Lompat ke isi

Konsensus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k melengkapi informasi pada referensi
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 12: Baris 12:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://home.arcor.de/danneskjoeld/F/E/T/Consent.html Theory of Consent] - in a natural order philosophy (from an [[Anarchocapitalism|anarchocapitalistic]] point of view)
* [http://home.arcor.de/danneskjoeld/F/E/T/Consent.html Theory of Consent] - in a natural order philosophy (from an [[Anarchocapitalism|anarchocapitalistic]] point of view)
* [http://www.zhaba.cz/uploads/media/Shared_Path.pdf Shared Path, Shared Goal] - a short pamphlet on consensus
* [http://www.zhaba.cz/uploads/media/Shared_Path.pdf Shared Path, Shared Goal] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060714080721/http://www.zhaba.cz/uploads/media/Shared_Path.pdf |date=2006-07-14 }} - a short pamphlet on consensus
* [http://wikiconsensus.bluwiki.com WikiConsensus]
* [http://wikiconsensus.bluwiki.com WikiConsensus]
{{politik-stub}}
{{politik-stub}}

Revisi per 25 Februari 2021 09.15

Konsensus adalah sebuah frasa untuk menghasilkan atau menjadikan sebuah kesepakatan yang disetujui secara bersama-sama antarkelompok atau individu setelah adanya perdebatan dan penelitian yang dilakukan dalam kolektif intelijen untuk mendapatkan konsensus pengambilan keputusan. Konsensus yang dilakukan dalam gagasan abstrak, tidak mempunyai implikasi terhadap konsensus politik praktis akan tetapi tindak lanjut pelaksanaan agenda akan lebih mudah dilakukan dalam memengaruhi konsensus politik. Konsensus bisa pula berawal hanya merupakan sebuah pendapat atau gagasan yang kemudian diadopsi oleh sebuah kelompok kepada kelompok yang lebih besar karena bedasarkan kepentingan (sering kali dengan melalui sebuah fasilitasi) hingga dapat mencapai pada tingkat konvergen keputusan yang akan dikembangkan.

Pembentukan

Pembentukan konsensus dilandasi oleh adanya integrasi sosial terhadap legitimasi dan norma sosial yang berlaku pada suatu masyarakat. Konsensus dapat terwujud dalam masyarakat yang mempunyai struktur sosial yang stabil dengan individu-individu yang berperan sebagai suatu sistem. Selain itu, pembentukan konsensus terjadi melalui proses mufakat dan kerja sama antarindividu di dalam masyarakat.[1]

Referensi

  1. ^ Rahman, M. T. (2011). Glosari Teori Sosial (PDF). Bandung: Ibnu Sina Press. hlm. 60–61. ISBN 978-602-99802-0-2. 

Lihat pula

Pranala luar