Lompat ke isi

Greysia Polii: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tri Ardiansyah (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Harmonihati (bicara | kontrib)
Menambah pranala dalam
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 72: Baris 72:


== Kehidupan awal ==
== Kehidupan awal ==
Greysia Polii lahir di [[Jakarta]] dari pasangan berdarah [[Suku Minahasa|Minahasa]], Willy Polii dan Evie Pakasi. Ia merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.<ref name="ru">{{cite web|last=Umar|first=Rhendi|date=10 December 2019|title=Profil Greysia Polii, Pebulutangkis Asal Sulut Raih Medali Emas di Sea Games 2019, Karirnya Gemilang|url=https://manado.tribunnews.com/2019/12/10/profil-greysia-polii-pebulutangkis-asal-sulut-raih-medali-emas-di-sea-games-2019-karirnya-gemilang?page=all|website=manado.tribunnews.com|language=id|archive-url=https://web.archive.org/web/20200124043325/https://manado.tribunnews.com/2019/12/10/profil-greysia-polii-pebulutangkis-asal-sulut-raih-medali-emas-di-sea-games-2019-karirnya-gemilang?page=all|archive-date=24 January 2020|url-status=live}}</ref> Ia tinggal di Jakarta hingga ayahnya meninggal dunia saat ia berusia 2 tahun. Greysia kemudian pindah ke [[Manado]], tempat ia menghabiskan masa kecilnya. Ia tertarik untuk bermain bulu tangkis akibat pengaruh dari kakaknya, [[Deyana Lomban]], yang juga mantan atlet bulu tangkis nasional Indonesia. Bakat bulu tangkisnya mulai muncul ketika ia berusia enam tahun. Pada 1995, ia dan ibunya pindah ke Jakarta untuk mendapatkan pelatihan dan kesempatan bermain bulu tangkis yang lebih baik. Ia kemudian bergabung ke klub bulu tangkis Jaya Raya Jakarta.<ref name="ir">{{cite web|last=Ratnati|first=Ira|date=14 October 2008|title=GREYSIA POLII : "The best is yet to come!"|url=http://www.badzine.net/features/greysia-polii-the-best-is-yet-to-come/1324/|website=www.badzine.net|archive-url=https://web.archive.org/web/20160304192315/http://www.badzine.net/features/greysia-polii-the-best-is-yet-to-come/1324/|archive-date=4 March 2016|url-status=dead}}</ref> Ia mengidolakan [[Susi Susanti]] dan [[Zhang Ning]].<ref name="ru" />
Greysia Polii lahir di [[Jakarta]] dari pasangan berdarah [[Suku Minahasa|Minahasa]], Willy Polii dan Evie Pakasi. Ia merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.<ref name="ru">{{cite web|last=Umar|first=Rhendi|date=10 December 2019|title=Profil Greysia Polii, Pebulutangkis Asal Sulut Raih Medali Emas di Sea Games 2019, Karirnya Gemilang|url=https://manado.tribunnews.com/2019/12/10/profil-greysia-polii-pebulutangkis-asal-sulut-raih-medali-emas-di-sea-games-2019-karirnya-gemilang?page=all|website=manado.tribunnews.com|language=id|archive-url=https://web.archive.org/web/20200124043325/https://manado.tribunnews.com/2019/12/10/profil-greysia-polii-pebulutangkis-asal-sulut-raih-medali-emas-di-sea-games-2019-karirnya-gemilang?page=all|archive-date=24 January 2020|url-status=live}}</ref> Ia tinggal di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] hingga ayahnya meninggal dunia saat ia berusia 2 tahun. Greysia kemudian pindah ke [[Manado]], tempat ia menghabiskan masa kecilnya. Ia tertarik untuk bermain bulu tangkis akibat pengaruh dari kakaknya, [[Deyana Lomban]], yang juga mantan atlet bulu tangkis nasional Indonesia. Bakat bulu tangkisnya mulai muncul ketika ia berusia enam tahun. Pada 1995, ia dan ibunya pindah ke Jakarta untuk mendapatkan pelatihan dan kesempatan bermain bulu tangkis yang lebih baik. Ia kemudian bergabung ke klub bulu tangkis Jaya Raya Jakarta.<ref name="ir">{{cite web|last=Ratnati|first=Ira|date=14 October 2008|title=GREYSIA POLII : "The best is yet to come!"|url=http://www.badzine.net/features/greysia-polii-the-best-is-yet-to-come/1324/|website=www.badzine.net|archive-url=https://web.archive.org/web/20160304192315/http://www.badzine.net/features/greysia-polii-the-best-is-yet-to-come/1324/|archive-date=4 March 2016|url-status=dead}}</ref> Ia mengidolakan [[Susi Susanti]] dan [[Zhang Ning]].<ref name="ru" />


