Lompat ke isi

Alwis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 86: Baris 86:
Alwis menempuh pendidikan di SD Angkasa [[Parupuk Tabing, Koto Tangah, Padang|Tabing]], SMP Negeri Tabing (kini SMP Negeri 13 Padang), dan melanjutkan ke SMA PGRI 1 Padang sekitar tahun 1980-an.<ref name=ant/>
Alwis menempuh pendidikan di SD Angkasa [[Parupuk Tabing, Koto Tangah, Padang|Tabing]], SMP Negeri Tabing (kini SMP Negeri 13 Padang), dan melanjutkan ke SMA PGRI 1 Padang sekitar tahun 1980-an.<ref name=ant/>


Ketika lulus SMA, Alwis berusaha mandiri dan mencoba bekerja menjadi [[porter]]/[[buruh]] di [[Bandar Udara Tabing]]. Saat bekerja di bandar udara, ia sering melihat pejabat bepergian ke Jakarta. Itu menimbulkan niat baginya untuk menjadi seorang pejabat seperti mereka.<ref name=js>https://jurnalsumbar.com/2020/07/alwis-sosok-asn-yang-gigih-membangun-karir-di-pemerintahan/</ref> Ia juga pernah menjadi [[petinju]] amatir.<ref name=tempo/>
Ketika lulus SMA, Alwis awalnya bekerja sebagai porter/buruh di [[Bandar Udara Tabing]]. Ia juga pernah menjadi petinju amatir.<ref name=tempo/> Termotivasi ingin menjadi "pejabat yang sering bepergian ke Jakarta", ia mendaftar berkuliah ke [[IPDN|APDN Bukittinggi]] dan lulus dengan gelar [[Sarjana Muda]] pada 1985.<ref name="js">https://jurnalsumbar.com/2020/07/alwis-sosok-asn-yang-gigih-membangun-karir-di-pemerintahan/</ref>

Untuk mencapai cita-cita itu, Alwis mendaftar berkuliah ke [[IPDN|APDN Bukittinggi]] dan berhasil lulus meraih gelar [[Sarjana Muda]] pada 1985.<ref name=js/>


== Karier ==
== Karier ==
[[Berkas:Alwis Sekretaris Daerah Sumatra Barat.png|jmpl|Alwis sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Sumatra Barat]]
[[Berkas:Alwis Sekretaris Daerah Sumatra Barat.png|jmpl|Alwis sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Sumatra Barat]]
Alwis mulai berkarier sebagai [[pegawai negeri sipil]] di [[Kabupaten Sijunjung]] (dulu bernama Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung). Dia pernah Kepala Desa Pantai Cermin, Kec. IV Nagari. Lalu, ia naik jabatan sebagai Camat [[IV Nagari, Sijunjung|IV Nagari]].<ref name=js/>
Sebagai [[pegawai negeri sipil]], Alwis meniti karier di [[Kabupaten Sijunjung]] (dulu bernama Kabupaten Sawahlunto Sijunjung). Jabatannya sebagai Kepala Desa Pantai Cermin, Kecamatan IV Nagari. Setelah itu, ia naik jabatan sebagai Camat [[IV Nagari, Sijunjung|IV Nagari]].<ref name=js/>


Pada 1987, Alwis diberi tugas belajar ke Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) di Jakarta. Tiga tahun kemudian, ia lulus meraih gelar [[sarjana]] lengkap. Kemudian, ia tidak pulang ke Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung, tetapi dipromosikan sebagai protokoler di [[Kantor Gubernur Sumatra Barat]] sebagai Kepala Sub Bagian Pengadaan Barang, Biro Umum Sekretariat Wilayah Daerah Provinsi Sumatera Barat yang dipimpin oleh Basril Taher.<ref name=js/>
Pada 1987, Alwis diberi tugas belajar ke Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) di Jakarta dan selang tiga tahun lulus dengan gelar [[sarjana]] lengkap. Ia lalu dipromosikan sebagai protokoler di [[Kantor Gubernur Sumatra Barat]] sebagai Kepala Sub Bagian Pengadaan Barang, Biro Umum Sekretariat Wilayah Daerah (Setwilda) yang dipimpin oleh [[Basril Taher]].<ref name=js/>


