Lompat ke isi

Pengguna:Safiitri: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Safiitri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Safiitri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 638: Baris 638:


'''<small>Media pertemuan</small>''' dan Pembicaraan media pertemuan seperti diskusi ataupun rapat menjadi media komunikasi,penyampaian pesan secara internal agar kalangan tersebut bisa menyamakan dalam satu persepsi.
'''<small>Media pertemuan</small>''' dan Pembicaraan media pertemuan seperti diskusi ataupun rapat menjadi media komunikasi,penyampaian pesan secara internal agar kalangan tersebut bisa menyamakan dalam satu persepsi.

== BENTUK DASAR KOMUNIKASI ==

=== <small>KOMUNIKASI NONVERBAL</small> ===
'''Komunikasi nonverbal''' adalah proses [[komunikasi]] di mana pesan disampaikan tidak menggunakan [[Kata|kata-kata]]. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan [[gerak isyarat]], [[bahasa tubuh]], [[ekspresi wajah]] dan [[kontak mata]], penggunaan objek seperti [[pakaian]], potongan rambut, dan sebagainya, [[Simbol|simbol-simbol]], serta cara berbicara seperti [[intonasi]], penekanan, kualitas [[suara]], gaya [[emosi]], dan gaya berbicara.

Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, [[bahasa isyarat]] dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan [[komunikasi bawah sadar]], yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.


'''JENIS-JENIS KOMUNIKASI NONVERBAL'''

* '''Komunikasi objek'''

Seorang polisi yang menggunakan seragam merupakan salah satu bentuk komunikasi objek. Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentuk [[stereotipe]]. Misalnya orang sering lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian rapi cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari penggunaan komunikasi objek adalah [[seragam]].

* '''Sentuhan'''

[[Haptik]] adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif..

* '''Kronemik'''

[[Kronemik]] adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (''punctuality'').

* '''Gerakan tubuh'''

Dalam komunikasi nonverbal, [[kinesik]] atau gestur adalah gerakan tubuh meliputi [[kontak mata]], [[ekspresi wajah]], isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan.

* '''Proksemik'''

[[Proxemik]] atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain, selain itu juga menunjukkan simbol sosial. Dalam ruang personal, dapat dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal:

* [[Jarak intim]]Jarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan.
* [[Jarak personal]]Jarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki.
* [[Jarak sosial]]Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki hingga dua belas kaki.
* [[Jarak publik]]Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga.

* '''Vokalik'''

[[Vokalik]] atau ''paralanguage'' adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut ''[[paralinguistik]]''. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari.

* '''Lingkungan'''

Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan [[ruang]], [[jarak]], [[temperatur]], [[Cahaya|penerangan]], dan [[warna]].


'''FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL'''

* '''Fungsi pertama: Repetisi'''

Perilaku nonverbal dapat mengulangi perilaku verbal. ''Misalnya'', Anda menganggukkan kepala ketika mengatakan "Ya," atau menggelengkan kepala ketika mengatakan "Tidak," atau menunjukkan arah (dengan telunjuk) ke mana seseorang harus pergi untuk menemukan WC.

* '''Fungsi Kedua: Subtitusi'''

Perilaku nonverbal dapat menggantikan perilaku verbal, jadi tanpa berbicara Anda bisa berinteraksi dengan orang lain. ''Misalnya'', seorang pengamen mendatangi mobil Anda kemudian tanpa mengucapkan sepatah katapun Anda menggoyangkan tangan Anda dengan telapak tangan mengarah ke depan (sebagai kata pengganti "Tidak").

Isyarat nonverbal yang menggantikan kata atau frasa inilah yang disebut emblem.

* '''Fungsi Ketiga: Kontradiksi'''

Perilaku nonverbal dapat membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal dan bisa memberikan makna lain terhadap pesan verbal . ''Misalnya'', Anda memuji prestasi teman sambil mencibirkan bibir.

* '''Fungsi Keempat: Aksentuasi'''

Memperteguh, menekankan atau melengkapi perilaku verbal. ''Misalnya'', menggunakan gerakan tangan, nada suara yang melambat ketika berpidato. Isyarat nonverball tersebut disebut affect display.

* '''Fungsi Kelima: Komplemen'''

Perilaku Nonverbal dapat meregulasi perilaku verbal. ''Misalnya'', saat kuliah akan berakhir, Anda melihat jam tangan dua-tiga kali sehingga dosen segera menutup kuliahnya.


'''VARIASAI BUDAYA DALAM KOMUNIKASI NONVERBAL'''

[[Budaya]] asal seseorang amat menentukan bagaimana orang tersebut berkomunikasi secara nonverbal. Perbedaan ini dapat meliputi perbedaan budaya Barat-Timur, budaya ''[[Budaya konteks tinggi|konteks tinggi]]'' dan ''[[Budaya konteks rendah|konteks rendah]]'', bahasa, dsb. Contohnya, orang dari budaya [[Oriental]] cenderung menghindari kontak mata langsung, sedangkan orang [[Timur Tengah]], [[India]] dan [[Amerika Serikat]] biasanya menganggap kontak mata penting untuk menunjukkan ketepercayaan, dan orang yang menghindari kontak mata dianggap tidak dapat dipercaya.

* '''Komunikasi verbal''' adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal [[bahasa]] merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu [[fonologi]], [[sintaksis]], [[semantik]] dan [[pragmatis]].

Komunikasi verbal terbagi menjadi dua, komunikasilisa atau oral communication (berbicara dan mendengar, komuikasi tertulis atau written communication (menulis dan membaca).

* '''Komunikasi lintas budaya''' adalah proses dimana dialihkan ide atau gagasan suatu budaya yang satu kepada budaya yang lainnya dan sebaliknya, dan hal ini bisa antar dua kebudayaan yang terkait ataupun lebih, tujuannya untuk saling memengaruhi satu sama lainnya,baik itu untuk sebuah kebaikan kebudayaan maupun untuk menghancurkan suatu kebudayaan, atau bisa jadi tahap awal dari proses akulturasi (penggabungan dua kebudayaan atau lebih yang menghasilkan kebudayaan baru)".

Berkenaan dengan komunikasi lintas budaya yang tepat, dengan mempelajari situasi di mana orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda saling ''berinteraksi''. Selain bahasa, komunikasi lintas budaya berfokus pada atribut sosial, pola pikir, dan budaya dari kelompok-kelompok yang berbeda dari orang-orang. Hal ini juga melibatkan pemahaman budaya yang berbeda, bahasa, dan adat istiadat orang-orang dari negara-negara lain. Komunikasi lintas budaya berperan dalam ilmu-ilmu sosial seperti antropologi, studi budaya, linguistik, psikologi dan ilmu komunikasi. Komunikasi lintas budaya ini juga disebut sebagai dasar untuk bisnis internasional. Ada beberapa penyedia layanan dari lintas-budaya yang dapat membantu pengembangan keterampilan komunikasi lintas budaya itu sendiri. Penelitian ini merupakan bagian utama dari perkembangan ketrampilan dari komunikasi lintas budaya.


KOMUNIKASI NONVERBAL

'''JARINGAN KOMUNIKASI'''
* Ekspresi wajah dan gerak tubuh
* Pakaian
* Gerakan
* Postur tubuh
* Kontak mata

Bila tindakan ini dipasangkan dengan komunikasi verbal, maka pesan dibuat dan dikirim. Bentuk komunikasi nonverbal adalah perilaku kinesik. Perilaku kinesik adalah komunikasi melalui gerakan tubuh—misalnya, postur, gerak tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata. Makna dari perilaku tersebut bervariasi antar negara dan mempengaruhi komunikasi lintas budaya. Bentuk komunikasi nonverbal secara kinesik adalah kontak mata dan menggunakan mata untuk menyampaikan pesan. Secara keseluruhan, komunikasi nonverbal memberikan petunjuk untuk apa yang dikatakan secara verbal dengan penggambaran fisik. Teknik komunikasi nonverbal yang digunakan di seluruh dunia dan di beberapa budaya. Komunikasi nonverbal dan kinesik bukan satu-satunya cara untuk berkomunikasi tanpa kata-kata. ''[[Proxemiks|Proxemics]]'', bentuk komunikasi nonverbal, berkaitan dengan pengaruh kedekatan dan ruang komunikasi. Bentuk lain dari perilaku nonverbal dan komunikasi yang berhubungan dengan komunikasi lintas budaya adalah ''paralanguage''. ''Paralanguage'' mengacu pada bagaimana sesuatu yang dikatakan, bukan isi dari apa yang dikatakan—misalnya, kecepatan bicara, nada dan infleksi suara, suara-suara lain, tertawa, menguap, dan keheningan. ''Paralanguage'' akan kemudian menyentuh dalam bagian verbal dari komunikasi lintas budaya.

Komunikasi nonverbal telah ditunjukkan untuk memperhitungkan antara 65% dan 93% dari ditafsirkannya proses komunikasi. Variasi Kecil dalam bahasa tubuh, ucapan, irama, dan ketepatan waktu sering menyebabkan ketidakpercayaan dan persepsi yang salah dari situasi antara pihak pelaku lintas budaya. Hal tersebut adalah di mana komunikasi nonverbal dapat menyebabkan masalah dengan komunikasi lintas budaya. Kesalahpahaman dengan komunikasi nonverbal dapat menyebabkan miskomunikasi dan penghinaan dengan perbedaan budaya. Sebagai contoh, kegiatan menjabat tangan dalam satu budaya mungkin akan sebagai sesuatu yang pantas dilakukan, sedangkan bagi kebudayaan lain dapat disebut sebagai sesuatu yang kasar atau tidak pantas.

Komunikasi nonverbal dapat digunakan tanpa menggunakan komunikasi verbal. Hal ini dapat digunakan sebagai sistem pengkodean untuk orang-orang yang tidak menggunakan perilaku verbal untuk berkomunikasi di dalam budaya yang berbeda, di mana berbicara tidak diperbolehkan. Sebuah ekspresi wajah yang dapat memberikan isyarat kepada orang lain dan juga untuk mengirimkan pesan, tanpa menggunakan komunikasi verbal.

Sesuatu yang biasanya terjadi tanpa disadari dalam budaya dan komunikasi adalah bahwa cara berpakaian seseorang dapat digunakan sebagai bentuk komunikasi nonverbal. Apa yang dipakai seseorang dapat juga memberitahu banyak hal tentang mereka. Misalnya, apakah seseorang tersebut miskin atau kaya, muda atau tua atau jika mereka memiliki budaya dan keyakinan tertentu semua dapat dikatakan melalui cara berpakaian dan gaya yang mereka tampilkan. Ini adalah salah satu bentuk komunikasi nonverbal.

Secara keseluruhan, komunikasi nonverbal adalah konsep yang sangat penting dalam komunikasi lintas budaya.

=== <small>KOMUNIKASI VERBAL</small> ===
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[[Komunikasi verbal#mw-head|Loncat ke navigasi]] [[Komunikasi verbal#searchInput|Loncat ke pencarian]]

* '''Komunikasi verbal'''

adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal [[bahasa]] merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu [[fonologi]], [[sintaksis]], [[semantik]] dan [[pragmatis]].

Komunikasi verbal terbagi menjadi dua, komunikasilisa atau oral communication (berbicara dan mendengar, komuikasi tertulis atau written communication (menulis dan membac

* '''komunikasilisa'''

Pengertian komunikasi lisan yakni bentuk komunikasi dengan mengucapkan kata -kata secara lisan dan langsung kepada lawan bicaranya. Biasanya, komunikasi lisan dapat dilakukan pada kondisi para personal atau individu yang berkomunikasi berhadapan langsung. Contohnya, saat berkomunikasi dengan tatap muka langsung.


'''FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI VERBAL'''
* Nada suara
* Menggunakan kata-kata deskriptif
* Penekanan pada frasa tertentu
* Volume suara

Cara pesan diterima tergantung pada faktor-faktor ini karena mereka memberikan interpretasi yang lebih besar bagi penerima dan seperti apa yang dimaksudkan oleh pesan. Dengan menekankan frasa tertentu dengan nada suara, hal ini menunjukkan bahwa hal tersebut penting dan harus lebih terfokus pada hal itu.

Selain atribut-atribut ini, komunikasi verbal ini juga disertai dengan isyarat non-verbal. Isyarat ini membuat pesan menjadi lebih jelas dan memberikan indikasi kepad pendengar mengenai cara informasi yang harus diterima.


== KOMUNIKASI BISNIS ==
== KOMUNIKASI BISNIS ==
Baris 666: Baris 792:
'''TUJUAN KOMUNIKASI BISNIS'''
'''TUJUAN KOMUNIKASI BISNIS'''


Pada dasarnya komunikasi dalam bisnis memiliki tujuan utama sebagai pemberi informasi, persuasi, kolaborasi hingga integrasi. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan masing-masing tujuan dari sebuah komunikasi dalam dunia bisnis:
Secara umum ada tiga tujuan komunikasi bisnis yaitu : memberi informasi, persuasi, dan melakukan kolaborasi

'''1. Memberikan Informasi'''

Salah satu tujuan utama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi terkait sebuah bisnis kepada pihak lain dengan tujuan tertentu.

Bentuk dari komunikasi tersebut bisa berupa surat elektronik, iklan maupun melalui website perusahaan. Dengan dunia digital yang berkembang pesat, sebagian besar perusahaan menggunakan media tersebut sebagai alat menyampaikan sebuah informasi.

Salah satu contoh bentuk atau jenis komunikasi ini adalah pemberitahuan kepada karyawan untuk bekerja WFH. Sebuah perusahaan memutuskan untuk memberikan keringanan pekerjanya dengan bekerja di rumah selama masa corona. Agar informasi ini dapat tersampaikan ke seluruh karyawan perusahaan, maka dapat dikirimkan ke ''email'' seluruh karyawan.

'''2. Teknik Persuasi'''

Selanjutnya, tujuan dari sebuah komunikasi dalam bisnis adalah untuk melakukan persuasi atau memberikan pengaruh kepada pihak lain.

Persuasi adalah mempengaruhi atau meyakinkan pihak lain agar sepaham atau setuju dengan yang diinginkan oleh perusahaan. Biasanya hal ini dilakukan oleh pihak ''procurement'' ketika ingin membeli sebuah barang. Namun, ketika menginginkan harga yang murah, perusahaan harus membeli dengan jumlah minimal tertentu.

'''3. Kerjasama'''

Sebuah komunikasi bisnis yang baik juga bertujuan untuk membuat kerjasama yang baik dengan pihak lain baik dalam bentuk perorangan atau perusahaan.

Saat ini, proses kerja sama dapat dilakukan untuk tujuan pengembangan perusahaan maupun untuk meningkatkan penjualan. Sama seperti sebelumnya, alat yang paling sering digunakan untuk tujuan ini adalah ''email, Video call'' dan internet.

'''4. Integrasi'''

Sering kali masalah yang terjadi dalam sebuah perusahaan adalah karena adanya miss komunikasi antara satu pihak dengan pihak lainnya. Hal ini dikarenakan komunikasi yang tidak lancar sehingga menyebabkan informasi yang diterima pun hanya sebagian.

Oleh karena itu, komunikasi bertujuan untuk mengintegrasi seluruh informasi menjadi satu sehingga membuat informasi menjadi lebih jelas dan dimengerti oleh pihak lain.

https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-komunikasi-bisnis-lengkap/





Baris 679: Baris 834:
* Menggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup>
* Menggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup>
* Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup>
* Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.<sup>[''[[wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup>
<references />



'''UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI BISNIS'''
'''UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI BISNIS'''
Baris 766: Baris 919:
* dan lainnya yang punya pengaruh bagi kelangsungan bisnis
* dan lainnya yang punya pengaruh bagi kelangsungan bisnis


== '''Macam-Macam Teknik Komunikasi Dalam Dunia Bisnis''' ==
== BENTUK DASAR KOMUNIKASI ==
Setelah mengetahui tujuan dari sebuah komunikasi dalam bisnis, penting juga untuk mengetahui cara dan teknik penerapannya. Karena ketika sebuah perusahaan dapat menerapkan sistem komunikasi yang tepat, maka akan memberikan dampak yang positif pula. Oleh karena itu, pastikan untuk mengetahui tipe teknik yang ada dalam sebuah komunikasi bisnis, seperti:


=== <small>KOMUNIKASI NONVERBAL</small> ===
=== '''1. Teknik Verbal''' ===
Teknik pertama yang digunakan dalam sebuah komunikasi adalah teknik verbal. Jenis teknik ini menggunakan bahasa verbal untuk menyampaikan sebuah informasi secara langsung kepada orang lain. Meskipun cara penyampaiannya dapat menggunakan beberapa media seperti telepon atau ''video call'', namun teknik ini dirasa sangat efektif.
'''Komunikasi nonverbal''' adalah proses [[komunikasi]] di mana pesan disampaikan tidak menggunakan [[Kata|kata-kata]]. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan [[gerak isyarat]], [[bahasa tubuh]], [[ekspresi wajah]] dan [[kontak mata]], penggunaan objek seperti [[pakaian]], potongan rambut, dan sebagainya, [[Simbol|simbol-simbol]], serta cara berbicara seperti [[intonasi]], penekanan, kualitas [[suara]], gaya [[emosi]], dan gaya berbicara.


Namun, salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan teknik adalah nada bicara serta cara penyampaiannya. Karena orang lain tidak bisa membaca yang dikatakan, maka pastikan menyampaikan informasi dengan tidak terlalu cepat dan dengan suara yang jelas.
Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, [[bahasa isyarat]] dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan [[komunikasi bawah sadar]], yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.


Komunikasi verbal digunakan untuk mendiskusikan ide, mengungkapkan pendapat, menyampaikan perintah dan membujuk pendengar.


Seorang komunikator verbal yang efektif harus jelas menyampikan pesan yang ingin mereka sampaikan dan bersedia mendengarkan argumen yang bertentangan. Komunikasi verbal juga melibatkan persiapan untuk mendukung argumen dengan contoh nyata.
'''JENIS-JENIS KOMUNIKASI NONVERBAL'''


Penting untuk mempertahankan nada suara yang baik saat berkomunikasi secara tatap muka dan melalui telepon.
* '''Komunikasi objek'''


Berikut adalah beberapa pengaturan bisnis yang memerlukan komunikasi verbal:
Seorang polisi yang menggunakan seragam merupakan salah satu bentuk komunikasi objek. Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentuk [[stereotipe]]. Misalnya orang sering lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian rapi cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari penggunaan komunikasi objek adalah [[seragam]].


* Rapat
* '''Sentuhan'''
* Panggilan konferensi.
* Diskusi proyek.
* Proposal Bisnis.
* Presentasi.


=== '''2. Teknik Non-Verbal''' ===
[[Haptik]] adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif..
Jenis teknik yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam sebuah bisnis adalah teknik non-verbal. Seringkali orang tidak menyadari bahwa gerakan tubuh dapat menunjukkan sebuah komunikasi yang tidak tersampaikan secara langsung kepada pihak lain.


Jadi, penggunaan bahasa tubuh atau gestur tubuh dalam berkomunikasi juga sangatlah penting untuk diperhatikan, terutama jika berurusan dengan atasan.
* '''Kronemik'''


Data statistik menunjukkan pentingnya komunikasi non-verbal ketika berinteraksi dengan partner bisnis. Aspek umum dari komunikasi non-verbal adalah bahasa tubuh.
[[Kronemik]] adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (''punctuality'').


Berkomunikasi menggunakan bahasa tubuh termasuk gerakan, kontak mata dan postur, ketiga hal inimerupakan aspek penting dari komunikasi non-verbal.
* '''Gerakan tubuh'''


Melibatkan kontak mata menunjukkan bahwa Anda tertarik dengan apa yang dikatakan dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Namun, keseimbangan harus dicapai sehubungan dengan kontak mata karena terlalu banyak kontak mata dapat dianggap sebagai tanda agresi dan terlalu sedikit kontak mata dapat dianggap sebagai tanda tidak tertarik.
Dalam komunikasi nonverbal, [[kinesik]] atau gestur adalah gerakan tubuh meliputi [[kontak mata]], [[ekspresi wajah]], isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan.


Ada beberapa isyarat non-verbal saat berkomunikasi, termasuk yang berikut:
* '''Proksemik'''


* Mencondongkan tubuh ke depan, mengabaikan gangguan, dan mengangguk pelan adalah tanda memperhatikan.
[[Proxemik]] atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain, selain itu juga menunjukkan simbol sosial. Dalam ruang personal, dapat dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal:
* Menyilangkan lengan, menggunakan penghalang fisik dan melihat sekeliling seolah mencari pelarian menunjukkan pendekatan defensif.
* Senyum, pernapasan stabil dan tidak mengernyitkan dahi adalah tanda bahwa orang tersebut rileks.


=== '''3. Komunikasi Tertulis''' ===
* [[Jarak intim]]Jarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan.
Komunikasi tertulis adalah salah satu teknik komunikasi yang banyak digunakan di perusahaan untuk menyampaikan sebuah informasi. Jika dulu perusahaan menggunakan surat fisik saja, saat ini surat juga tetap dikirim menggunakan surat elektronik. Hal ini untuk membuktikan bahwa perusahaan telah mengirimkan informasi baik secara elektronik maupun manual.
* [[Jarak personal]]Jarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki.
* [[Jarak sosial]]Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki hingga dua belas kaki.
* [[Jarak publik]]Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga.


Sama halnya dengan teknik verbal, bahasa yang digunakan dalam menyampaikan informasi harus sesuai dengan penerima. Namun bedanya dalam hal ini, perusahaan tidak menyampaikan yang diinginkan secara langsung melainkan dengan teknik menulis. Oleh karena itu, pastikan menggunakan bahasa yang jelas serta mudah dimengerti oleh orang lain.
* '''Vokalik'''


Hal-hal berikut harus dipertimbangkan ketika berkomunikasi secara tertulis:
[[Vokalik]] atau ''paralanguage'' adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut ''[[paralinguistik]]''. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari.


* Audiens – Pikirkan tentang siapa yang akan membaca email Anda sebelum Anda mengirimnya. Mengetahui audiens Anda akan membantu Anda menyesuaikan nada sehingga pesan Anda disampaikan dengan cara yang paling efektif.
* '''Lingkungan'''
* Formalitas – Tingkat formalitas akan diubah sesuai dengan audiens Anda dan jenis komunikasi tertulis. Misalnya, surat bisnis akan ditulis dalam nada yang lebih formal daripada email. Anda dapat menggunakan judul dan pemformatan untuk mengubah formalitas komunikasi tertulis.
* Gaya – Gaya komunikasi tertulis Anda akan tergantung pada metode yang Anda gunakan. Misalnya, email harus sesingkat mungkin.


== '''Cara Penyampaian Komunikasi Bisnis yang Tepat''' ==
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan [[ruang]], [[jarak]], [[temperatur]], [[Cahaya|penerangan]], dan [[warna]].
Setiap teknik komunikasi bisnis memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan dan kekurangan tersebut dapat muncul ketika digunakan dalam kondisi yang semestinya. Pastikan untuk memilih teknik dan metode yang benar ketika ingin melakukan sebuah komunikasi.


Berikut ini adalah beberapa teknik komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan Anda secara profesional:


=== ''One by One'' atau Secara Individu ===
'''FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL'''
Anggota tim individu Anda memiliki kepribadian yang berbeda dan, oleh karena itu, beberapa orang mungkin lebih nyaman mendiskusikan masalah secara pribadi.


Teknik komunikasi ini paling baik ketika mengangkat topik sensitif karena ini akan mencegah rasa malu. Tidak selalu mungkin untuk berbicara dengan anggota tim Anda atas dasar satu-satu karena, karena alasan hukum, beberapa masalah mungkin memerlukan keterlibatan perwakilan SDM.
* '''Fungsi pertama: Repetisi'''


=== Presentasi ===
Perilaku nonverbal dapat mengulangi perilaku verbal. ''Misalnya'', Anda menganggukkan kepala ketika mengatakan "Ya," atau menggelengkan kepala ketika mengatakan "Tidak," atau menunjukkan arah (dengan telunjuk) ke mana seseorang harus pergi untuk menemukan WC.
Komunikasi visual mungkin lebih efektif untuk beberapa karyawan Anda. Presentasi membantu untuk mengkomunikasikan pesan Anda dengan cara visual. Menggunakan presentasi juga memberikan kesempatan untuk membuat pesan Anda sesingkat mungkin untuk mencegah informasi yang berlebihan.


=== Pelatihan ===
* '''Fungsi Kedua: Subtitusi'''
Pelatihan bisnis dapat disampaikan dalam berbagai format. Pelatihan dapat diberikan secara langsung atau menggunakan metode elektronik. Apa pun itu, pelatihan adalah aspek penting untuk mengomunikasikan gagasan dan harapan perusahaan Anda. Anda harus berusaha membuat pelatihan semenarik mungkin untuk meningkatkan kemungkinan karyawan Anda menyimpan informasi.