Saat ia menjadi anggota klub, [[Retno Koestijah]] menyadari bahwa Greysia yang saat itu berusia 14 tahun memiliki bakat untuk menjadi atlet ganda. Retno memindahkan Greysia dari pemain tunggal ke ganda. Keputusan tersebut membuahkan hasil yang baik hingga Greysia bergabung ke tim nasional bulu tangkis pada 2003.<ref name="ir" />
Saat ia menjadi anggota klub, [[Retno Koestijah]] menyadari bahwa Greysia yang saat itu berusia 14 tahun memiliki bakat untuk menjadi atlet ganda. Retno memindahkan Greysia dari pemain tunggal ke ganda. Keputusan tersebut membuahkan hasil yang baik hingga Greysia bergabung ke tim nasional bulu tangkis pada 2003.<ref name="ir" />

Revisi per 5 Agustus 2021 05.23

Greysia Polii
Greisyia Polii di Kejuaraan Superseries Prancis Terbuka 2013
Informasi pribadi
KebangsaanIndonesia
Lahir11 Agustus 1987 (umur 37)
Jakarta, Indonesia
Tinggi164 m (538 ft 1 in)[1]
Berat57 kg (126 pon)[1]
PeganganKanan
PelatihEng Hian
Chafidz Yusuf
Ganda Puteri & Ganda Campuran
Peringkat tertinggi2 (bersama Nitya Krishinda Maheswari 28 Januari 2016)
3 (bersama Apriyani Rahayu 20 September 2018)
5 (bersama Meiliana Jauhari 12 Mei 2011)
9 (bersama Jo Novita 2006)
Peringkat saat ini6 (bersama Apriyani Rahayu 29 Juni 2021)
Rekam medali
Bulu tangkis putri
Mewakili  Indonesia
Olimpiade
Medali emas – tempat pertama Tokyo 2020 Ganda Putri
Kejuaraan Dunia
Medali perunggu – tempat ketiga Jakarta 2015 Ganda Putri
Medali perunggu – tempat ketiga Nanjing 2018 Ganda Putri
Medali perunggu – tempat ketiga Basel 2019 Ganda Putri
Piala Sudirman
Medali perak – tempat kedua Beijing 2005 Beregu campuran
Medali perak – tempat kedua Glasgow 2007 Beregu campuran
Medali perunggu – tempat ketiga Guangzhou 2009 Beregu campuran
Medali perunggu – tempat ketiga Qingdao 2011 Beregu campuran
Medali perunggu – tempat ketiga Dongguan 2015 Beregu campuran
Medali perunggu – tempat ketiga Nanning 2019 Beregu campuran
Piala Uber
Medali perak – tempat kedua Jakarta 2008 Beregu putri
Medali perunggu – tempat ketiga Kuala Lumpur 2010 Beregu putri
Asian Games
Medali emas – tempat pertama Incheon 2014 Ganda putri
Medali perunggu – tempat ketiga Guangzhou 2010 Beregu putri
Medali perunggu – tempat ketiga Jakarta–Palembang 2018 Ganda putri
Medali perunggu – tempat ketiga 2018 Jakarta–Palembang Beregu putri
Kejuaraan Asia
Medali perunggu – tempat ketiga Hyderabad 2005 Ganda putri
Medali perunggu – tempat ketiga Wuhan 2016 Ganda putri
Kejuaraan Beregu Asia
Medali perunggu – tempat ketiga Alor Setar 2018 Beregu putri
Pesta Olahraga Asia Tenggara
Medali emas – tempat pertama Nakhon Ratchasima 2007 Beregu putri
Medali emas – tempat pertama Filipina 2019 Ganda putri
Medali perak – tempat kedua Manila 2005 Ganda putri
Medali perak – tempat kedua 2007 Nakhon Ratchasima Ganda putri
Medali perak – tempat kedua Vientiane 2009 Beregu putri
Medali perak – tempat kedua Naypyidaw 2013 Ganda putri
Medali perak – tempat kedua 2019 Filipina Beregu putri
Medali perunggu – tempat ketiga 2005 Manila Beregu putri
Medali perunggu – tempat ketiga Kuala Lumpur 2017 Beregu putri
Kejuaraan Dunia Junior
Medali perak – tempat kedua Richmond 2004 Ganda Campuran
Medali perunggu – tempat ketiga 2004 Richmond Ganda putri
Medali perunggu – tempat ketiga 2004 Richmond Ganda Campuran
Kejuaraan Junior Asia
Medali perunggu – tempat ketiga Hwacheon 2004 Beregu putri
Medali perunggu – tempat ketiga Jakarta 2005 Ganda putri
Medali perunggu – tempat ketiga 2005 Jakarta Beregu putri
Profil di BWF

