Lompat ke isi

Zhejiang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aans03 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 45: Baris 45:
=== Republik Rakyat Tiongkok ===
=== Republik Rakyat Tiongkok ===


Setelah Republik Rakyat Tiongkok mengambil alih kekuasaan di [[Tiongkok Daratan]] pada tahun 1949, pemerintah [[Republik Tiongkok]] yang berbasis di [[Taiwan]] mempertahankan kedaulatan mereka atas Kepulauan Dachen di pesisir provinsi Zhejiang hingga tahun 1955. Pemerintah Republik Tiongkok bahkan mendirikan provinsi tandingan Zhejiang yang berbasis di Kepulauan Dachen. Pada masa [[Revolusi Kebudayaan]] (1966–76), Zhejiang turut mengalami kondisi anarki dan perpecahan, kemunduran ekonomi, dan kekurangan pangan. Kebijakan swadaya dan swakarsa yang dicanangkan oleh [[Mao Zedong]] berdampak pada kesulitan para petani untuk mencapai target produksi gabah serta ditutupnya perdagangan laut di pelabuhan Ningbo dan Wenzhou. Kebijakan Mao untuk membangun sistem kereta api di Tiongkok juga tidak dilaksanakan di Zhejiang sehingga moda transportasi di provinsi ini tetap tidak maju.<ref name="wiley">{{cite web|url=http://www3.interscience.wiley.com/cgi-bin/fulltext/118764017/PDFSTART |title=Regional Inequality in China: A Case Study of Zhejiang Province - Wei - 2004 - Tijdschrift voor economische en sociale geografie - Wiley Online Library |publisher=.interscience.wiley.com |date=2004-02-16 |accessdate=2013-09-10}}</ref>
Setelah Republik Rakyat Tiongkok mengambil alih kekuasaan di [[Tiongkok Daratan]] pada tahun 1949, pemerintah [[Republik Tiongkok]] yang berbasis di [[Taiwan]] mempertahankan kedaulatan mereka atas Kepulauan Dachen di pesisir provinsi Zhejiang hingga tahun 1955. Pemerintah Republik Tiongkok bahkan mendirikan provinsi tandingan Zhejiang yang berbasis di Kepulauan Dachen. Pada masa [[Revolusi Kebudayaan]] (1966–76), Zhejiang turut mengalami kondisi anarki dan perpecahan, kemunduran ekonomi, dan kekurangan pangan. Kebijakan swadaya dan swakarsa yang dicanangkan oleh [[Mao Zedong]] berdampak pada kesulitan para petani untuk mencapai target produksi gabah serta ditutupnya perdagangan laut di pelabuhan Ningbo dan Wenzhou. Kebijakan Mao untuk membangun sistem kereta api di Tiongkok juga tidak dilaksanakan di Zhejiang sehingga moda transportasi di provinsi ini tetap tidak maju.<ref name="wiley">{{cite web |url=http://www3.interscience.wiley.com/cgi-bin/fulltext/118764017/PDFSTART |title=Regional Inequality in China: A Case Study of Zhejiang Province - Wei - 2004 - Tijdschrift voor economische en sociale geografie - Wiley Online Library |publisher=.interscience.wiley.com |date=2004-02-16 |accessdate=2013-09-10 }}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


Setelah reformasi ekonomi Tiongkok, provinsi Zhejiang menjadi episentrum perkembangan ekonomi kapitalis. Zhejiang merupakan salah satu provinsi terdepan yang mengembangkan berbagai perusahaan swasta dan mengutamakan ekonomi terbuka.<ref name="wiley" /> Wilayah timur laut provinsi ini, yang berada di Delta Sungai Yangtze, secara umum memiliki lebih banyak tanah datar dan populasi perkotaan sehingga mampu berkembang pesat dan menjadi pusat dari berbagai industri modern.<ref name="wiley" />
Setelah reformasi ekonomi Tiongkok, provinsi Zhejiang menjadi episentrum perkembangan ekonomi kapitalis. Zhejiang merupakan salah satu provinsi terdepan yang mengembangkan berbagai perusahaan swasta dan mengutamakan ekonomi terbuka.<ref name="wiley" /> Wilayah timur laut provinsi ini, yang berada di Delta Sungai Yangtze, secara umum memiliki lebih banyak tanah datar dan populasi perkotaan sehingga mampu berkembang pesat dan menjadi pusat dari berbagai industri modern.<ref name="wiley" />

Revisi per 13 Maret 2021 12.35

Zhejiang (Hanzi: 浙江) adalah sebuah provinsi di Republik Rakyat Tiongkok. Disingkat Zhe (Hanzi: 浙). Beribu kota di Hangzhou (Hanzi: 杭州), Zhejiang berbatasn dengan provinsi Jiangsu dan Kota Shanghai di utara, provinsi Anhui di barat daya, provinsi Jiangxi di barat, dan provinsi Fujian di selatan. Provinsi ini berhadapan dengan Laut Tiongkok Timur dan Kepulauan Ryukyu di sebelah timur.

