Lompat ke isi

Irigasi kendi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: hidrolik → hidraulis
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Kendi.jpg|jmpl|ka|Kendi]]
[[Berkas:Kendi.jpg|jmpl|ka|Kendi]]
'''Irigasi kendi''' adalah salah satu jenis [[irigasi]] yang dikembangkan oleh Profesor [[Budi Indra Setiawan]], ''et al'' dari Fakultas Teknologi Pertanian [[Institut Pertanian Bogor]].<ref name="LIPI">{{cite journal |url = http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/searchkatalog/byId/115728 |title = Sistem Irigasi Kendi Untuk Tanaman Sayuran Di Daerah Kering |author = Setiawan, Budi Indra ; Kalsim, Dedi K. ; Saleh, Edward ; Nurhidayat, Yayat ; Trisnadi ; Syahyun ; |date = 1998 |journal = ''e-library'' LIPI}}</ref> Irigasi kendi memanfaatkan sifat dari bahan pembuat [[kendi]], yaitu [[tanah liat]] yang berpori sehingga [[air]] keluar dari dalam kendi secara perlahan dan membasahi [[tanah]] di sekitarnya. Kendi ditanam dekat dengan [[zona perakaran]] tanaman sampai batas leher kendi, dan air akan keluar secara perlahan.<ref>{{cite web |url = http://irigasikendilapindo.innov.ipb.ac.id/ |title = Irigasi Hemat Air dari Lumpur Lapindo |website = Inovasi IPB |accessdate = 17 Agustus 2014}}</ref> Irigasi ini tergolong hemat air karena air yang menguap dari dalam kendi relatif sedikit karena terlindung oleh badan kendi.
'''Irigasi kuntul''' adalah salah satu jenis [[irigasi]] yang dikembangkan oleh Profesor [[Budi Indra Setiawan]], ''et al'' dari Fakultas Teknologi Pertanian [[Institut Pertanian Bogor]].<ref name="LIPI">{{cite journal |url = http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/searchkatalog/byId/115728 |title = Sistem Irigasi Kendi Untuk Tanaman Sayuran Di Daerah Kering |author = Setiawan, Budi Indra ; Kalsim, Dedi K. ; Saleh, Edward ; Nurhidayat, Yayat ; Trisnadi ; Syahyun ; |date = 1998 |journal = ''e-library'' LIPI}}</ref> Irigasi kendi memanfaatkan sifat dari bahan pembuat [[kendi]], yaitu [[tanah liat]] yang berpori sehingga [[air]] keluar dari dalam kendi secara perlahan dan membasahi [[tanah]] di sekitarnya. Kendi ditanam dekat dengan [[zona perakaran]] tanaman sampai batas leher kendi, dan air akan keluar secara perlahan.<ref>{{cite web |url = http://irigasikendilapindo.innov.ipb.ac.id/ |title = Irigasi Hemat Air dari Lumpur Lapindo |website = Inovasi IPB |accessdate = 17 Agustus 2014}}</ref> Irigasi ini tergolong hemat air karena air yang menguap dari dalam kendi relatif sedikit karena terlindung oleh badan kendi.