Greysia Polii atau sering dipanggil dengan nama Greys (pelafalan dalam bahasa Indonesia: [ˈgrɛjsi̯a poˈliʔi]; lahir 11 Agustus 1987) adalah salah satu atlet bulu tangkis ganda Indonesia pada nomor ganda putri. Atlet berdarah Minahasa ini adalah putri dari pasangan Willy Polii dan Evie Pakasi. Ia mulai bergabung di tim Piala Uber Indonesia sejak tahun 2004 dan juga tahun 2008.[2][3]

Greysia dan Apriyani Rahayu saat ini merupakan juara bertahan Olimpiade setelah mereka memenangkan nomor ganda putri pada Olimpiade Musim Panas 2020. Ia dan Apriyani menjadi atlet putri asal Indonesia ketiga dan keempat yang memenangkan medali emas dalam ajang Olimpiade setelah Susi Susanti pada 1992 dan Lilyana Natsir pada 2016. Greysia juga menjadi peraih medali emas bulu tangkis putri tertua pada ajang Olimpiade, dengan usia 33 tahun dan 356 hari.

Kehidupan awal

Greysia Polii lahir di Jakarta dari pasangan berdarah Minahasa, Willy Polii dan Evie Pakasi. Ia merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.[4] Ia tinggal di Jakarta hingga ayahnya meninggal dunia saat ia berusia 2 tahun. Greysia kemudian pindah ke Manado, tempat ia menghabiskan masa kecilnya. Ia tertarik untuk bermain bulu tangkis akibat pengaruh dari kakaknya, Deyana Lomban, yang juga mantan atlet bulu tangkis nasional Indonesia. Bakat bulu tangkisnya mulai muncul ketika ia berusia enam tahun. Pada 1995, ia dan ibunya pindah ke Jakarta untuk mendapatkan pelatihan dan kesempatan bermain bulu tangkis yang lebih baik. Ia kemudian bergabung ke klub bulu tangkis Jaya Raya Jakarta.[5] Ia mengidolakan Susi Susanti dan Zhang Ning.[4]

Saat ia menjadi anggota klub, Retno Koestijah menyadari bahwa Greysia yang saat itu berusia 14 tahun memiliki bakat untuk menjadi atlet ganda. Retno memindahkan Greysia dari pemain tunggal ke ganda. Keputusan tersebut membuahkan hasil yang baik hingga Greysia bergabung ke tim nasional bulu tangkis pada 2003.[5]

Karier

2003–2005: Awal karier dan gelar Kejuaraan Nasional

Greysia memulai karirnya sebagai atlet ganda putri dan campuran. Ia dipasangkan dengan Heni Budiman dan berhasil mencapai tahap semifinal pada turnamen Malaysia Satellite 2003.[6] Ia juga memenangkan gelar Kejuaraan Nasional Bulu Tangkis bersama Heni. Mereka mengalahkan pasangan dari Kalimantan Timur, Indarti Issolina dan Angeline de Pauw, dengan skor 8–15, 15–8, 15–7.[7]

Pada 2004, Greysia membantu tim nasional junior untuk mendapatkan medali perunggu pada nomor beregu putri Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia dan beregu campuran Kejuaraan Dunia Junior.[8] Ia juga mendapatkan medali perak pada nomor ganda campuran bersama Muhammad Rijal dan medali perunggu pada nomor ganda putri bersama Heni Budiman.[9] Ia memulai debutnya bersama tim nasional di Piala Uber pada 2004, ketika tim tersebut berhasil mencapai tahap perempat final.[10]