=== Rapat tim ===
Perilaku nonverbal dapat menggantikan perilaku verbal, jadi tanpa berbicara Anda bisa berinteraksi dengan orang lain. ''Misalnya'', seorang pengamen mendatangi mobil Anda kemudian tanpa mengucapkan sepatah katapun Anda menggoyangkan tangan Anda dengan telapak tangan mengarah ke depan (sebagai kata pengganti "Tidak").
Rapat tim adalah cara yang efektif untuk menyampaikan pesan Anda dan mendengarkan apa yang dikatakan tim Anda. Rapat tim hanya bisa efektif ketika peserta didorong untuk bersikap terbuka dan jujur. Sebagai pemilik dan manajer bisnis, Anda harus memimpin dan menetapkan langkah dalam pertemuan tim Anda untuk mempromosikan budaya keterbukaan


== Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Komunikasi Bisnis ==
Isyarat nonverbal yang menggantikan kata atau frasa inilah yang disebut emblem.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan komunukasi bisnis di bawah ini akan untuk membantu Anda memimpin dengan otoritas sehingga orang akan mengikuti arahan Anda:


=== Percaya diri dan serius ===
* '''Fungsi Ketiga: Kontradiksi'''
Berkomunikasi dengan pasti akan menanamkan kepercayaan pada orang lain. Sulit bagi orang lain untuk menerima pesan Anda jika komunikasi Anda tidak serius dan tidak pasti.


=== Hindari pertanyaan dan gunakan pernyataan ===
Perilaku nonverbal dapat membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal dan bisa memberikan makna lain terhadap pesan verbal . ''Misalnya'', Anda memuji prestasi teman sambil mencibirkan bibir.
Mungkin terlihat lebih diplomatis untuk mengajukan pertanyaan, namun, ada beberapa contoh ketika Anda perlu mengarahkan tim Anda. Menggunakan kata-kata “maukah kamu?” memungkinkan anggota tim Anda mengatakan “tidak” dan kemudian memberikan alasan. Untuk menghindari situasi ini, gunakan arahan, seperti “Aku ingin kamu.”


=== Bersikap ramah ===
* '''Fungsi Keempat: Aksentuasi'''
Meskipun Anda perlu menggambarkan citra profesional yang menegaskan otoritas Anda, Anda masih bisa mempertahankan pendekatan yang ramah saat berkomunikasi. Mengadopsi nada bersahabat dalam komunikasi tertulis dan tatap muka karena bersikap sopan memudahkan Anda mendapatkan yang terbaik dari tim Anda.


Sentuhan-sentuhan sederhana dalam komunikasi tertulis, seperti “Saya harap Anda menikmati akhir pekan Anda” bekerja sangat baik untuk membangun hubungan bisnis yang positif
Memperteguh, menekankan atau melengkapi perilaku verbal. ''Misalnya'', menggunakan gerakan tangan, nada suara yang melambat ketika berpidato. Isyarat nonverball tersebut disebut affect display.


=== Gunakan kesederhanaan ===
* '''Fungsi Kelima: Komplemen'''
Berkomunikasi menggunakan kata-kata yang jelas dan sederhana untuk menghindari kesalahpahaman. Gunakan kata-kata yang dapat dipahami semua orang sehingga tidak ada ruang untuk kebingungan.


Memasukkan kata-kata kompleks ketika berkomunikasi tidak efektif karena Anda mungkin harus menghabiskan waktu untuk menjelaskan apa yang Anda maksudkan. Atau, pendengar mungkin tidak meminta klarifikasi dan pergi dengan perasaan bingung.
Perilaku Nonverbal dapat meregulasi perilaku verbal. ''Misalnya'', saat kuliah akan berakhir, Anda melihat jam tangan dua-tiga kali sehingga dosen segera menutup kuliahnya.


Baca juga: '''Analisis Jabatan : Definisi, Tujuan, Manfaat, dan Pentingnya bagi Bisnis'''


=== Sertakan tenggat waktu ===
'''VARIASAI BUDAYA DALAM KOMUNIKASI NONVERBAL'''
Berkomunikasi tanpa memberikan tenggat waktu yang konkret untuk menyelesaikan tugas akan menyebabkan tim Anda menambahkan permintaan Anda ke bagian bawah daftar tugas yang harus mereka lakukan. Berikan tenggat waktu tim Anda untuk menekankan bahwa permintaan Anda harus dijadikan prioritas.


Tenggat waktu menambah rasa urgensi pada komunikasi Anda, yang berarti Anda dapat meminta pertanggungjawaban tim Anda jika tenggat waktu terlewatkan.
[[Budaya]] asal seseorang amat menentukan bagaimana orang tersebut berkomunikasi secara nonverbal. Perbedaan ini dapat meliputi perbedaan budaya Barat-Timur, budaya ''[[Budaya konteks tinggi|konteks tinggi]]'' dan ''[[Budaya konteks rendah|konteks rendah]]'', bahasa, dsb. Contohnya, orang dari budaya [[Oriental]] cenderung menghindari kontak mata langsung, sedangkan orang [[Timur Tengah]], [[India]] dan [[Amerika Serikat]] biasanya menganggap kontak mata penting untuk menunjukkan ketepercayaan, dan orang yang menghindari kontak mata dianggap tidak dapat dipercaya.


=== Dengarkan tim Anda ===
* '''Komunikasi verbal''' adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal [[bahasa]] merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu [[fonologi]], [[sintaksis]], [[semantik]] dan [[pragmatis]].
Komunikasi yang efektif meliputi mendengarkan serta berbicara. Meskipun pesan Anda penting, Anda juga harus menunjukkan bahwa Anda menghargai pendapat seluruh tim Anda dengan selalu siap untuk mendengarkan. Berusahalah untuk secara aktif mendengarkan orang lain.


Mendengarkan secara aktif melibatkan memperhatikan dengan seksama apa yang sedang Anda sampaikan dan mengajukan pertanyaan untuk menjelaskan jika perlu.
Komunikasi verbal terbagi menjadi dua, komunikasilisa atau oral communication (berbicara dan mendengar, komuikasi tertulis atau written communication (menulis dan membaca).


=== Tetap berpikiran terbuka ===
* '''Komunikasi lintas budaya''' adalah proses dimana dialihkan ide atau gagasan suatu budaya yang satu kepada budaya yang lainnya dan sebaliknya, dan hal ini bisa antar dua kebudayaan yang terkait ataupun lebih, tujuannya untuk saling memengaruhi satu sama lainnya,baik itu untuk sebuah kebaikan kebudayaan maupun untuk menghancurkan suatu kebudayaan, atau bisa jadi tahap awal dari proses akulturasi (penggabungan dua kebudayaan atau lebih yang menghasilkan kebudayaan baru)".
Teknik komunikasi ini sebagai lanjutan dari mendengarkan. Berpikiran terbuka saat berkomunikasi berarti Anda bersedia memahami sudut pandang seseorang, bahkan jika Anda telah membentuk ide-ide yang terbentuk sebelumnya. Untuk percakapan yang lebih produktif, Anda harus mengadopsi pendekatan komunikasi yang fleksibel ketika Anda tidak setuju dengan seseorang.


=== Ulangi informasi penting ===
Berkenaan dengan komunikasi lintas budaya yang tepat, dengan mempelajari situasi di mana orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda saling ''berinteraksi''. Selain bahasa, komunikasi lintas budaya berfokus pada atribut sosial, pola pikir, dan budaya dari kelompok-kelompok yang berbeda dari orang-orang. Hal ini juga melibatkan pemahaman budaya yang berbeda, bahasa, dan adat istiadat orang-orang dari negara-negara lain. Komunikasi lintas budaya berperan dalam ilmu-ilmu sosial seperti antropologi, studi budaya, linguistik, psikologi dan ilmu komunikasi. Komunikasi lintas budaya ini juga disebut sebagai dasar untuk bisnis internasional. Ada beberapa penyedia layanan dari lintas-budaya yang dapat membantu pengembangan keterampilan komunikasi lintas budaya itu sendiri. Penelitian ini merupakan bagian utama dari perkembangan ketrampilan dari komunikasi lintas budaya.
Tim Anda dibanjiri dengan informasi setiap hari. Teknik komunikasi yang efektif adalah mengulangi permintaan Anda. Teknik ini sangat penting ketika ada ''pushback'' terhadap apa yang Anda minta.


KOMUNIKASI NONVERBAL

'''JARINGAN KOMUNIKASI'''
* Ekspresi wajah dan gerak tubuh
* Pakaian
* Gerakan
* Postur tubuh
* Kontak mata

Bila tindakan ini dipasangkan dengan komunikasi verbal, maka pesan dibuat dan dikirim. Bentuk komunikasi nonverbal adalah perilaku kinesik. Perilaku kinesik adalah komunikasi melalui gerakan tubuh—misalnya, postur, gerak tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata. Makna dari perilaku tersebut bervariasi antar negara dan mempengaruhi komunikasi lintas budaya. Bentuk komunikasi nonverbal secara kinesik adalah kontak mata dan menggunakan mata untuk menyampaikan pesan. Secara keseluruhan, komunikasi nonverbal memberikan petunjuk untuk apa yang dikatakan secara verbal dengan penggambaran fisik. Teknik komunikasi nonverbal yang digunakan di seluruh dunia dan di beberapa budaya. Komunikasi nonverbal dan kinesik bukan satu-satunya cara untuk berkomunikasi tanpa kata-kata. ''[[Proxemiks|Proxemics]]'', bentuk komunikasi nonverbal, berkaitan dengan pengaruh kedekatan dan ruang komunikasi. Bentuk lain dari perilaku nonverbal dan komunikasi yang berhubungan dengan komunikasi lintas budaya adalah ''paralanguage''. ''Paralanguage'' mengacu pada bagaimana sesuatu yang dikatakan, bukan isi dari apa yang dikatakan—misalnya, kecepatan bicara, nada dan infleksi suara, suara-suara lain, tertawa, menguap, dan keheningan. ''Paralanguage'' akan kemudian menyentuh dalam bagian verbal dari komunikasi lintas budaya.

Komunikasi nonverbal telah ditunjukkan untuk memperhitungkan antara 65% dan 93% dari ditafsirkannya proses komunikasi. Variasi Kecil dalam bahasa tubuh, ucapan, irama, dan ketepatan waktu sering menyebabkan ketidakpercayaan dan persepsi yang salah dari situasi antara pihak pelaku lintas budaya. Hal tersebut adalah di mana komunikasi nonverbal dapat menyebabkan masalah dengan komunikasi lintas budaya. Kesalahpahaman dengan komunikasi nonverbal dapat menyebabkan miskomunikasi dan penghinaan dengan perbedaan budaya. Sebagai contoh, kegiatan menjabat tangan dalam satu budaya mungkin akan sebagai sesuatu yang pantas dilakukan, sedangkan bagi kebudayaan lain dapat disebut sebagai sesuatu yang kasar atau tidak pantas.

Komunikasi nonverbal dapat digunakan tanpa menggunakan komunikasi verbal. Hal ini dapat digunakan sebagai sistem pengkodean untuk orang-orang yang tidak menggunakan perilaku verbal untuk berkomunikasi di dalam budaya yang berbeda, di mana berbicara tidak diperbolehkan. Sebuah ekspresi wajah yang dapat memberikan isyarat kepada orang lain dan juga untuk mengirimkan pesan, tanpa menggunakan komunikasi verbal.

Sesuatu yang biasanya terjadi tanpa disadari dalam budaya dan komunikasi adalah bahwa cara berpakaian seseorang dapat digunakan sebagai bentuk komunikasi nonverbal. Apa yang dipakai seseorang dapat juga memberitahu banyak hal tentang mereka. Misalnya, apakah seseorang tersebut miskin atau kaya, muda atau tua atau jika mereka memiliki budaya dan keyakinan tertentu semua dapat dikatakan melalui cara berpakaian dan gaya yang mereka tampilkan. Ini adalah salah satu bentuk komunikasi nonverbal.

Secara keseluruhan, komunikasi nonverbal adalah konsep yang sangat penting dalam komunikasi lintas budaya.

=== <small>KOMUNIKASI VERBAL</small> ===
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[[Komunikasi verbal#mw-head|Loncat ke navigasi]] [[Komunikasi verbal#searchInput|Loncat ke pencarian]]

* '''Komunikasi verbal'''

adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal [[bahasa]] merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu [[fonologi]], [[sintaksis]], [[semantik]] dan [[pragmatis]].

Komunikasi verbal terbagi menjadi dua, komunikasilisa atau oral communication (berbicara dan mendengar, komuikasi tertulis atau written communication (menulis dan membac

* '''komunikasilisa'''

Pengertian komunikasi lisan yakni bentuk komunikasi dengan mengucapkan kata -kata secara lisan dan langsung kepada lawan bicaranya. Biasanya, komunikasi lisan dapat dilakukan pada kondisi para personal atau individu yang berkomunikasi berhadapan langsung. Contohnya, saat berkomunikasi dengan tatap muka langsung.


'''FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI VERBAL'''
* Nada suara
* Menggunakan kata-kata deskriptif
* Penekanan pada frasa tertentu
* Volume suara

Cara pesan diterima tergantung pada faktor-faktor ini karena mereka memberikan interpretasi yang lebih besar bagi penerima dan seperti apa yang dimaksudkan oleh pesan. Dengan menekankan frasa tertentu dengan nada suara, hal ini menunjukkan bahwa hal tersebut penting dan harus lebih terfokus pada hal itu.

Selain atribut-atribut ini, komunikasi verbal ini juga disertai dengan isyarat non-verbal. Isyarat ini membuat pesan menjadi lebih jelas dan memberikan indikasi kepad pendengar mengenai cara informasi yang harus diterima.


Misalnya, anggota tim Anda mungkin percaya bahwa permintaan untuk menghasilkan laporan tidak mendesak dan menawarkan alasan untuk keyakinan ini.
Dalam skenario ini, tunjukkan bahwa Anda telah mendengarkan alasan karyawan Anda dan ulangi bahwa laporan masih tetap menjadi prioritas yang mendesak. Pendekatan ini menunjukkan bahwa Anda telah mendengarkan, namun, posisi Anda masih tetap sa
== KOMUNIKASI EFEKTIF ==
== KOMUNIKASI EFEKTIF ==
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Baris 914: Baris 1.049:
* Mempunyai tujuan yang bisa ditangkap jelas.
* Mempunyai tujuan yang bisa ditangkap jelas.


* Memperh
* Memperhatikan norma yang berlaku.
*atikan norma yang berlaku.


* Disertai dengan humor atau cara-cara menyenangkan lainnya.
* Disertai dengan humor atau cara-cara menyenangkan lainnya.

Revisi per 31 Maret 2021 19.43

BAB I DASAR-DASAR KOMUNIKASI

KOMUNIKASI

DEFINISI

Komunikasi adalah "suatu proses ketika seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.[butuh rujukan] Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik tubuh atau menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu.[butuh rujukan] Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

Sebuah model komunikasi transaksional


SEJARAH KOMUNIKASI

Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'.[1] Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common).[1] Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan.[2] Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another).[3]

Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis.[4] Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi.[4] Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan.[4].

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman.[1] Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran.[butuh rujukan] Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif|transaktif, komunikasi bertujuan|bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan.[butuh rujukan]

Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.[butuh rujukan] Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.[butuh rujukan]

Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio.[butuh rujukan] Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia.[butuh rujukan] Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri di mana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap begitu. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri.[butuh rujukan]

  1. ^ a b c Mulyana, Deddy Prof. Imu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya. 2007
  2. ^ Rohim,Syaiful.2009. Teori Komunikasi: Perspektif,Ragam, & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta
  3. ^ West, Richard & Lynn H. Turner. 2007. Introducing Communication Theory. Third Edition. Singapore: The McGrow Hill companies.
  4. ^ a b c (Indonesia) Larry Gonick, Kartun (non) Komunikasi, guna dan salah guna informasi dalam dunia modern. Kepustakaan Populer Gramedia, Juli 2007. (diterjemahkan dari Guide to (non) Communication HarperClollins Publisher, Inc copyright 1993. ISBN 978-979-9100-75-7


FILSAFAT KOMUNIKASI

Filsafat komunikasi adalah disiplin ilmu yang menelaah pemahaman secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis, dan holistis mengenai teori dari proses komunikasi yang meliputi berbagai dimensi dan berdasarkan bidang, sifat, tatanan, tujuan, fungsi, teknik, dan metode komunikasi.

Berikut penjabarannya:

  1. Bidang komunikasi: Bidang ini meliputi komunikasi sosial, komunikasi organiasi, komunikasi bisnis, komunikasi politik, komunikasi internasional, komunikasi antarbudaya, komunikasi pembangunan, dan komunikasi tradisional
  2. Sifat komunikasi: Komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal
  3. Tatanan komunikasi: komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi massa, dan komunikasi media
  4. Tujuan komunikasi: mengubah sikap, mengubah opini, mengubah perilaku, mengubah masyarakat, dan lain-lain
  5. Fungsi komunikasi: mendidik, menginformasikan, menghibur, dan memengaruhi
  6. Teknik komunikasi: komunikasi informatif, komunikasi persuasif, komunikasi pervasif, komunikasi koersif, komunikasi instruktif, dan hubungan manusiawi
  7. Metode komunikasi: jurnalistik, hubungan masyarakat, periklanan, propaganda, perang urat saraf, perpustakaan, dan sebagainya

Selain itu, filsafat komunikasi mencoba menelaah secara mendalam pemahaman seseorang atau kelompok dalam berkomunikasi, baik berkaitan denga metodologi, sistematika, analisis, tingkat kekritisannya, dan keuniversalannya.


KOMPONEN KOMUNIKASI

Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik.[butuh rujukan] Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:[1]

  • Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
  • Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
  • Saluran (channel) adalah media di mana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
  • Penerima atau komunikan (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
  • Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
  • Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")

1.Pemberi pesan

Setiap orang terlibat dalam komunikasi karena memiliki informasi, gagasan, dan perasaan yang mereka bagi kepada orang lain. Komunikasi tidak berjalan satu arah, namun bersifat timbal balik antara pemberi pesan dan penerima pesan. Pemberi pesan dapat menjadi penerima pesan, dan penerima pesan dapat menjadi pemberi pesan. Peran-peran ini dapat terjadi saat komunikasi sedang berlangsung.

2.Pesan

Pesan merupakan ide-ide dan perasaan yang dibagi antara pengirim dan penerima. Inti dari sebuah peristiwa komunikasi adalah pesan, suatu maksud atau gagasan yang ingin disampaikan. Faktor yang mempengaruhi suatu pesan diterima adalah kejelasan, kesiapan penerima, kompleksitas, panjangnya pesan, dan informasi yang terorganisir. Ide-ide dan perasaan dikomunikasikan jika ide atau gagasan itu dipresentasikan dengan simbol-simbol. Simbol terdiri dari dua, yaitu simbol verbal dan nonverbal. Simbol verbal bersifat terbatas dan kompleks, sedangkan simbol nonverbal dapat berupa ekspresi wajah, gestikulasi, postur tubuh, tekanan suara, penampilan dan lain-lain.

3.Umpan Balik

Umpan Balik merupakan respon yang diberikan oleh penerima dan pemberi pesan dalam sebuah peristiwa komunikasi. Dengan adanya umpan balik, para partisipan yang terlibat dalam peristiwa komunikasi dapat mengetahui bahwa gagasan atau perasaan mereka diterima sesuai dengan yang diharapkan. Pengirim dan penerima pesan dalam komunikasi tatap muka memiliki kesempatan yang sangat besar untuk memberikan umpan balik secara langsung. Dalam komunikasi tatap muka ini, para partisipan dapat memiliki kesempatan untuk melihat apakah pesan yang disampaikan dipahami dan diikuti atau tidak.

4.Gangguan

Gangguan adalah segala sesuatu yang mengganggu komunikasi, termasuk sikap dan emosi penerima dan pemberi pesan. Stres, cemas, sikap-sikap negatif dan motivasi rendah merupakan faktor yang mempengaruhi gangguan. Gangguan dapat terjadi dalam tiga bentuk yakni eksternal, internal, dan semantik.

5.Gangguan Eksternal (External Noise)[

Gangguan eksternal datang dari lingkungan. Lingkungan dapat berupa udara panas maupun dingin, kegaduhan dan suasana yang tidak menyenangkan lainnya. Kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan dapat mengganggu penerima dan pemberi pesan dalam memahami pesan yang disampaikan.

Gangguan Internal (Internal Noise)

Gangguan internal terjadi dalam pikiran penerima dan pemberi pesan. Bila pemberi dan penerima pesan tidak fokus pada pesan atau komunikasi yang sedang terjadi, maka pesan tidak dapat dimengerti atau disampaikan sebagaimana mestinya. Misalnya, seorang mahasiswa tidak mendengar dosennya, karena pada saat dosen mengajar, mahasiswa tersebut sedang berpikir tentang makan siang.

Gangguan Semantik (Semantic Noise)

Gangguan semantik disebabkan oleh reaksi emosional para partisipan terhadap kata-kata yang digunakan. Para partisipan biasanya memiliki reaksi negatif terhadap orang-orang yang membuat pernyataan.


PROSES KOMUNIKASI

Proses komunikasi merupakan hal terpenting dalam komunikasi. Proses tersebut dapat menghasilkan dampak atau efek positif dan negatif. Seorang komunikator dapat dikatakan sebagai komunikator yang baik apabila komunikan dapat mengerti tentang informasi atau pesan yang disampaikan komunikator dan memberikan feedback yang sesuai dengan harapan si komunikator. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif, yaitu komunikasi yang sesuai dengan tujuannya. Namun tidak semua proses komunikasi berjalan sesuai yang diharapkan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi komunikasi, jika dilihat dari unsur-unsur komunikasi yang meliputi komunikator, pesan, dan komunikan.

Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.

  1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.[butuh rujukan]
  2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.[butuh rujukan]

media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan.[butuh rujukan]

  1. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.[butuh rujukan]
  2. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.[butuh rujukan]


MODEL-MODEL KOMUNIKASI

Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.[2]

Dalam menggambarkan proses komunikasi ke dalam sebuah model, para peneliti komunikasi manusia menggunakan pendekatan yang berpusat pada pesan. Sebagian besar bentuk dasar dari model komunikasi linear seringkali disebut juga dengan model komunikasi sebagai tindakan yang menggambarkan pengirim pesan atau sumber atau pembicara mengirimkan pesan melalui beberapa saluran komunikasi kepada penerima pesan yang bergerak dari kiri ke kanan sebagai garis lurus.

1.Model komunikasi linear

Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication.[3] Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel).[butuh rujukan] Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).[4] Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver).[2] Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima.[butuh rujukan] Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi.[4] Suatu konsep penting dalam model ini adalah gangguan (noise), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan. Gangguan ini selalu ada dalam saluran bersama sebuah pesan yang diterima oleh penerima.[3]

2,Model interaksional

Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator.[2] Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung.[4] Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain.[3] Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat.[5] Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.[4]

3.Model transaksional

Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970.[6] Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi.[butuh rujukan] Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.[4] Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-meneru

  • iver atau penerima pesan dalam menerima pesan (Baca juga : Unsur Komunikasi Antar Budaya – Komunikasi Bisnis Lintas Budaya).


MODEL KOMUNIKASI BERLO

Beberapa model komunikasi yang telah kita kenal dikelompokkan ke dalam model komunikasi linear, diantaranya adalah model komunikasi Aristoteles, model komunikasi Lasswell, model komunikasi Shannon dan Weaver, dan model komunikasi Berlo.  Dalam model komunikasi linear, pengirim pesan melakukan encode terhadap ide atau gagasan dan perasaan ke dalam bentuk pesan dan kemudian mengirimkannya kepada penerima pesan yang melakukan decode terhadap pesan yang diterima.

Dalam menggambarkan proses komunikasi ke dalam sebuah model, para peneliti komunikasi manusia menggunakan pendekatan yang berpusat pada pesan. Sebagian besar bentuk dasar dari model komunikasi linear seringkali disebut juga dengan model komunikasi sebagai tindakan yang menggambarkan pengirim pesan atau sumber atau pembicara mengirimkan pesan melalui beberapa saluran komunikasi kepada penerima pesan yang bergerak dari kiri ke kanan sebagai garis lurus.

