Lompat ke isi

Clostridium perfringens: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Added {{Merge from}} tag (Twingkel)
NFarras (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Merge from|Bakteri Clostridium Perfringens|discuss=Talk:Clostridium perfringens#Diusulkan digabung dengan Bakteri Clostridium Perfringens into Clostridium perfringens|date=Juni 2021}}
{{italic title}}
{{Taxobox
{{Taxobox
| color = Darkgrey
| color = Darkgrey
Baris 20: Baris 18:
'''''Clostridium perfringens''''' adalah [[spesies]] [[bakteri]] [[gram-positif]] yang dapat membentuk [[spora]] dan menyebabkan keracunan makanan.<ref name="c"/> Beberapa karakteristik dari bakteri ini adalah non-motil (tidak bergerak), sebagian besar memiliki kapsul [[polisakarida]], dan dapat memproduksi [[asam]] dari [[laktosa]].<ref name="c">{{cite book|last= Lucia Clontz|first=|authorlink=|coauthors=|title= Microbial Limit and Bioburden Tests: Validation Approaches and Global Requirements|year= 2008|publisher= CRC Press|location=|id= ISBN 978-1-4200-5348-7}}Page.30</ref> ''C. perfringens'' dapat ditemukan pada makanan [[mentah]], terutama [[daging]] dan [[ayam]] karena kontaminasi [[tanah]] atau [[tinja]].<ref name="c"/> Bakteri ini dapat hidup pada [[suhu]] 15-55&nbsp;°C, dengan suhu optimum antara 43-47&nbsp;°C.<ref name="c"/> ''Clostridium perfringens'' dapat tumbuh pada pH 5-8,3 dan memiliki [[pH]] optimum pada kisaran 6-7.<ref name="c"/> Sebagian ''C. perfringens'' dapat menghasilkan [[enterotoksin]] pada saat terjadi [[sporulasi]] dalam [[usus]] [[manusia]].<ref name="c"/> Spesies bakteri ini dibagi menjadi 5 tipe berdasarkan [[eksotoksin]] yang dihasilkan, yaitu A, B, C, D, dan E.<ref name="c"/> Sebagian besar kasus keracunan makanan karena ''C. perfringens'' disebabkan oleh [[galur]] tipe A, dan ada pula yang disebbkan oleh [[galur]] tipe C.<ref name="a">{{en}}{{cite book|last= Richard Lawley, Laurie Curtis, Judy Davis|first=|authorlink=|coauthors=|title= The food safety hazard guidebook|year= 2008|publisher= Royal Society of Chemistry|location=|id= ISBN 978-0-85404-460-3 }}Page.32-36</ref>
'''''Clostridium perfringens''''' adalah [[spesies]] [[bakteri]] [[gram-positif]] yang dapat membentuk [[spora]] dan menyebabkan keracunan makanan.<ref name="c"/> Beberapa karakteristik dari bakteri ini adalah non-motil (tidak bergerak), sebagian besar memiliki kapsul [[polisakarida]], dan dapat memproduksi [[asam]] dari [[laktosa]].<ref name="c">{{cite book|last= Lucia Clontz|first=|authorlink=|coauthors=|title= Microbial Limit and Bioburden Tests: Validation Approaches and Global Requirements|year= 2008|publisher= CRC Press|location=|id= ISBN 978-1-4200-5348-7}}Page.30</ref> ''C. perfringens'' dapat ditemukan pada makanan [[mentah]], terutama [[daging]] dan [[ayam]] karena kontaminasi [[tanah]] atau [[tinja]].<ref name="c"/> Bakteri ini dapat hidup pada [[suhu]] 15-55&nbsp;°C, dengan suhu optimum antara 43-47&nbsp;°C.<ref name="c"/> ''Clostridium perfringens'' dapat tumbuh pada pH 5-8,3 dan memiliki [[pH]] optimum pada kisaran 6-7.<ref name="c"/> Sebagian ''C. perfringens'' dapat menghasilkan [[enterotoksin]] pada saat terjadi [[sporulasi]] dalam [[usus]] [[manusia]].<ref name="c"/> Spesies bakteri ini dibagi menjadi 5 tipe berdasarkan [[eksotoksin]] yang dihasilkan, yaitu A, B, C, D, dan E.<ref name="c"/> Sebagian besar kasus keracunan makanan karena ''C. perfringens'' disebabkan oleh [[galur]] tipe A, dan ada pula yang disebbkan oleh [[galur]] tipe C.<ref name="a">{{en}}{{cite book|last= Richard Lawley, Laurie Curtis, Judy Davis|first=|authorlink=|coauthors=|title= The food safety hazard guidebook|year= 2008|publisher= Royal Society of Chemistry|location=|id= ISBN 978-0-85404-460-3 }}Page.32-36</ref>