2008–Sekarang

Pada pertengahan tahun 2008, ia mulai berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari karena usia Jo Novita yang tidak lagi muda dan tidak bisa diharapkan membangkitkan prestasi di sektor ganda putri dengan Greysia Polii lagi. Di awal tahun 2009, prestasi Greysia Polii dengan Nitya belum menunjukkan prestasi, apalagi dengan hengkangnya Vita Marissa dari pelatnas, maka pelatnas membutuhkan kekuatan di sektor ganda putri. Salah satu faktor yang mendorong pencarian kekuatan di sektor ganda putri karena pada tahun itu, akan diselenggarakan Sudirman Cup di Guangzhou, Tiongkok.

Pada saat mengikuti turnamen Singapura Terbuka, Greys menunjukkan banyak peningkatan, yang tak diduga sebelumnya ia melaju sampai perempat final dan mengalahkan pemain No. 1 dunia pada saat itu, Wong Pei Tty/Chin Eei Hui dari Malaysia. Ia pun lolos ke final setelah mengalahkan ganda putri No. 9 dunia Lena Frier Kristiansen/Kamilla Rytter Juhl dari Denmark, tetapi kejutan itu tidak berlanjut di Final karena kalah dari pemain Tiongkok yang sebelumnya pernah mengalahkan Greysia/Nitya di All England, yaitu Zhang Yawen/Zhao Tingting. Indonesia akhirnya bisa memiliki ganda putri kelas dunia setelah berakhirnya ganda putri Vita Marissa/Liliyana Natsir, mendampingi Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari. Greysia/Meiliana kala itu masuk dalam pemain 10 besar dunia.

Pada Januari 2013, Greys dipasangkan dengan Anggia Shitta Awanda, Runner Up WJC 2011 di sektor Ganda Putri, Greys/Anggia berhasil menembus Babak Kedua All England. Pada Mei 2013, Greys kembali dipasangkan dengan mantan pasangannya, Nitya Krishinda Maheswari, Pasangan ini tampil menggebrak dengan langsung juara di turnamen pertamanya, SGC Thailand Open GP Gold, menembus Perempatfinal Djarum Indonesia Open Superseries Premier dan Semifinal Singapore Open Superseries. Pada tahun 2014, Greysia/Nitya meraih medali emas di cabang bulu tangkis nomor ganda putri perorangan di Asian Games 2014 yang diselenggarakan di Incheon, Korea Selatan.[11]

Pada tahun 2017, Greysia mulai dipasangkan dengan Apriyani Rahayu.[12]

Penghargaan

Penghargaan Tahun Kategori Hasil Ref.
Indonesian Sport Awards 2018 Atlet Ganda Putri Terfavorit bersama Apriyani Rahayu Menang [13]
Atlet Beregu Putri Terfavorit bersama Tim Bulu Tangkis Asian Games 2018 Menang

Prestasi

Olimpiade

Ganda putri

Tahun Tempat Pasangan Lawan Skor Hasil
2020 Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo, Japan Indonesia Apriyani Rahayu Tiongkok Chen Qingchen