浙江省
Zhèjiāng Shěng
Singkatan: 浙 (pinyin: Zhè)
Zhejiang ditandai di peta ini
Asal nama Nama kuno Sungai Qiantang
Tipe administrasi Provinsi
Ibu kota Hangzhou
Kota terbesar Hangzhou
Sekretaris PKT Che Jun車俊
Gubernur Yuan Jiajun袁家軍
Wilayah 101.800 km² (ke-25)
Populasi (Tahun)
 - Kepadatan
54.890.000 (ke-10)
540/km² (ke-8)
PDB (2003)
 - per kapita
CNY 939,5 miliar (ke-4)
CNY 20100 (ke-4)
Suku-suku utama (2000) Han - 99,2%
She - 0,4%
Jumlah perfektur 11
Jumlah kabupaten 90
Jumlah kota
(31 Desember 2004)
1.570
ISO 3166-2 CN-33
Situs web resmi:
www.zhejiang.gov.cn
(Hanzi sederhana)

setelah reformasi ekonomi tiongkok, Zhejiang telah berkembang menjadi salah satu provinsi terkaya di Tiongkok, berada di peringkat keempat dalam PDB secara nasional dan kelima menurut PDB per kapita, dengan PDB nominal CNY ¥ 5,62 triliun (US $ 849 miliar) pada 2018. Ekonomi Zhejiang didasarkan pada industri elektronik, tekstil, industri kimia, makanan, dan bahan konstruksi.

Zhejiang sebagian besar terdiri dari perbukitan, yang menyumbang sekitar 70% dari total wilayahnya, dengan ketinggian lebih tinggi ke arah selatan dan barat. Zhejiang memiliki garis pantai terpanjang di Tiongkok. Sungai Qiantang mengalir melalui provinsi tersebut, dari mana ia mendapatkan namanya.[1] Termasuk di provinsi ini adalah tiga ribu pulau, paling banyak di China. Ibukota Hangzhou terletak di dekat di Teluk Hangzhou di utara Zhejiang, yang memisahkan Shanghai dan Ningbo. Teluk ini berisi banyak pulau kecil yang secara kolektif disebut Kepulauan Zhoushan.[2]

Etimologi

Asal nama provinsi ini adalah Sungai Zhe (浙江, Zhè Jiāng), yang saat ini dikenal sebagai Sungai Qiantang. Sungai tersebut mengalir melalui kota Hangzhou menuju Teluk Hangzhou. Sungai Zhe sendiri kurang lebih berarti sungai yang "bengkok".[1]

Sejarah

Perang Dunia II

Pada saat Perang Jepang-Tiongkok Kedua berlangsung, sebagian besar wilayah provinsi ini diduduki oleh pasukan dari Kekaisaran Jepang. Pada masa pendudukan Jepang, provinsi ini berada di bawah pemerintahan boneka Tiongkok.

Republik Rakyat Tiongkok

Setelah Republik Rakyat Tiongkok mengambil alih kekuasaan di Tiongkok Daratan pada tahun 1949, pemerintah Republik Tiongkok yang berbasis di Taiwan mempertahankan kedaulatan mereka atas Kepulauan Dachen di pesisir provinsi Zhejiang hingga tahun 1955. Pemerintah Republik Tiongkok bahkan mendirikan provinsi tandingan Zhejiang yang berbasis di Kepulauan Dachen. Pada masa Revolusi Kebudayaan (1966–76), Zhejiang turut mengalami kondisi anarki dan perpecahan, kemunduran ekonomi, dan kekurangan pangan. Kebijakan swadaya dan swakarsa yang dicanangkan oleh Mao Zedong berdampak pada kesulitan para petani untuk mencapai target produksi gabah serta ditutupnya perdagangan laut di pelabuhan Ningbo dan Wenzhou. Kebijakan Mao untuk membangun sistem kereta api di Tiongkok juga tidak dilaksanakan di Zhejiang sehingga moda transportasi di provinsi ini tetap tidak maju.[3]

Setelah reformasi ekonomi Tiongkok, provinsi Zhejiang menjadi episentrum perkembangan ekonomi kapitalis. Zhejiang merupakan salah satu provinsi terdepan yang mengembangkan berbagai perusahaan swasta dan mengutamakan ekonomi terbuka.[3] Wilayah timur laut provinsi ini, yang berada di Delta Sungai Yangtze, secara umum memiliki lebih banyak tanah datar dan populasi perkotaan sehingga mampu berkembang pesat dan menjadi pusat dari berbagai industri modern.[3]

Geografi

Sekitar 70% wilayah Provinsi Zhejiang didominasi oleh perbukitan dan dataran tinggi. Bagian selatan dan barat dari provinsi ini cenderung lebih tinggi dibandingkan bagian lainnya. Titik tertinggi di provinsi ini adalah Puncak Huangmaojian (1.929 meter). Dataran rendah, lembah, dan sungai juga dapat ditemui di provinsi ini. Bagian utara provinsi ini berada di Delta Sungai Yangtze, yang mencakup kota Hangzhou, Jiaxing, Huzhou, and Haining.

