Lompat ke isi

Stasiun Rancaekek: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 18220917 oleh Sri yualini (bicara)
Tag: Pembatalan
Baris 30: Baris 30:
== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het spoorwegstation in Rantjaekek TMnr 60052193.jpg|jmpl|Stasiun Rancaekek, 1916|225x225px]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het spoorwegstation in Rantjaekek TMnr 60052193.jpg|jmpl|Stasiun Rancaekek, 1916|225x225px]]
Bangunan stasiun ini sudah ada sejak zaman [[Staatsspoorwegen]] mulai mengembangkan jalur kereta apinya pada tahun 1884. Pada tanggal 13 Februari 1921, telah selesai pembangunan [[jalur kereta api Rancaekek–Tanjungsari]]. Tujuannya adalah untuk menjangkau perkebunan di daerah [[Jatinangor, Sumedang|Jatinangor]].<ref>{{Cite book|title=Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen|last=Perquin|first=B.L.M.C.|publisher=Bureau Industria|year=1921|isbn=|location=|pages=}}</ref> Jalurnya sendiri dinonaktifkan pada tahun 1942 karena dibongkar oleh pekerja romusa Jepang.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|last=Nusantara.|first=Tim Telaga Bakti|last2=Indonesia.|first2=Asosiasi Perkeretaapian|date=1997|publisher=Angkasa|year=|isbn=9796651688|edition=Cet. 1|location=Bandung|pages=|oclc=38139980}}</ref> Walaupun demikian sebagian dari jejak-jejak jalur tersebut masih ada, seperti Jembatan Cincin Cikuda, Jembatan Citeureup, [[Viaduk]] Jatinangor, dan Stasiun Tanjungsari.<ref>{{cite web|url=https://metrum.co.id/jalur-rancaekek-tanjungsari-sulitnya-mencari-jejak-rel-yang-hilang/|title=Sulitnya Mencari Jejak Rel yang Hilang|date=27 Oktober 2018|publisher=Metrum|accessdate=8 November 2018}}</ref>
Bangunan stasiun ini sudah ada sejak zaman [[Staatsspoorwegen]] mulai mengembangkan jalur kereta apinya pada tahun 1884.

Pada tanggal 13 Februari 1921, telah selesai pembangunan [[jalur kereta api Rancaekek–Tanjungsari]]. Tujuannya adalah untuk menjangkau perkebunan di daerah [[Jatinangor, Sumedang|Jatinangor]].<ref>{{Cite book|title=Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen|last=Perquin|first=B.L.M.C.|publisher=Bureau Industria|year=1921|isbn=|location=|pages=}}</ref>

Jalurnya sendiri dinonaktifkan pada tahun 1942 karena dibongkar oleh pekerja romusa Jepang.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|last=Nusantara.|first=Tim Telaga Bakti|last2=Indonesia.|first2=Asosiasi Perkeretaapian|date=1997|publisher=Angkasa|year=|isbn=9796651688|edition=Cet. 1|location=Bandung|pages=|oclc=38139980}}</ref> Walaupun demikian sebagian dari jejak-jejak jalur tersebut masih ada, seperti Jembatan Cincin Cikuda, Jembatan Citeureup, [[Viaduk]] Jatinangor, dan Stasiun Tanjungsari.<ref>{{cite web|url=https://metrum.co.id/jalur-rancaekek-tanjungsari-sulitnya-mencari-jejak-rel-yang-hilang/|title=Sulitnya Mencari Jejak Rel yang Hilang|date=27 Oktober 2018|publisher=Metrum|accessdate=8 November 2018}}</ref>


Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Terdapat satu sepur badug yang mengarah ke gudang. Sepur badug itu menyambung ke jalur 1, tetapi kini sepur badug itu dinonaktifkan dan rata dengan tanah. Di atas sebagian dari tanah tempat jalur itu kini dibangun toilet dan musala.
Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Terdapat satu sepur badug yang mengarah ke gudang. Sepur badug itu menyambung ke jalur 1, tetapi kini sepur badug itu dinonaktifkan dan rata dengan tanah. Di atas sebagian dari tanah tempat jalur itu kini dibangun toilet dan musala.