Tiongkok Jia Yifan

21–19, 21–15 Emas

Kejuaraan dunia BWF

Ganda putri

Tahun Tempat Pasangan Lawan Skor Hasil
2015 Istora Senayan,

Jakarta, Indonesia

Indonesia Nitya Krishinda Maheswari Tiongkok Tian Qing

Tiongkok Zhao Yunlei

8–21, 16–21 Bronze Perunggu
2018 Nanjing Youth Olympic Sports Park,

Nanjing, Tiongkok

Indonesia Apriyani Rahayu Jepang Mayu Matsumoto

Jepang Wakana Nagahara

12–21, 21–23 Bronze Perunggu
2019 St. Jakobshalle,

Basel, Swiss

Indonesia Apriyani Rahayu Jepang Mayu Matsumoto

Jepang Wakana Nagahara

12–21, 19–21 Bronze Perunggu

Pesta Olahraga Asia

Ganda putri

Tahun Tempat Pasangan Lawan Skor Hasil
2014 Gyeyang Gymnasium,

Incheon, Korea Selatan

Indonesia Nitya Krishinda Maheswari Jepang Misaki Matsutomo

Jepang Ayaka Takahashi

21–15, 21–9 Gold Emas
2018 Istora Gelora Bung Karno,

Jakarta, Indonesia

Indonesia Apriyani Rahayu Jepang Misaki Matsutomo

Jepang Ayaka Takahashi

15–21, 17–21 Bronze Perunggu

Kejuaraan Asia

Ganda putri

Tahun Tempat Pasangan Lawan Skor Hasil
2005 Gachibowli Indoor Stadium,

Hyderabad, India

Indonesia Jo Novita Jepang Kumiko Ogura

Jepang Reiko Shiota

10–15, 4–15 Bronze Perunggu
2016 Wuhan Sports Center Gymnasium,

Wuhan, Tiongkok

Indonesia Nitya Krishinda Maheswari Jepang Naoko Fukuman

Jepang Kurumi Yonao

21–13, 19–21, 22–24 Bronze Perunggu

Pesta Olahraga Asia Tenggara

Ganda putri

Tahun Tempat Pasangan Lawan Skor Hasil
2005 PhilSports Arena,

Metro Manila, Filipina

Indonesia Jo Novita Malaysia Chin Eei Hui

Malaysia Wong Pei Tty

12–15, 15–9, 13–15 Silver Perak
2007 Universitas Wongchawalitkul,

Nakhon Ratchasima, Thailand

Indonesia Jo Novita Indonesia Vita Marissa

Indonesia Liliyana Natsir

15–21, 14–21 Silver Perak
2013 Wunna Theikdi Indoor Stadium,

Naypyidaw, Myanmar

Indonesia Nitya Krishinda Maheswari Malaysia Vivian Hoo Kah Mun

Malaysia Woon Khe Wei

17–21, 21–18, 17–21 Silver Perak
2019 Muntinlupa Sports Complex,

Metro Manila, Filipina

Indonesia Apriyani Rahayu Thailand Chayanit Chaladchalam

Thailand Phataimas Muenwong

21–3, 21–18 Gold Emas

Kejuaraan Dunia Junior IBF

Ganda putri

Tahun Tempat Pasangan Lawan Skor Hasil
2004 Minoru Arena,

Richmond, Kanada

Indonesia Heni Budiman Tiongkok Tian Qing

Tiongkok Yu Yang

1–15, 2–15 Bronze Perunggu

Ganda campuran

Tahun Tempat Pasangan Lawan Skor Hasil
2004 Minoru Arena,

Richmond, Kanada

Indonesia Muhammad Rijal Tiongkok He Hanbin

Tiongkok Yu Yang

12–15, 12–15 Silver Perak

Kejuaraan Junior Asia

Ganda putri

Tahun Tempat Pasangan Lawan Skor Hasil
2005 Tennis Indoor Senayan,

Jakarta, Indonesia

Indonesia Nitya Krishinda Maheswari Tiongkok Cheng Shu

Tiongkok Liao Jingmei

15–7, 15–17, 13–15 Bronze Perunggu

Tur Dunia BWF (6 gelar, 2 runner up)

Tur Dunia BWF yang mulai diperkenalkan pada 19 Maret 2017 dan digelar mulau 2018,[14] adalah serangkaian turnamen elti bulu tangkis yang diselenggarak oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Tur Dunia BWF dibagi menjadi beberapa tingkat Final Tur Dunia, yakni Super 1000, Super 750, Super 500, Super 300 (bagian dari HSBC World Tour), dan Tur BWF Super 100.[15]

Ganda putri

Tahun Tempat Tingkat Pasangan Lawan Skor Hasil
2018 Indonesia Masters Super 500 Indonesia Apriyani Rahayu Jepang Misaki Matsutomo

Jepang Ayaka Takahashi

17–21, 12–21 2 Runner up
2018 India Terbuka Super 500 Indonesia Apriyani Rahayu Thailand Jongkolphan Kititharakul

Thailand Rawinda Prajongjai

21–18, 21–15 1 Juara
2018 Thailand Terbuka Super 500 Indonesia Apriyani Rahayu Jepang Misaki Matsutomo

Jepang Ayaka Takahashi

21–13, 21–10 1 Juara
2019 Malaysia Masters Super 500 Indonesia Apriyani Rahayu Jepang Yuki Fukushima

Jepang Sayaka Hirota

21–18, 16–21, 16–21 2 Runner up
2019 India Terbuka Super 500 Indonesia Apriyani Rahayu Malaysia Chow Mei Kuan

Malaysia Lee Meng Yean

21–11, 25–23 1 Juara
2020 Indonesia Masters Super 500 Indonesia Apriyani Rahayu Denmark Maiken Fruergaard

Denmark Sara Thygesen

18–21, 21–11, 23–21 1 Juara
2020 Spain Masters Super 300 Indonesia Apriyani Rahayu Bulgaria Gabriela Stoeva

Bulgaria Stefani Stoeva

18–21, 22–20, 21–17 1 Juara
2020 (I) Thailand Terbuka Super 1000 Indonesia Apriyani Rahayu Thailand Jongkolphan Kititharakul

Thailand Rawinda Prajongjai

21–15, 21–12 1 Juara

Superseries BWF (3 gelar, 6 runner up)

Super Series BWF yang diluncurkan pada 14 Desember 2006 dan diimplementasikan pada 2007[16] adalah serangkaian turnamen bulu tangkis yang diselenggarakan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Super Series BWF memiliki tingkatan yakni Superseries dan Superseries Premier. Satu musim Super Series memuat 12 turnamen di seluruh dunia sejak 2011.[17] Atlet-atlet yang berhasil akan melaju ke babak FInal Superseries yang diselenggarakan tiap akhir tahun.

Ganda putri

Tahun Tempat Pasangan Lawan Skor Hasil
2007 Malaysia Terbuka Indonesia Vita Marissa Tiongkok Gao Ling

Tiongkok Huang Sui

21–19, 12–21, 11–21 2 Runner up
2009 Singapura Terbuka Indonesia Nitya Krishinda Maheswari Tiongkok Zhang Yawen

Tiongkok Zhao Tingting

14–21, 13–21 2 Runner up
2015 Indonesia Terbuka Indonesia Nitya Krishinda Maheswari Tiongkok Tang Jinhua

Tiongkok Tian Qing

11–21, 10–21 2 Runner up
2015 Korea Terbuka Indonesia Nitya Krishinda Maheswari Korea Selatan Chang Ye-na

Korea Selatan Lee So-hee

21–15, 21–18 1 Juara
2016 Singapura Terbuka Indonesia Nitya Krishinda Maheswari Jepang Misaki Matsutomo

Jepang Ayaka Takahashi

Walkover 1 Juara
2016 Australia Terbuka Indonesia Nitya Krishinda Maheswari Tiongkok Bao Yixin

Tiongkok Chen Qingchen

21–23, 17–21 2 Runner up
2017 Prancis Terbuka Indonesia Apriyani Rahayu Korea Selatan Lee So-hee

Korea Selatan Shin Seung-chan

21–17, 21–15 1 Juara
2017 Hong Kong Terbuka Indonesia Apriyani Rahayu Tiongkok Chen Qingchen

Tiongkok Jia Yifan

21–14, 16–21, 15–21 2 Runner up

Ganda campuran

Tahun Tempat Pasangan Lawan Skor Hasil
2007 Swiss Terbuka Indonesia Muhammad Rijal Korea Selatan Lee Yong-dae

Korea Selatan Lee Hyo-jung

21–14, 16–21, 18–21 2 Runner up
  Turnamen Final Super Series BWF
  Turnamen Super Series Premier BWF
  Turnamen Super Series BWF

Grand Prix BWF (5 gelar, 6 runner up)

Grand Prix BWF memiliki dua tingkatan, Grand Prix dan Grand Prix Gold BWF. Kompetisi ini merupakan serangkaian turnamen bulu tangkis yang diselenggarakan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) sejak 2007 hingga 2017. Grand Prix Dunia Bulu Tangkis diselenggarakan oleh Federasi Bulu tangkis Internasional (IBF) dari 1983 hingga 2006.

Ganda putri

Tahun Tempat Pasangan Lawan Skor Hasil
2006 Korea Terbuka Indonesia Jo Novita Tiongkok Yang Wei

Tiongkok Zhang Jiewen

10–21, 11–21 2 Runner up
2006 Filipina Terbuka Indonesia Jo Novita Indonesia Rani Mundiasti

Indonesia Endang Nursugianti

21–16, 21–13 1 Juara
2010 Makau Terbuka Indonesia Meiliana Jauhari Tionghoa Taipei Cheng Wen-hsing

Tionghoa Taipei Chien Yu-chin

21–16, 18–21, 16–21 2 Runner up
2010 Indonesia Grand Prix Gold Indonesia Meiliana Jauhari Tiongkok Luo Ying

Tiongkok Luo Yu

21–11, 18–21, 11–21 2 Runner up
2011 Tionghoa Taipei Terbuka Indonesia Meiliana Jauhari Korea Selatan Ha Jung-eun

Korea Selatan Kim Min-jung

21–14, 18–21, 0–2 retired 2 Runner up
2013 Thailand Terbuka Indonesia Nitya Krishinda Maheswari Jepang Yuriko Miki

Jepang Koharu Yonemoto

21–7, 21–13 1 Juara
2014 Swiss Terbuka Indonesia Nitya Krishinda Maheswari Tiongkok Bao Yixin

Tiongkok Tang Jinhua

21–19, 16–21, 13–21 2 Runner up
2014 Tionghoa Taipei Terbuka Indonesia Nitya Krishinda Maheswari Tiongkok Wang Xiaoli

Tiongkok Yu Yang

21–18, 21–11 1 Juara
2015 Tionghoa Taipei Terbuka Indonesia Nitya Krishinda Maheswari Tiongkok Luo Ying

Tiongkok Luo Yu

21–17, 21–17 1 Juara
2015 Indonesia Masters Indonesia Nitya Krishinda Maheswari Tiongkok Tang Yuanting

Tiongkok Yu Yang

18–21, 11–21 2 Runner up
2017 Thailand Terbuka Indonesia Apriyani Rahayu Thailand Chayanit Chaladchalam

Thailand Phataimas Muenwong

21–12, 21–12 1 Juara
  Turnamen Grand Prix Gold BWF
  Turnamen Grand Prix BWF & IBF

Referensi

  1. ^ a b "Athlete: Greysia Polii". Asian Games 2018. Diakses tanggal 28 October 2018. 
  2. ^ "Finally, Gold For Indonesia". en.tempo.co. Tempo. 28 September 2014. Diakses tanggal 1 Agustus 2021. 
  3. ^ "SEA Games: Greysia celebrates first gold after 14 years as young guns shine". www.thejakartapost.com. The Jakarta Post. 11 December 2019. Diakses tanggal 1 Agustus 2021. 
  4. ^ a b Umar, Rhendi (10 December 2019). "Profil Greysia Polii, Pebulutangkis Asal Sulut Raih Medali Emas di Sea Games 2019, Karirnya Gemilang". manado.tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 January 2020. 
  5. ^ a b Ratnati, Ira (14 October 2008). "GREYSIA POLII : "The best is yet to come!"". www.badzine.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 March 2016. 
  6. ^ "Luster-Malaysia Satellite Badminton Championships results". www.thestar.com.my. 24 November 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 January 2020. 
  7. ^ "Kejurnas 2010 [INA National Championships]". www.badmintoncentral.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 January 2020. Diakses tanggal 29 August 2020. 
  8. ^ "NOONNOPPI Asian Juniors Badminton Championship 2004". www.koreabadminton.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 October 2004. 
  9. ^ "Weltmeisterschaft U 19 2004". archiv.badminton.de (dalam bahasa Jerman). Diakses tanggal 25 January 2020. 
  10. ^ "Profil: Greysia Polii". MERDEKA.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 December 2017. Diakses tanggal 21 November 2017. 
  11. ^ "Ini Dia Atlet Indonesia Peraih Medali di Asian Games 2014". detiksport. Diakses tanggal 2020-08-24. 
  12. ^ Saleh, Nurdin (2019-10-25). "Gagal di French Open, Ini Rapor Greysia / Apriyani Sejak Berduet". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-24. 
  13. ^ "Inilah Daftar Terfavorit Indonesian Sport Awards 2018". Detik. 23 November 2018. Diakses tanggal 24 November 2018. 
  14. ^ Alleyne, Gayle (19 March 2017). "BWF Launches New Events Structure". bwfbadminton.com. Badminton World Federation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 December 2017. Diakses tanggal 29 November 2017. 
  15. ^ Sukumar, Dev (10 January 2018). "Action-Packed Season Ahead!". bwfbadminton.com. Badminton World Federation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 January 2018. Diakses tanggal 15 January 2018. 
  16. ^ "BWF Launches Super Series". Badminton Australia. 15 December 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 October 2007. 
  17. ^ "Yonex All England Elevated To BWF Premier Super Series Event". www.ibadmintonstore.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2013. Diakses tanggal 29 September 2013. 

Pranala luar