan.Batal.Terealisasi.di.Jakarta|title=Monorel Hampir Dipastikan Batal Terealisasi di Jakarta|last=Media|first=Kompas Cyber|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2017-01-31}}</ref><ref name=":0">{{Cite news|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2015/07/10/09365371/Ahok.Kalau.Dibatalkan.Monorel.Sudah.Dibatalkan.sejak.Zaman.Foke|title=Ahok: Kalau Dibatalkan, Monorel Sudah Dibatalkan sejak Zaman Foke|last=Media|first=Kompas Cyber|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2017-01-31}}</ref> Rencana rute yang dilayani terbagi menjadi 2: Jalur Hijau melayani [[Karet Semanggi, Setiabudi|Semanggi]]-Casablanca-[[Kuningan, Jakarta Selatan|Kuningan]]-[[Karet Semanggi, Setiabudi|Semanggi]] dan Jalur Biru melayani [[Kampung Melayu]]-[[Casablanca, Kuningan|Casablanca]]-[[Tanah Abang]]-[[Roxy, Jakarta|Roxy]].<ref name=":1">{{Cite news|url=http://metro.news.viva.co.id/news/read/249814-menelisik-sejarah-kegagalan-monorail-jakarta|title=Menelisik Kisah Kegagalan Monorel Jakarta|last=VIVA.co.id|first=PT. VIVA MEDIA BARU -|language=id|access-date=2017-01-31}}</ref> Total panjang lintasnya adalah {{convert|29|km|mi|0|abbr=on}}.<ref name="JP-LRT2">{{cite news|date=10 September 2015|title=Ahok confirms cancellation of monorail project|url=http://www.thejakartapost.com/news/2015/09/10/ahok-confirms-cancellation-monorail-project.html|newspaper=The Jakarta Post|location=Jakarta|accessdate=21 September 2015}}</ref><ref>{{cite web|date=16 October 2013|title=Pembangunan Monorel Dilanjutkan, Mohon Bersabar...|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/16/1025199/Pembangunan.Monorel.Dilanjutkan.Mohon.Bersabar.|publisher=Kompas|language=Indonesian}}</ref>


Proyek ini sudah dianggap bermasalah sejak pertama kali dilaksanakan. Pertama kali diresmikan dengan peresmian tiang pertama pada 2003, kontraknya beralih kepemilikan tiga kali hingga 2005, dan kemudian dihentikan pada 2008 dengan hanya menyisakan pilar-pilarnya, Proyek ini kemudian dilanjutkan lagi 2013,<ref name="thejakartapost.com">{{cite web|title=Abandoned monorail plan to be revived|url=http://www.thejakartapost.com/news/2010/02/18/abandoned-monorail-plan-be-revived.html}}</ref> tetapi batal lagi pada 2015 karena masalah keuangan dan sengketa hukum.<ref name="fate">{{Citation|title=Editorial: Monorail fate|work=The Jakarta Post|date=2008-03-15|url=http://www.thejakartapost.com/news/2008/03/15/editorial-monorail-fate.html|archiveurl=https://web.archive.org/web/20110607181929/http://www.thejakartapost.com/news/2008/03/15/editorial-monorail-fate.html|archivedate=2011-06-07|accessdate=2010-07-10|url-status=dead}}</ref> Gubernur DKI saat itu [[Basuki Tjahaja Purnama]] akhirnya mengonfirmasi bahwa proyek ini tak akan dilanjutkan lagi.<ref name="JP-LRT2" />
Proyek ini sudah dianggap bermasalah sejak pertama kali dilaksanakan. Pertama kali diresmikan dengan peresmian tiang pertama pada 2003, kontraknya beralih kepemilikan tiga kali hingga 2005, dan kemudian dihentikan pada 2008 dengan hanya menyisakan tiang-tiangnya, Proyek ini kemudian dilanjutkan lagi 2013,<ref name="thejakartapost.com">{{cite web|title=Abandoned monorail plan to be revived|url=http://www.thejakartapost.com/news/2010/02/18/abandoned-monorail-plan-be-revived.html}}</ref> tetapi batal lagi pada 2015 karena masalah keuangan dan sengketa hukum.<ref name="fate">{{Citation|title=Editorial: Monorail fate|work=The Jakarta Post|date=2008-03-15|url=http://www.thejakartapost.com/news/2008/03/15/editorial-monorail-fate.html|archiveurl=https://web.archive.org/web/20110607181929/http://www.thejakartapost.com/news/2008/03/15/editorial-monorail-fate.html|archivedate=2011-06-07|accessdate=2010-07-10|url-status=dead}}</ref> Gubernur DKI saat itu [[Basuki Tjahaja Purnama]] akhirnya mengonfirmasi bahwa proyek ini tak akan dilanjutkan lagi.<ref name="JP-LRT2" />