Dengan bertumbuhnya Rancaekek sebagai kawasan perumahan di wilayah pinggiran Bandung (perumahan pertama yang diketahui adalah Bumi Rancekek Kencana), maka dibangunlah bangunan baru di sisi selatan stasiun, yang kini menjadi pintu keberangkatan utama. Kini stasiun ini memiliki dua bangunan. Bangunan lama di sisi utara yang merupakan peninggalan SS tetap dipertahankan.
Dengan bertumbuhnya Rancaekek sebagai kawasan perumahan di wilayah pinggiran Bandung, maka dibangun bangunan baru di sisi selatan stasiun, yang sempat menjadi pintu keberangkatan utama. Bangunan lama di sisi utara yang merupakan peninggalan SS tetap dipertahankan. sehingga stasiun ini sempat memiliki dua bangunan.


Sebagai bagian dari proyek [[jalur ganda]] Gedebage–Haurpugur, jalur yang melintasi stasiun ini sedang ditingkatkan menjadi jalur ganda mulai tahun 2020. Peningkatan ini dilakukan untuk mendukung akses menuju [[Kereta kecepatan tinggi|kereta cepat]] Jakarta–Bandung.<ref>{{cite web|url=https://www.suaramerdeka.com/news/nasional/243976-sokong-kereta-cepat-jalur-ganda-kiaracondong-cicalengka-mulai-dibangun|title=Sokong Kereta Cepat, Jalur Ganda Kiaracondong-Cicalengka Mulai Dibangun|date=17 Oktober 2020|publisher=Suara Merdeka (Indonesia)|accessdate=15 November 2020}}</ref> Kemudian, mulai tanggal 15 Februari 2021, layanan penumpang di bangunan stasiun sisi selatan ditutup untuk sementara waktu seiring dengan pembangunan jalur ganda tersebut dan juga revitalisasi stasiun. Maka dari itu, penumpang hanya dapat dilayani di stasiun utara.<ref>{{Cite web|date=2021-02-10|title=Layanan Penumpang Stasiun Rancaekek Bagian Selatan Ditutup Sementara Per Tanggal 15 Februari 2021, Ini Penjelasan PT KAI|url=https://jabarekspres.com/berita/2021/02/10/layanan-penumpang-stasiun-rancaekek-bagian-selatan-ditutup-sementara-per-tanggal-15-februari-2021-ini-penjelasan-pt-kai/|website=jabarekspres.com|language=id-ID|access-date=2021-02-14}}</ref>
Sebagai bagian dari proyek [[jalur ganda]] Gedebage–Haurpugur, jalur yang melintasi stasiun ini sedang ditingkatkan menjadi jalur ganda mulai tahun 2020. Peningkatan ini dilakukan untuk mendukung akses menuju [[Kereta kecepatan tinggi|kereta cepat]] Jakarta–Bandung.<ref>{{cite web|url=https://www.suaramerdeka.com/news/nasional/243976-sokong-kereta-cepat-jalur-ganda-kiaracondong-cicalengka-mulai-dibangun|title=Sokong Kereta Cepat, Jalur Ganda Kiaracondong-Cicalengka Mulai Dibangun|date=17 Oktober 2020|publisher=Suara Merdeka (Indonesia)|accessdate=15 November 2020}}</ref> Kemudian, mulai tanggal 15 Februari 2021, layanan penumpang di bangunan stasiun sisi selatan ditutup seiring dengan pembangunan jalur ganda tersebut dan juga revitalisasi stasiun. Maka dari itu, penumpang hanya dapat dilayani di stasiun utara.<ref>{{Cite web|date=2021-02-10|title=Layanan Penumpang Stasiun Rancaekek Bagian Selatan Ditutup Sementara Per Tanggal 15 Februari 2021, Ini Penjelasan PT KAI|url=https://jabarekspres.com/berita/2021/02/10/layanan-penumpang-stasiun-rancaekek-bagian-selatan-ditutup-sementara-per-tanggal-15-februari-2021-ini-penjelasan-pt-kai/|website=jabarekspres.com|language=id-ID|access-date=2021-02-14}}</ref> Kemudian, bangunan stasiun selatan juga saat ini sudah rata dengan tanah akibat pembangunan tersebut.


