Pinyaram: Perbedaan antara revisi
Eiskrahablo (bicara | kontrib) Pengembangan artikel, perbaikan konten, dan penambahan sitasi. Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Eiskrahablo (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 29: | Baris 29: | ||
<references/> |
<references/> |
||
[[Kategori:Hidangan Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Hidangan Malaysia]] |
[[Kategori:Hidangan Malaysia]] |
||
[[Kategori:Hidangan Brunei]] |
[[Kategori:Hidangan Brunei]] |
Revisi per 16 Juni 2021 21.44
Mengalihkan ke:
Pinyaram Panyaram | |
---|---|
Nama lain | Panyaram, Penyaram, Paniaram, Pinjaram |
Tempat asal | Indonesia |
Daerah | Minangkabau (wilayah Sumatra Barat secara umum) dan Jambi — serta skala nasional meliputi Jawa, Sulawesi, Sumatra, Kalimantan, Madura, Kepulauan Kangean, Nusa Tenggara, dan juga dikenali di Brunei, Malaysia, dan Thailand |
Hidangan nasional terkait | Indonesia (Sumatra Barat) |
Dibuat oleh | Suku Minangkabau |
Suhu penyajian | Panas, Hangat, dan Suhu Ruangan |
Bahan utama | Tepung beras, Gula jawa, Santan |
Variasi | Pinyaram hitam, Pinyaram putih, Pinyaram hijau |
Sunting kotak info • L • B |
Pinyaram (ejaan lama: Pinjaram), Panyaram, atau Paniaram adalah salah satu kue atau jajanan tradisional khas suku Minangkabau yang berasal dari dataran Minangkabau, Sumatra Barat, Indonesia. Kue ini berbahan dasar tepung beras dan gula jawa atau gula aren yang digoreng. Kue pinyaram memiliki bentuk yang cenderung tebal menggembung di bagian tengah, dan tipis di bagian pinggirannya. Dalam leluri suku Minangkabau, jajanan ini termasuk salah satu makanan adat yang kerap dihidangkan dalam upacara-upacara adat budaya Minang, maupun dalam hari-hari raya dan perayaan khusus seperti Lebaran, peringatan Maulid Nabi, dan pesta pernikahan.[1][2]
Secara umum, kue tradisional masyarakat Minangkabau ini dapat ditemui di pasar-pasar tradisional di seluruh daerah di Indonesia, khususnya di ranah Minang seperti Padang Pariaman, Padang Panjang, Bukittinggi, dan sekitarnya. Di berbagai daerah Indonesia, Kue Pinyaram juga dikenali dengan beragam nama atau sebutan lain, seperti Kue Cucur atau Cucur (oleh suku Betawi, Sunda, Makassar, maupun masyarakat di wilayah Jabodetabek dan Sulawesi pada umumnya),[3][4] Dumpi (oleh suku Mandar di Sulawesi Barat), Kucur atau Kocor (oleh suku Madura dan Kangean di Madura dan Kepulauan Kangean, maupun masyarakat di provinsi Jawa Timur pada umumnya),[5][6][7] dan lain sebagainya. Dikarenakan faktor perdagangan, perantauan, dan kekuasaan masyarakat Minangkabau (dan Pagaruyung) pada zaman dahulu, Kue Pinyaram menyebar dari Indonesia hingga dikenali di wilayah maritim Asia Tenggara; seperti di Malaysia (khususnya wilayah Negeri Sembilan dan sekitarnya), kue ini dikenali dengan Kuih Pinyaram atau Pinyaram sama seperti istilah asli Minang, dan di lain daerah Malaysia (selain Negeri Sembilan dan sekitarnya) kue ini juga dikenali dengan nama Kuih Cucur Jawa atau Cucur Jawa,[8][9][10] di Brunei kue ini dikenal sebagai Kuih Penyaram atau Penyaram (dibaca: Pinyaram) yang juga sama seperti istilah Minang,[11] sedangkan di Thailand dikenali sebagai Khanom Cūcùn (ขนมจู้จุน), Cūcùn (จูจุ่น) atau Cūcùn Yawā (จูจุ่นยะวา) yang merupakan kata serapan dari Kue Cucur yang lazim diketahui diluar wilayah ranah Minangkabau.[12]
Etimologi
Kata "pinyaram" berasal dari istilah dalam bahasa Minangkabau "panyiram" yang berakar dari kata "manyiram" yang memiliki arti "menyiramkan", yang merujuk kepada proses pembuatan kue pinyaram.[13]
Dalam teori lain, kata "panyaram" yang digunakan sebagai sebutan lain bagi kue pinyaram, berasal dari gabungan istilah "panyarahan" + "ramah" dalam bahasa Minangkabau yang bermakna panganan yang dihidangkan sebagai kudapan dalam menjamu tamu atau beramah-tamah.[14]
Referensi
- ^ "Kue Pinyaram, Untuk Menyambut Hari Raya dan Perayaan Khusus Khas Minang". www.saribundo.biz. Sari Bundo. Diakses tanggal 13 Juni 2021.
- ^ "Kue Pinyaram, Si Manis Makanan Upacara Adat dan Maulid Nabi di Sumatera Barat". lifestyle.okezone.com. Okezone. Diakses tanggal 17 Juni 2021.
- ^ "Cucur". jakarta-tourism.go.id. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Diakses tanggal 13 Juni 2021.
- ^ "Kue Cucur". www.tasteatlas.com (dalam bahasa Inggris). Taste Atlas. Diakses tanggal 13 Juni 2021.
- ^ "Ngabuburit di Surabaya sambil Berburu Kue Kucur". www.ayosurabaya.com. Ayo Surabaya. Diakses tanggal 13 Juni 2021.
- ^ "Kocor Cake Uit Madura Oost Java" [Kue Kocor dari Madura, (provinsi) Jawa Timur]. voinews.id (dalam bahasa Belanda). Voice of Indonesia. Diakses tanggal 13 Juni 2021.
- ^ "Mengulas Dhudul dan Kocor, Dua Ratu Jajanan Pernikahan Manusia Madura". maduranews.com. Madura News. Diakses tanggal 13 Juni 2021.
- ^ "Pinjaram". Sabah Tourism Board Official Website. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-05-01. Diakses tanggal 16 August 2013.
- ^ "Kuih Cincin and Kuih Pinjaram". New Sabah Times. Diakses tanggal 16 August 2013.
- ^ "Cucur Jawa / Kuih Cucur Resepi MudahNi Resipinya!". masakanmalaysiapedas.net. Masakan Malaysia Pedas. Diakses tanggal 13 Juni 2021.
- ^ "Kebudayaan (Brunei)" (dalam bahasa Melayu). Papar District Office. Diakses tanggal 16 August 2013.
- ^ "จูจุ่น" [Cūcùn]. www.signatureofphuket.com (dalam bahasa Thai). Signature of Phuket. Diakses tanggal 13 Juni 2021.
- ^ Kamus Minangkabau-Indonesia. Jakarta, Indonesia: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1985.
- ^ Kamus Minangkabau-Indonesia. Jakarta, Indonesia: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1985.