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Baris 30: Baris 30:
Pada tahun 2003, PT Indonesia Transit Central (ITC), perusahaan konsorsium yang dibentuk [[Adhi Karya]], Global Profex Sinergy, dan Radiant Utama, memprakarsai pembangunan Jakarta Monorail.<ref name=":1" /> Dalam pelaksanaannya, PT ITC menggandeng MTrans Holding dari [[Malaysia]]. Tahun 2004, konstruksi mulai dikerjakan dengan membangun tiang-tiang pancang.<ref name=":1" /> Presiden RI pada saat itu, [[Megawati Soekarnoputri|Megawati Soekarnoputri,]] meresmikan tiang pertama pada tanggal 14 Juni 2004. Pada 31 Juni 2004, proyek ini dialihkan ke konsorsium PT Jakarta Monorail dan Omnico Singapura.<ref name=":1" /> Tahun 2005, Omnico Singapura gagal memenuhi tenggat setoran modal sehingga skema pembiayaan monorel tersebut menjadi bermasalah.<ref name=":1" />
Pada tahun 2003, PT Indonesia Transit Central (ITC), perusahaan konsorsium yang dibentuk [[Adhi Karya]], Global Profex Sinergy, dan Radiant Utama, memprakarsai pembangunan Jakarta Monorail.<ref name=":1" /> Dalam pelaksanaannya, PT ITC menggandeng MTrans Holding dari [[Malaysia]]. Tahun 2004, konstruksi mulai dikerjakan dengan membangun tiang-tiang pancang.<ref name=":1" /> Presiden RI pada saat itu, [[Megawati Soekarnoputri|Megawati Soekarnoputri,]] meresmikan tiang pertama pada tanggal 14 Juni 2004. Pada 31 Juni 2004, proyek ini dialihkan ke konsorsium PT Jakarta Monorail dan Omnico Singapura.<ref name=":1" /> Tahun 2005, Omnico Singapura gagal memenuhi tenggat setoran modal sehingga skema pembiayaan monorel tersebut menjadi bermasalah.<ref name=":1" />


Pada Juli [[2005]], proyek ini beralih dengan [[nota kesepahaman]] baru. Kali ini konsorsium antara [[Bukaka Teknik Utama|PT Bukaka Teknik Utama]], [[Industri Kereta Api|PT INKA]], dan [[Siemens AG|Siemens]] Indonesia menjalankan proyek ini. Namun pihak Omnico menentang ini dan penyelesaian pembangunan pada tahun 2007 sepertinya tidak mungkin terjadi. Pada [[Oktober]] [[2005]] konstruksi terus berlangsung, dengan anggapan bahwa fondasi dasar ''pile'' dan pilar dapat digunakan oleh konsorsium dan teknologi yang memenangi tender.<ref>{{cite news|date=December 26, 2006|title=Jakarta expects no share from monorail profits|url=http://www.thejakartapost.com/news/2006/12/26/jakarta-expects-no-share-monorail-profits.html|work=Jakarta Post}}</ref>
Pada Juli [[2005]], proyek ini beralih dengan [[nota kesepahaman]] baru. Kali ini konsorsium antara [[Bukaka Teknik Utama|PT Bukaka Teknik Utama]], [[Industri Kereta Api|PT INKA]], dan [[Siemens AG|Siemens]] Indonesia menjalankan proyek ini. Namun pihak Omnico menentang ini dan penyelesaian pembangunan pada tahun 2007 sepertinya tidak mungkin terjadi. Pada [[Oktober]] [[2005]] konstruksi terus berlangsung, dengan anggapan bahwa fondasi dasar ''pile'' dan tiang dapat digunakan oleh konsorsium dan teknologi yang memenangi tender.<ref>{{cite news|date=December 26, 2006|title=Jakarta expects no share from monorail profits|url=http://www.thejakartapost.com/news/2006/12/26/jakarta-expects-no-share-monorail-profits.html|work=Jakarta Post}}</ref>