== Sejarah ==
''Clostridium perfringens'' juga dikenal sebagai ''Clostridium welchii''. ''Clostridium perfringens'' ditemukan pada tahun 1892 oleh dua orang ilmuwan [[George Nuttall]] dan [[William Welch]] pada luka gangren yang awalnya dikenal sebagai ''Bacillus aerogenes capsulatus''. George Nuttall adalah seorang [[bakteriologi]] Amerika-Inggris tetapi memberikan kontribusi banyak untuk bidang ilmu. Nuttall mendirikan Institut Biologi dan Parasitologi Molteno di Cambridge University dan dia bertugas di sana hingga tahun 1921. Nuttall juga mendirikan Journal of Hygiene pada 1901 dan Journal of Parasitologi pada tahun 1908. William Welch memulai studinya di AS patologi dan mereka tinggal di Jerman. Ia kemudian kembali ke Amerika Serikat di mana ia membuka laboratorium patologi pertama di Bellevue Hospital Medical College di New York City pada tahun 1879. Ia pergi dari laboratorium patologi dan pada tahun 1893 diarahkan [[Universitas Johns Hopkins|Johns Hopkins University]] dan mulai pertama jurusan patologi di AS. Kedua pria ini telah membuat penemuan besar dan tayangan yang kekal dalam biologi.<ref>{{Cite journal|last=Anggraini|first=Debie|date=2016|title=Aspek Klinis Dan Pemeriksaan Laboratorium Clostridium perfringens Tipe A|url=https://fk.unbrah.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/JKB.pdf#page=60|journal=Jurnal Kedokteran Baiturrahmah|volume=2|issue=1|pages=60|issn=2407 - 358X}}</ref>

== Pembagian ==
Strain <nowiki>''</nowiki>Clostridium Perfringens<nowiki>''</nowiki> dibagi menjadi 5 tipe berdasarkan eksotoksin yang dihasilkan yaitu A, B, C, D, dan E berdasarkan kemampuannya untuk menghasilkan empat racun utama Alpha (α) beta (β) epsilon (ε) dan iota (ι) (Yoo et al., 1997; Schlegel et al., 2012). Sebagian besar kasus keracunan makanan karena <nowiki>''</nowiki>Clostridium perfringens<nowiki>''</nowiki> disebabkan oleh galur tipe A, dan adapula yang disebabkan oleh galur tipe C. Yang paling sering diisolasi sebagai bakteri patogen adalah <nowiki>''</nowiki>Clostridium perfringens<nowiki>''</nowiki> yang mempunyai 5 tipe, yaitu A-E. Semua tipe tersebut menghasilkan toksin-α dan dapat diperlihatkan keberadaannya dengan menggunakan tes Nagler. Toksin-toksin tersebut memegang peranan penting pada patologi suatu penyakit. Toksin-α bersifat letal dan menimbulkan nekrosi, sedangkan toksin-β bertanggung jawab pada hemolisis intravaskuler.

== Epidemiologi ==
''Clostridium perfringens'' dapat ditemukan di dalam tanah, debu, makanan (terutama daging dan unggas mentah) dan merupakan floral normal usus dan saluran kelamin manusia. ''Clostridium perfringens'' adalah penyebab paling umum gas gangren yang terdeteksi pada 60-90% dari kasus klostridial mionekrosis. Pada tahun 2011 angka kejadian keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri ini adalah sekitar 160.000 kasus per tahun di Belanda dan penyebab gas gangren pada lebih dari 3000 orang setiap tahunnya, dengan angka kematian dari 25% di Amerika Serikat. Dalam 50 tahun terakhir dan seiring dengan berkembangnya teknik kultur bakteriologi anaerob genus Klostridium dapat menyebabkan infeksi pada aliran darah. ''Clostridium perfringens'' adalah mikroorganisme tersering diidentifikasi dalam darah, yaitu 20-50% dari isolat.