Konsep Dasar

Pada tahun 1960, seorang peneliti komunikasi yang bernama David Kenneth Berlo mengenalkan sebuah istilah SMCR untuk menggambarkan salah satu jenis model komunikasi linear yang terdiri dari berbagai komponen yang meliputi sumber atau pengirim pesan (source/sender), pesan (message), saluran (channel), dan penerima pesan (receiver). Kemudian, Source/sender adalah awal dari terjadinya komunikasi yang memiliki beberapa komponen atau elemen yaitu sikap, keterampilan, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. Message atau pesan merupakan sebuah produk fisik dari pengirim pesan yang berupa isi pesan. Sedangkan, channel atau saluran komunikasi merujuk pada bagaimana informasi dikirimkan kepada penerima pesan agar dapat dievaluasi. Sementara itu, receiver atau penerima pesan merujuk pada individu yang menjadi sasaran pesan dan bertanggung jawab dalam menerima informasi dan menciptakan respon atau tanggapan (Baca juga : Pengantar Ilmu Komunikasi)

Model ini dikembangkan Berlo untuk menggambarkan hubungan antara pengirim pesan dan penerima pesan. Hambatan-hambatan komunikasi mungkin saja terjadi dan karenanya berdampak pada respon atau tanggapan yang diberikan oleh penerima pesan. Namun hal ini tidak digambarkan dalam model komunikasi Berlo. Model komunikasi Berlo berasal dari ilmu-ilmu perilaku dan teori Aristoteles. Berlo mengikuti dan mengembangkan model komunikasinya berdasarkan model komunikasi Shannon dan Weaver yang dicetuskan pada tahun 1949. Dalam model komunikasi Shannon dan Weaver, komunikasi dibagi ke dalam 5 (lima) komponen atau elemen yaitu source, message, transmitter, signal, receiver, dan destination. Untuk itu, kemudian Berlo menambahkan komponen lainnya yaitu programming atau instructing dan interpretasi dari pengirim pesan dan penerima pesan (Baca juga : Psikologi Komunikasi).

Model komunikasi Berlo merupakan model yang menggambarkan proses komunikasi. Melalui model komunikasinya, Berlo menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi setiap elemen yang dimiliki individu dalam proses komunikasi guna membuat komunikasi menjadi lebih efisien. Model komunikasi SMCR Berlo juga menekankan pada proses encoding dan decoding yang terjadi sebelum sumber atau source/sender mengirim pesan dan sebelum penerima pesan atau receiver menerima pesan (Baca juga : Tahap-tahap Komunikasi).

Elemen-elemen dalam Model Komunikasi Berlo

Model komunikasi SMCR Berlo memiliki 4 (empat) komponen atau elemen utama yang menyokong terjadinya proses komunikasi. Keempat elemen utama tersebut adalah sender/source atau pengirim pesan, message atau pesan, channel atau saluran komunikasi, dan receiver atau penerima pesan. Masing-masing elemen model komunikasi Berlo dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Berikut adalah uraian singkat tentang berbagai elemen yang terdapat model komunikasi Berlo beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

1. S untuk Sender/Source atau Sumber atau Pengirim Pesan

Sender/source atau pengirim pesan adalah sumber berasalnya pesan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi elemen sender/source atau sumber yaitu keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya.

  • Keterampilan komunikasi (communication skills)

merupakan kemampuan individu untuk berkomunikasi seperti kemampuan untuk membaca, menulis, berbicara, mendengarkan, dan lain sebagainya. Keterampilan komunikasi yang dimiliki oleh sender/source atau sumber merupakan faktor yang mempengaruhi proses komunikasi. Jika sender/source atau sumber memiliki keterampilan komunikasi yang baik, maka pesan akan dapat dikomunikasikan dengan lebih baik. Sebaliknya, jika sender/source atau sumber tidak memiliki keterampilan komunikasi yang baik, maka pesan tidak dapat dikomunikasikan dengan baik. Komunikasi yang efektif pun tidak akan terjadi.

  • Sikap (attitudes)

merupakan sikap yang diberikan oleh sender/source atau sumber kepada diri sendiri, khalayak, dan lingkungan dapat memberikan perubahan makna dan efek pesan.

  • Pengetahuan (knowledge)

merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh sender/source atau sumber tentang subyek pesan yang membuat pesan dikomunikasikan memiliki efek yang lebih terhadap khalayak. Dengan memiliki pengetahuan yang baik tentang subyek akan membuat pesan dapat dikirimkan secara lebih efektif oleh komunikator. Perlu dipahami bahwa pengetahuan disini menyangkut pengetahuan tentang subyek bukan pengetahuan secara umum.

  • Sistem sosial (social systems)

meliputi beberapa aspek sistem sosial seperti nilai-nilai, kepercayaan, budaya, agama, dan pemahaman umum terkait masyarakat. Aspek-aspek ini mempengaruhi cara sender/source atau sumber dalam mengkomunikasikan pesan.

  • Budaya (culture)

merupakan bagian dari masyarakat yang juga berada dalam sistem sosial. Budaya merupakan salah satu dari faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi. Sebagaimana telah kita pelajari dalam Komunikasi Antar Budaya atau Komunikasi Lintas Budaya bahwa latar belakang budaya yang dimiliki oleh individu dapat mempengaruhi dalam pembentukan serta penerimaan pesan. Dengan kata lain, perbedaan budaya mempengaruhi dalam penerimaan pesan. Untuk itu kita sebagai sender/source atau sumber harus memiliki pengetahuan yang baik tentang khalayak yang menjadi sasaran komunikasi.

2. M untuk Message atau Pesan

Yang dimaksud dengan elemen message atau pesan dalam model komunikasi Berlo adalah substansi yang dikirimkan oleh sender/source atau  sumber kepada penerima pesan. Pesan yang dikirimkan oleh sender/source atau sumber dapat berbentuk suara, teks, video, ataupun media lainnya. Dalam elemen pesan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pesan, yaitu isi (content), elemen pesan (elements), perlakuan (treatment), struktur (structure), dan kode (code).

  • Isi (content) merujuk pada materi dalam pesan yang dipilih oleh sender/source atau sumber untuk mengekspresikan tujuannya. Isi atau content memiliki elemen dan struktur.
  • Elemen (elements) menyangkut beberapa hal nonverbal seperti bahasa, gestur, bahasa tubuh dan lain sebagainya. Dalam pesan selalu terdapat beberapa elemen yang melengkapi isi pesan atau content. (Baca juga : Komunikasi Nonverbal)
  • Perlakuan (treatment) merujuk pengemasan pesan yang mencakup bagaimana pesan dikirimkan kepada penerima pesan serta memberikan efek terhadap umpan balik yang diberikan oleh receiver atau penerima pesan. Perlu diingat pula bahwa perlakuan yang berlebihan terhadap pesan justru akan menghambat jalannya komunikasi.
  • Struktur (structure) merujuk pada struktur pesan yang berdampak pada keefektifan sebuah pesan. Pesan bisa jadi sama namun struktur pesan yang tidak baik akan membuat pesan tidak dapat diterima dengan baik oleh receiver atau penerima pesan.
  • Kode (code) merujuk pada kode pesan dalam artian bagaimana bentuk pesan yang dikirimkan misalnya bahasa sebagai alat komunikasi, bahasa tubuh, gestur, musik, dan budaya. Melalui kode-kode, kita memberikan atau menerima pesan. Pesan akan sangat jelas apabila kode-kode pesan sangat baik. Sebaliknya, kode pesan yang tidak baik dapat menimbulkan misinterpretasi.

3. C untuk Channel atau Saluran Komunikasi

Dalam melakukan komunikasi, sender/source atau sumber harus memilih sebuah saluran komunikasi untuk membawa atau mengirimkan pesan yang dimiliki. Misalnya dalam konteks komunikasi massa, digunakan media massa sebagai channel atau saluran komunikasi untuk menyampaikan pesan. Sementara itu, dalam bidang komunikasi lainnya seperti misalnya komunikasi pemasaran atau komunikasi bisinis atau komunikasi organisasi seringkali digunakan saluran komunikasi dalam organisasi lainnya seperti komunikasi online yang menggunakan media komunikasi modern seperti internet sebagai media komunikasi untuk menyampaikan pesan (Baca juga : Komunikasi Modern).

Namun, dalam komunikasi secara umum, panca indera manusia merupakan channel atau saluran komunikasi yang berdampak pada keefektifan channel atau saluran komunikasi. Kelima indera yang kita miliki adalah :

  • Hearing – mendengarkan, yaitu menggunakan telinga untuk menerima pesan
  • Seeing – melihat, yaitu saluran komunikasi visual misalnya televisi yang dapat kita lihat dan pesan yang disampaikan dapat kita terima
  • Touching – menyentuh, yaitu sensasi sentuhan dapat digunakan sebagai sebuah saluran komunikasi misalnya ketika akan membeli gorengan kita akan menyentuh gorengan tersebut apakah masih hangat atau tidak
  • Smelling – mencium dapat menjadi saluran untuk berkomunikasi. Misalnya ketika kita mencium bau bawang goreng maka kita menjadi paham bahwa ada yang memasak makanan
  • Tasting – merasa, indera pengecap yakni lidah juga dapat kita gunakan sebagai saluran komunikasi misalnya ketika kita mencicipi makanan maka komunikasi pun dapat terjadi

Komunikasi tidak hanya terjadi dengan menggunakan satu indera saja namun kombinasi dari kelima indera yang kita miliki.

4. R untuk Receiver atau Penerima Pesan

Receiver atau penerima pesan merujuk pada individu yang menerima pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan. Sebagaimana sender/source atau sumber atau pengirim pesan, maka receiver atau penerima pesan juga memiliki berbagai elemen yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Elemen-elemen tersebut adalah keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya.

  • Keterampilan komunikasi (communication skills) merupakan kemampuan individu dalam hal ini penerima pesan atau receiver dalam menerima pesan. Keterampilan komunikasi yang dimaksud meliputi kemampuan mendengarkan, menulis, berbicara, membaca, dan lain-lain.
  • Sikap (attitudes) merupakan sikap yang diberikan oleh penerima pesan sebelum dan setelah menerima pesan.
  • Pengetahuan (knowlwdge) merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh receiver atau penerima pesan agar pesan dapat diterima dengan baik.
  • Sistem sosial (social systems) yang meliputi nilai-nilai, kepercayaan, agama, dan lain-lain mempengaruhi receiver atau penerima pesan dalam menerima pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan.
  • Budaya (culture) sebagai salah satu bagian dari sistem sosial mempengaruhi cara receiver atau penerima pesan dalam menerima pesan (Baca juga : Unsur Komunikasi Antar Budaya – Komunikasi Bisnis Lintas Budaya).

Model komunikasi Berlo meyakini bahwa agar terjalin komunikasi yang efektif maka baik source/sender atau sumber maupun receiver atau penerima pesan hendaknya berada dalam tingkatan yang sama.

https://pakarkomunikasi.com/model-komunikasi-berlo


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI

Faktor yang mempengaruhi komunikasi diantaranya:

  • Latar belakang budaya.

Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.[7]

  • Ikatan kelompok atau grup

Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.[7]

  • Harapan

Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.[7]

  • Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.[7]

  • Pengetahuan

Tingkat pengetahuan seseorang menjadi faktor utama dalam komunikasi. Seseorang dapat menyampaikan pesan dengan mudah apabila ia memiliki pengetahuan yang luas. Seorang komunikator yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi, ia akan lebih mudah memilih kata-kata (diksi) untuk menyampaikan informasi baik verbal maupun non verbal kepada komunikan. Hal ini berlaku juga untuk seorang komunikan. Seorang komunikan dapat merespon atau menginterpretasikan informasi yang diberikan komunikator dengan baik apabila ia memiliki pengetahuan. Misalnya seorang akademisi tidak mungkin menggunakan kata-kata yang intelektual apabila ia menghadapi seorang yang pendidikannya lebih rendah darinya. Hal tersebut justru menjadi penghambat dalam proses komunikasi. (Baca juga: Hambatan-hambatan Komunikasi

  • Perkembangan

Perkembangan memiliki dua aspek, yaitu:

1. Pertumbuhan manusia dapat mempengaruhi pola pikir manusia. Bagaimana komunikan menyikapi informasi yang diberikan komunikator dan bagaimana komunikator menyampaikan informasi kepada komunikan. Setiap orang memiliki cara masing-masing untuk menyampaikan informasi agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Misalnya cara menyampaikan informasi kepada anak balita dengan remaja tentu saja berbeda. Ada cara-cara tersendiri yang dapat kita sesuaikan dengan pola pikir yang sesuai dengan pertumbuhannya.

2. Keterampilan dalam berbahasa ini merupakan salah satu faktor yang sangat terkait dengan pertumbuhan. Misalnya jika kita menghadapi remaja maka kita lebih baik mengetahui bahasa-bahasa yang digunakan dalam kesehariannya atau disebut dengan bahasa gaul. Dengan demikian kita dapat menjalin komunikasi dengan baik. Begitu pula dengan bayi, bayi memiliki keterampilan bahasa hanya dengan isyarat (non verbal) seperti menangis jika sakit, haus, atau lapar.

  • Persepsi

Persepsi  adalah suatu cara seseorang dalam menggambarkan atau menafsirkan informasi yang diolah menjadi sebuah pandangan. Pembentukan persepsi ini terjadi berdasarkan pengalaman, harapan, dan perhatian. Proses pemahaman manusia terhadap suatu rangsangan atau stimulus ini dapat memiliki padangan yang berbeda-beda. Selain dapat menjadi pengaruh baik, persepsi juga dapat menjadi penghambat untuk komunikasi.

  • Peran dan hubungan

Peran dan hubungan memiliki pengaruh dari proses komunikasi tergantung dari materi atau permasalahan yang ingin dibicarakan termasuk cara menyampaikan informasi atau teknik komunikasi. Komunikator yang belum menjalin hubungan dekat dengan komunikan maka akan terjadi komunikasi secara formal. Misalnya, dua orang yang bertemu di sekolah baru. Maka mereka melakukan komunikasi secara formal baik dalam materi maupun teknik bicaranya. Jika komunikator telah menjalin hubungan dekat dengan komunikan maka materi dan teknik bicara dalam komunikasi dilakukan secara non formal. Misalnya ketika kita berbicara kepada sahabat atau keluarga. Biasanya kita lebih terbuka dan tidak formal bahkan lebih memiliki keragaman dalam berbicara.

  • Lingkungan

Lingkungan interaksi memiliki pengaruh dalam komunikasi. Lingkungan yang nyaman dan kondusif biasanya dapat berpengaruh baik terhadap proses komunikasi. Adapun faktor yang mempengaruhi lingkungan adalah sebagai berikut.

  • Nilai dan budaya/ adat

Nilai dan budaya/ adat menjadi kacamata yang dijadikan tolak ukur untuk komunikasi (pantas atau tidak pantas) agar komunikasi terjalin dengan baik. Sebelum berbicara dengan orang lain, lebih baik kita mengetahui bagaimana latar belakang budaya/ adat yang mereka anut. Misalnya orang batak yang terbiasa dengan suara keras dan intonasi yang tinggi. Sedangkan orang jawa terbiasa dengan bahasa yang halus dengan intonasi yang rendah. (Baca juga: Komunikasi Antar Budaya)

  • Stimulus Eksternal

Stimulus eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dari luar. Misalnya kebisingan suara dapat mempengaruhi respon yang kurang baik karena adanya penurunan indera pendengaran, sehingga dapat menjadi penghambat dalam proses komunikasi.

  • Jarak

Jarak antara komunikator dan komunikan mempengaruhi komunikasi. Jika komunikator dan komunikan berjarak cukup jauh maka komunikator akan sulit menciptakan komunikasi yang baik kepada komunikan. Namun di zaman yang sudah modern ini memiliki alternatif lain untuk menciptakan komunikasi yang baik, yaitu komunikator dan komunikan dapat menggunakan komunikasi secara lisan, tulisan, atau media lainnya. Tetapi masih ada beberapa gangguan atau hambatan yang terjadi ketika memiliki komunkasi jarak jauh.

  • Emosi

Emosi adalah reaksi seseorang dalam menghadapi suatu kejadian tertentu. Emosi terkadang tidak dapat dikendalikan oleh diri sendiri. Sehingga emosi juga mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri bahkan emosi dapat menjadi hambatan.

  • Kondisi fisik

Kondisi fisik mempunyai peranan yang penting untuk berkomunikasi. Semua indera memiliki fungsi-fungsi yang digunakan dalam kelangsungan komunikasi.

  • Jenis kelamin

Laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan dalam berkomunikasi dapat dilihat dari gaya berbicara dan interpretasi. Menurut Tannen, kaum perempuan menggunakan teknik komunikasi untuk mencari konfirmasi, meminimalkan keintiman. Sementara kaum laki-laki lebih menunjukkan independensi dan status dalam kelompoknya. (Baca juga: Komunikasi Gender)

https://pakarkomunikasi.com/faktor-yang-mempengaruhi-komunikasi


TANTANGAN KOMUNIKASI

Tantangan terhadap komunikasi dapat berasal dari budaya, latar belakang sosial, ataupun bias-bias lainnya seperti bias jenis kelamin, ras, etnis, dan sebagainya. Tantangan komunikasi juga bisa disebabkan oleh lingkungan yang terlalu gaduh yang membuat pesan tidak dapat disampaikan dengan maksimal. Selain itu tantangan komunikasi juga bisa berasal dari persepsi partisipan yang berbeda. Tantangan lain yang perlu diperhatikan oleh para partisipan yang akan terlibat dalam suatu peristiwa komunikasi adalah infomasi yang overload, tantangan kepercayaan dan kredibilitas, waktu yang kurang tepat, penyaringan informasi.

Kehadiran teknologi dalam berkomunikasi telah memberikan perubahan bagi siapapun yang menggunakan teknologi untuk saling berinteraksi, mereka dapat terhubung dalam waktu bersamaan tanpa mengkhawatirkan batas geografis dan keterlibatan fisik, bahkan teknologi telah mewakili kehadiran dalam berkomunikasi. Adanya perubahan tentang komunikasi pada era media konvensional.

Di era konvensional komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi dalam organisasi berlangsung secara tatap muka dan secara langsung, dimana komunikasi dilakukan dengan berhadapan fisik, pada waktu dan tempat yang telah ditentukan sehingga hal tersebut memerlukan banyak waktu dan biaya, sebagai contoh perlunya biaya transportasi untuk menuju tempat pertemuan dan juga komunikasi tidak dapat dilakukan dimana saja sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangan organisasi dalam mencapai tujuan.

Ada dua tantangan saat ini yang dihadapi para pemimpin menggunakan media sosial dan mengembangkan keterampilan untuk berkomunikasi dalam krisis.

  • Kepemimpinan melalui Media Sosial

Semua orang tahu tentang media sosial, terutama Facebook dan Twitter yang telah mengubah cara orang menjalani kehidupan sosial mereka. Media sosial mengacu pada berbagai aplikasi berbasis Internet, termasuk jejaring sosial, wiki, blog, dan sebagainya, yang memungkinkan pembuatan dan pembagian konten yang dibuat pengguna. Orang menuntut hubungan pribadi yang lebih dekat dengan para pemimpin dan komunikasi yang lebih terbuka dan jujur. Media sosial secara langsung mendukung kecenderungan keterbukaan, transparansi dan memberi para pemimpin cara baru untuk menghubungkan dan membangun hubungan dengan karyawan di seluruh organisasi maupun seluruh dunia. Ketika orang merasa bahwa mereka termasuk dalam komunitas dengan orang lain, nilai keterikatan mereka terhadap organisasi meningkat. Pemimpin harus menyadari bahwa di dunia sekarang ini, terutama bagi para pegawainya bahwa "komunitas" sering dibangun melalui media sosial. Salah satu contoh kemajuan teknologi komunikasi menyebabkan manusia dapat berkomunikasi dengan masyarakat luas seolah tak dibatasi oleh batasan apapun.

  • Menjadi Krisis-Siap

Komunikasi adalah bagian penting dari pekerjaan seorang pemimpin, namun tidak lama lagi, hal itu lebih penting daripada pada saat terjadi perubahan, ketidakpastian, atau krisis yang cepat. Semua orang mendengar tentang krisis besar yang mempengaruhi organisasi. Agar siap untuk berkomunikasi dalam krisis, para pemimpin dapat mengembangkan keterampilan:

  • Diperlukan Patokan

Dikatakan bahwa seorang pemimpin belajar menjadi pemimpin. Artinya, seseorang harus diberi waktu agar ia bisa menjadi pemimpin. Sebelumnya, sebuah divisi harus memiliki rencana untuk menemukan prospek yang terbaik. Pemilihan acak jarang memberi hasil yang terbaik karena jika seseorang memang tidak berpotensi, tentu akan sia-sia. Prospek itu harus menunjukkan perilaku positif terhadap organisasi dan memberikan bukti yang kuat bahwa ia akan mampu untuk belajar hal baru yang memerlukan keterampilan yang lebih. Pengenalan kemampuan kepemimpinan itu penting.

Hal lain yang harus dilihat adalah karakter. Etika yang diperlihatkan seseorang adalah ukuran yang baik untuk menilai karakter seseorang. Karakter meliputi kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat, untuk mengetahui apakah sebuah tindakan itu benar secara moral atau tidak.

Kepribadian juga penting. Seseorang yang dicari untuk memimpin harus sanggup untuk bergaul dengan orang lain dan bersedia bekerja sama.

  • Diperlukan Ujian

Pada awalnya, orang yang berpotensi harus disaring melalui tes intelektual dan psikologi. Mengabaikan pengetahuan itu adalah kebodohan karena pengetahuan tidak hanya mengungkapkan faktor personal, namun juga sikap. Lebih daripada keterampilan, sikap sering kali akan menentukan sebuah efektivitas. Sikap adalah sesuatu yang tidak dapat diajarkan, dan banyak orang tidak sadar bahwa masalah dalam hubungan mereka dengan organisasi adalah karena faktor sikap. Beberapa tes psikologi juga mengungkapkan kelemahan dan minat. Hal itu membantu seseorang dan pelatih untuk mengetahui dengan tepat bidang apa yang seharusnya menjadi fokus.

Ada asumsi kuat bahwa orang yang intelektualnya rendah biasanya tidak akan sanggup memimpin. Itu bukan berarti bahwa ia tidak sanggup. Ia mungkin saja memiliki keunggulan dalam hal lain yang dapat dimanfaatkan oleh organisasi. Kadang orang seperti itu tekun dan memiliki temperamen yang stabil; hal itu merupakan sebuah aset bagi organisasi.

  • Membantu agar Pelatihan Efektif

Banyak situasi yang dapat dijadikan alat untuk memberi seseorang pengalaman dalam memimpin; saat kepala departemen sedang cuti misalnya, seorang asisten harus melakukan tanggung jawabnya sementara. Peningkatan kepemimpinan mungkin terencana atau terjadi karena rutinitas, seperti asisten yang naik posisi karena atasannya pensiun. Jika orang itu disukai, kesempatannya besar untuk bisa sukses. Namun, metode rutinitas seperti itu tidak menjamin sebuah kepemimpinan yang baik sebab posisi itu didapat lebih banyak karena kesempatan. Dengan perencanaan dan evaluasi yang terstruktur, prospek adanya kepemimpinan yang kuat akan lebih bagus.

  • Percobaan

Kerja magang adalah metode yang dapat meningkatkan jiwa kepemimpinan dengan mudah. Metode ini memerlukan pengetahuan akan sejarah dan misi organisasi. Setelah itu, ada percobaan selama beberapa waktu. Jika ia menjalaninya dengan baik, ia akan naik tingkat saat ada peluang.

Prosedurnya memerlukan pengawasan yang saksama dan kontak berkelanjutan dengan orang yang bersangkutan. Tead mengemukakan kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi.

Harus ada pemilihan pekerja magang dengan saksama; harus ada peluang yang benar-benar peluang, tidak terlalu lama ditunda untuk memberi seseorang tanggung jawab; kandidat pekerja magang harus diusahakan untuk tidak sombong; tidak boleh ada usaha yang dibuat-buat untuk menahannya di organisasi jika ia telah pantas untuk mendapat kesempatan; harus ada usaha agar seluruh organisasi tidak merasa bahwa kandidat pekerja magang itu adalah seorang yang spesial di manajemen daripada para pemimpin potensial lain yang berusaha sendiri untuk sukses.

  • Mengukur Perkembangan

Perkembangan itu penting dan perkembangan itu harus diukur. Jika pemimpin potensial tidak belajar menggunakan materi yang diajarkan pada mereka dengan efektif, program pelatihan harus direvisi. Beberapa kriteria dapat mengukur faktor ini, meski memang tidak mudah. Ordway Tead memberikan lima saran yang mungkin cocok dengan beberapa jenis situasi kepemimpinan.

  1. Jumlah pekerjaan yang diselesaikan divisi yang dipimpinnya. Mungkin bisa diukur melalui jumlah atau pengorbanan yang diperlukan seseorang setiap jamnya untuk melakukan suatu pekerjaan.
  2. Kualitas pekerjaan yang dikerjakan oleh suatu divisi. Kadang, hal ini bisa dilakukan dengan inspeksi, analisa sikap klien (rekan kerja), pelanggan, atau masyarakat.
  3. Kestabilan keanggotaan dalam divisi. Jika sering ada orang yang masuk dalam divisi, kemudian langsung keluar, itu adalah pertanda buruk. Daftar keluar-masuk staf digunakan di banyak organisasi untuk mengetahui hal seperti itu. Dan jumlah staf dalam divisi dalam beberapa tahun yang ditentukan bisa menunjukkan stabil tidaknya divisi itu.
  4. Jumlah keluhan atau kekecewaan yang dialamatkan pada penanggung jawab divisi itu.
  5. Pendapat staf divisi mengenai hubungan mereka dengan pemimpin.

https://www.kompasiana.com/rarabintraamelia4318/5b56f785ab12ae29c74e2322/tantangan-komunikasi-dan-mengembangkan-keterampilan-dalam-berkomunikasi?page=all


TUJUAN KOMUNIKASI

Secara umum, tujuan dari komunikasi adalah terwujudnya perubahan, pembentukan sifat, opini atau pendapat, pandangan, dan perilaku masyarakat dari komunikasi sesuai dengan tujuan penyampaian pesan yang dilakukan oleh komunikator. Dalam berkomunikasi, bukan hanya tentang menyampaikan pesan dan informasi saja, tetapi komunikasi juga harus membentuk makna serta mengemban setiap harapan di dalamnya.