Meski terdapat permasalahan dalam pembiayaan, Gubernur DKI Jakarta saat itu, [[Sutiyoso]], bersikeras untuk melanjutkan pembangunan monorel tersebut setelah ada bantuan dana dari Dubai Islamic Bank<ref>{{Cite web|url=http://dib.ae/|title=Home {{!}} DUBAI ISLAMIC BANK|website=dib.ae|access-date=2017-01-31}}</ref>, [[Uni Emirat Arab]].<ref name=":1" /> Dubai Islamic Bank mempersyaratkan ada jaminan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk proyek monorel tersebut. Namun permintaan tersebut ditolak oleh Menteri Keuangan pada saat itu, [[Sri Mulyani|Sri Mulyani Indrawati]].<ref name=":1" /> Penolakan ini menyebabkan pembangunan monorel menjadi tertunda lagi.
Meski terdapat permasalahan dalam pembiayaan, Gubernur DKI Jakarta saat itu, [[Sutiyoso]], bersikeras untuk melanjutkan pembangunan monorel tersebut setelah ada bantuan dana dari Dubai Islamic Bank<ref>{{Cite web|url=http://dib.ae/|title=Home {{!}} DUBAI ISLAMIC BANK|website=dib.ae|access-date=2017-01-31}}</ref>, [[Uni Emirat Arab]].<ref name=":1" /> Dubai Islamic Bank mempersyaratkan ada jaminan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk proyek monorel tersebut. Namun permintaan tersebut ditolak oleh Menteri Keuangan pada saat itu, [[Sri Mulyani|Sri Mulyani Indrawati]].<ref name=":1" /> Penolakan ini menyebabkan pembangunan monorel menjadi tertunda lagi.
Baris 58: Baris 58:
Konsorsium yang dibentuk Adhi Karya merencanakan jalur monorel sepanjang {{convert|39.036|km|mi|0|abbr=on}} menghubungkan [[Cibubur]]-[[Cawang]]-[[Kuningan]] dan [[Bekasi]]-[[Cawang]] melintasi DKI Jakarta.<ref>[http://www.investor.co.id/home/adhi-karya-bangun-monorel-cibubur--cawang-kuningan/56598 Adhi Karya Bangun Monorel Cibubur- Cawang-Kuningan | Investor Daily<!-- Bot generated title -->]</ref> Jalur ini juga akan terhubung dengan bekas monorel Jakarta.<ref>{{cite news|date=May 6, 2013|title=State Firms Propose Jakarta Monorail Extension|url=http://www.thejakartaglobe.com/news/jakarta/state-firms-propose-jakarta-monorail-extension/|work=Jakarta Globe}}</ref> Konsorsium ini kemudian memamerkan purwarupa LRT Jakarta yang diproduksi oleh [[Industri Kereta Api (perusahaan)|Industri Kereta Api]] di Jakarta pada 2013.