Sistem irigasi ini pertama kali dicoba di kawasan kering [[Kabupaten Lombok Timur]], [[Nusa Tenggara Barat]] untuk budidaya cabai besar, cabai kecil, tomat, anggur, mangga dan srikaya.<ref name="LIPI" /> Melalui berbagai eksperimen penggunaan bahan pembuat kendi, didapatkan bahwa tanah liat yang dicampur [[serbuk gergaji]] dan [[pasir]]<ref>{{cite journal |url = http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/4100 |title = Komposisi Irigasi Kendi |journal = Research and Strategic Issue Studies [[Institut Pertanian Bogor|IPB]] |date = 2001 |author = Setiawan, Budi Indra; Kalsim, Dedi K.; Saleh, Edward }}</ref> dapat meningkatkan [[konduktivitas hidrolik]], namun besarnya konduktivitas hidraulis kendi harus disesuaikan dengan jenis tanah.<ref name="LIPI" />
Sistem irigasi ini pertama kali dicoba di kawasan kering [[Kabupaten Lombok Timur]], [[Nusa Tenggara Barat]] untuk budidaya cabai besar, cabai kecil, tomat, anggur, mangga dan srikaya.<ref name="LIPI" /> Melalui berbagai eksperimen penggunaan bahan pembuat kendi, didapatkan bahwa tanah liat yang dicampur [[serbuk gergaji]] dan [[pasir]]<ref>{{cite journal |url = http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/4100 |title = Komposisi Irigasi Kendi |journal = Research and Strategic Issue Studies [[Institut Pertanian Bogor|IPB]] |date = 2001 |author = Setiawan, Budi Indra; Kalsim, Dedi K.; Saleh, Edward }}</ref> dapat meningkatkan [[konduktivitas hidrolik]], namun besarnya konduktivitas hidraulis kendi harus disesuaikan dengan jenis tanah.<ref name="LIPI" />

Revisi per 5 Januari 2021 01.08

Kendi

Irigasi kuntul adalah salah satu jenis irigasi yang dikembangkan oleh Profesor Budi Indra Setiawan, et al dari Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.[1] Irigasi kendi memanfaatkan sifat dari bahan pembuat kendi, yaitu tanah liat yang berpori sehingga air keluar dari dalam kendi secara perlahan dan membasahi tanah di sekitarnya. Kendi ditanam dekat dengan zona perakaran tanaman sampai batas leher kendi, dan air akan keluar secara perlahan.[2] Irigasi ini tergolong hemat air karena air yang menguap dari dalam kendi relatif sedikit karena terlindung oleh badan kendi.

Sistem irigasi ini pertama kali dicoba di kawasan kering Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat untuk budidaya cabai besar, cabai kecil, tomat, anggur, mangga dan srikaya.[1] Melalui berbagai eksperimen penggunaan bahan pembuat kendi, didapatkan bahwa tanah liat yang dicampur serbuk gergaji dan pasir[3] dapat meningkatkan konduktivitas hidrolik, namun besarnya konduktivitas hidraulis kendi harus disesuaikan dengan jenis tanah.[1]

Pasca bencana lumpur Sidoarjo, Profesor Budi Indra Setiawan mengusulkan untuk memanfaatkan lumpur tersebut sebagai bahan pembuatan kendi.[4] Menurutnya, lumpur Sidoarjo memiliki kualitas yang baik untuk dijadikan kendi serta tersedia dalam jumlah yang melimpah dan gratis.[5] Dengan temuannya ini, Profesor Budi Indra Setiawan masuk ke dalam daftar 102 Inovator Dengan Inovasi Cerdas versi Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia pada tahun 2010.[6]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c Setiawan, Budi Indra ; Kalsim, Dedi K. ; Saleh, Edward ; Nurhidayat, Yayat ; Trisnadi ; Syahyun ; (1998). "Sistem Irigasi Kendi Untuk Tanaman Sayuran Di Daerah Kering". e-library LIPI. 
  2. ^ "Irigasi Hemat Air dari Lumpur Lapindo". Inovasi IPB. Diakses tanggal 17 Agustus 2014. 
  3. ^ Setiawan, Budi Indra; Kalsim, Dedi K.; Saleh, Edward (2001). "Komposisi Irigasi Kendi". Research and Strategic Issue Studies IPB. 
  4. ^ "IPB Tawarkan Sistem Irigasi Kendi untuk Antisipasi Kekeringan". Pikiran Rakyat. 22 September 2012. 
  5. ^ "Teknologi Kendi, Solusi Alternatif Atasi Lahan Kering dari IPB". Republika. 21 September 2012. 
  6. ^ "Inovator: Inovasi-inovasi Cerdas". Ristek.go.id. 24 November 2010. 

Bahan bacaan terkait