== Habitat ==
Habitat utama bakteri ''Clostridium perfringens'' adalah tanah dan usus manusia serta usus hewan. Hanya galur tipe A yang dijumpai di tanah dan traktus gastrointestinal. Karena dijumpai di tanah sebagai sel vegetatif, galur ini secara aktif dapat bereplikasi dan tanah merupakan habitatnya. Sebaliknya tipe B-E yang terdapat di tanah akan secara lambat tereliminasi karena ketidakmampuannya bersaing dengan galur tipe A yang habitatnya di tanah. Hampir setiap sampel tanah yang pernah diperiksa (kecuali tanah pasir gurun sahara) terbukti mengandung ''Clostridium perfringens.''<ref>{{Cite book|last=Muliawan|first=S.Y|date=2007|url=https://www.google.com/books?hl=id&lr=&id=HdpLPGyFZx8C&oi=fnd&pg=PA1&dq=Muliawan,+S.Y,+(2007).+Bakteri+Anaerob+yang+Erat+Kaitannya+dengan+Problem+di+Klinik+:+Diagnosis+dan+Penatalaksanaan.+Jakarta+:+Buku+Kedokteran+EGC.&ots=CFRA6DQBAZ&sig=AF8bVR9r1HA2D1JlyH-bekwXU_0|title=Bakteri Anaerob yang Erat Kaitannya dengan Problem di Klinik : Diagnosis dan Penatalaksanaan|location=jakarta|publisher=Buku Kedokteran EGC|url-status=live}}</ref>

Organisme ini juga ditemukan pada spesimen feses dari hampir semua vertebrata yang diperiksa, termasuk anjing, ternak sapi, ayam, burung pipit, bebek, rusa, kucing, singa, harimau, babi, kuda, dan manusia. Penelitian flora oleh Finegold dkk. menunjukkan bahwa ''Clostridium perfringens'' didapatkan pada 28 di antara 40 subjek dengan kadar rata-rata sekitar 10<sup>9</sup>/g. ''Clostridium perfringens'' dapat ditemukan pada makanan mentah, terutama daging dan ayam karena kontaminasi tanah atau tinja. Bakteri ini dapat hidup pada suhu 15-55°C, dengan suhu optimum antara 43-47 °C. ''Clostridium perfringens'' dapat tumbuh pada pH 5-8,3 dan memiliki pH optimum pada kisaran 6-7. Sebagian ''Clostridium perfringens'' dapat menghasilkan enterotoksin pada saat terjadi sporulasi dalam usus manusia.


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}

{{bakteri-stub}}


[[Kategori:Bakteri]]
[[Kategori:Bakteri]]

Revisi per 30 Juni 2021 04.55

Clostridium perfringens
Fotomikrograf dari Clostridium perfringens.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
perfringens
Nama binomial
Clostridium perfringens
Veillon & Zuber 1898
Hauduroy et al. 1937

Clostridium perfringens adalah spesies bakteri gram-positif yang dapat membentuk spora dan menyebabkan keracunan makanan.[1] Beberapa karakteristik dari bakteri ini adalah non-motil (tidak bergerak), sebagian besar memiliki kapsul polisakarida, dan dapat memproduksi asam dari laktosa.[1] C. perfringens dapat ditemukan pada makanan mentah, terutama daging dan ayam karena kontaminasi tanah atau tinja.[1] Bakteri ini dapat hidup pada suhu 15-55 °C, dengan suhu optimum antara 43-47 °C.[1] Clostridium perfringens dapat tumbuh pada pH 5-8,3 dan memiliki pH optimum pada kisaran 6-7.[1] Sebagian C. perfringens dapat menghasilkan enterotoksin pada saat terjadi sporulasi dalam usus manusia.[1] Spesies bakteri ini dibagi menjadi 5 tipe berdasarkan eksotoksin yang dihasilkan, yaitu A, B, C, D, dan E.[1] Sebagian besar kasus keracunan makanan karena C. perfringens disebabkan oleh galur tipe A, dan ada pula yang disebbkan oleh galur tipe C.[2]

Sejarah

Clostridium perfringens juga dikenal sebagai Clostridium welchii. Clostridium perfringens ditemukan pada tahun 1892 oleh dua orang ilmuwan George Nuttall dan William Welch pada luka gangren yang awalnya dikenal sebagai Bacillus aerogenes capsulatus. George Nuttall adalah seorang bakteriologi Amerika-Inggris tetapi memberikan kontribusi banyak untuk bidang ilmu. Nuttall mendirikan Institut Biologi dan Parasitologi Molteno di Cambridge University dan dia bertugas di sana hingga tahun 1921. Nuttall juga mendirikan Journal of Hygiene pada 1901 dan Journal of Parasitologi pada tahun 1908. William Welch memulai studinya di AS patologi dan mereka tinggal di Jerman. Ia kemudian kembali ke Amerika Serikat di mana ia membuka laboratorium patologi pertama di Bellevue Hospital Medical College di New York City pada tahun 1879. Ia pergi dari laboratorium patologi dan pada tahun 1893 diarahkan Johns Hopkins University dan mulai pertama jurusan patologi di AS. Kedua pria ini telah membuat penemuan besar dan tayangan yang kekal dalam biologi.[3]