<ref>{{cite web|title=SOE consortium launches mock-up of Rp 12t monorail system|url=http://www.thejakartapost.com/news/2013/05/07/soe-consortium-launches-mock-rp-12t-monorail-system.html}}</ref> Biayanya ditaksir antara Rp7 hingga 9 triliun yang didanai dari BUMN dan pinjaman bank BUMN<ref>{{cite web|title=Monorail to Take up Budget of Rp 7 Trillion|url=http://www.indii.co.id/news_daily_detail.php?id=6101|archive-url=https://web.archive.org/web/20150402190837/http://indii.co.id/news_daily_detail.php?id=6101|archive-date=2015-04-02|access-date=2013-07-04|url-status=dead}}</ref> serta ditarget mengangkut 191.600 penumpang per hari.<ref>{{cite news|date=Feb 7, 2013|title=Indonesia to Build Jakarta Monorail to Ease Rising Traffic Jams|url=https://www.bloomberg.com/news/2013-02-07/indonesia-to-build-jakarta-monorail-to-ease-rising-traffic-jams.html|work=Bloomberg}}</ref>
Konsorsium yang dibentuk Adhi Karya merencanakan jalur monorel sepanjang {{convert|39.036|km|mi|0|abbr=on}} menghubungkan [[Cibubur]]-[[Cawang]]-[[Kuningan]] dan [[Bekasi]]-[[Cawang]] melintasi DKI Jakarta.<ref>[http://www.investor.co.id/home/adhi-karya-bangun-monorel-cibubur--cawang-kuningan/56598 Adhi Karya Bangun Monorel Cibubur- Cawang-Kuningan | Investor Daily<!-- Bot generated title -->]</ref> Jalur ini juga akan terhubung dengan bekas monorel Jakarta.<ref>{{cite news|date=May 6, 2013|title=State Firms Propose Jakarta Monorail Extension|url=http://www.thejakartaglobe.com/news/jakarta/state-firms-propose-jakarta-monorail-extension/|work=Jakarta Globe}}</ref> Konsorsium ini kemudian memamerkan purwarupa LRT Jakarta yang diproduksi oleh [[Industri Kereta Api (perusahaan)|Industri Kereta Api]] di Jakarta pada 2013.<ref>{{cite web|title=SOE consortium launches mock-up of Rp 12t monorail system|url=http://www.thejakartapost.com/news/2013/05/07/soe-consortium-launches-mock-rp-12t-monorail-system.html}}</ref> Biayanya ditaksir antara Rp7 hingga 9 triliun yang didanai dari BUMN dan pinjaman bank BUMN<ref>{{cite web|title=Monorail to Take up Budget of Rp 7 Trillion|url=http://www.indii.co.id/news_daily_detail.php?id=6101|archive-url=https://web.archive.org/web/20150402190837/http://indii.co.id/news_daily_detail.php?id=6101|archive-date=2015-04-02|access-date=2013-07-04|url-status=dead}}</ref> serta ditarget mengangkut 191.600 penumpang per hari.<ref>{{cite news|date=Feb 7, 2013|title=Indonesia to Build Jakarta Monorail to Ease Rising Traffic Jams|url=https://www.bloomberg.com/news/2013-02-07/indonesia-to-build-jakarta-monorail-to-ease-rising-traffic-jams.html|work=Bloomberg}}</ref>


