Lompat ke isi

Ekspedisi Tabuk: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 21: Baris 21:


== Latar Belakang ==
== Latar Belakang ==
Pada [[September]] [[629]], pasukan [[Islam]] gagal mengalahkan pasukan [[Kekaisaran Romawi Timur|Bizantium]] (Romawi Timur) dalam [[pertempuran Mu'tah]]. Banyak yang menganggap hal ini sebagai tanda melemahnya kekuatan umat Islam, dan memancing beberapa kabilah Arab menyerang umat [[Muslim]] di [[Madinah]]. Pada [[musim panas]] tahun 630, umat Muslim mendengar kabar bahwa Bizantium dan sekutu [[Ghassaniyah]]-nya telah menyiapkan pasukan besar untuk menginvasi [[Hijaz]] dengan kekuatan sekitar 40.000-100.000 orang.
Pada [[September]] [[629]], pasukan [[Islam]] berhasil memukul mundur dua ratus ribu pasukan [[Kekaisaran Romawi Timur|Bizantium]], Romawi Timur dalam [[pertempuran Mu'tah]]. Pada [[musim panas]] tahun 630, umat Muslim mendengar kabar bahwa Bizantium dan sekutu [[Ghassaniyah]]-nya telah menyiapkan pasukan besar untuk menginvasi [[Hijaz]] dengan kekuatan sekitar 40.000-100.000 orang.


Di lain pihak, Kaisar Bizantium [[Heraclius]] menganggap bahwa kekuasaan kaum Muslimin di [[Jazirah Arab]] berkembang dengan pesat, dan daerah Arab harus segera ditaklukkan sebelum orang-orang Muslim menjadi terlalu kuat dan dapat menimbulkan masalah bagi Bizantium.
Di lain pihak, Kaisar Bizantium [[Heraclius]] menganggap bahwa kekuasaan kaum Muslimin di [[Jazirah Arab]] berkembang dengan pesat, dan daerah Arab harus segera ditaklukkan sebelum orang-orang Muslim menjadi terlalu kuat dan dapat menimbulkan masalah bagi kekaisaran Bizantium.


Jumlah pasukan Islam yang terkumpul sebenarnya cukup besar, tiga puluh ribu personil. Tapi mereka minim perlengkapan perang. Bekal makanan dan kendaraan yang ada masih sangat sedikit dibanding dengan jumlah pasukan.
Jumlah pasukan Islam yang terkumpul sebenarnya cukup besar, tiga puluh ribu personil. Tapi mereka minim perlengkapan perang. Bekal makanan dan kendaraan yang ada masih sangat sedikit dibanding dengan jumlah pasukan.

Revisi per 20 Maret 2021 01.36

Ekspedisi Tabuk
Tanggal630 M
LokasiTabuk
Hasil Perang tidak pernah terjadi
Pihak terlibat
Muslimin Bizantium
Ghassaniyah
Tokoh dan pemimpin
Muhammad Heraclius
Kekuatan
30.000[1] atau 70.000[2] 200.000
Korban
0 0

Ekspedisi Tabuk (Arab: غزوة تبوك; Perang Tabuk/Pertempuran Tabuk), adalah ekspedisi yang dilakukan umat Islam pimpinan Muhammad pada 630 M atau 9 H, ke Tabuk, yang sekarang terletak di wilayah Arab Saudi barat laut.

Latar Belakang

Pada September 629, pasukan Islam berhasil memukul mundur dua ratus ribu pasukan Bizantium, Romawi Timur dalam pertempuran Mu'tah. Pada musim panas tahun 630, umat Muslim mendengar kabar bahwa Bizantium dan sekutu Ghassaniyah-nya telah menyiapkan pasukan besar untuk menginvasi Hijaz dengan kekuatan sekitar 40.000-100.000 orang.

Di lain pihak, Kaisar Bizantium Heraclius menganggap bahwa kekuasaan kaum Muslimin di Jazirah Arab berkembang dengan pesat, dan daerah Arab harus segera ditaklukkan sebelum orang-orang Muslim menjadi terlalu kuat dan dapat menimbulkan masalah bagi kekaisaran Bizantium.

Jumlah pasukan Islam yang terkumpul sebenarnya cukup besar, tiga puluh ribu personil. Tapi mereka minim perlengkapan perang. Bekal makanan dan kendaraan yang ada masih sangat sedikit dibanding dengan jumlah pasukan.

Setiap delapan belas orang mendapat jatah satu onta yang mereka kendarai secara bergantian. Berulangkali mereka memakan dedaunan, sehingga bibir mereka rusak.

Mereka terpaksa menyembelih onta, meski jumlahnya sedikit, agar dapat meminum air yang terdapat dalam kantong air onta tersebut. Oleh karena itu, pasukan ini dinamakan jaisyul usrrah, atau pasukan yang berada dalam kesulitan..

Setelah sampai di Tabuk, umat Islam tidak menemukan pasukan Bizantium ataupun sekutunya. Menurut sumber-sumber Muslim, mereka menarik diri ke utara setelah mendengar kedatangannya pasukan Rasulullah. Namun, tidak ada sumber non-Muslim yang mengkonfirmasi hal ini.

Pasukan Muslim berada di Tabuk selama 10 hari. Ekspedisi ini dimanfaatkan Rasulullah untuk mengunjungi kabilah-kabilah yang ada di sekitar Tabuk. Hasilnya, banyak kabilah Arab yang sejak itu tidak lagi mematuhi Kekaisaran Bizantium, dan berpihak kepada Rasulullah dan umat Islam. Rasulullah juga berhasil mengumpulkan pajak dari kabilah-kabilah tersebut.

Saat hendak pulang dari Tabuk, rombongan Rasulullah didatangi oleh para pendeta Kristen di Lembah Sinai. Rasulullah berdiskusi dengan mereka, dan terjadi perjanjian yang mirip dengan Piagam Madinah bagi kaum Yahudi. Piagam ini berisi perdamaian antara umat Islam dan umat Kristen di daerah tersebut.

Rasulullah dan pasukan Muslimin akhirnya kembali ke Madinah setelah 30 hari meninggalkannya. Umat Islam maupun Kekaisaran Bizantium tidak menderita korban sama sekali dari peristiwa ini, karena pertempuran tidak pernah terjadi

Lihat pula

Referensi

  1. ^ The Expedition of Tabuk di Al-Islam.org
  2. ^ Abu Zur’ah Ar Razi menjelaskan: “Empat puluh ribu orang sahabat nabi ikut berhaji wada bersama rasulullah. Pada masa sebelumnya 70.000 orang sahabat nabi ikut bersama nabi dalam perang Tabuk, dan ketika rasulullah wafat, ada sejumlah 114.000 orang sahabat nabi. Al Ba’its Al Hatsits (1/25).

Pranala luar