Saat Basril dipindahkan sebagai Kepala Biro Pembangunan Daerah, Alwispun ikut dimutasi menjadi Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan pada Biro Pembangunan Daerah Sekretariat Wilayah Daerah Provinsi Sumatra Barat. Dari biro inilah, Alwis mengawali karier sebagai ajudan Gubernur Sumatera Barat [[Hasan Basri Durin]]. Ketika Hasan Basri Durin dilantik menjadi [[Menteri Agraria Indonesia|Menteri Negara Agraria]]/[[Kepala Badan Pertanahan Nasional]], Alwis tetap dipertahankan untuk menjadi sekretaris pribadi (sespri) sampai habisnya [[Kabinet Reformasi Pembangunan]] Presiden [[B.J. Habibie]].<ref name=js/>
Saat Basril dipindahkan sebagai Kepala Biro Pembangunan Daerah, Alwis ikut dimutasi menjadi Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan pada Biro Pembangunan Daerah Setwila. Dari sini, ia mengawali karier sebagai ajudan Gubernur Sumatera Barat [[Hasan Basri Durin]]. Ketika Hasan Basri Durin dilantik menjadi [[Menteri Agraria Indonesia|Menteri Negara Agraria]]/[[Kepala Badan Pertanahan Nasional]], Alwis tetap dipertahankan untuk menjadi sekretaris pribadi sampai habisnya [[Kabinet Reformasi Pembangunan]] Presiden [[B.J. Habibie]] pada 1999.<ref name=js/>


Sehabis berkarier di pusat, pada 1999 Alwis memilih pulang ke Padang. Sejak saat itu, Alwis kembali ke birokrasi dan memulai bekerja di [[Pemerintah Kota Padang]]. Ia pernah bertugas di Bappeda saat dipimpin Wali Kota [[Zuiyen Rais]]. Lalu ia bertugas sebagai Kepala Bagian Umum paca Setwilka Pemerintah Kota Padang yang dibawahi oleh Wali Kota [[Fauzi Bahar]].<ref name=js/>
Sehabis berkarier di pusat, Alwis kembali ke Padang dan berdinas di [[Pemerintah Kota Padang]]. Ia ditempatkan di Bappeda saat dipimpin Wali Kota [[Zuiyen Rais]], lalu naik menjadi Kepala Bagian Umum pada Setwilka Pemerintah Kota Padang era Wali Kota [[Fauzi Bahar]].<ref name=js/>


Pada tahun 2007, Alwis dipromosikan menjadi Kepala Kantor Perwakilan Pemprov Sumbar di Jakarta. Setahun kemudian, ia kembali ke Padang dan diangkat menjadi Kepala Biro Umum Sekretariat Wilayah Daerah Provinsi Sumatra Barat. Ia menjadi bawahan tiga gubernur yaitu [[Gamawan Fauzi]], [[Marlis Rahman]], dan [[Irwan Prayitno]].<ref name=js/>
Pada 2007, Alwis dipromosikan menjadi Kepala Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat di Jakarta. Setahun kemudian, ia kembali ke Padang dan diangkat menjadi Kepala Biro Umum Setwilda. Ia menjadi bawahan tiga gubernur yaitu [[Gamawan Fauzi]], [[Marlis Rahman]], dan [[Irwan Prayitno]].<ref name=js/>


Akhirnya, pada tahun 2012 ia dilantik menjadi Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatra Barat. Kemudian, badan yang ia pimpin berubah nama sebagai Dinas Kearsipan dan Perpustakaan. Selama menjabat kepala dinas, ia dipercaya gubernur menjadi Penjabat [[Bupati Pesisir Selatan]] (2015) dan Penjabat Sementara [[Wali Kota Padang]] (2018).<ref name=js/>
Pada 2012, ia dilantik menjadi Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatra Barat. Kemudian, badan yang ia pimpin berubah nama sebagai Dinas Kearsipan dan Perpustakaan. Selama menjabat kepala dinas, ia sempt dipercaya gubernur menjadi Penjabat [[Bupati Pesisir Selatan]] (2015) dan Penjabat Sementara [[Wali Kota Padang]] (2018).<ref name=js/>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 18 Februari 2021 13.33