Rencana ini berubah menjadi [[LRT Jabodebek]], yang semula merencanakan menggunakan pilar monorel,<ref>https://www.thejakartapost.com/news/2015/09/10/ahok-confirms-cancellation-monorail-project.html</ref> tetapi dibatalkan sepihak oleh Adhi.
Rencana ini berubah menjadi [[LRT Jabodebek]], yang semula merencanakan menggunakan tiang monorel,<ref>https://www.thejakartapost.com/news/2015/09/10/ahok-confirms-cancellation-monorail-project.html</ref> tetapi dibatalkan sepihak oleh Adhi.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 3 Desember 2020 02.19

Jakarta Eco Transport Monorail
Tiang monorel yang dibiarkan setelah proyeknya batal dilanjutkan
Info
PemilikPemda DKI Jakarta
WilayahJakarta, Indonesia
JenisAngkutan cepat, Transportasi umum
Jumlah jalur2
Penumpang harian-
Kantor pusatGedung Victoria
lantai 3 Suite 304
Jalan Sultan Hasanudin Kav. 47-51
Jakarta Selatan
Situs webjakartamonorail.com
Operasi
Dimulai2015
OperatorPT Jakarta Monorail
Peta Jalur monorel
Berkas:Jalur-monorel.jpg

Monorel Jakarta, kelak dijenamakan sebagai Jakarta Eco Transport (JET), adalah jalur monorel layang nonaktif di Jakarta, Indonesia. Pembangunan Jakarta Monorail telah dibatalkan pada tahun 2015.[1][2] Rencana rute yang dilayani terbagi menjadi 2: Jalur Hijau melayani Semanggi-Casablanca-Kuningan-Semanggi dan Jalur Biru melayani Kampung Melayu-Casablanca-Tanah Abang-Roxy.[3] Total panjang lintasnya adalah 29 km (18 mi).[4][5]

Proyek ini sudah dianggap bermasalah sejak pertama kali dilaksanakan. Pertama kali diresmikan dengan peresmian tiang pertama pada 2003, kontraknya beralih kepemilikan tiga kali hingga 2005, dan kemudian dihentikan pada 2008 dengan hanya menyisakan tiang-tiangnya, Proyek ini kemudian dilanjutkan lagi 2013,[6] tetapi batal lagi pada 2015 karena masalah keuangan dan sengketa hukum.[7] Gubernur DKI saat itu Basuki Tjahaja Purnama akhirnya mengonfirmasi bahwa proyek ini tak akan dilanjutkan lagi.[4]

Sejarah

Awal pembangunan dan penghentian proyek

Pada tahun 2003, PT Indonesia Transit Central (ITC), perusahaan konsorsium yang dibentuk Adhi Karya, Global Profex Sinergy, dan Radiant Utama, memprakarsai pembangunan Jakarta Monorail.[3] Dalam pelaksanaannya, PT ITC menggandeng MTrans Holding dari Malaysia. Tahun 2004, konstruksi mulai dikerjakan dengan membangun tiang-tiang pancang.[3] Presiden RI pada saat itu, Megawati Soekarnoputri, meresmikan tiang pertama pada tanggal 14 Juni 2004. Pada 31 Juni 2004, proyek ini dialihkan ke konsorsium PT Jakarta Monorail dan Omnico Singapura.[3] Tahun 2005, Omnico Singapura gagal memenuhi tenggat setoran modal sehingga skema pembiayaan monorel tersebut menjadi bermasalah.[3]

Pada Juli 2005, proyek ini beralih dengan nota kesepahaman baru. Kali ini konsorsium antara PT Bukaka Teknik Utama, PT INKA, dan Siemens Indonesia menjalankan proyek ini. Namun pihak Omnico menentang ini dan penyelesaian pembangunan pada tahun 2007 sepertinya tidak mungkin terjadi. Pada Oktober 2005 konstruksi terus berlangsung, dengan anggapan bahwa fondasi dasar pile dan tiang dapat digunakan oleh konsorsium dan teknologi yang memenangi tender.[8]

Meski terdapat permasalahan dalam pembiayaan, Gubernur DKI Jakarta saat itu, Sutiyoso, bersikeras untuk melanjutkan pembangunan monorel tersebut setelah ada bantuan dana dari Dubai Islamic Bank[9], Uni Emirat Arab.[3] Dubai Islamic Bank mempersyaratkan ada jaminan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk proyek monorel tersebut. Namun permintaan tersebut ditolak oleh Menteri Keuangan pada saat itu, Sri Mulyani Indrawati.[3] Penolakan ini menyebabkan pembangunan monorel menjadi tertunda lagi.

Tahun 2010, saat Fauzi Bowo (Foke) menjadi Gubernur DKI Jakarta, Pemprov DKI Jakarta berusaha mengambil alih proyek monorel. Sebagai kompensasi penggantian nilai investasi yang telah dikeluarkan, PT Jakarta Monorail meminta Pemprov DKI Jakarta membayar ganti rugi sebesar Rp600 miliar. Namun berdasarkan perhitungan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Pemprov DKI Jakarta cukup membayar maksimal Rp204 miliar.[3] Dalam keputusan tersebut, PT. Jakarta Monorail diberikan kebebasan untuk meneruskan proyek tersebut atau menyerahkannya ke Pemprov DKI Jakarta, juga diberikan kebebasan untuk menjualnya pada pihak swasta baru agar meneruskan proyek monorel tersebut.[3]

