Lompat ke isi

Cap Go Meh: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Nofendra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 11: Baris 11:
== Kegiatan ==
== Kegiatan ==
''Cap Go Meh'' dilakukan dengan mengadakan [[parade]] dan arak-arakan di sepanjang jalan. Pada malam harinya, perayaaan dilanjutkan dengan mengadakan [[Festival Lampion|festival lampion]].<ref>{{Cite journal|last=Fitriyani|first=Rina|date=2012|title=Peranan Paguyuban Tionghoa Purbalingga dalam Pelestarian Tradisi Cap Go Meh|url=https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/komunitas/article/download/2398/2451|journal=Komunitas|volume=4|issue=1|pages=79|doi=10.15294/komunitas.v4i1.2398}}</ref> Dalam perayaan ''Cap Go Meh'', pertunjukan Barongsai merupakan lambang dari kepercayaan masyarakat Tionghoa.<ref>{{Cite journal|last=Andini|first=Batari Oja|date=November 2015|title=Barongsai Cap Go Meh di Makassar: Sebuah Pemikiran tentang Tari, Ritual, dan Identitas|url=https://journal.ugm.ac.id/jks/article/download/11646/8651|journal=Jurnal Kajian Seni|volume=2|issue=1|pages=23|doi=}}</ref> Barongsai diyakini sebagai pertanda kesuksesan, keberuntungan dan pengusir hal-hal buruk.<ref>{{Cite journal|last=Irwan|first=|date=Juni 2019|title=Pertunjukan Barongsai pada Cap Go Meh oleh Masyarakat Tionghoa di Kota Makassar|url=https://jurnalwalasuji.kemdikbud.go.id/index.php/walasuji/article/download/34/19|journal=Walasuji|volume=10|issue=1|pages=3–4|doi=10.36869/wjsb.v10i1.34}}</ref>
''Cap Go Meh'' dilakukan dengan mengadakan [[parade]] dan arak-arakan di sepanjang jalan. Pada malam harinya, perayaaan dilanjutkan dengan mengadakan [[Festival Lampion|festival lampion]].<ref>{{Cite journal|last=Fitriyani|first=Rina|date=2012|title=Peranan Paguyuban Tionghoa Purbalingga dalam Pelestarian Tradisi Cap Go Meh|url=https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/komunitas/article/download/2398/2451|journal=Komunitas|volume=4|issue=1|pages=79|doi=10.15294/komunitas.v4i1.2398}}</ref> Dalam perayaan ''Cap Go Meh'', pertunjukan Barongsai merupakan lambang dari kepercayaan masyarakat Tionghoa.<ref>{{Cite journal|last=Andini|first=Batari Oja|date=November 2015|title=Barongsai Cap Go Meh di Makassar: Sebuah Pemikiran tentang Tari, Ritual, dan Identitas|url=https://journal.ugm.ac.id/jks/article/download/11646/8651|journal=Jurnal Kajian Seni|volume=2|issue=1|pages=23|doi=}}</ref> Barongsai diyakini sebagai pertanda kesuksesan, keberuntungan dan pengusir hal-hal buruk.<ref>{{Cite journal|last=Irwan|first=|date=Juni 2019|title=Pertunjukan Barongsai pada Cap Go Meh oleh Masyarakat Tionghoa di Kota Makassar|url=https://jurnalwalasuji.kemdikbud.go.id/index.php/walasuji/article/download/34/19|journal=Walasuji|volume=10|issue=1|pages=3–4|doi=10.36869/wjsb.v10i1.34}}</ref>

Festival cap go me di Singkawang Kalimantan Barat
[[Berkas:Perayaan Festival Cap Go Meh.png|jmpl]]
[[Berkas:Perayaan Festival Cap Go Meh.png|jmpl]]



Revisi per 20 Juli 2021 19.52

Cap Go Meh pada tahun 1880-an pada masa Hindia Belanda (litografi berdasarkan lukisan oleh Josias Cornelis Rappard)

Cap Go Meh adalah akhir dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek yang dilakukan tiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa.[1] Perayaannya diawali dengan berdoa di wihara, kemudian dilanjutkan dengan iringan kenong dan simbal serta pertunjukan barongsai dan pertunjukan tradisional Tionghoa.[2]

Penamaan

Istilah Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkien "Chap Goh Meh" (十五冥) yang berarti malam kelima belas. Isitilah ini umum digunakan oleh Tionghoa Indonesia dan Malaysia.[3] Di Tiongkok, nama yang umum adalah festival lampion (元宵節; Pinyin: yuánxiāo jié).

Sejarah

Perayaan Cap Go Meh telah dilakukan sejak abad ke-17 Masehi pada masa Dinasti Han di Tiongkok, terutama saat migrasi masyarakat Tionghoa ke wilayah bagian selatan Tiongkok. Perayaan diadakan bersama oleh raja dan masyarakatnya pada malam tanggal ke-15 bulan pertama penanggalan Tionghoa. Para petani memasang lampion berwarna warni di sekeliling ladang untuk mengusir hama dan menakuti binatang-binatang perusak tanaman serta memperindah pemandangan. Selain itu, diadakan pertunjukan musik dan barongsai untuk memeriahkan perayaan. Setelah itu, Cap Go Meh kemudian diadakan secara turun-temurun oleh masyarakat Tionghoa yang tersebar di seluruh dunia.[4][5]

Kegiatan

Cap Go Meh dilakukan dengan mengadakan parade dan arak-arakan di sepanjang jalan. Pada malam harinya, perayaaan dilanjutkan dengan mengadakan festival lampion.[6] Dalam perayaan Cap Go Meh, pertunjukan Barongsai merupakan lambang dari kepercayaan masyarakat Tionghoa.[7] Barongsai diyakini sebagai pertanda kesuksesan, keberuntungan dan pengusir hal-hal buruk.[8]

Festival cap go me di Singkawang Kalimantan Barat

Festival lampion

Referensi

  1. ^ Tambunan, J.Br., Hutauruk, S., dan Pardede, Z.H.S. (Desember 2017). "Mitos Tradisi Perayaan Tahun Baru Imlek". Pantun: Jurnal Ilmiah Seni Budaya. 2 (2): 113. 
  2. ^ Syam, N.K., Khuzai, R., dan Maftuh (2012). ""Imlek" sebagai Pranata Sosial bagi Kerukunan Intra dan Antaretnik Tionghoa di Kabupaten Garut". Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora. 3 (1): 295. ISSN 2089-3590. 
  3. ^ Chan, Margaret. "Chap Go Meh in Singkawang, Indonesia" (PDF). Diakses tanggal 27 November 2020. 
  4. ^ Raditya, Iswara N (20 Februari 2019). "Sejarah Perayaan Cap Go Meh: Dari Cina ke Indonesia". tirto.id. Diakses tanggal 08 Februari 2021. 
  5. ^ Basith dan Hengky 2017, hlm. 15.
  6. ^ Fitriyani, Rina (2012). "Peranan Paguyuban Tionghoa Purbalingga dalam Pelestarian Tradisi Cap Go Meh". Komunitas. 4 (1): 79. doi:10.15294/komunitas.v4i1.2398. 
  7. ^ Andini, Batari Oja (November 2015). "Barongsai Cap Go Meh di Makassar: Sebuah Pemikiran tentang Tari, Ritual, dan Identitas". Jurnal Kajian Seni. 2 (1): 23. 
  8. ^ Irwan (Juni 2019). "Pertunjukan Barongsai pada Cap Go Meh oleh Masyarakat Tionghoa di Kota Makassar". Walasuji. 10 (1): 3–4. doi:10.36869/wjsb.v10i1.34.