Lompat ke isi

Perang Saudara Islam III: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Pengubahan "KIA" menjadi lebih islami
Tag: Dikembalikan kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 14: Baris 14:
*Pemberontak Lokal
*Pemberontak Lokal
*Golongan Abbasiyah
*Golongan Abbasiyah
| commander1 = [[al-Walid II]] {{KIA}}<br>[[Marwan II]]<br>[[Abu al-Ward]]<br>[[Yazid bin Umar al-Fazari]]<br>[[Nashr bin Sayyar]]
| commander1 = [[al-Walid II]] {{إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ‎}}<br>[[Marwan II]]<br>[[Abu al-Ward]]<br>[[Yazid bin Umar al-Fazari]]<br>[[Nashr bin Sayyar]]
| commander2 = [[Yazid III]]<br>[[Sulaiman bin Hisyam]]<br>[[Yazid bin Khalid al-Qasri]]
| commander2 = [[Yazid III]]<br>[[Sulaiman bin Hisyam]]<br>[[Yazid bin Khalid al-Qasri]]
| commander3 = [[Abdullah bin Mu'awiyah]]<br>[[Adh-Dhahhak bin Qais asy-Syaibani]] {{KIA}}<br>[[Hafsh bin al-Walid bin Yusuf al-Hadhrami]]<br>[[Abu Muslim Al Khurasany]]
| commander3 = [[Abdullah bin Mu'awiyah]]<br>[[Adh-Dhahhak bin Qais asy-Syaibani]] {{إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ‎}}<br>[[Hafsh bin al-Walid bin Yusuf al-Hadhrami]]<br>[[Abu Muslim Al Khurasany]]
}}
}}
{{Campaignbox Civil Wars of the Early Caliphates}}
{{Campaignbox Civil Wars of the Early Caliphates}}

Revisi per 19 Juli 2021 04.30

Fitnah Ketiga
Bagian dari Perang Saudara Islam awal
Tanggal744–747/750
LokasiSuriah, Irak, Persia, Khorasan Raya
Hasil Kemenangan Marwan II dan faksi pro-Qais dalam perang saudara antar-Ummayah; kekuasaan Umayyah melemah dan terguling dalam Revolusi Abbasiyah
Pihak terlibat
Umayyah pro-Qais Umayyah pro-Yaman

anti-Umayyah:

  • Kelompok Ali
  • Khawarij
  • Pemberontak Lokal
  • Golongan Abbasiyah
Tokoh dan pemimpin
al-Walid II Templat:إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Marwan II
Abu al-Ward
Yazid bin Umar al-Fazari
Nashr bin Sayyar
Yazid III
Sulaiman bin Hisyam
Yazid bin Khalid al-Qasri
Abdullah bin Mu'awiyah
Adh-Dhahhak bin Qais asy-Syaibani Templat:إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Hafsh bin al-Walid bin Yusuf al-Hadhrami
Abu Muslim Al Khurasany

Perang Saudara Islam ketiga atau Fitnah Ketiga (bahasa Arab: الفتنة الثاﻟﺜـة; al-Fitna al-thālitha), adalah serangkaian perang saudara dan pemberontakan terhadap Kekhalifahan Umayyah diawali dengan penggulingan Khalifah al-Walid II tahun 744 dan diakhiri dengan kemenangan Marwan II atas berbagai pemberontak dan rival kekhalifahan pada tahun 747. Namun, kekuasaan Umayyah di bawah Marwan II tidak pernah sepenuhnya pulih, dan perang saudara ini berlanjut menjadi Revolusi Abbasiyah (746–750) yang memuncak pada penggulingan Umayyah dan pendirian Kekhalifahan Abbasiyah pada tahun 749/750. Oleh karena itu, batasan kronologis yang jelas dari konflik ini menjadi tidak mungkin.[1]