Terdapat lebih dari tiga ribu pulau di sepanjang pesisir Zhejiang. Pulau Zhoushan, pulau ketiga terbesar Tiongkok setelah Hainan dan Chongming, berada di provinsi ini.

Pemerintahan Lokal

Zhejiang dibagi menjadi sebelas prefektur (termasuk dua kota sub-provinsial):

Pembagian WIlayah Administratif Provinsi Zhejiang
Kode Divisi[4] Nama Tionghoa Pinyin Luas (km2)[5] Populasi (2010)[6] Ibu kota Divisi[7]
Distrik Kecamatan Kecamatan Otonom Kota
  330000 Zhejiang 浙江省 Zhèjiāng Shěng 101800.00 54,426,891 Hangzhou 36 33 1 20
1 330100 Hangzhou 杭州市 Hángzhōu Shì 16840.75 8,700,400 Distrik Gongshu 9 2 2
2 330200 Ningbo 宁波市 Níngbō Shì 9816.23 7,605,700 Distrik Jiangdong 6 2 3
10 330300 Wenzhou 温州市 Wēnzhōu Shì 12255.77 9,122,100 Distrik Lucheng 4 5 2
4 330400 Jiaxing 嘉兴市 Jiāxīng Shì 4008.75 4,501,700 Distrik Nanhu 2 2 3
3 330500 Huzhou 湖州市 Húzhōu Shì 5818.44 2,893,500 Distrik Wuxing 2 3
8 330600 Shaoxing 绍兴市 Shàoxīng Shì 8279.08 4,912,200 Distrik Yuecheng 3 1 2
5 330700 Jinhua 金华市 Jīnhuá Shì 10926.16 5,361,600 Distrik Wucheng 2 3 4
7 330800 Quzhou 衢州市 Qúzhōu Shì 8841.12 2,122,700 Distrik Kecheng 2 3 1
11 330900 Zhoushan 舟山市 Zhōushān Shì 1378.00 1,121,300 Distrik Dinghai 2 2
9 331000 Taizhou 台州市 Tāizhōu Shì 10,083.39 5,968,800 Distrik Jiaojiang 3 4 2
6 331100 Lishui 丽水市 Líshuǐ Shì 17298.00 2,117,000 Distrik Liandu 1 6 1 1
  Kotamadya

Demografi

Suku Tionghoa Han merupakan penduduk mayoritas di provinsi ini. Suku Tionghoa Han yang menetap di provinsi ini sebagian besar merupakan penutur dialek Wu. Di provinsi ini terdapat pula sekitar 400.000 suku minoritas, termasuk 200.000 suku She dan 20.000 suku Hui [butuh rujukan]. Kecamatan Otonom Jingning She di Lishui adalah satu-satunya kecamatan otonom suku She di Tiongkok.[8]

Agama

Agama yang paling banyak dianut di Zhejiang adalah Konghucu, Taoisme, dan Buddha. Menurut survei pada tahun 2007 dan 2009, 23,02% penduduk Zhejiang mempercayai ajaran tradisional nenek moyang Tiongkok, sementara 2,62% penduduk Zhejiang mempercayai ajaran Kristen(turun dari 3,92% pada tahun 2004).[9] Survei tersebut tidak menjelaskan secara detail mengenai agama-agama lainnya. Sekitar 74,36% penduduk Zhejiang merupakan gabungan penganut kepercayaan Buddha, Konghucu, Taoisme, Islam, atau ateis.

Referensi

  1. ^ a b People's Daily Online. "Origin of the Names of China's Provinces". (Tionghoa).
  2. ^ "GaWC - The World According to GaWC 2018". www.lboro.ac.uk. Diakses tanggal 2020-05-31. 
  3. ^ a b c "Regional Inequality in China: A Case Study of Zhejiang Province - Wei - 2004 - Tijdschrift voor economische en sociale geografie - Wiley Online Library". .interscience.wiley.com. 2004-02-16. Diakses tanggal 2013-09-10. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ "中华人民共和国县以上行政区划代码". 中华人民共和国民政部. 
  5. ^ 深圳市统计局. 《深圳统计年鉴2014》. 深圳统计网. 中国统计出版社. Diakses tanggal 2015-05-29. 
  6. ^ shi, Guo wu yuan ren kou pu cha ban gong; council, Guo jia tong ji ju ren kou he jiu ye tong ji si bian = Tabulation on the 2010 population census of the people's republic of China by township / compiled by Population census office under the state; population, Department of; statistics, employment statistics national bureau of (2012). Zhongguo 2010 nian ren kou pu cha fen xiang, zhen, jie dao zi liao (edisi ke-Di 1 ban.). Beijing Shi: Zhongguo tong ji chu ban she. ISBN 978-7-5037-6660-2. 
  7. ^ 中华人民共和国民政部 (2014.08). 《中国民政统计年鉴2014》. 中国统计出版社. ISBN 978-7-5037-7130-9. 
  8. ^ "China council for the promotion of international trade (ccpit)ZheJiang sub-council". Ccpitzj.gov.cn. Diakses tanggal 2013-09-10. 
  9. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Wang2015

Pranala luar