Maka dari itu, komunikasi memiliki banyak peranan yang penting dalam menentukan efektifitas setiap orang yang bekerja sama dan yang mengkoordinasikan usahanya dalam mencapai tujuan. Tujuan komunikasi itu sendiri dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu kepentingan komunikator atau si pengirim pesan dan kepentingan komunikan atau si penerima pesan.

Setelah mengetahui apa itu pengertian komunikasi, berikutnya Anda perlu tahu tujuan komunikasi. Secara singkat tujuan komunikasi adalah untuk menciptakan kesepahaman di antara kedua belah pihak.

Namun, masih ada sejumlah tujuan dari komunikasi yang perlu Anda ketahui.

  1. Agar hal yang disampaikan bisa dimengerti dengan cukup baik. Dengan adanya definisi komunikasi diatas maka akan menghindarkan diri dari kesalah pahaman.
  2. Agar mampu memahami maksud perkataan orang lain.
  3. Agar ide, gagasan maupun pemikiran pribadi dapat diterima orang lain terutama dalam gelaran rapat tertentu.
  4. Penggerak orang lain untuk mengerjakan sesuatu. Misalnya, kegiatan kerja bakti, sosialisasi dan sebagainya.

Tujuan Komunikasi Secara Umum

1. Menemukan

Tujuan komunikasi yang paling dasar adalah menemukan, maksudnya menemukan sesuatu yang kita perlukan dalam berkomunikasi. Entah menemukan jati diri, menemukan informasi yang penting, dan semacamnya. Lewat komunikasi kita akan belajar memahami bagaimana diri kita dan orang yang kita ajak bicara. Dengan terjalinnya suatu komunikasi kita jadi tahu informasi yang sebelumnya tidak kita ketahui misalnya letak suatu cafe atau resto yang bagus, jadwal olahraga, letak tempat-tempat hiburan yang bisa kita datangi, dan informasi lainnya.

2. Menjaga hubungan baik

Komunikasi terjadi antara dua orang atau lebih sehingga muncul adanya suatu hubungan baru yang terjalin saat berkomunikasi. Misalnya saja jika anda berkomunikasi dengan keluarga yang letak rumahnya berjauhan maka akan meningkatkan kedekatan hubungan anda. Jika anda sedang berada di suatu perjalanan, tidak akan ada percakapan atau perkenalan jika tidak dimulai dengan komunikasi. Namun, agar tujuan ini berjalan dengan lancar, anda harus menghindari miss komunikasi, kesalahpahaman, dan lain-lain antar dua belah pihak atau lebih.

3. Meyakinkan

Komunikasi juga dilakukan dalam upaya untuk meyakinkan seseorang akan pesan yang kita sampaikan misalnya saja sebuah media massa yang berupaya meyakinkan kita untuk membeli produk yang mereka iklankan. Cara meyakinkan konsumen ini memang sengaja dilakukan oleh penjual untuk mendapatkan profit dari hasil penjualan produk tersebut. Contoh lainnya yaitu seorang guru yang menyampaikan pesan kepada muridnya untuk meyakinkan mereka mengenai kebenaran atas apa yang Guru ajarkan atau sampaikan.

4. Mendapat hiburan

Hiburan sangat penting kita dapatkan saat perasaan atau pikiran sedang dalam keadaan tidak baik, hiburan ini bisa anda dapatkan dari terjalinnya sebuah komunikasi. Misalnya dengan menjalin komunikasi dengan teman, sahabat atau keluarga dengan cara bersenda gurau atau mencurahkan hati. Kita juga bisa membicarakan banyak hal yang menyenangkan dengan mereka misalnya membicarakan tentang hobi masing-masing, tentang film, tentang musik, dan lain sebagainya.

5. Memberikan informasi penting

Tujuan komunikasi lainnya yaitu untuk memberikan suatu informasi yang penting baik kepada pribadi atau personal maupun kepada khalayak ramai. Informasi penting tersebut isinya bisa bermacam-macam misalnya saat kita memberitahu teman/sahabat acara ulang tahun atau pernikahan kita. Sedangkan informasi yang kita berikan pada orang banyak misalnya tentang jadwal gotong royong di suatu daerah tempat tinggal.

6. Mendidik

Mendidik di sini bermaksud untuk menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu misalnya melakukan suatu kegiatan positif. Dalam hal ini komunikator harus memiliki cara yang baik dan tepat dalam mendorong orang lain melakukan sesuatu yang bermanfaat, dan bagaimana setiap komunikan menerima pesan tersebut sehingga mau melakukan kegiatan yang diusulkan atau diminta oleh komunikator.

7. Mengubah opini masyarakat

Dalam mengubah pandangan atau opini seseorang memang menjadi hal yang agak sulit dalam berkomunikasi. Karena tidak setiap orang bisa menerima opini atau pendapat yang berbeda dari yang mereka miliki. Namun inilah yang dinamakan tujuan dalam berkomunikasi, yaitu bisa menyamakan pendapat atau mengubah opini yang sudah terlanjur muncul di masyarakat. Tugas seorang komunikator dalam mengubah opini atau pandangan yang salah dalam masyarakat harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kecurigaan atau rasa tersinggung dari komunikan.

  • Agar setiap gagasan diterima dengan baik

Pesan, informasi, ide atau gagasan yang dilontarkan oleh setiap komunikator tentunya harus diterima dengan baik juga oleh si penerima pesan. Jika perlu seorang komunikator harus memberikan pendekatan persuasive kepada orang-orang atau masyarakat yang menerima pesan tersebut. Agar pesan itu tidak terkesan memaksakan kehendak maka cara penyampaian pun harus dilakukan dengan baik dan tepat dan dilakukan dengan cara-cara yang baik.

  • Pesan yang diterima harus dipahami dengan baik

Tidak semua pesan yang kita sampaikan akan diterima dengan baik oleh para komunikan, hal itu dikarenakan cara berpikir setiap orang berbeda-beda. Maka sebagai komunikator, sampaikanlah pesan dengan sebaik-baiknya, detail dan sampai tuntas. Sampai komunikan menerima, mengerti, dan mengolah pesan yang sudah disampaikan oleh seorang komunikator. Selain itu komunikator juga harus memahami dengan baik orang yang diajak bicara, pahami keinginan atau aspirasi masyarakat yang sebenarnya sehingga pesan dapat dijelaskan dengan cara yang mereka inginkan.

https://jagad.id/tujuan-komunikasi-penjelasan-lengkap/


FUNGSI KOMUNIKASI

Semua orang pasti akan melakukan komunikasi, baik dengan orang lain ataupun dengan sekitarnya. Sebab pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.  Dengan berkomunikasi seseorang dapat menyampaikan isi pikirannya dan bertukar pikiran dengan orang lain. Dengan berkomunikasi seseorang melakukan interaksi dengan orang lain. Dengan berkomunikasi seseorang juga dapat menghibur, mendidik atau mempengaruhi orang lain.

Komunikasi memiliki banyak fungsi. Para ahli dalam bidang ilmi komunikasi seperti Effendi, Thomas M. Scheidel, Rudolf F. Verderber, Gordon I. Zimmerman, serta Judy C. Pearson & Paul E. Nelson  mengungkapkan beragam fungsi komunikasi yang dilakukan manusia kepada manusia lainnya (baca juga: komunikasi yang efektif). Berikut ini akan Pakar Komunikasi rangkum 15 fungsi komunikasi dalam keseharian hidup manusia tersebut.

1. Menyampaikan pikiran dan perasan

Seperti yang dikatakan Effendi dalam bukunya, bahwa salah satu fungsi komunikasi adalah sebagai pengungkapan emosional. Dengan berkomunikasi kita difasilitasi untuk dapat mengungkapkan apa yang kita pikirkan dan rasakan. Mengungkapkan pikiran dan perasaan pribadi kepada orang lain penting untuk dilakukan. Sebab dengan mengungkapkan isi pikiran dan emosi baik itu marah, senang, kecewa, gembira, atau emosi lainnya; orang lain jadi mengerti apa yang kita rasakan. Dilain pihak, kita akan mendapatkan keseimbangan hidup serta kelapangan hati.

Namun ada batasan tertentu yang perlu kita jaga dalam pengungkapan isi pikiran dan perasaan. Ada norma yang harus diperhatikan, serta kebijakan pribadi menyangkut privasi. Misalnya sebaiknya tidak mengungkapkan kemarahan kepada seseorang di depan banyak orang. berikan teguran kepada seseorang secara pribadi dan tidak depan umum (baca: etika komunikasi).

Contoh lain, ketika mengungkapkan perasaan lewat media sosial seperti facebook misalnya. Hindari untuk memposting hal yang bersifat pribadi, seperti misalnya permasalahan dalam rumah tangga. Masalah rumah tangga pribadi bukan sesuatu yang pantas di umbar ke publik, untuk kebaikan diri sendiri (baca juga: etika komunikasi di internet).

2. Berinteraksi dengan sesama

Seperti telah kita ketahui bahwa manusia adalah mahluk sosial, tidak dapat hidup sendiri dan perlu bersosialisasi dengan orang lain. Thomas M. Scheidel menyebutkan bahwa dengan berkomunikasi, kita dapat membangun interaksi sosial dengan sesama dan lingkungan sekitar. Dengan begitu kita tidak terisolasi atau terasing dari pergaulan di masyarakat, sekaligus juga menjaga kelangsungan hidup masyarakat.

Dengan berkomunikasi kita dapat berdiskusi, bekerjasama, dan melakukan interaksi social lainnya dengan sesama dan lingkungan di sekitar kita (baca juga: komunikasi massa) .

3. Memberi Informasi

Informasi merupakan hal yang cukup penting, informasi dapat mencegah kita untuk melakukan kesalahan. Misalnya pemberian informasi mengenai arah suatu tempat bisa mencegah tersasarnya seseorang yang akan menuju tempat tersebut. Atau informasi mengenai cara menggunakan suatu alat, penting untuk diketahui agar tidak kegagalan produksi yang bisa jadi berimbas pada kerusakan alat.

Melalui komunikasi informasi mengenai suatu peristiwa, masalah, tingkah laku, atau lainnya dapat disampaikan. Informasi yang disampaikan dapat digunakan untuk menilai dan mengevaluasi suatu hal, dan memberikan alternative pilihan yang akan diambil (baca juga: sistem komunikasi indonesia).

4. Menambah Wawasan/ Pengetahuan

Menurtu Effendi salah satu fungsi komunikasi adalah ‘to educate’ atau untuk mendidik. Dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan pengetahuan, ide, atau gagasannya dan memungkinkan terjadinya transfer ilmu dari seseorang kepada seseorang yang lain. Dengan begitu wawasan dan pengetahuan seseorang mengenai suatu hal menjadi bertambah.

Contohnya komunikasi yang dilakukan guru kepadaanak didiknya, seorang dosen kepada mahasiswanya, seorang pelatih kepada muridnya, atau seorang pembicara kepada audiencenya.

5. Aktualisasi Diri

Menurut Thomas M. Scheidel seseorang berkomunikasi dengan orang lain, untuk saling menyatakan dan mendukung identitas dirinya. Akualisasi diri merupakan sebuah kebutuhan bagi manusia, dan dapat dipenuhi dengan melakukan komunikasi. Dengan berkomunikasi seseorang dapat menyatakan keberadaan dan potensi dirinya pada orang lain. Dilain pihak, hal tersebut juga membantu seseorang untuk dapat lebih mengenal dirinya sendiri.

6. Hiburan

Dengan berkomunikasi seseorang dapat menghibur orang lain serta mendapat penghiburan dari orang lain. Rudolf F. Verderber menyatakan bahwa manusia melakukan komunikasi untuk kesenangan. Effendi juga menyatakan bahwa salah satu fingsi komunikasi adalah ‘to entertain’, yaitu untuk menghibur orang lain dan menyenangkan hati orang. Contohnya komunikasi yang dilakukan pelaku stand up comedy yang saat ini sedang trend.

Hanya dengan mendengarkan perkataan dari komika yang sedang melakukan stand up comedy, orang-orang bisa tertawa dan terhibur. Seseorang juga bisa memberikan penghiburan bagi orang lain dengan komunikasi, misalnya memeluk seseorang yang sedih, atau mengucapkan belasungkawa pada seseorang yang kehilangan anggota keluarga (baca juga: komunikasi antar pribadi).

7. Mengurangi atau meghilangkan ketegangan

Ketika sedang menghadapi suatu masalah atau sedang bersiap melakukan performance, seseorang biasanya akan merasakan ketegangan. Dengan berkomunikasi, seseorang bisa mengurangi atau menghilangkan rasa tegang yang melandanya (baca: psikologi komunikasi) . Selain itu, misalkan sedang terjadi pertentangan antar pribadi atau kelompok, sedang berada dalam ruangan bersama orang asing, dengan mulai percakapan dan saling bekomunikasi, ketegangan yang timbul akan sedikit mencair bahkan mungkin hilang sama sekali.

8. Mengisi waktu

Waktu berlaku sama kepada setiap orang. Dalam sehari, terdapat 24 jam atau 1440 menit yang dapat dimanfaatkan oleh manusia di bumi ini selama masih hidup. Dalam melakukan pekerjaan atau kegiatan sehari-hari bisanya terdapat waktu jeda atau waktu kosong, seperti saat beirstirahat misalnya; yang bisa kita isi dengan berkomunikasi.

9. Mempengaruhi orang lain

Thomas M. Scheidel menyebutkan bahwa dengan berkomunikasi seseorang dapat mepengaruhi orang lain agar berpikir, merasa, atau berprilaku seperti apa yang diharapkannya. Senada dengan pernyataan Effendi bahwa salah satu fungsi komunikasi adalah ‘to influence’ atau mempengaruhi orang lain.

Dengan menyampaikan ide, gagasan, atau apa yang kita pikirkan kepada orang lain, kita dapat membujuk seseorang untuk memiliki sikap serta prilaku seperti yang kita harapkan dan memberikan arahan mengenai sikap atau prilaku yang harus diikuti.

10. Menunjukan Ikatan

Setiap orang memiliki ikatan dengan orang lain, minimal ikatan keluarga atau pertemanan misalnya. Dengan melakukan komunikasi seseorang menunjukkan bahwa dia mengenal dan memiliki hubungan dengan orang yang diajaknya berkomunikasi. Misalnya ketika memanggi seseorang dengan panggilan mama, maka orang sekitar yang mendengarnya bahwa dia memiliki ikatan keluarga – ibu dan anak  dengan orang yang dipanggilnya.

11. Memelihara Hubungan

Menurut Rudolf F. Verderber komunikasi yang dilakukan seseorang dapat membangun dan memelihara hubungannya dengan orang lain. Dengan berkomunikasi seseorang dapat menjalin hubungan usaha baru, persahabatan baru, dkk dengan orang lain. Selain itu juga memelihara hubungan yang telah dimilikinya. Hubungan dengan kekasih misalnya, bisa saja menjadi rusak jika tidak ada komunikasi dalam jangka waktu lama.

12. Pengendalian

Komunikasi dapat mengarahkan seseorang untuk bertindak sesuai dengan aturan tertentu, dan sifatnya memaksa. Misalnya peraturan untuk tidak membuat kegaduhan ketika berada di dalam perpustakaan, atau peraturan mengenai aturan kerja di suatu perusahaan (baca juga: etika komunikasi bisnis).

Terdapat garis panduan formal dari suatu lembaga atau organisasi yang harus diikuti oleh anggotanya. Dan organisasi tersebut memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi kepada anggota yang melanggar, seperti misalnya mengeluarkan orang tersebut dari organisasi.

13. Motivasi

Komunikasi dapat memperkuat motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu. Seperti yang dilakukan para motivator untuk membangkitkan  kualitas hidup pendengarnya. Dengan mengkomunikasikan kepada para pegawai apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan penjualan serta benefit yang akan mereka dapatkan jika penjualan meningkat; seorang atasan dapat memotivasi pegawainya agar dapat memperbaiki kinerja mereka.

14. Mengambil Keputusan

Seperti disebutkan sebelumnya, dengan komunikasi seseorang dapat menyampaikan informasi tertentu mengenai suatu peristiwa atau permasalahan sehingga dapat memberikan alternative pilihan. Dan berdasarkan informasi yang ada, seseorang akan dapat melakukan evaluasi dan analisis mengenai keputusan terbaik yang akan diambil.

15. Meminta pertolongan

Orang tidak akan mengetahui jika kita membutuhkan pertolongan, jika kita tidak mengatakannya. Kadang kala orang lain pun akan merasa segan untuk memberikan bantuan, jika kita tidak memintanya. Hanya dengan mengkomunikasikan bahwa kita membutuhkan pertolongan, dan meminta seseorang untuk memberikan pertolongan, kita bisa mendapatkan pertolongan. Misalnya dengan cara menelepon nomor darurat (seperti 911), menyampaikan terjadinya kebakaran dan permintaan bantuan darurat.

https://pakarkomunikasi.com/fungsi-fungsi-komunikasi


MACAM MACAM KOMUNIKASI

Tahukah Anda bahwa komunikasi terdiri atas beberapa jenis. Jenis-jenis komunikasi yang dapat Anda ketahui di antaranya ialah seperti berikut.

1. Komunikasi berdasarkan penyampaian

  • Lisan

1.Komunikasi secara lisan dimaknai sebagai jenis komunikasi yang terjadi secara langsung tanpa ada batasan jarak. Misalnya, dalam suatu rapat, wawancara maupun percakapan biasa.

2.Komunikasi yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi lewat telepon

  • Tulisan

Komunikasi secara tertulis merupakan jenis media komunikasi yang penyampaiannya dilakukan dalam bentuk tulisan. Misalnya, naskah, spanduk, undangan dan sebagainya.

1.Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat komplek

2.Blangko-blangko, yang dipergunakan untuk mengirimkan berita dalam suatu daftar

3.Gambar dan foro, karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat

4.Spanduk, yang biasa dipergunakan untuk menyampaikan informasi kepada banyak orang

2. Komunikasi berdasarkan tujuan

Jika ditinjau berdasarkan tujuan, komunikasi dapat dikategorikan menjadi beberapa macam. Misalnya, pemberian saran, pidato, perintah, ceramah maupun wawancara. Konsep komunikasi semacam ini menekankan bahwa komunikator menjadi faktor penting dalam jalinan interaksi tersebut.

3. Komunikasi berdasarkan ruang lingkup

  • Internal

Komunikasi internal merupakan jenis komunikasi yang terjadi dalam ruang lingkup organisasi maupun perusahaan. Contohnya, interaksi antar individu yang ada dalam ruang lingkup tersebut. Komunikasi internal bisa berupa komunikasi vertikal, horizontal maupun diagonal.

1.Komunikasi vertikal: terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan ke bawahan, misalnya perintah, teguran dan pujian

2.Komunikasi horizontal: terjadi dala ruang lingkup organisasi atau kantor diantara orang-orang yang mempunya kedudukan sejajar

3.Komunikasi diagonal: terjadi dalam ruang lingkup organisasi atau kantor diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak sejalur vertikal

  • Eksternal

Komunikasi eksternal berarti komunikasi yang terjalin antar organisasi maupun masyarakat dalam berbagai macam bentuk. Misalnya, :

1.Eksposisi, pameran, promosi, publikasi

2.Konfrensi pers (press release)

3.Siaran televise, radio, dll

4.Bakti sosial, pengabdian pada masyarakat, dll

4. Komunikasi berdasarkan aliran

  • Komunikasi satu arah, yakni komunikasi yang berasal dari salah satu pihak saja. misalnya untuk menjaga kerahasiaan atau untuk menjaga kewibawaan pimpinan.
  • Komunikasi dua arah, yaitu komunikasi yang mempunyai sifat saling memberikan timbal balik. misalnya untuk memberi respons atau feed back kemada komunikatornya sehingga dapat mengkindarkan terjadinya kesalahpahaman.
  • Komunikasi ke bawah, yakni komunikasi dari atasan dengan bawahan.
  • Komunikasi ke atas, yaitu komunikasi yabg berasal dari seorang bawahan kepada atasan.
  • Komunikasi ke samping, yakni komunikasi yang terjalin di antara beberapa orang pada kedudukan setara.

5.KOMUNIKASI MENURUT KELANGSUNGANNYA

Dalam proses komunikasi terjadi interaksi antara dua belah pihak sebagai berikut:

1.Komunikasi langsung:  Proses komunikasi yang dilaksanakan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga araupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak.

2.Komunikasi tidak langsung:  Proses komunikasi yang dilaksakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat atau media komunikasi.

6.KOMUNIKASI MENURUT PERILAKU

Menurut perilaku, komunikasi dapat sibedakan menjadi:

1.Komunikasi formal:  Komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi/perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam struktur organisasi, misalnya rapat kerja perusahaa, konferensi, seminal dll.

2.Komunikasi informal:  Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan resmi, misalnya kabar burung, desas-desus dll.

3.Komunikasi nonformal:  Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi, misalnya rapat tentang ulang tahin perusahaan, dll.

7.KOMUNIKASI MENURUT JARINGAN KERJA

Komunikasi menurut jaringan kerja dapat dibedakan menjadi:

1.Komunikasi jaringan kerja rantai:  Komunikasi yang terjadi menurut saluran hirarchi organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal

2.Komunikasi jaringan kerja lingkaran:  Komunikasi yang terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran. Saluran komunikasi lebih singkat dan merupakan kebalikan dari jaringan kerja ratai.

3.Komunikasi jaringan bintang:  Komunikasi yang terjadi melalui satu sentral dan saluran yang dilalui lebih pendek.

8.KOMUNISASI MENURUT PERANAN INDIVIDU

Ada beberapa macam komunikasi yang dilakukan oleh seseorang kepada pihak lain, diantaranya:

1.Komunikasi antar individu dengan individu lain:  Komunikasi ini terlaksana secara nonformal maupun informal. Individu yang bertindak sebagai komunikator harus mampu mempengaruhi perilaku individu yang lain.

2.komunikasi antara individu dengan lingkungan:  Komunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan lingkunganyang lebih luas.

3.Komunikasi antara individu dengan dua kelompok atau lebih:  Dalam komunikasi ini individu berperan sebgai perantara antara dua kelompok atau lebih sehingga dituntuk kemempuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.

9.KOMUNIKASI MENURUT JUMLAH YANG BERKOMUNIKASI

Komunikasi yang terjadi diantara sesame manusia baik itu perorangan maupun kelompok dapat dibedakan sebagai berikut:

1.Komunikasi perseorangan:  Komunikasi yang terjadi antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga.

2.Komunikasi kelompok:  Komunikasi antara suatu kelompok tentand masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok.

https://qwords.com/blog/pengertian-komunikasi/

https://nindy21.wordpress.com/2015/04/03/macam-macam-komunikasi/

MEDIA KOMUNIKASI

Media komunikasi adalah suatu alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Media dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti telinga dan mata.Media juga merupakan jendela yang memungkinkan kita untuk dapat melihat lingkungan yang lebih jauh, sebagai penafsir yang membantu memahami pengalaman,Sebagai landasan penyampai informasi, Sebagai komunikasi interaktif yang meliputi opini audiens, Sebagai penanda pemberi intruksi atau petunjuk, Sebagai penyaring atau pembagi pengalaman dan fokus terhadap orang lain, cermin yang merefleksikan diri kita dan penghalang yang menutupi kebenaran. Media komunikasi juga dijelaskan sebagai sebuah sarana yang dipergunakan sebagai memproduksi, reproduksi, mengolah dan mendistribusikan untuk menyampaikan sebuah informasi. Media komunikasi sangat berperan penting bagi kehidupan masyarakat. Secara sederhana, sebuah media komunikasi adalah sebuah perantara dalam menyampaikan sebuah informasi dari komunikator kepada komunikan yang bertujuan agar efisien dalam menyebarkan informasi atau pesan. Komunikasi merupakan bentuk percakapan yang berlangsung atas dasar persamaan persepsi. Komunikasi dalam bahasa inggris communicationberasal dari kata latin communicatio dan berasal dari kata communis yang berarti sama.


BENTUK MEDIA KOMUNIKASI

segala jenis barang/media komunikasi yang dapat dilakukan melalui proses pencetakan dan dapat dipergunakan sebagai sarana penyampaian pesan atau informasi. Contoh: surat kabar, buku, brosur, majalan dan buletin.

  • Media visual atau media pandang

penerimaan pesan yang tersampaikan melalui panca indera dan dapat dilihat . Contoh: gambar dan Foto.