Pada 2011, Foke menghentikan proyek pembangunan monorel dan mengganti nilai investasi milik PT Jakarta Monorail.[3]

Kebangkitan proyek, pembatalan permanen, dan pembangunan LRT Jabodebek

Tahun 2013, Gubernur DKI Jakarta saat itu, Joko Widodo, menghidupkan kembali proyek monorel yang kerjakan oleh PT Jakarta Monorail dengan 15 syarat. Syarat tersebut antara lain adalah PT Jakarta Monorail memiliki modal senilai Rp15 triliun untuk membangun. Namun syarat tersebut tidak dapat dipenuhi oleh PT Jakarta Monorail sehingga Gubernur Jakarta selanjutnya saat itu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali membatalkan proyek pembangunan monorel tersebut.[2]

Jokowi juga merencanakan PT Adhi Karya mau bergabung dengan PT Jakarta Monorail. Namun pihak Adhi menolaknya. Mereka justru menawarkan rute lain monorel di Jakarta dan akan mengajukan proposal ke Pemprov DKI Jakarta.[10][11]

Ahok pun secara terang-terangan akan memutus kontrak kerja sama Pemprov DKI dengan PT Jakarta Monorail. Jakarta Monorail mengajukan persyaratan yaitu meminta hak mengelola properti seluas 200 m²,[12] serta membangun depot monorel di atas Waduk Setiabudi atau Kanal Banjir Barat berdasarkan desain awal. Ahok menolaknya dengan alasan tidak layak membangun bangunan apapun di area badan air dan ketakutan akan terulangnya lagi jebolnya tanggul yang menyebabkan banjir Jakarta 2013.[13] Namun dirut Jakarta Monorail Sukmawati Syukur menganggap bahwa Pemprov DKI-lah yang memutuskan lokasi depotnya, serta bahwa pembangunan depot tersebut telah disetujui Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.[14]

Sejak saat itu wacana terus mengemuka bahwa Pemprov DKI akan memerintahkan pengelola proyek untuk mencabut 90 tiang monorel yang berlokasi di Kuningan. Syukur menyebut tiang-tiang yang berada di kawasan Kuningan tersebut "sudah disita oleh Adhi Karya". Artinya, yang berkewajiban untuk membongkar tiang tersebut adalah Adhi. Lukmanul Hakim, anggota Komisi A DPRD DKI, meminta Pemprov DKI segera memerintahkan pengembang proyek untuk mencabut tiang monorel itu, bukan Pemprov DKI.[15] Namun Adhi enggan menggunakan tiang-tiang monorel tersebut untuk dijadikan tiang LRT. Adhi justru memilih tiang baru untuk membangun LRT Jabodebek dengan alasan penempatan di sisi Jalan H.R. Rasuna Said lebih aksesibel daripada penempatan di tengah jalan.[13]

Rencana pengembangan

Monorel perkotaan

Monorel Jakarta aslinya hanya melayani dua rute. Jalur lingkar yang juga disebut "Jalur Hijau" melayani kawasan bisnis perkotaan (Casablanca dan Rasuna Said) sepanjang 148 km (92,0 mi) dengan 15 stasiun. Yang kedua, adalah Kampung MelayuTanah Abang sepanjang 142 km (88,2 mi), sehingga totalnya 29 km. Akan ada dua stasiun antarmoda di Casablanca dan Karet sehingga pengguna jasa dapat berpindah moda dengan Transjakarta dan KRL Commuter Line.