Perebutan kekuasaan Yazid III

Old map of western Eurasia and northern Africa showing the expansion of the Caliphate from Arabia to cover most of the Middle East, with the Byzantine Empire outlined in green
Ekspansi Kekhalifahan Muslim hingga tahun 750, dari Atlas Sejarah William R. Shepherd.
      Negar Muslim pada wafatnya Muhammad       Ekspansi di bawah Kekhalifahan Rashidun       Ekspansi di bawah Kekhalifahan Umayyah

Perang saudara ini dimulai dengan penggulingan al-Walid II (743–744), putra Yazid II (berkuasa 720–724). Al-Walid telah ditunjuk oleh ayahnya sebagai pengganti pamannya, Hisyam bin Abdul-Malik (berkuasa 724-743), dan meskipun naik takhtanya pada awalnya telah diterima dengan baik karena ketidakpopuleran Hisyam dan keputusannya untuk menaikkan gaji tentara, suasana hati dengan cepat berubah. Al-Walid dilaporkan lebih tertarik pada kesenangan duniawi daripada dalam agama, reputasi yang dapat dikonfirmasi melalui dekorasi yang disebut "istana gurun" (termasuk Qusayr Amra dan Khirbat al-Mafjar) yang telah dikaitkan dengannya.[2] Naiknya al-Walid dibenci oleh beberapa anggota keluarga Umayyah itu sendiri, dan permusuhan ini diperdalam ketika al-Walid menunjuk dua putranya di bawah umur sebagai penerusnya dan mencambuk dan memenjarakan sepupunya, Sulaiman bin Hisyam.[3] Penentangan lebih lanjut muncul melalui penindasannya terhadap sekte Qadariyya,[4] dan melalui implikasinya dalam perseteruan yang selalu ada antara suku-suku Arab utara (Qaisi dan Mudari) dan selatan (Kalbi dan Yamani). Sama seperti ayahnya, al-Walid dipandang sebagai pro-Qais, terutama setelah penunjukan Yusuf bin Umar al-Thaqafi sebagai gubernur Irak, dan penyiksaan dan kematian pendahulu Yusuf bersuku Yamani, Khalid al-Qasri. Harus dicatat bahwa kesetiaan itu tidak pasti, dan orang-orang dari kedua belah pihak bergabung dengan yang lainnya.[5]

Pada bulan April 744, Yazid III, putra al-Walid I (berkuasa 705–715), memasuki Damaskus. Para pendukungnya, yang didukung oleh banyak suku Kalbis dari wilayah sekitarnya, merebut kota dan memproklamasikkan dia sebagai khalifah. Al-Walid II, yang berada di salah satu istana gurunnya, melarikan diri ke al-Bakhra dekat Palmyra. Dia menghimpun kekuatan kecil yang terdiri dari suku Kalbi dan Qais setempat dari Hims, tetapi ketika pasukan Yazid III yang jauh lebih besar di bawah Abd al-Aziz ibn al-Hajjaj ibn Abd al-Malik tiba, sebagian besar pengikutnya melarikan diri. Al-Walid II tewas, dan kepalanya yang terpenggal dikirim ke Damaskus.[6] Pemberontakan pro-Qais di Hims terjadi setelahnya, di bawah Abu Muhammad al-Sufyani Sufyaniyah, tetapi pawainya di Damaskus secara meyakinkan dikalahkan oleh Sulaiman bin Hisyam yang sudah bebas. Abu Muhammad dijebloskan ke penjara di Damaskus bersama dengan para putra al-Walid II.[7]

Referensi

  1. ^ Hawting 2000, hlm. 90.
  2. ^ Hawting 2000, hlm. 90–91.
  3. ^ Hawting 2000, hlm. 91–92.
  4. ^ Hawting 2000, hlm. 92.
  5. ^ Hawting 2000, hlm. 93.
  6. ^ Hawting 2000, hlm. 93–94.
  7. ^ Hawting 2000, hlm. 94.

Sumber