Alwis
Alwis sebagai Penjabat Sementara Wali Kota Padang, 2018
Pelaksana Harian Gubernur Sumatra Barat
Masa jabatan
12 Februari 2021 – 18 Februari 2021
PresidenJoko Widodo
Sebelum
Pengganti
Hamdani (Pj.)
Mahyeldi Ansharullah (Terpilih)
Sekretaris Daerah Provinsi Sumatra Barat
Mulai menjabat
2 Oktober 2018
GubernurIrwan Prayitno
Diri sendiri (sebagai Plh.)
Sebelum
Pendahulu
Nasir Ahmad (Pj.)
Ali Asmar
Pengganti
Petahana
Sebelum
Penjabat Sementara Wali Kota Padang
Masa jabatan
14 Februari 2018 – 23 Juni 2018
Penjabat Bupati Pesisir Selatan
Masa jabatan
28 Oktober 2015 – 17 Januari 2016
Sebelum
Pendahulu
Nasrul Abit
Pengganti
Hendrajoni
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir3 Maret 1961 (umur 63)
Indonesia Jakarta, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
Orang tuaM.K. Djuki (ayah)
Hj. Nursila (ibu)
AlmamaterAPDN Bukittinggi
IIP Jakarta
PekerjaanAparatur sipil negara
ProfesiBirokrat
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Drs. H. Alwis (lahir 3 Maret 1961) adalah birokrat Indonesia yang menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatra Barat sejak 2 Oktober 2018.[1] Dari 12 hingga 18 Oktober 2021, ia juga menjabat Pelaksana Harian Gubernur Sumatra Barat, mengisi kekosongan jabatan gubernur Irwan Prayitno yang telah habis masa jabatannya.[2]

Alwis pernah memimpin Dinas Perpustakaan dan Arsip Sumatra Barat sejak 2012 hingga 2018. Ia juga merupakan Penjabat Sementara Wali Kota Padang[3] pada 2018 dan Penjabat Bupati Pesisir Selatan pada 2015.[4]

Latar belakang

Alwis lahir di Jakarta, 3 Maret 1961. Ibunya bernama Hj. Nursila dan bapaknya bernama M.K. Djuki, pensiunan prajurit Komando Pasukan Gerak Cepat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (KOPASGAT TNI-AU).[5]

Pendidikan

Alwis menempuh pendidikan di SD Angkasa Tabing, SMP Negeri Tabing (kini SMP Negeri 13 Padang), dan melanjutkan ke SMA PGRI 1 Padang sekitar tahun 1980-an.[5]

Ketika lulus SMA, Alwis awalnya bekerja sebagai porter/buruh di Bandar Udara Tabing. Ia juga pernah menjadi petinju amatir.[1] Termotivasi ingin menjadi "pejabat yang sering bepergian ke Jakarta", ia mendaftar berkuliah ke APDN Bukittinggi dan lulus dengan gelar Sarjana Muda pada 1985.[6]

Karier

Alwis sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Sumatra Barat

Sebagai pegawai negeri sipil, Alwis meniti karier di Kabupaten Sijunjung (dulu bernama Kabupaten Sawahlunto Sijunjung). Jabatannya sebagai Kepala Desa Pantai Cermin, Kecamatan IV Nagari. Setelah itu, ia naik jabatan sebagai Camat IV Nagari.[6]

Pada 1987, Alwis diberi tugas belajar ke Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) di Jakarta dan selang tiga tahun lulus dengan gelar sarjana lengkap. Ia lalu dipromosikan sebagai protokoler di Kantor Gubernur Sumatra Barat sebagai Kepala Sub Bagian Pengadaan Barang, Biro Umum Sekretariat Wilayah Daerah (Setwilda) yang dipimpin oleh Basril Taher.[6]

Saat Basril dipindahkan sebagai Kepala Biro Pembangunan Daerah, Alwis ikut dimutasi menjadi Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan pada Biro Pembangunan Daerah Setwila. Dari sini, ia mengawali karier sebagai ajudan Gubernur Sumatera Barat Hasan Basri Durin. Ketika Hasan Basri Durin dilantik menjadi Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Alwis tetap dipertahankan untuk menjadi sekretaris pribadi sampai habisnya Kabinet Reformasi Pembangunan Presiden B.J. Habibie pada 1999.[6]

Sehabis berkarier di pusat, Alwis kembali ke Padang dan berdinas di Pemerintah Kota Padang. Ia ditempatkan di Bappeda saat dipimpin Wali Kota Zuiyen Rais, lalu naik menjadi Kepala Bagian Umum pada Setwilka Pemerintah Kota Padang era Wali Kota Fauzi Bahar.[6]

Pada 2007, Alwis dipromosikan menjadi Kepala Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat di Jakarta. Setahun kemudian, ia kembali ke Padang dan diangkat menjadi Kepala Biro Umum Setwilda. Ia menjadi bawahan tiga gubernur yaitu Gamawan Fauzi, Marlis Rahman, dan Irwan Prayitno.[6]

Pada 2012, ia dilantik menjadi Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatra Barat. Kemudian, badan yang ia pimpin berubah nama sebagai Dinas Kearsipan dan Perpustakaan. Selama menjabat kepala dinas, ia sempt dipercaya gubernur menjadi Penjabat Bupati Pesisir Selatan (2015) dan Penjabat Sementara Wali Kota Padang (2018).[6]

Referensi