  • Media audio

penerimaan pesan yang tersampaikan dengan melalu indera pendengaran. Contoh: Radio dan Tape recorder.

  • Media Audio visual aid (AVA)

media komunikasi yang dapat dilihat dan juga dapat didengar, untuk mendapatkan informasi secara bersamaan. Contoh: televisi.


JANGKAUAN PENYEBARAN MEDIA KOMUNIKASI

  • Media Komunikasi Eksternal

media komunikasi yang dapat dipergunakan untuk dapat menjalin sebuah hubungan dan menyampaikan sebuah informasi dengan pihak luar. Media komunikasi yang sering digunakan adalah:

  1. Media cetak media komunikasi tercetak dan tertulis agar dapat menjangkau publik ekternal, seperti pemilik saham, konsumen, pelanggan dan mitra kerja.
  2. Media elektronik

Radio adalah sebuah alat eletronik yang dihgunakan sebagai media komunikasi dan informasi. Radio dapat memberikan rangsangan terhadap pendengaran. Dengan radio seseorang bisa mendapatkan sebuah informasi dan berbagai peristiwa yang penting dan baru serta acara hiburan yang menyenangkan.pengertian radio menurut ensiklopedi indonesia adalah penyampaian pesan informasi dengan pemanfaatan gelombang elektromagnetik bebas yang memiliki frekuensi kurang dari 300 GHz (panjang gelombang lebih besar dari 1mm). Secara garis besar, radio mempunyai manfaat sebagai perjelas pesan dan informasi, mengatasi sebuah ruang dan waktu, daya indera dan juga tenaga.manfaat radio lainnya adalah menimbulkan gairah untuk belajar, informasi yang langsung didapatkan oleh komunikan menerima pesan atau decode. Dan memberikan rangsangan terhadap pengalaman yang dapat menimbulkan persepsi yang sama.

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran yang menghasilkan gambar atau visualisasi. Kata televisi berasal dari kata tele yang artinya jauh dan vision yang artinya jauh, dan dapat dijelaskan bahwa televisi adalah tampak atau dapat dilihat dari jarak jauh. Sejarah singkat televisi telah mengubah sifat, cara beroperasi dan hubungan antara komunikator dan komunikan. Ruang lingkup dan sifat industri penyiaran televisi di dominasi oleh organisasi dengan produksi,distribusi, dan pengambilan keputusan yang tersentralisasi. Jaringan ini berhubungan dengan para afiliasi dengan tujuan untuk menghantarkan penonton kepada pengiklan. Afiliasi lokal membawa program jaringan untuk dapat mengosongkan waktu sebagai penukar kegiatan untuk suatu program yang disebut kompensasi dan waktu spot lokal dapat denegosiasikan dengan afiliasi dari berbagai stasiun televisi.

Internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di seluruh dunia. Internet adalah media komunikasi yang berbasis dengan teknologi informasi. Keunggulan media komunikasi internet adalah mudah,cepat,murah, dan dapat dijangkau sampai seluruh dunia. Internet adalah jaringan komputer yang terkoneksi secara global dan dapat berkomunikasi secara bebas dan dapat bertukar sebuah informasi. Pada internet semakin berkembang pada saat ini, seperti hal nya e-mail, seseorang bisa melakukan pertukaran informasi secara singkat dan lebih efisien serta mendapatkan respon yang cepat satu dengan lainnya.

  • Media Komunikasi Internal

Media komunikasi internal adalah sarana penyampaian informasi di antara publik internal yang bersifat non-komersial. Baik penerima ataupun pengirim informasi adalah orang dari publik internal. Media yang digunakan secara internal adalah:

Telephone digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan secara langsung melalui suara antara komunikan dan komunikator serta hasil yang disampaikan dapat dirasakan secara langsung.

Surat merupakan media komunikasi internal dalam bentuk tertulis yang dilakukan oleh sender untuk memberikan informasi kepada receiver. Akan tetapi, respon yang didapati tidak secara langsung membutuhkan waktu serta biaya.

Papan Pengumuman penyampaian informasi secara internal melalui papan pengumuman hanya untuk memberikan sebuah informasi dari receiver kepada publik internal.

House journal (Majalah Bulanan) sebagai media cetak dan tertulis. Penyampaian informasi tidak dilakukan secara langsung. Akan tetapi, seorang reporter atau pencari berita membutuhkan waktu untuk mencari sebuah informasi yang benar dan akurat,serta dapat dipercaya.

Printed material (Media Komunikasi dan Publikasi berupa Bahan Cetakan)sebagai media komunikasi yang dicetak seperti pamflet dan brosur hanya memberikan informasi kepada publik.

Media pertemuan dan Pembicaraan media pertemuan seperti diskusi ataupun rapat menjadi media komunikasi,penyampaian pesan secara internal agar kalangan tersebut bisa menyamakan dalam satu persepsi.

BENTUK DASAR KOMUNIKASI

KOMUNIKASI NONVERBAL

Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi di mana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.

Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.


JENIS-JENIS KOMUNIKASI NONVERBAL

  • Komunikasi objek

Seorang polisi yang menggunakan seragam merupakan salah satu bentuk komunikasi objek. Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentuk stereotipe. Misalnya orang sering lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian rapi cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari penggunaan komunikasi objek adalah seragam.

  • Sentuhan

Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif..

  • Kronemik

Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).

  • Gerakan tubuh

Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gestur adalah gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan.

  • Proksemik

Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain, selain itu juga menunjukkan simbol sosial. Dalam ruang personal, dapat dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal:

  • Jarak intimJarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan.
  • Jarak personalJarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki.
  • Jarak sosialDalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki hingga dua belas kaki.
  • Jarak publikJarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga.
  • Vokalik

Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari.

  • Lingkungan

Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna.


FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL

  • Fungsi pertama: Repetisi

Perilaku nonverbal dapat mengulangi perilaku verbal. Misalnya, Anda menganggukkan kepala ketika mengatakan "Ya," atau menggelengkan kepala ketika mengatakan "Tidak," atau menunjukkan arah (dengan telunjuk) ke mana seseorang harus pergi untuk menemukan WC.

  • Fungsi Kedua: Subtitusi

Perilaku nonverbal dapat menggantikan perilaku verbal, jadi tanpa berbicara Anda bisa berinteraksi dengan orang lain. Misalnya, seorang pengamen mendatangi mobil Anda kemudian tanpa mengucapkan sepatah katapun Anda menggoyangkan tangan Anda dengan telapak tangan mengarah ke depan (sebagai kata pengganti "Tidak").

Isyarat nonverbal yang menggantikan kata atau frasa inilah yang disebut emblem.

  • Fungsi Ketiga: Kontradiksi

Perilaku nonverbal dapat membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal dan bisa memberikan makna lain terhadap pesan verbal . Misalnya, Anda memuji prestasi teman sambil mencibirkan bibir.

  • Fungsi Keempat: Aksentuasi

Memperteguh, menekankan atau melengkapi perilaku verbal. Misalnya, menggunakan gerakan tangan, nada suara yang melambat ketika berpidato. Isyarat nonverball tersebut disebut affect display.

  • Fungsi Kelima: Komplemen

Perilaku Nonverbal dapat meregulasi perilaku verbal. Misalnya, saat kuliah akan berakhir, Anda melihat jam tangan dua-tiga kali sehingga dosen segera menutup kuliahnya.


VARIASAI BUDAYA DALAM KOMUNIKASI NONVERBAL

Budaya asal seseorang amat menentukan bagaimana orang tersebut berkomunikasi secara nonverbal. Perbedaan ini dapat meliputi perbedaan budaya Barat-Timur, budaya konteks tinggi dan konteks rendah, bahasa, dsb. Contohnya, orang dari budaya Oriental cenderung menghindari kontak mata langsung, sedangkan orang Timur Tengah, India dan Amerika Serikat biasanya menganggap kontak mata penting untuk menunjukkan ketepercayaan, dan orang yang menghindari kontak mata dianggap tidak dapat dipercaya.

  • Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis.

Komunikasi verbal terbagi menjadi dua, komunikasilisa atau oral communication (berbicara dan mendengar, komuikasi tertulis atau written communication (menulis dan membaca).

  • Komunikasi lintas budaya adalah proses dimana dialihkan ide atau gagasan suatu budaya yang satu kepada budaya yang lainnya dan sebaliknya, dan hal ini bisa antar dua kebudayaan yang terkait ataupun lebih, tujuannya untuk saling memengaruhi satu sama lainnya,baik itu untuk sebuah kebaikan kebudayaan maupun untuk menghancurkan suatu kebudayaan, atau bisa jadi tahap awal dari proses akulturasi (penggabungan dua kebudayaan atau lebih yang menghasilkan kebudayaan baru)".

Berkenaan dengan komunikasi lintas budaya yang tepat, dengan mempelajari situasi di mana orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda saling berinteraksi. Selain bahasa, komunikasi lintas budaya berfokus pada atribut sosial, pola pikir, dan budaya dari kelompok-kelompok yang berbeda dari orang-orang. Hal ini juga melibatkan pemahaman budaya yang berbeda, bahasa, dan adat istiadat orang-orang dari negara-negara lain. Komunikasi lintas budaya berperan dalam ilmu-ilmu sosial seperti antropologi, studi budaya, linguistik, psikologi dan ilmu komunikasi. Komunikasi lintas budaya ini juga disebut sebagai dasar untuk bisnis internasional. Ada beberapa penyedia layanan dari lintas-budaya yang dapat membantu pengembangan keterampilan komunikasi lintas budaya itu sendiri. Penelitian ini merupakan bagian utama dari perkembangan ketrampilan dari komunikasi lintas budaya.


KOMUNIKASI NONVERBAL

JARINGAN KOMUNIKASI

  • Ekspresi wajah dan gerak tubuh
  • Pakaian
  • Gerakan
  • Postur tubuh
  • Kontak mata

Bila tindakan ini dipasangkan dengan komunikasi verbal, maka pesan dibuat dan dikirim. Bentuk komunikasi nonverbal adalah perilaku kinesik. Perilaku kinesik adalah komunikasi melalui gerakan tubuh—misalnya, postur, gerak tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata. Makna dari perilaku tersebut bervariasi antar negara dan mempengaruhi komunikasi lintas budaya. Bentuk komunikasi nonverbal secara kinesik adalah kontak mata dan menggunakan mata untuk menyampaikan pesan. Secara keseluruhan, komunikasi nonverbal memberikan petunjuk untuk apa yang dikatakan secara verbal dengan penggambaran fisik. Teknik komunikasi nonverbal yang digunakan di seluruh dunia dan di beberapa budaya. Komunikasi nonverbal dan kinesik bukan satu-satunya cara untuk berkomunikasi tanpa kata-kata. Proxemics, bentuk komunikasi nonverbal, berkaitan dengan pengaruh kedekatan dan ruang komunikasi. Bentuk lain dari perilaku nonverbal dan komunikasi yang berhubungan dengan komunikasi lintas budaya adalah paralanguage. Paralanguage mengacu pada bagaimana sesuatu yang dikatakan, bukan isi dari apa yang dikatakan—misalnya, kecepatan bicara, nada dan infleksi suara, suara-suara lain, tertawa, menguap, dan keheningan. Paralanguage akan kemudian menyentuh dalam bagian verbal dari komunikasi lintas budaya.

Komunikasi nonverbal telah ditunjukkan untuk memperhitungkan antara 65% dan 93% dari ditafsirkannya proses komunikasi. Variasi Kecil dalam bahasa tubuh, ucapan, irama, dan ketepatan waktu sering menyebabkan ketidakpercayaan dan persepsi yang salah dari situasi antara pihak pelaku lintas budaya. Hal tersebut adalah di mana komunikasi nonverbal dapat menyebabkan masalah dengan komunikasi lintas budaya. Kesalahpahaman dengan komunikasi nonverbal dapat menyebabkan miskomunikasi dan penghinaan dengan perbedaan budaya. Sebagai contoh, kegiatan menjabat tangan dalam satu budaya mungkin akan sebagai sesuatu yang pantas dilakukan, sedangkan bagi kebudayaan lain dapat disebut sebagai sesuatu yang kasar atau tidak pantas.

Komunikasi nonverbal dapat digunakan tanpa menggunakan komunikasi verbal. Hal ini dapat digunakan sebagai sistem pengkodean untuk orang-orang yang tidak menggunakan perilaku verbal untuk berkomunikasi di dalam budaya yang berbeda, di mana berbicara tidak diperbolehkan. Sebuah ekspresi wajah yang dapat memberikan isyarat kepada orang lain dan juga untuk mengirimkan pesan, tanpa menggunakan komunikasi verbal.

Sesuatu yang biasanya terjadi tanpa disadari dalam budaya dan komunikasi adalah bahwa cara berpakaian seseorang dapat digunakan sebagai bentuk komunikasi nonverbal. Apa yang dipakai seseorang dapat juga memberitahu banyak hal tentang mereka. Misalnya, apakah seseorang tersebut miskin atau kaya, muda atau tua atau jika mereka memiliki budaya dan keyakinan tertentu semua dapat dikatakan melalui cara berpakaian dan gaya yang mereka tampilkan. Ini adalah salah satu bentuk komunikasi nonverbal.

Secara keseluruhan, komunikasi nonverbal adalah konsep yang sangat penting dalam komunikasi lintas budaya.

KOMUNIKASI VERBAL

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

  • Komunikasi verbal

adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis.

Komunikasi verbal terbagi menjadi dua, komunikasilisa atau oral communication (berbicara dan mendengar, komuikasi tertulis atau written communication (menulis dan membac

  • komunikasilisa

Pengertian komunikasi lisan yakni bentuk komunikasi dengan mengucapkan kata -kata secara lisan dan langsung kepada lawan bicaranya. Biasanya, komunikasi lisan dapat dilakukan pada kondisi para personal atau individu yang berkomunikasi berhadapan langsung. Contohnya, saat berkomunikasi dengan tatap muka langsung.


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI VERBAL

  • Nada suara
  • Menggunakan kata-kata deskriptif
  • Penekanan pada frasa tertentu
  • Volume suara

Cara pesan diterima tergantung pada faktor-faktor ini karena mereka memberikan interpretasi yang lebih besar bagi penerima dan seperti apa yang dimaksudkan oleh pesan. Dengan menekankan frasa tertentu dengan nada suara, hal ini menunjukkan bahwa hal tersebut penting dan harus lebih terfokus pada hal itu.

Selain atribut-atribut ini, komunikasi verbal ini juga disertai dengan isyarat non-verbal. Isyarat ini membuat pesan menjadi lebih jelas dan memberikan indikasi kepad pendengar mengenai cara informasi yang harus diterima.

KOMUNIKASI BISNIS

DEFINISI KOMUNIKASI BISNIS

Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan dan informasi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal.[butuh rujukan]

Sebuah model komunikasi transaksional.

Komunikasi bisnis harus/ada melibatkan pertukaran informasi yang terus-menerus. Lebih banyak bisnis diperluas, lebih besar tekanannya pada bisnis tersebut untuk menemukan cara komunikasi yang lebih efektif – bersama para pekerja dan dengan dunia di luar. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan.


SEJARAH KOMUNIKASI BISNIS

Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another).

Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan.

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran.[butuh rujukan] Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif|transaktif, komunikasi bertujuan|bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan.[butuh rujukan]

Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.[butuh rujukan] Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.[butuh rujukan]

Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio.[butuh rujukan] Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia.[butuh rujukan] Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri di mana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap begitu. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri.[butuh rujukan]


TUJUAN KOMUNIKASI BISNIS

Pada dasarnya komunikasi dalam bisnis memiliki tujuan utama sebagai pemberi informasi, persuasi, kolaborasi hingga integrasi. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan masing-masing tujuan dari sebuah komunikasi dalam dunia bisnis:

1. Memberikan Informasi

Salah satu tujuan utama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi terkait sebuah bisnis kepada pihak lain dengan tujuan tertentu.

Bentuk dari komunikasi tersebut bisa berupa surat elektronik, iklan maupun melalui website perusahaan. Dengan dunia digital yang berkembang pesat, sebagian besar perusahaan menggunakan media tersebut sebagai alat menyampaikan sebuah informasi.

Salah satu contoh bentuk atau jenis komunikasi ini adalah pemberitahuan kepada karyawan untuk bekerja WFH. Sebuah perusahaan memutuskan untuk memberikan keringanan pekerjanya dengan bekerja di rumah selama masa corona. Agar informasi ini dapat tersampaikan ke seluruh karyawan perusahaan, maka dapat dikirimkan ke email seluruh karyawan.

2. Teknik Persuasi

Selanjutnya, tujuan dari sebuah komunikasi dalam bisnis adalah untuk melakukan persuasi atau memberikan pengaruh kepada pihak lain.

Persuasi adalah mempengaruhi atau meyakinkan pihak lain agar sepaham atau setuju dengan yang diinginkan oleh perusahaan. Biasanya hal ini dilakukan oleh pihak procurement ketika ingin membeli sebuah barang. Namun, ketika menginginkan harga yang murah, perusahaan harus membeli dengan jumlah minimal tertentu.

3. Kerjasama

Sebuah komunikasi bisnis yang baik juga bertujuan untuk membuat kerjasama yang baik dengan pihak lain baik dalam bentuk perorangan atau perusahaan.

Saat ini, proses kerja sama dapat dilakukan untuk tujuan pengembangan perusahaan maupun untuk meningkatkan penjualan. Sama seperti sebelumnya, alat yang paling sering digunakan untuk tujuan ini adalah email, Video call dan internet.

4. Integrasi

Sering kali masalah yang terjadi dalam sebuah perusahaan adalah karena adanya miss komunikasi antara satu pihak dengan pihak lainnya. Hal ini dikarenakan komunikasi yang tidak lancar sehingga menyebabkan informasi yang diterima pun hanya sebagian.

Oleh karena itu, komunikasi bertujuan untuk mengintegrasi seluruh informasi menjadi satu sehingga membuat informasi menjadi lebih jelas dan dimengerti oleh pihak lain.

https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-komunikasi-bisnis-lengkap/


UNSUR POKOK KOMUNIKASI BISNIS

Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu:

  • Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.[butuh rujukan]
  • Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni komunikator dan komunikan.[butuh rujukan]
  • Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.[butuh rujukan]
  • Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan.[butuh rujukan]
  • Menggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.[butuh rujukan]
  • Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.[butuh rujukan]

UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI BISNIS

Komunikasi pada dasarnya menjelaskan suatu proses tentang siapa?, mengatakan apa?, melalui apa?, kepada siapa?, akibat atau hasilnya apa?, ( who, says what, in which channel, to whom, what effect). (Lasswell 1960).

Maka dari itu analisis 5 unsur komunikasi menurut Lasswell (1960), yakni :

1. Who? (siapa/sumber). Sumber atau komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai sesuatu komunikasi, bisa seorang individu, kelompok, organisasi, maupun suatu Negara sebagai komunikator.

2. Says what? (pesan). Apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan kepada penerima (komunikasi), dari sumber (komunikator) atau isi informasi merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili.

3. In which channel? ( saluran/media). Wahana atau alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung maupun tidak langsung.

4. To whom? (untuk siapa/penerima). Orang/kelompok/organisasi/suatu Negara yang menerima pesan dari sumber. Disebut tujan/pendengar/khalayak/komunikan/penafsir/penyandi balik.

5. With what effect? (dampak/efek). Dampak atau efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan dll.


KOMPONEN KOMUNIKASI BISNIS

Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik.[butuh rujukan] Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:

  • Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
  • Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
  • Saluran (channel) adalah media di mana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
  • Penerima atau komunikan (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
  • Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
  • Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")


BENTUK DASAR KOMUNIKASI BISNIS

1.KOMUNIKASI INTERNAL

Kegiatan bertukar pesan ini dilakukan oleh antar unsur perusahaan, meliputi:

  • Komunikasi ke atas: berupa penyampaian informasi dari orang dengan posisi  bawahan kepada atasan. Tentu berdasarkan hierarki organisasi perusahaan.
  • Komunikasi ke bawah: berupa penyampaian pesan dari atasan kepada bawahannya dalam struktur perusahaan.
  • Komunikasi lateral atau teknis: berupa penyampaian yang dilakukan antar departemen kerja atau teman kerja dalam satu departemen/divisi.

2..KOMUNIKASI EKSTERNAL

Berbeda dengan yang pertama, komunikasi ini kaitannya dengan penyampaian pesan kepada orang-orang di luar lingkaran perusahaan, meliputi:

  • Pelanggan
  • Vendor
  • Kompetitor
  • Mitra perusahaan
  • dan lainnya yang punya pengaruh bagi kelangsungan bisnis


MODEL MODEL KOMUNIKASI BISNIS

Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.

  • Model komunikasi linear

Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel).[butuh rujukan] Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima.[butuh rujukan] Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi. Suatu konsep penting dalam model ini adalah gangguan (noise), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan. Gangguan ini selalu ada dalam saluran bersama sebuah pesan yang diterima oleh penerima.

  • Model interaksional

Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.

  • Model transaksional

Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi.[butuh rujukan] Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.


JENIS-JENIS KOMUNIKASI BISNIS

1. Komunikasi bisnis internal

Kegiatan bertukar pesan ini dilakukan oleh antar unsur perusahaan, meliputi:

  • Komunikasi ke atas: berupa penyampaian informasi dari orang dengan posisi  bawahan kepada atasan. Tentu berdasarkan hierarki organisasi perusahaan.
  • Komunikasi ke bawah: berupa penyampaian pesan dari atasan kepada bawahannya dalam struktur perusahaan.
  • Komunikasi lateral atau teknis: berupa penyampaian yang dilakukan antar departemen kerja atau teman kerja dalam satu departemen/divisi.

2. Komunikasi bisnis eksternal

Berbeda dengan yang pertama, komunikasi ini kaitannya dengan penyampaian pesan kepada orang-orang di luar lingkaran perusahaan, meliputi:

  • Pelanggan
  • Vendor
  • Kompetitor
  • Mitra perusahaan
  • dan lainnya yang punya pengaruh bagi kelangsungan bisnis

Macam-Macam Teknik Komunikasi Dalam Dunia Bisnis

Setelah mengetahui tujuan dari sebuah komunikasi dalam bisnis, penting juga untuk mengetahui cara dan teknik penerapannya. Karena ketika sebuah perusahaan dapat menerapkan sistem komunikasi yang tepat, maka akan memberikan dampak yang positif pula. Oleh karena itu, pastikan untuk mengetahui tipe teknik yang ada dalam sebuah komunikasi bisnis, seperti:

1. Teknik Verbal

Teknik pertama yang digunakan dalam sebuah komunikasi adalah teknik verbal. Jenis teknik ini menggunakan bahasa verbal untuk menyampaikan sebuah informasi secara langsung kepada orang lain. Meskipun cara penyampaiannya dapat menggunakan beberapa media seperti telepon atau video call, namun teknik ini dirasa sangat efektif.

Namun, salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan teknik adalah nada bicara serta cara penyampaiannya. Karena orang lain tidak bisa membaca yang dikatakan, maka pastikan menyampaikan informasi dengan tidak terlalu cepat dan dengan suara yang jelas.

Komunikasi verbal digunakan untuk mendiskusikan ide, mengungkapkan pendapat, menyampaikan perintah dan membujuk pendengar.

Seorang komunikator verbal yang efektif harus jelas menyampikan pesan yang ingin mereka sampaikan dan bersedia mendengarkan argumen yang bertentangan. Komunikasi verbal juga melibatkan persiapan untuk mendukung argumen dengan contoh nyata.

Penting untuk mempertahankan nada suara yang baik saat berkomunikasi secara tatap muka dan melalui telepon.

Berikut adalah beberapa pengaturan bisnis yang memerlukan komunikasi verbal:

  • Rapat
  • Panggilan konferensi.
  • Diskusi proyek.
  • Proposal Bisnis.
  • Presentasi.

2. Teknik Non-Verbal

Jenis teknik yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam sebuah bisnis adalah teknik non-verbal. Seringkali orang tidak menyadari bahwa gerakan tubuh dapat menunjukkan sebuah komunikasi yang tidak tersampaikan secara langsung kepada pihak lain.

Jadi, penggunaan bahasa tubuh atau gestur tubuh dalam berkomunikasi juga sangatlah penting untuk diperhatikan, terutama jika berurusan dengan atasan.

Data statistik menunjukkan pentingnya komunikasi non-verbal ketika berinteraksi dengan partner bisnis. Aspek umum dari komunikasi non-verbal adalah bahasa tubuh.

Berkomunikasi menggunakan bahasa tubuh termasuk gerakan, kontak mata dan postur, ketiga hal inimerupakan aspek penting dari komunikasi non-verbal.

Melibatkan kontak mata menunjukkan bahwa Anda tertarik dengan apa yang dikatakan dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Namun, keseimbangan harus dicapai sehubungan dengan kontak mata karena terlalu banyak kontak mata dapat dianggap sebagai tanda agresi dan terlalu sedikit kontak mata dapat dianggap sebagai tanda tidak tertarik.