Pembagian

Strain ''Clostridium Perfringens'' dibagi menjadi 5 tipe berdasarkan eksotoksin yang dihasilkan yaitu A, B, C, D, dan E berdasarkan kemampuannya untuk menghasilkan empat racun utama Alpha (α) beta (β) epsilon (ε) dan iota (ι) (Yoo et al., 1997; Schlegel et al., 2012). Sebagian besar kasus keracunan makanan karena ''Clostridium perfringens'' disebabkan oleh galur tipe A, dan adapula yang disebabkan oleh galur tipe C. Yang paling sering diisolasi sebagai bakteri patogen adalah ''Clostridium perfringens'' yang mempunyai 5 tipe, yaitu A-E. Semua tipe tersebut menghasilkan toksin-α dan dapat diperlihatkan keberadaannya dengan menggunakan tes Nagler. Toksin-toksin tersebut memegang peranan penting pada patologi suatu penyakit. Toksin-α bersifat letal dan menimbulkan nekrosi, sedangkan toksin-β bertanggung jawab pada hemolisis intravaskuler.

Epidemiologi

Clostridium perfringens dapat ditemukan di dalam tanah, debu, makanan (terutama daging dan unggas mentah) dan merupakan floral normal usus dan saluran kelamin manusia. Clostridium perfringens adalah penyebab paling umum gas gangren yang terdeteksi pada 60-90% dari kasus klostridial mionekrosis. Pada tahun 2011 angka kejadian keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri ini adalah sekitar 160.000 kasus per tahun di Belanda dan penyebab gas gangren pada lebih dari 3000 orang setiap tahunnya, dengan angka kematian dari 25% di Amerika Serikat. Dalam 50 tahun terakhir dan seiring dengan berkembangnya teknik kultur bakteriologi anaerob genus Klostridium dapat menyebabkan infeksi pada aliran darah. Clostridium perfringens adalah mikroorganisme tersering diidentifikasi dalam darah, yaitu 20-50% dari isolat.

Habitat

Habitat utama bakteri Clostridium perfringens adalah tanah dan usus manusia serta usus hewan. Hanya galur tipe A yang dijumpai di tanah dan traktus gastrointestinal. Karena dijumpai di tanah sebagai sel vegetatif, galur ini secara aktif dapat bereplikasi dan tanah merupakan habitatnya. Sebaliknya tipe B-E yang terdapat di tanah akan secara lambat tereliminasi karena ketidakmampuannya bersaing dengan galur tipe A yang habitatnya di tanah. Hampir setiap sampel tanah yang pernah diperiksa (kecuali tanah pasir gurun sahara) terbukti mengandung Clostridium perfringens.[4]

Organisme ini juga ditemukan pada spesimen feses dari hampir semua vertebrata yang diperiksa, termasuk anjing, ternak sapi, ayam, burung pipit, bebek, rusa, kucing, singa, harimau, babi, kuda, dan manusia. Penelitian flora oleh Finegold dkk. menunjukkan bahwa Clostridium perfringens didapatkan pada 28 di antara 40 subjek dengan kadar rata-rata sekitar 109/g. Clostridium perfringens dapat ditemukan pada makanan mentah, terutama daging dan ayam karena kontaminasi tanah atau tinja. Bakteri ini dapat hidup pada suhu 15-55°C, dengan suhu optimum antara 43-47 °C. Clostridium perfringens dapat tumbuh pada pH 5-8,3 dan memiliki pH optimum pada kisaran 6-7. Sebagian Clostridium perfringens dapat menghasilkan enterotoksin pada saat terjadi sporulasi dalam usus manusia.

Referensi

  1. ^ a b c d e f g Lucia Clontz (2008). Microbial Limit and Bioburden Tests: Validation Approaches and Global Requirements. CRC Press. ISBN 978-1-4200-5348-7. Page.30
  2. ^ (Inggris)Richard Lawley, Laurie Curtis, Judy Davis (2008). The food safety hazard guidebook. Royal Society of Chemistry. ISBN 978-0-85404-460-3. Page.32-36
  3. ^ Anggraini, Debie (2016). "Aspek Klinis Dan Pemeriksaan Laboratorium Clostridium perfringens Tipe A" (PDF). Jurnal Kedokteran Baiturrahmah. 2 (1): 60. ISSN 2407-358X. 
  4. ^ Muliawan, S.Y (2007). Bakteri Anaerob yang Erat Kaitannya dengan Problem di Klinik : Diagnosis dan Penatalaksanaan. jakarta: Buku Kedokteran EGC.