Lompat ke isi

Jabodetabekjur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
NFarras (bicara | kontrib)
Menolak 3 perubahan teks terakhir (oleh 114.5.110.146) dan mengembalikan revisi 18116266 oleh NaufalF: Karawang tidak termasuk
Tag: Pengembalian manual
Ismamorawalim (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 16: Baris 16:


== Definisi ==
== Definisi ==
Kawasan Jabodetabekpunjur mencakup wilayah administrasi:
Kawasan Jabodetabekkarpunjur mencakup wilayah administrasi:
* [[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]]
* [[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]]
* [[Kota Administrasi Jakarta Barat|Jakarta Barat]]
* [[Kota Administrasi Jakarta Barat|Jakarta Barat]]
Baris 31: Baris 31:
* [[Kota Bekasi]]
* [[Kota Bekasi]]
* [[Kabupaten Bekasi]]
* [[Kabupaten Bekasi]]
* [[Kota Cianjur]]
* [[Kabupaten Karawang]]
* [[Kabupaten Cianjur]]
* [[Puncak-Kabupaten Cianjur]]


== Demografi ==
== Demografi ==

Revisi per 13 Maret 2021 13.56

Kawasan Metropolitan Jakarta
Jabodetabekpunjur
Negara Indonesia
ProvinsiDKI Jakarta
Banten
Jawa Barat
Kota intiJakarta
Daerah penyanggaKabupaten Bogor
Kota Bogor
Kota Depok
Kabupaten Tangerang
Kota Tangerang
Kota Tangerang Selatan
Kabupaten Bekasi
Kota Bekasi
Kabupaten Cianjur
Dasar hukumPerpres No. 60 Tahun 2020
Zona waktuUTC+7 (WIB)
Kode area telepon+62 21

Jabodetabekpunjur[1][2][3] adalah sebuah akronim dari Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Puncak-Cianjur, yaitu sebuah wilayah metropolitan Jakarta. Sebelum dibentuknya Kota Depok sebagai pemekaran dari Kabupaten Bogor, akronimnya adalah Jabotabek.

Definisi

Kawasan Jabodetabekkarpunjur mencakup wilayah administrasi:

Demografi

Dari seluruh penghuninya diperkirakan sebesar 9,9 juta orang tinggal di Jakarta, 4,5 juta orang di Bekasi, 5,8 juta orang di Tangerang, 5,8 juta orang di Bogor, dan 6,7 juta orang di Depok. Populasi ini meningkat setiap tahunnya dikarenakan besarnya urbanisasi dari seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah Indonesia memproyeksikan bahwa populasi Jabodetabekpunjur akan mencapai 40 juta orang pada tahun 2016. Menurut statistik tersebut, Jakarta akan memiliki 18 juta orang dan daerah-daerah penyangganya memiliki 25 juta orang.

Pembagian Administratif Wilayah (km²) Populasi (2007 Untuk Jawa Barat) Penduduk (/km²)
DKI Jakarta 664,5 9,765,600 13,100
Kota Bogor, Jawa Barat 118,50 900,034 40,168
Kota Depok, Jawa Barat 200,3 1,689,772 7,053
Kota Bekasi, Jawa Barat 210,5 2,340,831 9,904.6
Kota Tangerang, Banten 164,5 1,753,249 9,342
Kota Tangerang Selatan, Banten 210,2 1,455,037 4,600
Kabupaten Bogor, Jawa Barat 3.440,74 4,816,236 1,254.4
Kabupaten Tangerang, Banten 1.110,6 2,746,205 3,094
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 1.484,75 2,242,999 1,368.9
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat 3.432,96 2.149.121 626,03
Wilayah Metropolitan Jabodetabek 11.037,56

Padanan istilahnya dalam bahasa Inggris adalah Greater Jakarta yang berarti kawasan perkotaan yang terintegrasi dengan Jakarta. Populasinya pada tahun 2005 diperkirakan 18,5 juta orang, menempatkannya sebagai salah satu sepuluh besar wilayah metropolitan di dunia dan di Indonesia. Dan juga merupakan wilayah metropolitan terbesar di Asia Tenggara.

Transportasi

Pada tahun 2000, jumlah perjalanan di Jabodetabek sebanyak 29,2 juta perjalanan/hari. Persentase moda angkutan yang digunakan: bus 52,7%; mobil pribadi 30,8%; sepeda motor 14,2%; dan kereta api 2%. Gejala komuter dari Bodetabek ke Jakarta sangat bergantung pada fasilitas kereta rel listrik dan jaringan jalan tol. Saat ini antara Jakarta dengan wilayah Botabek telah dihubungkan oleh beberapa jaringan jalan tol, antara lain:

Peruntukan Wilayah

Sejak tahun 1977, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan bahwa wilayah Bodetabek sebagai wilayah penyangga kota Jakarta. Hal ini disebabkan karena terlalu padatnya kota Jakarta untuk menampung semua aktivitas pemerintahan, perdagangan, dan industri. Berdasarkan hal tersebut pemerintah mulai mengatur pembangunan dan peruntukan wilayah di Jabotabek. Untuk aktivitas pemerintahan, tetap dikonsentrasikan di wilayah Jakarta Pusat. Pada tahun 1995, Presiden Soeharto pernah berencana untuk memindahkan pusat pemerintahan negara ke daerah Jonggol[butuh rujukan] di kabupaten Bogor. Tetapi ide tersebut tidak dapat terlaksana dikarenakan krisis keuangan yang melanda Indonesia pada tahun 1997.

Untuk industri, pengembangan dikonsentrasikan di kawasan Cibitung dan Cikarang (Kab. Bekasi) serta Cikupa (Kab. Tangerang). Untuk permukiman, pengembang-pengembang besar banyak membangun kota-kota satelit yang dilengkapi dengan sarana pendukung kota seperti sekolah, pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan tempat hiburan. Kota-kota satelit ini banyak berkembang di kota Bekasi, kota Depok, kota Tangerang, Pondok Aren, Serpong Utara, sebagian utara Pondok Ranji dan Serpong (kota Tangerang Selatan), Kelapa Dua, Pagedangan, Panongan, sebagian timur Curug, sebagian utara Cisauk dan Cikupa (kabupaten Tangerang), Cikarang (kabupaten Bekasi) dan kawasan komersial-perumahan Cibubur (Sukatani (kota Depok), Jatikarya (kota Bekasi) dan kecamatan Gunung Putri dan Cileungsi (kabupaten Bogor)).

Referensi

Lihat pula

Pranala luar