Ada beberapa isyarat non-verbal saat berkomunikasi, termasuk yang berikut:

  • Mencondongkan tubuh ke depan, mengabaikan gangguan, dan mengangguk pelan adalah tanda memperhatikan.
  • Menyilangkan lengan, menggunakan penghalang fisik dan melihat sekeliling seolah mencari pelarian menunjukkan pendekatan defensif.
  • Senyum, pernapasan stabil dan tidak mengernyitkan dahi adalah tanda bahwa orang tersebut rileks.

3. Komunikasi Tertulis

Komunikasi tertulis adalah salah satu teknik komunikasi yang banyak digunakan di perusahaan untuk menyampaikan sebuah informasi. Jika dulu perusahaan menggunakan surat fisik saja, saat ini surat juga tetap dikirim menggunakan surat elektronik. Hal ini untuk membuktikan bahwa perusahaan telah mengirimkan informasi baik secara elektronik maupun manual.

Sama halnya dengan teknik verbal, bahasa yang digunakan dalam menyampaikan informasi harus sesuai dengan penerima. Namun bedanya dalam hal ini, perusahaan tidak menyampaikan yang diinginkan secara langsung melainkan dengan teknik menulis. Oleh karena itu, pastikan menggunakan bahasa yang jelas serta mudah dimengerti oleh orang lain.

Hal-hal berikut harus dipertimbangkan ketika berkomunikasi secara tertulis:

  • Audiens – Pikirkan tentang siapa yang akan membaca email Anda sebelum Anda mengirimnya. Mengetahui audiens Anda akan membantu Anda menyesuaikan nada sehingga pesan Anda disampaikan dengan cara yang paling efektif.
  • Formalitas – Tingkat formalitas akan diubah sesuai dengan audiens Anda dan jenis komunikasi tertulis. Misalnya, surat bisnis akan ditulis dalam nada yang lebih formal daripada email. Anda dapat menggunakan judul dan pemformatan untuk mengubah formalitas komunikasi tertulis.
  • Gaya – Gaya komunikasi tertulis Anda akan tergantung pada metode yang Anda gunakan. Misalnya, email harus sesingkat mungkin.

Cara Penyampaian Komunikasi Bisnis yang Tepat

Setiap teknik komunikasi bisnis memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan dan kekurangan tersebut dapat muncul ketika digunakan dalam kondisi yang semestinya. Pastikan untuk memilih teknik dan metode yang benar ketika ingin melakukan sebuah komunikasi.

Berikut ini adalah beberapa teknik komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan Anda secara profesional:

One by One atau Secara Individu

Anggota tim individu Anda memiliki kepribadian yang berbeda dan, oleh karena itu, beberapa orang mungkin lebih nyaman mendiskusikan masalah secara pribadi.

Teknik komunikasi ini paling baik ketika mengangkat topik sensitif karena ini akan mencegah rasa malu. Tidak selalu mungkin untuk berbicara dengan anggota tim Anda atas dasar satu-satu karena, karena alasan hukum, beberapa masalah mungkin memerlukan keterlibatan perwakilan SDM.

Presentasi

Komunikasi visual mungkin lebih efektif untuk beberapa karyawan Anda. Presentasi membantu untuk mengkomunikasikan pesan Anda dengan cara visual. Menggunakan presentasi juga memberikan kesempatan untuk membuat pesan Anda sesingkat mungkin untuk mencegah informasi yang berlebihan.

Pelatihan

Pelatihan bisnis dapat disampaikan dalam berbagai format. Pelatihan dapat diberikan secara langsung atau menggunakan metode elektronik. Apa pun itu, pelatihan adalah aspek penting untuk mengomunikasikan gagasan dan harapan perusahaan Anda. Anda harus berusaha membuat pelatihan semenarik mungkin untuk meningkatkan kemungkinan karyawan Anda menyimpan informasi.

Rapat tim

Rapat tim adalah cara yang efektif untuk menyampaikan pesan Anda dan mendengarkan apa yang dikatakan tim Anda. Rapat tim hanya bisa efektif ketika peserta didorong untuk bersikap terbuka dan jujur. Sebagai pemilik dan manajer bisnis, Anda harus memimpin dan menetapkan langkah dalam pertemuan tim Anda untuk mempromosikan budaya keterbukaan

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Komunikasi Bisnis

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan komunukasi bisnis di bawah ini akan untuk membantu Anda memimpin dengan otoritas sehingga orang akan mengikuti arahan Anda:

Percaya diri dan serius

Berkomunikasi dengan pasti akan menanamkan kepercayaan pada orang lain. Sulit bagi orang lain untuk menerima pesan Anda jika komunikasi Anda tidak serius dan tidak pasti.

Hindari pertanyaan dan gunakan pernyataan

Mungkin terlihat lebih diplomatis untuk mengajukan pertanyaan, namun, ada beberapa contoh ketika Anda perlu mengarahkan tim Anda. Menggunakan kata-kata “maukah kamu?” memungkinkan anggota tim Anda mengatakan “tidak” dan kemudian memberikan alasan. Untuk menghindari situasi ini, gunakan arahan, seperti “Aku ingin kamu.”

Bersikap ramah

Meskipun Anda perlu menggambarkan citra profesional yang menegaskan otoritas Anda, Anda masih bisa mempertahankan pendekatan yang ramah saat berkomunikasi. Mengadopsi nada bersahabat dalam komunikasi tertulis dan tatap muka karena bersikap sopan memudahkan Anda mendapatkan yang terbaik dari tim Anda.

Sentuhan-sentuhan sederhana dalam komunikasi tertulis, seperti “Saya harap Anda menikmati akhir pekan Anda” bekerja sangat baik untuk membangun hubungan bisnis yang positif

Gunakan kesederhanaan

Berkomunikasi menggunakan kata-kata yang jelas dan sederhana untuk menghindari kesalahpahaman. Gunakan kata-kata yang dapat dipahami semua orang sehingga tidak ada ruang untuk kebingungan.

Memasukkan kata-kata kompleks ketika berkomunikasi tidak efektif karena Anda mungkin harus menghabiskan waktu untuk menjelaskan apa yang Anda maksudkan. Atau, pendengar mungkin tidak meminta klarifikasi dan pergi dengan perasaan bingung.

Baca juga: Analisis Jabatan : Definisi, Tujuan, Manfaat, dan Pentingnya bagi Bisnis

Sertakan tenggat waktu

Berkomunikasi tanpa memberikan tenggat waktu yang konkret untuk menyelesaikan tugas akan menyebabkan tim Anda menambahkan permintaan Anda ke bagian bawah daftar tugas yang harus mereka lakukan. Berikan tenggat waktu tim Anda untuk menekankan bahwa permintaan Anda harus dijadikan prioritas.

Tenggat waktu menambah rasa urgensi pada komunikasi Anda, yang berarti Anda dapat meminta pertanggungjawaban tim Anda jika tenggat waktu terlewatkan.

Dengarkan tim Anda

Komunikasi yang efektif meliputi mendengarkan serta berbicara. Meskipun pesan Anda penting, Anda juga harus menunjukkan bahwa Anda menghargai pendapat seluruh tim Anda dengan selalu siap untuk mendengarkan. Berusahalah untuk secara aktif mendengarkan orang lain.

Mendengarkan secara aktif melibatkan memperhatikan dengan seksama apa yang sedang Anda sampaikan dan mengajukan pertanyaan untuk menjelaskan jika perlu.

Tetap berpikiran terbuka

Teknik komunikasi ini sebagai lanjutan dari mendengarkan. Berpikiran terbuka saat berkomunikasi berarti Anda bersedia memahami sudut pandang seseorang, bahkan jika Anda telah membentuk ide-ide yang terbentuk sebelumnya. Untuk percakapan yang lebih produktif, Anda harus mengadopsi pendekatan komunikasi yang fleksibel ketika Anda tidak setuju dengan seseorang.

Ulangi informasi penting

Tim Anda dibanjiri dengan informasi setiap hari. Teknik komunikasi yang efektif adalah mengulangi permintaan Anda. Teknik ini sangat penting ketika ada pushback terhadap apa yang Anda minta.

Misalnya, anggota tim Anda mungkin percaya bahwa permintaan untuk menghasilkan laporan tidak mendesak dan menawarkan alasan untuk keyakinan ini. Dalam skenario ini, tunjukkan bahwa Anda telah mendengarkan alasan karyawan Anda dan ulangi bahwa laporan masih tetap menjadi prioritas yang mendesak. Pendekatan ini menunjukkan bahwa Anda telah mendengarkan, namun, posisi Anda masih tetap sa

KOMUNIKASI EFEKTIF

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian Komunikasi efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara pemberi pesan dan penerima pesan. Pengukuran efektivitas dari suatu proses komunikasi dapat dilihat dari tercapainya tujuan si pengirim pesan.

Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan kepada komunikan (penerima pesan) dalam sebuah proses komunikasi. Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan.

Penerapan

Komunikasi verbal efektif

  • Berlangsung secara timbal balik.
  • Makna pesan dapat disampaikan secara ringkas dan jelas
  • Bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami.
  • Cara penyampaian mudah diterima.
  • Disampaikan secara tulus.
  • Mempunyai tujuan yang bisa ditangkap jelas.
  • Memperh
  • atikan norma yang berlaku.
  • Disertai dengan humor atau cara-cara menyenangkan lainnya.

Komunikasi nonverbal yang efektif

  • Penampilan fisik yang meyakinkan lawan bicara.
  • Sikap tubuh dan gesture.
  • Ekspresi wajah.
  • Sentuhan.

Tipe

  • Intrapersonal: Berkomunikasi dengan diri sendiri
  • Interpersonal: Komunikasi yang dilakukan antara 2 orang.
  • Small group: Komunikasi yang dilakukan lebih dari dua anggota, dimaa anggota kelompok memiliki porsi berkomunikasi secara seimbang.
  • Public: Komunikasi yang dilakukan dalam grup yang besar,sehingga terlalu besar bagi keseluruhan anggota untuk bisa seimbang dalam berkomunikasi.
  • Komunikasi Massa: terdiri dari beberapa pesan yang ditransmisikan dalam jumlah yang besar kepada beberapa orang sekaligus pada saat bersamaan. Disalurkan melalui berbagai sumber baik Elektronik,cetak,Televisi, radio, Majalah dll. Tidak ada kontak secara personal antara pengirim dan penerima pesan.
  • Komunikasi Interaktif: ada stimulus dan respon

Hambatan

Hambatan adalah faktor-faktor yang dapat mengganggu penerimaan suatu pesan. Karena terganggu maka penerima pesan juga bisa salah dalam memaknai balik pesan yang diterima. Faktor yang berpotensi menjadi penghambat dalam komunikasi yang efektif adalah:

  1. Perbedaan Status sosial antara komunikan dan komunikator. misalnya saja karyawan harus tunduk atau patuh terhadap apapun yang dikatakan atasannya, sehingga karyawan tersebut takut menyampaikan aspirasi atau pendapatnya.
  2. problem semantik, menyangkut bahasa yang digunakan komunikator dalam menyampaikan pesan. Kesalahan penyebutan bisa mengakibatkan sebuah kesalah - pahaman dan beda penafsiran.
  3. Distorsi persepsi, disebabkan perbedaan cara pandang yang sempit pada diri sendiri dan perbedaan cara berpikir pada orang lain. Hal ini menimbulkan hambatan perbedaan persepsi dan wawasan satu dengan yang lainnya.
  4. Perbedaan Budaya, dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras dan bahasa serta agama yang berbeda sehingga ada beberapa penggunaan kata yang memiliki arti berbeda pada tiap suku.
  5. Gangguan fisik, gangguan lingkungan fisik seperti suara riuh orang-orang, suara petir,hujan dan cahaya yang kurang jelas.
  6. Keterbatasan saluran komunikasi, gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi misal sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang tenggelam, atau gambar yang buram.
  7. Tidak ada umpan balik/tanggapan, hambatan dimana pesan yang disampaikan sang pengirim tidak di beri tanggapan. Maka yang selanjutnya terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia dan tidak efektif.

ETIKA KOMUNIKASI

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia

Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.

Etika komunikasi adalah gagasan moral yang mempengaruhi komunikasi. Secara umum, etika komunikasi berkaitan dengan moral good present dalam segala bentuk komunikasi manusia. Ini termasuk komunikasi antar orang, komunikasi di media massa, dan komunikasi digital. Komunikasi yang etis mencakup kejujuran dalam komunikasi, menjaga kerahasiaan informasi, dan tidak membahas hal yang bersifat pribadi ataupun urusan orang lain di depan umum atau di depan pihak ketiga

Etika dan komunikasi

Etika atau persepsi akan benar atau salah tergantung pada suatu tindakan atau perilaku. Etika adalah suatu tipe pembuatan keputusan yang bersifat moral dan menentukan apa yang benar atau salah dipengaruhi oleh peraturan dan hukum yang ada di dalam masyarakat. Amerika Serikat dibangun atas dasar moral dan standar-standar yang memegang peranan penting dalam beberapa institut dan hubungan. Karena standar etika cenderung mengalami pergeseran berdasarkan pada periode sejarah, lingkungan, pembicaraan, dan manusia yang terlibat, maka etika menjadi sulit untuk dipahami. Etika melampaui segala cara kehidupan, ‘’gender’’, ras, kelas sosial, indentitas seksual, dan agama, serta kepercayaan. Donald Wright berpendapat bahwa etika merupakan bagian dalam hampir semua keputusan yang dibuat.

Contoh Isu-Isu yang Berkaitan dengan Etika

Bisnis dan Industri Mungkin tidak ada institusi budaya lain yang disorot dengan penuh kecurigaan dibandingkan dengan perusahaan Amerika. Perilaku tidak etis dalam korporasi telah mencapai proporsi yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Paul Davidson (2002) menemukan bahwa perusahaan-perusahaan telah berusaha untuk menyembunyikan pengeluaran, menggunakan praktik-praktik akuntansi kreatif, dan melaksanakan pembukuan palsu, dan ini hanya beberapa dari banyak perilaku tidak etis lainnya.

Agama Baik peradaban timur maupun barat telah menekankan etika dalam tradisi moral mereka. Contohnya, menurut taoisme, tidak ada orang yang hidup sendiri, maka dari itu empati dan pemikiran akan menuntun pada kebenaran. Bagi kaum Budha, bermoral berarti menggunakan kata-kata yang menimbulkan kedamaian dan menghindari gosip, membanggakan diri sendri, kemarahan, argumentasi, dan kebohongan. Dari sudut pandang barat, banyak isu mengenai etika berasal dari peradaban Yunani kuno. Aristoteles pertama kali mengemukakan prinsip-prinsip ‘’golden mean’’. Ia percaya bahwa nilai-nilai moral berada di antara dua keburukan dan titik tengahnya merupakan dasar bagi masyarakat yang rasional. setujuuuu

Dunia Hiburan Dunia hiburan selalu menjadi perbincangan yang berkaitan dengan etika dan komunikasi. Sering kali berbagai argumentasi muncul dan ditujukan pada Hollywood: Apakah Hollywood merefleksikan masyarakat, atau apakah Hollywood membentuk masyarakat? Banyak sudut pandang muncul dalam argumentasi ini, tetapi ada dua pendapat yang menonjol. Salah satu argumentasi adalah yang tidak bermoral: film harus membantu orang untuk melepaskan diri dari realita yang sulit dan bukannya menghidupkan kembali. Pendapat kedua adalah bahwa Hollywood harus memproduksi film yang tidak menonjolkan kekerasan dan seks, sehingga semua anggota keluarga dapat menontonnya.

Teknologi Teknologi berada di antara perdebatan etika saat ini. Bersenjatakan amendemen pertama, pendukung kebebasan berbicara mengatakan bahwa internet tidak seharusnya disensor. Mereka menekankan bahwa ukuran mengenai apa yang dianggap tidak pantas dapat berbeda-beda satu orang dengan yang lainnya dan arena sensor bersifat arbitrer. Pada tahun 2002, Pengadilan Tinggi Amerika Serikat memutuskan untuk melindungi pornografi anak-anak virtual di internet. Melihat bahwa undang-undang mengenai pornografi anak masih terlalu luas, para penegak hukum melihat bahwa melarang adanya gambar anak-anak yang dihasilkan oleh komputer merupakan hal yang tidak dapat dibenarkan. Semakin kita bergantung pada teknologi, terutama internet, isu-isu etis akan terus bermunculan. Menggunakan identitas palsu saat ‘’online’’, mengunduh, dan mengunggah materi yang telah dilindungi hak cipta, mengundang anak-anak muda bergabung ke dalam situs internet adalah contoh-contoh bagaimana teknologi akan mempengaruhi kehidupan orang di masa yang akan datang.


BAB II KOMUNIKASI DALAM LINGKUNGAN ORGANISASI BISNIS

KOMUNIKASI ORGANISASI

Komunikasi Organisasi merupakan bentuk pertukaran pesan antara unit-unit komunikasi yang berada dalam organisasi tertentu. Organisasi sendiri terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hirarkis antara yang satu dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi organisasi melibatkan manusia sebagai subyek yang terlibat dalam proses menerima, menafsirkan, dan bertindak atas informasi.

Menurut Wiryanto, Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.

Komunikasi organisasi serupa dengan komunikasi internal. Pengertian dari komunikasi internal adalah pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan dapat berjalan.

Bahasan

Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal..

Gaya Komunikasi Organisasi

Enam gaya komunikasi menurut Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss

Gaya Komunikasi Mengendalikan

Gaya komunikasi mengendalikan (dalam bahasa Inggris: The Controlling Style) ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications.

Pihak - pihak yang memakai controlling style of communication ini, lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya mereka untuk berharap pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan balik, kecuali jika umpan balik atau feedback tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi mereka. Para komunikator satu arah tersebut tidak khawatir dengan pandangan negatif orang lain, tetapi justru berusaha menggunakan kewenangan dan kekuasaan untuk memaksa orang lain mematuhi pandangan-pandangannya.

Pesan-pesan yag berasal dari komunikator satu arah ini, tidak berusaha ‘menjual’ gagasan agar dibicarakan bersama namun lebih pada usaha menjelaskan kepada orang lain apa yang dilakukannya. The controlling style of communication ini sering dipakai untuk mempersuasi orang lain supaya bekerja dan bertindak secara efektif, dan pada umumnya dalam bentuk kritik. Namun demkian, gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, tidak jarang bernada negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi respons atau tanggapan yang negatif.

Gaya Komunikasi Dua Arah

Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap anggota organisasi The Equalitarian Style dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama. Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way communication).

Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkup hubungan kerja. The equalitarian style ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi, sebab gaya ini efektif dalam memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks. Gaya komunikasi ini pula yang menjamin berlangsungnya tindak berbagi informasi di antara para anggota dalam suatu organisasi.

Gaya Komunikasi Berstruktur

Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk memengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut.

Stogdill dan Coons dari The Bureau of Business Research of Ohio State University, menemukan dimensi dari kepemimpinan yang efektif, yang mereka beri nama Struktur Inisiasi atau Initiating Structure. Stogdill dan Coons menjelaskan mereka bahwa pemrakarsa (initiator) struktur yang efisien adalah orang-orang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal guna lebih memantapkan tujuan organisasi, kerangka penugasan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.

Gaya Komunikasi Dinamis

Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen).

Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini adalah mestimulasi atau merangsang pekerja/karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat dan lebih baik. Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang bersifat kritis, namun dengan persyaratan bahwa karyawan atau bawahan mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengatasi masalah yang kritis tersebut.

The Relinguishing Style

Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.

Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang dibebankannya.

The Withdrawal Style

Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.

Dalam deskripsi yang konkret adalah ketika seseorang mengatakan: “Saya tidak ingin dilibatkan dalam persoalan ini”. Pernyataan ini bermakna bahwa ia mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab, tetapi juga mengindikasikan suatu keinginan untuk menghindari berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, gaya ini tidak layak dipakai dalam konteks komunikasi organisasi. Berikut ini adalah tabel mengenai gaya komunikasi.

Jenis Komunikasi Organisasi

Menurut Pace and Fules, terdapat beberapa jenis komunikasi terarah dalam komunikasi organisasi, sebagai berikut.

Komunikasi Atasan ke Bawahan (Downward communication)

Yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:

a)Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)

b)Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job rationale)

c)Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices)

d)Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.

Ada 4 metode dalam penyampaian informasi kepada para pegawai menurut Level (1972): Metode Penulisan, Metode Lisan, Metode Tulisan diikuti Lisan, dan Metode Lisan diikuti Tulisan.

Komunikasi Bawahan ke Atasan (Upward Communication)

Yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah sebagai penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan, penyampaian informasi mengenai persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan, penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan, penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.

Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir kecil manajer organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi dari bawah. Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat sulit: 1. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka 2. Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami pegawai 3. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai 4. Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan pegawai

Komunikasi Horisontal (Horizontal Communication)

Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah untuk memperbaiki koordinasi tugas, upaya pemecahan masalah, saling berbagi informasi, upaya pemecahan konflik, dan upaya membina hubungan melalui kegiatan bersama.

Komunikasi Lintas Saluran (Interline Communication)

Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang-orang lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing komunikasi lintas-saluran.

Ada dua kondisi yang harus dipenuhi dalam menggunakan komunikasi lintas-saluran:

  1. Setiap pegawai yang ingin berkomunikasi melintas saluran harus meminta izin terlebih dahulu dari atasannya langsung
  2. Setiap pegawai yang terlibat dalam komunikasi lintas-saluran harus memberitahukan hasil komunikasinya kepada atasannya.

BISNIS

Bisnis atau niaga adalah kegiatan memperjualbelikan barang atau jasa dengan tujuan memperoleh laba. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Dalam ekonomi kapitalis, di mana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun, tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperasi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, di mana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.

Secara etimologi, bisnis berarti keadaan di mana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Namun definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.

BENTUK DASAR KEPEMILIKAN BISNIS[sunting | sunting sumber]

Meskipun bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap negara, ada beberapa bentuk yang dianggap umum:

Perusahaan perseorangan[sunting | sunting sumber]

Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tidak terbatas atas harta perusahaan. Perusahaan ini dikelola secara perorangan serta memiliki tanggung jawab penuh terhadap kelangsungan perusahaan dan modalnya berasal dari milik sendiri. Biasanya perusahaan perorangan memiliki kelebihan dan kekurangan.

Persekutuan[sunting | sunting sumber]

Persekutuan adalah bentuk bisnis di mana dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan firma.

Perseroan[sunting | sunting sumber]

Perseroan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas harta perusahaan.

Koperasi[sunting | sunting sumber]

Koperasi adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

KLASIFIKASI[sunting | sunting sumber]

Commercial Street, Bangalore, India.

Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.

  • Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
  • Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible. Bisnis ini mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
  • Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer. lihat pula: Waralaba
  • Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
  • Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
  • Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).
  • Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
  • Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
  • Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
  • Bisnis online adalah bisnis yang dilakukan secara online lewat internet. Dalam bisnis online, barang apa saja bisa diperjuabelikan layaknya pada bisnis pada umumnya. Untuk bisa berbisnis secara online, banyak media yang bisa dimanfaatkan, salah satunya adalah website, Facebook, Twitter, Instagram, Path, blog, dan lain-lainnya.

Proses bisnis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tetapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan.

Karakteristik proses bisnis

Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah:

  1. Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas.
  2. Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang.
  3. Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.
  4. Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima.
  5. Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi.
  6. Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi.

Sering kali pemilik proses, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja dan pengembangan berkesinambungan dari proses, juga dianggap sebagai suatu karakteristik proses bisnis.

Tipe proses bisnis

Terdapat tiga jenis proses bisnis:

  1. Proses manajemen, yakni proses yang mengendalikan operasional dari sebuah sistem. Contohnya semisal Manajemen Strategis
  2. Proses operasional, yakni proses yang meliputi bisnis inti dan menciptakan aliran nilai utama. Contohnya semisal proses pembelian, manufaktur, pengiklanan dan pemasaran, dan penjualan.
  3. Proses pendukung, yang mendukung proses inti. Contohnya semisal akunting, rekrutmen, pusat bantuan.

KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

Komunikasi lintas budaya adalah proses dimana dialihkan ide atau gagasan suatu budaya yang satu kepada budaya yang lainnya dan sebaliknya, dan hal ini bisa antar dua kebudayaan yang terkait ataupun lebih, tujuannya untuk saling memengaruhi satu sama lainnya,baik itu untuk sebuah kebaikan kebudayaan maupun untuk menghancurkan suatu kebudayaan, atau bisa jadi tahap awal dari proses akulturasi (penggabungan dua kebudayaan atau lebih yang menghasilkan kebudayaan baru)".

Berkenaan dengan komunikasi lintas budaya yang tepat, dengan mempelajari situasi di mana orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda saling berinteraksi. Selain bahasa, komunikasi lintas budaya berfokus pada atribut sosial, pola pikir, dan budaya dari kelompok-kelompok yang berbeda dari orang-orang. Hal ini juga melibatkan pemahaman budaya yang berbeda, bahasa, dan adat istiadat orang-orang dari negara-negara lain. Komunikasi lintas budaya berperan dalam ilmu-ilmu sosial seperti antropologi, studi budaya, linguistik, psikologi dan ilmu komunikasi. Komunikasi lintas budaya ini juga disebut sebagai dasar untuk bisnis internasional. Ada beberapa penyedia layanan dari lintas-budaya yang dapat membantu pengembangan keterampilan komunikasi lintas budaya itu sendiri. Penelitian ini merupakan bagian utama dari perkembangan ketrampilan dari komunikasi lintas budaya.