== Layanan kereta api ==
== Layanan kereta api ==

Revisi per 25 April 2021 07.49

Stasiun Rancaekek

Stasiun Rancaekek sisi utara, 2020
Lokasi
Koordinat6°58′6″S 107°45′27″E / 6.96833°S 107.75750°E / -6.96833; 107.75750Koordinat: 6°58′6″S 107°45′27″E / 6.96833°S 107.75750°E / -6.96833; 107.75750
Ketinggian+668 m
Operator
Letak
km 172+977 lintas BogorBandung
BanjarKutoarjoYogyakarta[1]
Jumlah peron4 (dua peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak rendah)
Jumlah jalur3 (jalur 2: sepur lurus)
LayananMutiara Selatan (arah Bandung), Lokal Cibatu, dan Lokal Bandung Raya
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiI[2]
Operasi layanan
Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 219: Jalur tidak dikenal "Lokal Bandung Raya".
Fasilitas dan teknis
Tipe persinyalanMekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Sisi selatan dari Stasiun Rancaekek (bangunan baru)

Stasiun Rancaekek (RCK) merupakan stasiun kereta api kelas I yang terletak di Rancaekek Wetan, Rancaekek, Bandung, tepatnya terletak tak jauh dari jalan raya yang menghubungkan Rancaekek-Majalaya, dekat dengan Perumahan Rancaekek Kencana dan Perumahan Griya Utama Rancaekek. Stasiun yang terletak pada ketinggian +668 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung.

Sejarah

Stasiun Rancaekek, 1916

Bangunan stasiun ini sudah ada sejak zaman Staatsspoorwegen mulai mengembangkan jalur kereta apinya pada tahun 1884. Pada tanggal 13 Februari 1921, telah selesai pembangunan jalur kereta api Rancaekek–Tanjungsari. Tujuannya adalah untuk menjangkau perkebunan di daerah Jatinangor.[3] Jalurnya sendiri dinonaktifkan pada tahun 1942 karena dibongkar oleh pekerja romusa Jepang.[4] Walaupun demikian sebagian dari jejak-jejak jalur tersebut masih ada, seperti Jembatan Cincin Cikuda, Jembatan Citeureup, Viaduk Jatinangor, dan Stasiun Tanjungsari.[5]

Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Terdapat satu sepur badug yang mengarah ke gudang. Sepur badug itu menyambung ke jalur 1, tetapi kini sepur badug itu dinonaktifkan dan rata dengan tanah. Di atas sebagian dari tanah tempat jalur itu kini dibangun toilet dan musala.

Dengan bertumbuhnya Rancaekek sebagai kawasan perumahan di wilayah pinggiran Bandung, maka dibangun bangunan baru di sisi selatan stasiun, yang sempat menjadi pintu keberangkatan utama. Bangunan lama di sisi utara yang merupakan peninggalan SS tetap dipertahankan. sehingga stasiun ini sempat memiliki dua bangunan.

Sebagai bagian dari proyek jalur ganda Gedebage–Haurpugur, jalur yang melintasi stasiun ini sedang ditingkatkan menjadi jalur ganda mulai tahun 2020. Peningkatan ini dilakukan untuk mendukung akses menuju kereta cepat Jakarta–Bandung.[6] Kemudian, mulai tanggal 15 Februari 2021, layanan penumpang di bangunan stasiun sisi selatan ditutup seiring dengan pembangunan jalur ganda tersebut dan juga revitalisasi stasiun. Maka dari itu, penumpang hanya dapat dilayani di stasiun utara.[7] Kemudian, bangunan stasiun selatan juga saat ini sudah rata dengan tanah akibat pembangunan tersebut.