Kapasitas monorel ditargetkan 10.000 penumpang/jam per hari dan dapat ditingkatkan menjadi 30.000 penumpang/jam per hari.[16] Saat dibuka, monorel ini ditargetkan dapat mengangkut 274.000 penumpang per hari dengan harapan dapat ditingkatkan menjadi 35.000 penumpang/jam per hari.[17]

LRT Jakarta: Pengembangan menjadi layanan antarkota

Konsorsium yang dibentuk Adhi Karya merencanakan jalur monorel sepanjang 39.036 km (24.256 mi) menghubungkan Cibubur-Cawang-Kuningan dan Bekasi-Cawang melintasi DKI Jakarta.[18] Jalur ini juga akan terhubung dengan bekas monorel Jakarta.[19] Konsorsium ini kemudian memamerkan purwarupa LRT Jakarta yang diproduksi oleh Industri Kereta Api di Jakarta pada 2013.[20] Biayanya ditaksir antara Rp7 hingga 9 triliun yang didanai dari BUMN dan pinjaman bank BUMN[21] serta ditarget mengangkut 191.600 penumpang per hari.[22]

Rencana ini berubah menjadi LRT Jabodebek, yang semula merencanakan menggunakan tiang monorel,[23] tetapi dibatalkan sepihak oleh Adhi.

Referensi

  1. ^ Media, Kompas Cyber. "Monorel Hampir Dipastikan Batal Terealisasi di Jakarta". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-01-31. 
  2. ^ a b Media, Kompas Cyber. "Ahok: Kalau Dibatalkan, Monorel Sudah Dibatalkan sejak Zaman Foke". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-01-31. 
  3. ^ a b c d e f g h i j VIVA.co.id, PT. VIVA MEDIA BARU -. "Menelisik Kisah Kegagalan Monorel Jakarta". Diakses tanggal 2017-01-31. 
  4. ^ a b "Ahok confirms cancellation of monorail project". The Jakarta Post. Jakarta. 10 September 2015. Diakses tanggal 21 September 2015. 
  5. ^ "Pembangunan Monorel Dilanjutkan, Mohon Bersabar..." (dalam bahasa Indonesian). Kompas. 16 October 2013. 
  6. ^ "Abandoned monorail plan to be revived". 
  7. ^ "Editorial: Monorail fate", The Jakarta Post, 2008-03-15, diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-06-07, diakses tanggal 2010-07-10 
  8. ^ "Jakarta expects no share from monorail profits". Jakarta Post. December 26, 2006. 
  9. ^ "Home | DUBAI ISLAMIC BANK". dib.ae. Diakses tanggal 2017-01-31. 
  10. ^ abidien, Zed (2012-12-07). "Jakarta Monorail dan Adhi Karya Berebut Monorel". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-03. 
  11. ^ BeritaSatu.com. "PT Adhi Karya Enggan Gabung PT Jakarta Monorail". beritasatu.com. Diakses tanggal 2020-12-03. 
  12. ^ "Proyek Monorel Mandek, Ahok Semprot Jakarta Monorail". detikfinance. Diakses tanggal 2020-12-03. 
  13. ^ a b detikcom, Tim. "Sejarah Tiang Monorel Jakarta yang Kini Mangkrak". detiknews. Diakses tanggal 2020-12-03. 
  14. ^ Liputan6.com (2015-01-12). "Ahok: Pokoknya Depo Monorel di Atas Waduk Setiabudi Tidak Bisa". liputan6.com. Diakses tanggal 2020-12-03. 
  15. ^ Media, Kompas Cyber. "Polemik Pembongkaran Tiang Monorel yang Mangkrak, dari Era Ahok hingga Anies". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-12-03. 
  16. ^ "Jakarta Monorail Feasibility Study, Indonesia (Mott McDonald)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-02. Diakses tanggal 2013-06-02. 
  17. ^ "Jakarta Monorail FAQ". 
  18. ^ Adhi Karya Bangun Monorel Cibubur- Cawang-Kuningan | Investor Daily
  19. ^ "State Firms Propose Jakarta Monorail Extension". Jakarta Globe. May 6, 2013. 
  20. ^ "SOE consortium launches mock-up of Rp 12t monorail system". 
  21. ^ "Monorail to Take up Budget of Rp 7 Trillion". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-02. Diakses tanggal 2013-07-04. 
  22. ^ "Indonesia to Build Jakarta Monorail to Ease Rising Traffic Jams". Bloomberg. Feb 7, 2013. 
  23. ^ https://www.thejakartapost.com/news/2015/09/10/ahok-confirms-cancellation-monorail-project.html

Pranala luar