KOMUNIKASI VISUAL

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Komunikasi visual (komunikasi melalui penglihatan) adalah sebuah rangkaian proses penyampaian informasi atau pesan kepada pihak lain denga n penggunaan media penggambaran yang hanya terbaca oleh indra penglihatan. Komunikasi visual menkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya.

Komunikasi visual di kelas menugaskan siswa siswa untuk melukiskan sebuah kalimat atau 2 buah potongan kalimat ke dalam sebuah kertas yang dibagi 4. Di dalam acara serial TV, Win, Lose, or Draw bintang tamu diajak beradu dengan peserta dengan panduan host untuk memecahkan kalimat ke dalam gambar. Bila gambar tadi bisa ditebak, maka semakin baiklah komunikasi visualnya.

Rambu lalu lintas dan ikon ikon di dalam program komputer adalah bentuk komunikasi visual sederhana, seperti juga ikon di dalam keyboard portable sound. Di jalan pun seperti zebra cross dan ikon sepeda motor terjadi hubungan komunikasi secara visual seperti logo-logo perusahaan dan tanda di kebun raya dan kebun binatang .

Pada perayaan pernikahan raja dan pangeran Inggris, seperti juga pada seragam pasukan keraton, banyak elemen simbol yang bisa dianalisis dengan pengetahuan terlebih dahulu sebagai bentuk komunikasi visual: simbol parachute troopers di dada pangeran William, dan simbol mahkota ( crown ) di kereta kuda dan mobil yang mengantarkan . Ada simbol Ngayogyakarto Hadiningrat dan simbol Garuda sebagai kode komunikasi visual untuk level pemerintahan atau anggota keraton. Pada zaman modern kode dan simbol itu distilasi dengan berbagai gaya dan kemampuan masyarakat untuk membangun kebudayaan baru dan kultur yang canggih, sehingga muncul stiker untuk perumahan dan universitas, lencana sebuah sekolah musik, atau sekolah prajurit khusus remaja dan lencana untuk sebuah band dengan banyak fans.

KOMUNIKASI AUDIOVISUAL

Komunikasi audio visual adalah proses penyampaian pesan atau informasi dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan cara memvisualisasikan sekaligus memperdengarkan isi pesan atau informasi kepada penerima dengan melalui media yang menunjangnya. Media yang menunjangnya itu adalah media elektronik.

KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Salah satu contoh komunikasi interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih, yang biasanya tidak diatur secara formal. Dalam komunikasi interpersonal, setiap partisipan menggunakan semua elemen dari proses komunikasi. Misalnya, masing-masing pihak akan membicarakan latar belakang dan pengalaman masing-masing dalam percakapan tersebut

Komunikasi sangat penting bagi semua aspek kehidupan manusia. Komunikasi manusia dapat mengekspresikan gagasan, perasaan, harapan dan kesan kepada sesama serta memahami gagasan, perasaan dan kesan orang lain. Komunikasi tidak hanya mendorong perkembangan kemanusiaan yang utuh, tetapi juga menciptakan hubungan sosial yang sangat diperlukan dalam kelompok sosial apapun. Komunikasi memungkinkan terjadinya kerja sama sosial, membuat kesepakatan-kesepakatan penting, dan lain-lain. Individu yang terlibat dalam komunikasi memiliki latar belakang sosial, budaya dan pengalaman psikologis yang berbeda-beda. Perbedaan ini dapat memengaruhi efektivitas sebuah komunikasi. Sangat penting bagi setiap individu untuk memahami simbol-simbol yang digunakan dalam komunikasi, baik simbol verbal maupun nonverbal. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang melibatkan dua orang atau lebih. Setiap pihak dapat menjadi pemberi dan pengirim pesan sekaligus pada waktu yang bersamaan.

BAB III MERENCANAKAN PESAN-PESAN BISNIS

DEFINISI PERENCANAAN PESAN BISNIS

Perencanaan pesan bisnis adalah proses komposisi penyusunan pesan bisnis. Proses itu sendiri terdiri dari perencanaan tujuan audiens, ide, saluran; pengorganisasian ide; membuat draf, merangkai kata / kalimat / paragraph; dan merevisi.

Tujuan dalam perencanaan bisnis harus dievaluasi apakah tujuan realistis, waktu tepat, dan dapat diterima. Tujuan juga harus diuji apakah sesuai dengan kemampuan, ketepatan waktu dan orang, dan selaras dengan tujuan organisasi.

Untuk membuat perencanaan bisnis yang baik komunikator perlu melakukan analisis audiens. Caranya aadalah dengan mengembangkan profil audiens dan menganalisa pemuasan konsumen. Komunikator mengantisipasi rekasi audiens, memperkirakan jumlah, mengetahui hubungan komunikator dengan audiens apakah kenal atau tidak. Untuk pemuasan audiens komunikator perlu mengetahui kebutuhan informasi audiens. Pemuasan juga bisa dilakukan dengan motivasional dengan pendekatan argumentasi, rasional, dan emosi audiens. Pemuasan emosional digunakan untuk mengubah perilaku audiens. Akan tetapi ada hambatan yaitu audiens cenderung tidak mau berubah untuk hal baru.

Penentuan ide pokok untuk menemukan cara mencapai tujuan tertentu bisa dilakukan dengan brainstorming. Brainstorming dilakukan melalui beberapa cara : story teller tour, random list, CFR (Conclusion Finding Recommendation)Worksheet, question and answer chain, dan journalist approach.

Dalam seleksi saluran perlu dipertimbangkan beberapa hal yaitu tingkat kepentingan, formalitas, kompleksitas,kerahasian, emosi, biaya, dan harapan audiens.

Saluran lisan memiliki kelebihan cepat mendapat feedback dan menyampaikan pesan, audiens merasa nyaman, reaksi audiens terbaca, dan ekonomis. Bentuk saluran lisan adalah percakapan, wawancara, diskusi, seminar, lokakarya, pelatihan, pidato, dan presentasi. Saluran lisan informal itu tidak terstruktur tapi ide lancer. Saluran lisan formal terjadi saat RUPS, presentasi, dan penganugerahan. Alat Bantu yang digunakan adalah film, video, rekaman, LCD, dan slide.

Saluran tulisan memiliki kelebihan yaitu lebih teratur karena komunikator sempat merencanakan dan mengendalikan isi pesan. Bentuknya adalahsurat, memo, dan proposal.Setelah Memperoleh gambaran mengenai berbagai macam bentuk saluran komunikasi baik formal maupun informal langkah berikutnya adalah melakukan perencanaan pesan-pesan bisnis, yang mencakup pesan yang tertulis maupun lisan.

Perencanaan bisnis merupakan satu langkah strategis bagi pencaaian tujuan suatu organisasi secara menyeluruh. Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik mempermudah pencapaian tujuan komunikasi. Makalah ini akan menjelaskan tentang perencanaan pesan-pesan bisnis yang difokuskan pada perencanaan pesan-pesan bisnis secara tertulis.

Perencanaan pesan-pesan bisnis terdiri dari:

  1. Pemahaman Proses Komposisi

Penyusunan proses komposisi seperti halnya proses menciptakan lagu; merencanakan lagu, membuat aransemen dan menentukan musisinya hinnga melakukan revisi-revisi hingga lagu enak didengar. Begitu juga proses penyusunan pesan-pesan bisnis; perencanaan, pengorganisasian, dan revisi. Menyusun pesan bisnis yang menarik perhatian, mudah dibaca, dan mudah dipahami memerlukan kreativitas. Agar pesan bisnis efektif, diperlukan pemahaman terhadap proses penyusunan pesan bisnis. Proses penyusunan pesan bisnis umumnya terdiri atas tiga tahap sederhana, yaitu :

1). Perencanaan Pesan

Dalam tahap ini, ditentukan hal – hal yang mendasar dari suatu pesan yang akan dikomunikasikan. Secara rinci, tahap perencanaan tersebut meliputi :

  • Penentuan tujuan
  • Analisis audiens
  • Penentuan ide pokok
  • Pemilihan saluran dan media

2). Penyusunan Pesan

Setelah tahap perencanaan, selanjutnya ide/gaasan dituangkan ke dalam pesan tertulis. Tahap itu meliputi dua kegiatan, yaitu :

  • Mengorganisasikan pesan :

Organisasi dan komposisi erat kaitannya dengan penyusunan kata kalimat, dan paragraf perlu diperhatikan penggunaan kata, kalimat, dan paragraf yang sederhana, mudah dimengerti, dan dilaksanakan.

  • Memformulasikan pesan

3). Revisi

Pesan yang telah disusun dikaji ulang untuk memastikan apakah ide/gagasan yang diungkapkan sudah memadai. Berbagai kegiatan pada tahap revisi pesan adalah :

  • Menyunting pesan
  • Menulis ulang
  • Memproduksi pesan
  • Mencetak pesan
  1. Penentuan Tujuan Pesan Bisnis

Tahap pertama dalam merencanakan suatu pesan bisnis adalah memikirkan maksud atau tujuan komunikasi. Untuk dapat melakukan hal itu, pertama anda harus menentukan tujuan yang jelas sesuai tujuan organisasi. Pesan bisnis dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Pesan-pesan yang disampaikan kepada pihak lain hendaknya mampu menjaga dan meningkatkan citra perusahaan. Untuk dapat menciptakan good will, setiap pesan bisnis hendaknya memiliki tujuan yang jelas, dapat diukur, dan tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.

Berikut ini tujuan-tujuan komunikasi bisnis, yaitu :

  1. Memberi informasi (informing)

Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang pemimpin suatu perusahaan membutuhkan bebebrapa pegawai baru yang akan di tempatkan sebagai staf adminitrasi di kantor- kantor cabang yang ada.

  1. Membujuk atau persuasi (persuading)

Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah memberikan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan bener. Hal ini sering dilakukan, terutama yang berkaitan dengan negosiasi antara seseorang dengan orang lain dalam bisnis.

  1. Melakulakan kerjasama atau kolaborasi (kolaborating)

Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Malalui jalinan komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan kerjasama bisnis, baik dengan perusahaan domestik maupun perusahaan asing.

  1. Tujuan harus jelas

Penentuan tujuan yang jelas bagi suatu organisasi akan dapat membantu proses pengambilan keputusan yang mencakup antara lain :

  1. keputusan untuk meneruskan pesan
  2. keputusan untuk menanggapi audiens
  3. keputusan untuk memusatkan isi pesan

5). Cara menguji tujuan

Untuk menguji apakah suatu tujuan yang telah ditetapkan tersebut sudah baik atau belum perlu pengujian dengan empat pertanyaan berikut.

  1. apakah tujuan tersebut realistik
  2. apakah waktunya tepat
  3. apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat
  4. apakah tujuannya selaras dengan tujuan orgsnisasi perusahaan
  1. Analisis Audiens

Analisis terhadap audiens sangat perlu dilakukan, audiens dalam studi komunikasi bisa individu ataupun organisasi. Audiens biasanya memiliki pemahaman yang berbeda-beda atas pesan yang mereka terima. Bila suatu komunikasi telah memiliki maksud dan tujuan yang jelas, langkah berikutnya adalah memperhatikan audiens yang akan dihadapi.

3).  Mengembangkan Profil Audiens

Analisis terhadap Audiens yang sudah dikenal biasanya relatif lebih mudah dilakukan tanpa harus melalui penelitian yang rumit. Demikian juga, reaksi atas pesan yang dikrim kepada orang yang sudah dikenal pada umumnya bisa diperkirakan.

2). Mengenali penerima primer

Apabila penerima terdiri dari beberapa orang, perlu dikenali orang-orang terpenting yang berpengaruh atau bertindak sebagai pengambil keputusan.

3). Menetapkan jumlah dan komposisi audiens

Jumlah penerima juga memengaruhi pesan bisnis. Menulis pesan bisnis yang ditujukan hanya kepada satu orang akan berbeda dengan pesan bisnis yang ditujukan kepada banyak orang.

4). Mengukur Tingkat Pemahaman Audiens

Apabila penerima memiliki latar belakang yang sama pengirim , maka pada umumnya mereka dianggap memiliki p[emahaman yang relatif sama terhadap suatru pesan.

5). Memperkirakan reaki penerima

Cara mengorganisasikan pesan sangat tergantung pada reaksi yang diperkirakan akan dilakukan oleh penerima.

6). Memenuhi Kebutuhan Informasi Audiens

Pesan yang baik akan mampu memenuhi semua pertanyaan penerima . Memenuhi kebutuhan informasi penerima merupakan salah satu kunci sukses pesan bisnis. Ada lima pedoman yang perlu diperhatikan agar pesan bisnis mampu memenuhi kebutuhan informasi audiens, yaitu :

  • Temukan apa yang ingin diketahui audiens

Tidak semua audiens pandai mengungkapkan apa yang ingin diketahuinya.

  • Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan

Informasi tambahan yang relevan perlu diberikan untuk mengantisipasi kebutuhan informasi yang tidak disadari oleh audiens.

  • Berikan semua informasi yang diperlukan oleh audiens

Ujilah kelengkapan pesan yang dikirim dengan berpedoman pada 5 W + 1 H (Who, What, Why, When, Where, dan How).

  • Pastikan bahwa informasi yang diberikan akurat

Dalam bisnis, ketepatan informasi harus dipastikan terlkebih dahulu sebelum membuat komitmen tertulis. Kaji ulang tanggal,jadwal, asumsi, perhitungan  matematika,atau keuangan untuk memastikan keabsahannya.

  • Tekankan gagasan yang paling menarik bagi audiens.

Diantara beberapa gagasan yang disampaikan, lakukan penekanan pada gagasan yang paling menarik perhatian audiens.

  1. Memuaskan kebutuhan emosional dan praktis Audiens

Pesan yang bbertujuan membujuk dan bekerja sama seringkali gagal mengubah keyakinan atau perilaku audiens. Hal pentingb yangb harus diingat bahwa pesan bisnis disampaikan kepada audiens yang juga melakukan kegiatan bisnis. Untuk mencapai tujuan komunikasi, diupayakan agar pesan bisnis menggunakan pendekatan emosional audiens, terstruktur, rasional, serta disusun dengan format yang menarik.

  1. Penentuan Ide Pokok

Setelah menganalisis tujuan dan audiens, selanjutnya adalah menentukan cara mencapai tujuan tersebut. Setiap pesan bisnis akan bermuara pada satu tema pokok yaitu Ide Pokok.

Sebelum menentukan ide pokok hal – hal penting yang harus diidentifikasikan terlebih dahulu adalah :

1). Teknik Curah Pendapat

beberapa teknik curah pendapat yang dapat digunakan antara lain :

  1. storyteller’s tour
  2. random list
  3. cfr (conclusions findings recomendation) worksheet
  4. journalist approach
  5. quetion and answer approach

2). Pembatasan Cakupan

Penyajian informasi rutin terhadap audiens hendaknya menggunakan kata – kata yang singkat. Ide pokok dari pesan – pesan disesuaikan dengan waktu yang tersedia sehingga poin yang penting tidak terabaikan selain itu ide pokok yang disampaikan harus mudayh dimengerti dan diterima oleh audiens.

  1. Seleksi Saluran dan Media

Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat disampaikan melalui dua saluran, yaitu saluran lisan dan tertulis. Pilihan mendasar antara berbicara atau menulis tergantung pada tujuan atau maksud pesan, audiens dan karakteristik dari kedua saluran komunikasi tersebut.

  • Saluran komunikasi lisan

Komunikasi lisan merupakan saluran yang palinhg banyak di gunakan dalam bisnis, komunikasi itu antara lain, percakapan antara dua orang secara langsung (tatap muka), melalui telpon, wawancara, pidato, seminar, pelatihan, dan presentasi bisnis. Saluran itu di sukai karna sederhana, spontan, nyaman, praktis, ekonomis dan memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam memberikan umpan balik (feed back).

  • Saluran komunikasi tertulis

Pesan-pesan tertulis dalam bisnis di buat dalam berbagai bentuk, misalnya surat, memo, proposal, dan laporan. Pilihan kata dalam pesan tertulis duilakukan dengan hati-hati untuk mempertahankan nada sopan dan bersahabat, kekurangannya adalah umpan balik secara langsung yang tidak bias di peroleh dengan waktu cepat.

https://nindy21.wordpress.com/2015/05/05/perancanaan-pesan-bisnis/

BAB IV PENULISAN DAN PENYELESAIAN PESAN-PESAN BISNIS

DEFINISI PESAN BISNIS

Pesan bisnis merupakan satu pesan atau surat yang digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai penyelenggaraan kegiatan bisnis baik secara tertulis maupun tidak tertulis dari pengirim kepada penerima, bisa perseorangan maupun organisasi.

DEFINISI PENULISAN PESAN BISNIS

Penulisan pesan bisnis (writing) dengan menyesuaikan diri pada audiens dengan sensitivitas, gaya, dan keterampilan yang berhubungan dengan mereka.

ARTI PENTING PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN

        Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin kepada para bawahan, terkadang tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini menyebabkan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasilnya tidak sesuai dengan apayang dikehendaki.      

        Dengan  mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi, motivasi, maupun praktis bagi audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah suatu keharusan dan menjadi tantangan bagi komunikator. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengorganisasi pesan-pesan yang baik sebagai berikut :

1.            Subjek dan tujuan harus jelas.

2.            Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.

3.            Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis.

4.            Semua informasi yang penting harus sudah tercakup.

        Suatu pesan yang disusun dengan baik akan membantu bagi audiens terutama dalam hal-hal berikut ini :

1.            Memahami pesan yang disampaikan

Dengan mengemukakan hal-hal penting secara jelas, menyusun ide-ide secara logis dan berurutan, dan memasukan semua informasi yang relevan dalam pesan, maka audiens akan lebih mudah dalam memahami maksud dan isi pesan. 

2.            Membantu audiens menerima pesan

Pengorganisasian pesan-pesan yang baik disamping membantu audiend dalam memahami maksud pesan, juga membantu audiens untuk dapat menerima isi pesan tersebut.

3.            Menghemat waktu audiens

Apabila suatu pesan tidak terorganisasi dengan baik, penyampaiannya akan menghabiskan waktu audiens. Salah satu tujuan pengorganisasian pesan-pesan yang baik adalah penyampaian informasi atau ide-ide yang relevan saja. Dengan hanya menyampaikan informasi yang relevan, waktu audiens akan dapat dihemat. Disamping itu, audiens dapat dengan mudah mengikuti alur pemikiran pesan yang disampaikan, tanpa harus memeras otak dan mengerutkan dahi.

4.            Mempermudah pekerjaan komunikator.

Pengorganisasian pesan-pesan yang baik dapat membantu pekerjaan komunikator, sehingga dapat selesai lebih cepat dan menghemat waktu. Hal ini merupakan faktor yang penting dalam dunia bisnis, dimana penyelesaian pekerjaan berjalan dengan baik, cepat, dan efisien.Dengan mengetahui apa yang ingin disampaikan, dan menetahuo cara menyampaikannya, rasa percaya diri komunikator akan meningkat. Semakin tinggi rasa percaya diri komunikator, semakin cepat dan efisien dalam menyelesaikan pekerjaan.

HAL-HAL YANG MENYEBABKAN PESAN-PESAN TAK TERORGANISIR

a. Bertele-tele

b. Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan

c. Menyajikan ide-ide yang tidak logis

d. Informasi penting kadangkala tidak tercakup dalam pembahasan

PENTINGNYA PENGORGANISASIAN YANG BAIK

. Pengorganisasian yang balk:

• Subjek dan tujuan harus jelas.

• Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.

• Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis

Apa sebenarnya manfaat pengorganisasian yang baik ?

1. Membantu audience memahami suatu pesan

2. Membantu audience menerima suatu pesan

Menghemat waktu : apabila pesan tidak terorganisir dengan baik. Penyampaiannya akan menghabiskan waktu audence

Mempermudah pekerjaan komunikator

pengorganisasian pesan-pesan yang baik dapat membantu pekerjaan komunikator, sehingga dapat selesai lebih cepat dan hemat waktu

PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN MELALUI OUTLINE

        Untuk mencapai pengorganisasian pesan-pesan yang baik maka diperlukan suatu cara agar pesan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi setiap penggunanya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara :

1.            Mendefinisikan dan Mengelompokkan Ide

Memutuskan apa yang harus dikatakan adalah masalah mendasar bagi setiap komunikator yang harus dicari pemecahannya. Jika materi memang lemah, tidak memiliki suatu muatan yang menarik, maka akan mengaburkan fakta yang ada.

Apabila penyusunan pesan yang panjang dan kompleks, maka outline sangat diperlukan dan menjadi penting artinya. Hal ini karena dengan adanya outline akan sangat membantu memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Selain itu, outline juga membantu untuk mengkomunikasikan ide-ide dengan cara yang lebih sistematik, efisien dan efektif. Melalui perencanaan yang baik outline akan membantu mengekspresikan transisi antara ide-ide sehingga audiens akan memahami pola pikir komunikator.

Susunan suatu outline secra garis besar dapat digolongkan ke dalam tiga golongan, antara lain :

a.              Memulai dengan Ide Pokok, akan sangat membantu dalam menetapkan tujuan dan strategi umum dari suatu pesan. Ide pokok dirangkum ke dalam dua hal yaitu : keinginan terhadap audiens untuk melakukan dan memikirkannya, sebagai alasan yang mendasar bagi audiens mengapa harus melakukan dan memikirkannya.

b.             Menyatakan hal-hal pendukung yang penting, yang akan sangat berguna dalam mendukung ide-ide pokok.

c.              Membuat ilustrasi dengan bukti-bukti, semakin banyak bukti-bukti yang dapat disajikan, maka outline yang dibuat akan semakin baik.

2.            Menentukan Urutan dengan Rencana Organisasional

Setelah mengelompokkan ide-ide, langlah selanjutnya adalah menentukan urutan-urutan terhadap ide-ide tersebut aga selaras dengan rencana organisasional, melalui dua pendekatan yaitu :

a.              Pendekatan Langsung (direct approach), sering disebut juga dengan pendekatan deduktif , dimana ide pokok muncul paling awal, kemudian diikuti bukti-bukti pendukungnya. Biasanya reaksi dari audiens akan positif dan menyenangkan jika menggunakan pendekatan ini.

b.             Pendekatan Tidak Langsung (indirect approach), atau sering disebut dengan pendekatan induktif, dimana bukti-bukti diletakan paling awal, kemudian baru diikuti dengan ide pokok. Biasanya audiens akan merespon negatif dan tidak menyenangkan.

        Setelah menganalisa berbagai kemungkinan respon yang ada dari dalam diri audiens serta telah menemukan suatu pendekatan yang terbaik, maka tahap selanjutnya adalah menentukan jenih pesan yang akan dibuat atau disampaikan. Secara garis besar jenis pesan yang dapat di sampaikan meliputi permintaan langsung (direct request), pesan-pesan rutin, good news atau goodwill, pesan-pesan bad news dan pesan-pesan persuasif. 

RENCANA-RENCANA ORGANISASIONAL:

1.         PERMINTAAN LANGSUNG (DIRECT REQUEST)

Jenis / tipe pesan yang paling umum digunakan adalah penyampaian langsung pada poin yang dituju.

        Jenis atau tipe pesan bisnis yang paling sering digunakan adalah penyampaian yang langsung paha hal yang dituju. Pesan ini dapat berbebtuk surat dan memo. Contoh dari pesan permintaan langsung ini dat terlihat pada pembuatan surat pesanan, permintaan rutin, aduan atau klaim, permintaan kredit rutin

Isi dari sebuah surat Direct Request harus terdiri dari 3 bagian antara lain:

1.             Bagian Awal

Bagian ini merupakan bagian pendahuluan atau pembukaan, yang berisi tentang alasan kita dalam mengajukan atau meminta sesuatu. Kalimat yang digunakan hendaknya haruslah jelas, singkat dan tidak bertele-tele, tujuannya adalah agar pihak atau orang yang membaca pemintaan kita menjadi lebih paham akan maksud yang tergan dung dalam surat permintaan tersebut.

2.             Bagian Pertengahan

Bagian ini merupakan penjelasan rinci dari apa yang kita tulikan pada bagian pendahuluan, berisi hal-hal yang bersifat rincian dari maksud permintaan. Teknis penyusunan kalimat dan kata-kata dapat menggunakan serangkaian pertanyaan terutama jika permintaan menyangkut perlengkapan yang sangat kompleks. Dapat berisi tentang pertanyaan mengenai teknis, dimensi serta kegunaan sesuatu yang kita minta. Jika permintaan lebih dari satu jenis, sebaiknya kita membuat daftar dan memberi nomor secara berurutan.