Layanan kereta api

Penumpang

Kelas campuran eksekutif-ekonomi premium

Mutiara Selatan, tujuan Bandung

Ekonomi lokal

Persilangan dan persusulan

Jadwal kereta api

Berikut ini adalah jadwal kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Rancaekek per 20 Februari 2021 (revisi Gapeka 2021).

  • Kereta api antarkota
No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
131 Mutiara Selatan Bandung Hall (BD) Eksekutif & Ekonomi Premium 07.25 07.34
No. KA Tiba Berangkat No. KA Tiba Berangkat
Kereta api Lokal Bandung Raya
CicalengkaPadalarang PadalarangCicalengka
443 04.41 04.44 450 05.59 06.01
445 05.29 05.31 452 08.11 08.13
449 06.54 06.57 454 08.44 08.46
453 09.06 09.08 456 09.51 10.00
455 09.55 09.58 458 10.59 11.01
457 11.15 11.21 460 12.01 12.09
459 12.05 12.07 462 12.49 12.51
461 13.09 13.23 464 14.02 14.04
463 14.20 14.24 466 14.46 14.49
465 15.03 15.05 468 15.56 16.00
467 16.16 16.21 470 16.43 16.59
469 17.15 17.37 472 17.58 18.00
471 18.21 18.23 474 18.49 18.51
473 19.28 19.40 476 19.55 20.02
475 20.00 20.06 478 21.53 21.55
479 22.14 22.20 480 22.01 22.10
481 23.35 23.37
CicalengkaPurwakarta KiaracondongCicalengka
477 21.07 21.11 444 03.46 03.48
446 04.15 04.17
Kereta api lokal Cibatu
Tujuan Padalarang Tujuan Cibatu
447 06.21 06.36 482 23.00 23.07
451 08.40 08.49
Tujuan Purwakarta Tujuan Cibatu
441 12.25 12.29 448 07.23 07.39
442 21.25 21.27

Antarmoda pendukung

Jenis angkutan umum Tujuan
Angkot Gedebage–Majalaya via Sayang[8]
Majalaya–Cileunyi[9]

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Perquin, B.L.M.C. (1921). Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen. Bureau Industria. 
  4. ^ Nusantara., Tim Telaga Bakti; Indonesia., Asosiasi Perkeretaapian (1997). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980. 
  5. ^ "Sulitnya Mencari Jejak Rel yang Hilang". Metrum. 27 Oktober 2018. Diakses tanggal 8 November 2018. 
  6. ^ "Sokong Kereta Cepat, Jalur Ganda Kiaracondong-Cicalengka Mulai Dibangun". Suara Merdeka (Indonesia). 17 Oktober 2020. Diakses tanggal 15 November 2020. 
  7. ^ "Layanan Penumpang Stasiun Rancaekek Bagian Selatan Ditutup Sementara Per Tanggal 15 Februari 2021, Ini Penjelasan PT KAI". jabarekspres.com. 2021-02-10. Diakses tanggal 2021-02-14. 
  8. ^ "Gede Bage - Majalaya via Sayang". Golali.com. Diakses tanggal 9 Februari 2019. 
  9. ^ "CIleunyi - Majalaya". Golali.com. Diakses tanggal 9 Februari 2019. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs web resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Cimekar
ke arah Padalarang
Padalarang–Kasugihan Haurpugur
ke arah Kasugihan
Terminus Rancaekek–Tanjungsari Bojongloa
ke arah Tanjungsari

Koordinat: 6°57′54″S 107°45′21″E / 6.9649376°S 107.755875°E / -6.9649376; 107.755875{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman