Nitya Krishinda Maheswari lahir dari ayah berdarah Papua (Biak) dan ibu berdarah Jawa, Endang Sriutami Takariati. Ayahnya, Panus Korwa, adalah mantan pemain sepak bola nasional yang bermain untuk Arema Indonesia. Sepupunya, Lisa Rumbewas, adalah seorang atlet angkat besi terkenal dan 2 kali peraih medali perak Olimpiade. Pamannya Levi, ayah Lisa, adalah seorang binaragawan.
Nitya mampu memenangkan gelar BWF Superseries pertamanya pada Korea Terbuka 2015. Disusul gelar Singapura Terbuka pada tahun 2016. Pada tahun 2016, dia dan Greysia Polii memenuhi syarat untuk mengikuti Final Masters BWF Super Series. Namun, mereka mengundurkan diri dari turnamen tersebut karena ia dijadwalkan menjalani operasi lutut dan posisinya digantikan oleh Vivian Hoo dan Woon Khe Wei dari Malaysia. Ia memang berkutat dengan masalah cedera lututnya sejak 2014. Bakan ia beberapa kali tersungkur dan harus mundur di tengah pertandingan. Sejak operasi tersebut Nitya belum bisa mengikuti pertandingan seperti biasanya.
BWF Superseries, dicanangkan sejak 14 Desember 2006 dan pertama kali digelar pada tahun 2007,[3] adalah rangkaian kejuaraan bulu tangkis tingkat atas, yang diselenggarakan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). BWF Superseries mempunyai dua tingkat kejuaraan yaitu BWF Superseries dan Superseries Premier.
BWF Grand Prix adalah turnamen bulu tangkis yang diselenggarakan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) sejak tahun 2007, yang terdiri dari dua tingkat kejuaraan yaitu BWF Grand Prix dan Grand Prix Gold.