3.             Bagian akhir

Bagian ini merupakan bagian penutup yang sebaiknya diisi dengan suatu permintaan beberapa tanggapan khusus, lengkap dengan batas waktu, dan ekspresi terhadap apresiasi maupun pemberian goodwill. Untuk mempermudah pembaca, sebaiknya perlu mencantumkan beberapa informasi penting seperi nomor telepon, jam kerja, dan petugas yang dapat dihubungi.

http://wijayahery.blogspot.com/2011/03/pengorganisasian-pesan-pesan-bisnis.html

KETERAMPILAN MEREVISI

Revisi merupakan langkah terakhir dalam mengembangkan pesan-pesan bisnis secara efektif. Setiap pesan bisnis perlu di edit baik menyangkut masalah isi dan pengorganisasiannya, gaya penyampaiannya, maupun format penulisannya.

  • Pesan-Pesan bisnis mencakup:
  1. Pesan-Pesan Bisnis Tertulis

Proses penulisan pesan-pesan bisnis dalam bentuk tertulis dimulai dari:

Mengedit isi, Pengorganisasian, dan Gaya Penulisan.

Untuk membantu memberikan gambaran yang lebih rinci tentang hal-hal apa saja yang perlu di perbaiki atau di sempurnakan, berikut ini terdapat beberapa pertanyaan penting yang perlu di perhatikan, antara lain:

  • Apakah anda telah memasukan poin-poin dengan urutan yang logis?
  • Apakah terdapat keseimbangan yang baik antara hal-hal yang bersifat umum dengan hal-hal yang khusus?
  • Apakah ide yang paling penting telah memperoleh porsi pembahasan yang cukup?
  • Apakah anda telah memberikan fakta-fakta pendukung dan melakukan pemeriksaan ulang (cross check) terhadap fakta-fakta yang ada?
  • Apakah anda ingin menambahkan informasi yang baru?

Mengedit Mekanik / Teknis Penulisan

Setelah melakukan pengeditan isi, pengorganisasian, dan gaya penulisannya, langkah berikutnya adalah melakukan pengeditan dari sudut mekanik atau teknis penulisan suatu pesan – pesan bisnis yang mencakup antara lain:

  • Susunan kalimat yang di gunakan, apakah sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan yang ada , sehingga mudah di pahami dengan baik.
  • Penggunaan kapitalisasi secara tepat ( perhatikan kata – kata yang harus di tulis dengan huruf kapital).
  • Penulisan tanda baca secara benar ( perhatikan penggunaan tanda baca koma, titik, titik koma, tanda tanya , dan tanda seru).
  • Perhatikan makna keutuhan suatu kalimat, sehingga makna suatu kalimat dapat di pahami dengan mudah.
  • Perhatikan terjadinya pengulangan kata yang tidak tepat dalam suatu kalimat. Hal ini dapat menghilangkan makna suatu pesan – pesan bisnis yang telah disampaikan.

Mengedit Format dan Layout

Langkah terakhir dalam mengedit suatu pesan bisnis adalah mengedit format dan layout secara keseluruhan. Disamping melakukan penelaahan terhadap tata bahasa, ejaan, kesalahan-kesalahan tulis, dan tanda baca, format penulisannya juga tidak boleh di abaikan begitu saja. Jika format penulisannya menarik, di tata rapi, bersih, tidak penuh coretan, dan kertas yang di gunakan berkualitas baik, audiens Anda akan senang membacanya.

  1. Pesan-Pesan Bisnis Lisan

Sebagaimana pesan-pesan bisnis yang di sampaikan secara tertulis, pesan-pesan bisnis yang disampaikan dalam bentuk lisan pun memerlukan pengecekan ulang, perbaikan atau pengeditan (editing) seperlunya, sehingga suatu pesan bisnis dapat di pahami audiens dengan baik.

Oleh karena itu, meskipun penyampaian pesan-pesan bisnis yang di lakukan secara lisan, tetap perlu di lakukan kegiatan pengeditan yang mencakup antara lain:

a. Substansi pesan

Langkah pertama dan utama dalam melakukan pengeditan (editing) pesan – pesan bisnis adalah mengedit substansi pesan yang akan di sampaikan pada audiens.

  • Apakah substansi (inti) pesan yang ingin di sampaikan telah tercantum di dalamnya?
  • Apakah data pendukung (tabel, grafik, bagan, gambar, audio, audiovisual) juga sudah tercantum di dalamnya?

b. Pengorganisasian Pesan

Pengorganisasian pesan – pesan bisnis yang akan di sampaikan secara lisan mencakup tiga poin penting yaitu;

  • Pembuka (misalnya, salam pembuka, perkenalan diri)
  • Penyampaian substansi pesan ( misalnya, pengantar pesan di lanjutkan dengan substansi pesan).
  • Penutup ( misalnya: kesimpulan, saran, rekomendasi, implikasi).

c. Gaya Bahasa

Pada umumnya, penulisan pesan – pesan bisnis yang akan disampaikan secara lisan cenderung hanya bersifat outline atau garis besarnya saja, sedangkan penyajian secara lebih rinci (lengkap) dapat disampaikan pada saat melakukan presentasi.

Gaya bahasa yang di gunakan dalam penyajian pesan – pesan bisnis secara lisan lebih menarik dan dinamis daripada yang berbentuk tertulis karena cara penyampaiannya yang lebih santai, luwes, dan tidak menonton. Disamping itu, melalui penyajian secara lisan penerimaan pesan akan lebih mudah memahami maksud dan tujuan suatu pesan yang ditunjukkan dengan penyampaian pesan – pesan secara langsung, pesan – pesan non verbal yang di dukung dengan tampilan kata, huruf, gambar, bagan, dan tabel, dalam format animasi yang dinamis.

PEMILIHAN KATA YANG TEPAT

Pemilihan kata adalah penggunaan kata-kata tertentu untuk mencurahkan ide atau pikiran ke dalam sebuah kalimat. Agar pesan yang terkandung dalam kalimat yang di sampaikan kepada orang lain dengan mudah dapat di mengerti, anda harus dapat memilih kata-kata dengan sebaik-baiknya. Agar maksud komunikasi dapat tercapai, perlu beberapa hal berikut:

  1. Pilihlah kata yang sudah familier/ dikenal

Dalam menyampaikan sesuatu harus menggunakan bahasa yang mudah, agar mudah di mengerti oleh audiens.

  1. Pilihlah kata-kata yang singkat

Agar pesan-pesan bisnis lebih efisien, juga mudah dipahami audiens, tetapi harus tetap memperhatikan kaidah yang benar & baik.

  1. Hindari kata-kata yang bermakna ganda

Agar tidak terjadi salah tafsir akibat tidak tercapainya tujuan dari pesan-pesan tersebut.

MEMBUAT KALIMAT YANG EFEKTIF

Kalimat efektif merupakan bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat & baik.

  1. Secara umum, ada tiga jenis kalimat yaitu:
  2. Kalimat Sederhana

Suatu kalimat sederhana hanya memiliki sebuah subjek dan sebuah predikat.

Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak mempunyai klausa dependen.

Kalimat Kompleks

Kalimat kompleks berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa dependen sebagai anak kalimat.

Cara Mengembangkan Paragraf

Ada 2 pendekatan untuk mengembangkan suatu paragraf, pendekatan induktif dan pendekatan deduktif. Pendekatan induktif dimulai dengan berbagai alasan terlebih dahulu baru dibuat kesimpulan, sedangkan deduktif dimulai dari kesimpulan, baru di diikuti dengan alasan-alasannya. Cara-cara mengembangkan paragraf:

  1. Ilustrasi
  2. Perbandingan (Persamaan dan Perbedaan)
  3. Pembahasan Sebab-Akibat
  4. Klasifikasi
  5. Pembahasan Pemecahan Masalah

a.Ilustrasi

Untuk mengembangkan suatu paragraf dapat digunakan suatu ilustrasi yang dapat memberikan gambaran terhadap ide atau gagasan umum.

Perbandingan (Persamaan & Perbedaan)

Anda dapat mengembangkan paragraf dengan cara membandingkan persamaan maupun perbedaan terhadap suatu pemikiran dengan pemikiran yang lain.

Pembahasan Sebab-Akibat

Agar dapat memberikan arah yang jelas terhadap suatu pokok bahasan tertentu.

Klasifikasi

Untuk mempermudah pemahaman paragraf bagi pengirim pesan dan penerima pesan. Selain itu agar suatu topik bahasan menjadi lebih terarah atau terfokus.

Pembahasan Pemecahan Masalah

Untuk memberikan latihan analitis yang sangat diperlukan bagi seseorang dalam pengambilan keputusan-keputusan penting bagi suatu organisasi

Paragraf hendaknya jangan terlalu singkat namun juga jangan terlalu panjang. Yang penting, suatu paragraf harus merupakan kesatuan ide atau gagasan yang utuh, menggunakan kata-kata transisi, kata ganti, atau kata kunci sebagai penghubung antara kalimat yang satu dengan yang lainnya, dan jelas.

https://mentarids.wordpress.com/2016/05/05/revisi-pesan-pesan-bisnis/


BAB V PENULISAN PESAN-PESAN RUTIN DAN POSITIF

STRATEGI PENULISAN PERMINTAAN PESAN-PESAN RUTIN DAN PESAN-PESAN POSITIF

Pemesanan produk baru kepada suatu perusahaan, pengiriman produk kepada pelanggan, pemberitahuan kebijakan bagi semua karyawan, pemberian penghargaan bagi karyawan yang loyal bagi perusahaan, atau pemberian ucapan selamat kepada karyawan/pegawai yang berprestasi baik, merupakan kegiatan-kegiatan rutin dalam dunia bisnis.

Kebanyakan pesan-pesan rutin, good news, dan goodwill diminati oleh pembaca karena pesan-pesan tersebut berisi informasi yang diperlukan untuk melakukan kegiatan bisnis setiap hari. Jika pesan-pesan itu tidak memerlukan suatu hal yang khusus, ditunjukan kepada audiens dengan perbedaan budaya  minimal, atau audiens yang cenderung tertarik pada apa yang ingin disampaikan atau bersikap netral, gunakan pendekatan langsung (direct aaproach) atau deduktif (deductive approach) untuk mengorganisasi pesan-pesan bisnis.

Keunggulan:

  • Meningkatkan pemahaman secara komprehensif (menyeluruh) ketika pertama kali membaca suatu pesan.
  • Menekankan pada hasil suatu analisis yang telah anda lakukan.
  • Menghemat waktu bagi pembaca karena mereka dapat segera mengetahui apa maksud pesan tersebut dan juga dapat  memutuskan segera pada bagian mana yang perlu memperoleh perhatian dan yang tidak perlu pehatian seksama.

Kelemahan:

  • Orang cenderung menyampaikan suatu pesan berdasarkan cara berfikirnya
  • Kesulitan untuk mengubah pola pikir yang cenderung “to the point”, hal ini terkait dengan pola pendidikan sebelumnya yang telah diajarkan sebelumnaya.
  1. Strategi Permintaan Pesan-Pesan rutin Pada umumnya, permintaan pesan-pesan rutin merupakan hal yang normal atau lazim dalam kegiatan bisnis. Dengan menggunakan pendekatan langsung untuk permintaan pesan-pesan rutin, apa yang diminta pada bagian awal/permulaan dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis merupakan suatu hal yang perlu mendapat perhatian.
  2. Strategi Penulisan Pesan-Pesan Positif Ketika sedang merespons secara positif penyampaian pesan-pesan good news dan goodwill, seseorang dapat menggunakan pendekatan langsung (direct approach). Hal itu dilakukan karena pembaca pada umumnya tertarik atas apa yang ingin disampaikan.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah penjelasan tambahan yang berkaitan dengan komponen penting dalam penulisan pesan-pesan positif:

a. Ide-ide pokok yang jelas

b. Penjelasan rinci

c. Penutup surat

PESAN-PESAN GOOD NEWS DAN GODWILL

Pesan-pesan yang telah disampaikan kemungkinan akan berhasil jika pembaca memperoleh kesan-kesan yang menyenangkan, atau paling tidak mereka dapat menerima pesan-pesan yang disampaikan dengan baik.

1. Good will tentang pekerjaan

Bagaimana medapatkan pelamar kerja yang cocok dan memilih orang-orang yang tepat untuk pengisian lowongan kerja merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Oleh karena itu, suatu organisaisi yang membutuhkan karyawan baru harus betul-betul melakukan proses seleksi dan rekrutmen secara tepat sesuai dengan yang dikehendaki.

2. Good news tentang produk

Untuk menjaga para pelanggannya, perusahaan dapat mengembangkan strategi bisnisnya dengan penetapan harga produk yang kompetitif, produk yang berkualitas, pemilihan metode promosi yang tepat, dan pemilihan saluran distribusi yang tepat pula.

3. Pesan-pesan Goodwill

Goodwill adalah suatu perasaan positif yang dapat mendorong orang untuk menjaga hubungan bisnis. Pelaku bisnis dapat mendorong hubungan baik dengan berbagai pihak, seperti pelanggan, pemasok atau pelaku bisnis lainnya dengan penyampaian pesan-pesa secara bersahabat yang secara tak langgusng berkaitan dengan tujuan bisnis.

Banyak memo dan surat-surat bisnis ditulis untuk memberikan tanggapan atas suatu pesan maupun adanya permintaan tertentu. Untuk memberikan jawaban atas berbagai permintaan informasi yang positif tersebut, dapat digunakan pendekatan langsung yang dimulai dengan pernyataan yang positif dan menyenangkan, dan diakhiri dengan pernyataan hormat atau penghargaan pada orang lain.

1. Surat konfirmasi pesan

Salah satu surat bisnis yang paling sederhana adalah membuat surat konfirmasi (confirmation letter), yang menjelaskan kepada pelanggan bahwa pesanan produknya telah diterima.

2. Menjawab permintaan informasi

Setiap permintaan itu penting, baik dari dalam maupun luar organisasi. Pendapat orang lain terhadap suatu organisasi bisnis, produk, maupun departemen, akan dipengaruhi oleh bagaimana kesigapan anda dalam menangani permintaan tersebut. Akan tetapi, memenuhi setiap permintaan pelanggan bukanlah pekerjaan yang mudah.

a. menjawab permintaan dengan penjualan potensial

b. menjawab permintaan tanpa penjualan

https://mentarids.wordpress.com/2016/05/05/penulisan-permintaan-pesan-pesan-rutin-dan-positif/

BAB VI PENULISAN PESAN-PESAN NEGATIF

LANGKAH PROSES PENULISAN PESAN NEGATIF

Langkah 1 : Merencanakan Pesan Anda.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum perencanaan dapat dilakukan. menganalisa situasi, menganalisa apa yang para audiens inginkan, memilih media yang tepat dan mengorganisasi informasi secara efektif.

Dua  pendekatan yang digunakan adalah pendekatan secara langsung ( direct approach ) dan pendekatan tidak langsung ( indirect approach )

cara memutuskan pendekatan mana yang dipilih dalam situasi yang dijumpai adalah dengan memperhatikan beberapa pertanyaan sebagai berikut :

  • apakah anda perlu mendapatkan perhatian pembaca segera?
  • apakah pembaca lebih suka pesan pendek yang langsung ke pokok masalahnya?
  • seberapa penting berita ini bagi pembaca tersebut?
  • apakah berita buruk tersebut akan membuat syok?

Langkah 2 : Menulis Pesan

Menulis pesan dimulai dengan mengadaptasi pendekatan anda bagi audiens anda. bersikap sopan, menekankan pada hal yang positif dan melindungi hargadiri audiens anda dengan menggunakan bahasa yang menyampaikan rasa hormat.

Langkah 3 : Melengkapi Pesan

Tidak peduli seberapa singkat atau langsung pesan yang disampaikan, dampaknya maksimal dengan memperhatikan hal detail seperti : mengoreksi pesan, merevisi pesan, dan mendistribusikan pesan secara tepat

MENGGUNAKAN PENDEKATAN LANGSUNG SECARA EFEKTIF

Menyatakan berita buruk di awal mempunyai dua keuntungan

  • Memperpendek pesan
  • Memberikan waktu yang lebih singkat bagi penerima untuk mencapai ide pokok pesan tersebut

1. Buka dengan pernyataan yang jelas tentang berita buruk

Bilaberita buruk tersebut sangat menghancurkan,pertahankan nada bicara yang tenang dan tetap fokus pada berita yang disampaikan. Pastikan penerima pesan memahami berita dengan segera,tanpa berusaha mengetahui alasan mengapa berita itu buruk.

2. Berikan alasan-alasan dan tambahan informasi

sejauh mana penjelasan anda tergantung pada sifat dari berita dan hubungan Anda dengan pembaca.

3. Tutup dengan catatan positif

Setelah menjelaskan berita negatif,tutup pesan tersebut dengan positif,tetapi tetap jujur dan penuh penghormatan

MENGGUNAKAN PENDEKATAN TIDAK LANGSUNG SECARA EFEKTIF

1. Buka dengan sebuah penyangga.

Langkah pertama dalam menggunakan pendekatan tidak langsung adalah dengan menggunakan sebuah penyangga, yaitu sebuah pernyataan yang netral dan tidak kontroversial yang sangat berhubungan dengan pokok pesan.

Penyangga yang baik dapat mengekspresikan penghargaan anda karena menjadi orang yang perhatian,meyakinkan pembaca tentang perhatian anda pada permintaan mereka,atau mengindikasikan pemahaman anda pada kebutuhan pembaca tersebut.Penyangga yang baik juga harus relevan dan tulus.

2. Berikan alasan-alasan dan informasi tambahan.

Sebuah penyangga yang efektif berfungsi sebagai dasar menuju kebagian selanjutnya dari pesan yang ingin disampaikan, yaitu membangun penjelasan dan informasi dalam pesan negatif.

Sebelum benar-benar mengatakan“tidak”,pembaca mengikuti urutan alasan anda dan siap dengan jawaban yang akan diberikan.Dengan memberikan alasan yang efektif,dapat membantu mempertahan kanfokus pada isu-isu yang ada dan meredakan emosi yang secara signifikan yang selalu mengikuti berita buruk.

3 Lanjutkan dengan pernyataan yang jelas tentang berita buruk.

Setelah memaparkan alasan-alasan dengan baik dan logis,sekarang secara psikologis pembaca telah siap menerima berita buruk yang ingin disampaikan. Ada tiga teknik untuk menangani berita buruk dengan hati-hati:

  • Kurangi tekanan pada berita buruk.
  • Gunakan pernyataan pengandaian.
  • Beri tahukan apa yang telah anda kerjakan, bukan apa yang tidak anda kerjakan.
  • Tutup dengan catatan positi

MENYAMPAIKAN PESAN NEGATIF

Pesan Negatif pada Masalah Keseharian dalam Bisnis

Negative Announcement : mengumumkan hal buruk yang mungkin terjadi terkait dengan kinerja perusahaan.

Setelah memaparkan alasan-alasan dengan baik dan logis,sekarang secara psikologis pembaca telah siap menerima berita buruk yang ingin disampaikan. Ada tiga teknik untuk menangani berita buruk dengan hati-hati:

  • Kurangi tekanan pada berita buruk.
  • Gunakan pernyataan pengandaian.
  • Beri tahukan apa yang telah anda kerjakan, bukan apa yang tidak anda kerjakan.
  • Tutup dengan catatan positif.

MENYAMPAIKAN PESAN NEGATIF

Pesan Negatif pada Masalah Keseharian dalam Bisnis

Negative Announcement : mengumumkan hal buruk yang mungkin terjadi terkait dengan kinerja perusahaan.

ADVERTISING

Menolak Saran danProposal

  • Datang ketika diminta maupun tidak
  • Daridalam organisasi maupun dari luar

Menolak Permohonan sehari-hari

Dapat dilakukan secara langsung (Lebih cepat) maupun tidak langsung (jika sudah membuat janji namun tak bisa ditepati)

Pesan-Pesan negatif Terkait Transaksi

Terdiri atas Dua Jenis situasi:

  • Bila Anda belum melakukan hal-hal yang spesifik untuk memenuhi harapan pelanggan
  • Bila Anda telah mengatur harapan pelanggan dan sekarang ternyata anda tidak dapat memenuhinya

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyampaian pesan terkait transaksi:

  • Atur kembali perkiraan pelanggan tentang transaksi tersebut.
  • Jelaskan apa yang terjadi dan mengapa hal itu bisa terjadi
  • Jelaskan cara Anda akan menangani situasi tersebut.
  • Perbaiki kerusakan apapun yang telah terjadi pada hubungan bisnis, barangkali dengan menawarkan diskon di masa yang akan datang, memberikan dagangan secara gratis, dll.
  • Tawarkan ekspresi permintaan maaf yang bersifat bisnis dan professional bila organisasi Anda melakukan kesalahan.

Langkah-langkah dalam membuat pengumuman-pengumuman negatif:

  • Sesuaikan pendekatan anda dengan situasi yang ada
  • Pertimbangkan kebutuhan unik dari setiap kelompok
  • Berikan setiap penerima cukup waktu untuk bereaksi sejauh yang dibutuhkan
  • Rencanakan urutan dari banyak pengumuman
  • Beri diri anda sendiri cukup waktu untuk merencanakan dan mengelola pada respons
  • Cari sudut pandang positif tetapi jangan memancarkan optimisme yang keliru
  • Minimumkan elemen kejutan kapan pun dimungkinkan
  • Carilah saran dari ahli bila anda tidak yakin

Memberi Respon pada Informasi Negatif di Sosial Media

Untuk menanggapi masalah sosial media dapat ditangani dengan beberapa langkah berikut :

  • Ikut serta sedini dan sesering mungkin
  • Mengawasi pembaruan dalam media terkait dengan perusahaan
  • Mengevaluasi pesan-pesan negatif
  • Menanggapi dengan benar

Menolak permintaan Surat Rekomendasi

Menolak permintaan langsung untuk sebuah rekomendasi dari seorang pelamar adalah hal lain, tapi penolakan untuk bekerja sama tampaknya seperti sikap meremehkan pada pribadi pelamar dan sebuah ancaman bagi masa depan pelamar. Maka membuat surat yang berisi komentar positif tentang aktivitas terakhir dari pembaca, menyiratkan penolakan, menyarankan sebuah alternatif, dan menggunakan penutup yang sopan adalah jalan diplomasi yang dapat membantu para pembaca menerima penolakan Anda.

Menolak Lamaran Kerja

Surat penolakan tidak perlu panjang. Ingat mengirimkan surat berformat yang ditulis dengan baik dan mengikuti tiga panduan berikut, lebih baik daripada tidak mengirimkan surat sama sekali. Maka, sampaikan berita buruk ke pelamar kerja, dengan panduan berikut ini :

  • Buka dengan pendekatan langsung. Para pelamar kerja tahu bahwa mereka tidak akan memperoleh banyak posisi yang mereka inginkan, jadi berita negatif bukanlah sesuatu yang mengejutkan.
  • Nyatakan dengan jelas alasan pelamar tersebut tidak terpilih. Buat penolakan tersebut kurang bersifat pribadi dengan menyatakan bahwa Anda mempekerjakan seseorang yang mempunyai lebih banyak pengalaman atau kualifikasinya sesuai dengan persyaratan untuk posisi kerja.
  • Tutup dengan menyarankan alternatif-alternatif. Bila Anda percata bahwa pelamar tersebut adalah orang yang berkualitas, sebutkan pembukaan lowongan lain di perusahaan Anda atau Anda dapat menyarankan organisasi profesional yang dapat membantu pelamar menemukan pekerjaan.

Mengakhiri Hubungan Kerja

Ketika menulis surat pemutusan hubungan kerja, Anda mempunyai tiga tujuan:

  • Memberikan alasan yang mendasari tindakan yang sulit ini
  • Hindari pernyataan yang mungkin mengekspos perusahaan dan berakhir dengan tuntutan hukum yang keliru
  • Jaga agar hubungan antara karyawan yang diberhentikan dengan perusahaan sejauh mungkin tetap baik.

Untuk alasan hukum dan pribadi, ungkapkan justifikasi spesifik mengapa meminta karyawan yang bersangkutan berhenti. Bila karyawan tersebut bekerja dibawah kontrak, pengacara perusahaan Anda dapat menyarankan pada Anda apakah kinerja karyawan tersebut dapat dijadikan landasan legal untuk pemberhentian karyawan tersebut.

Pastiakan semua alasan Anda adalah alasan yang akurat dan dapat diversifikasi. Pastikan karyawan tersebut berhenti dengan perasaan positif sejauh situasi memungkinkan.

Artikel bertopik organisasi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.
  1. ^ Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  2. ^ a b c Rohim,Syaiful.2009. Teori Komunikasi: Perspektif,Ragam, & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta
  3. ^ a b c Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  4. ^ a b c d e Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung: Widya Padjadjaran
  5. ^ Wiryanto,Dr. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jilid I. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
  6. ^ West, Richard & Lynn H. Turner. 2007. Introducing Communication Theory. Third Edition. Singapore: The McGrow Hill companies.
  7. ^ a b c d Rochmawati, Lusa. 2009. Faktor yang mempengaruhi komunikasi