Surga: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 1: Baris 1:
{{untuk|''comune'' di Italia|Sorgà}}{{untuk|''konsep sorga'' China kuno|Tian}}
{{untuk|''comune'' di Italia|Sorgà}}{{untuk|''konsep sorga'' China kuno|Tian}}
[[File:Ruins from a temple in Naffur.jpg|thumb|Reruntuhan kuil [[Ekur]] di [[Nippur]], yang diyakini oleh orang Mesopotamia kuno sebagai "Dur-an-ki", "tali penambat" surga dan bumi.{{sfn|Hundley|2015|page=452}}{{snf|Black|Green|1992|page=74}}]]
[[Berkas:Jan Bruegel d. Ä. 003.jpg|thumb|200px|right|''Paradise'' karya [[Jan Bruegel]]]]
'''Surga''', atau juga '''sorga''' ([[bahasa Sanskerta]] ''svarga'', स्वर्ग, "[[kayangan]]") adalah suatu tempat di alam [[akhirat]] yang dipercaya oleh para penganut beberapa agama sebagai tempat berkumpulnya [[roh|roh-roh]] manusia yang semasa hidup di dunia berbuat kebajikan sesuai ajaran agamanya.
'''Surga''', atau juga '''sorga''' ([[bahasa Sanskerta]] ''svarga'', स्वर्ग, "[[kayangan]]") adalah suatu tempat di alam [[akhirat]] yang dipercaya oleh para penganut beberapa agama sebagai tempat berkumpulnya [[roh|roh-roh]] manusia yang semasa hidup di dunia berbuat kebajikan sesuai ajaran agamanya.



Revisi per 14 Agustus 2021 04.00

Reruntuhan kuil Ekur di Nippur, yang diyakini oleh orang Mesopotamia kuno sebagai "Dur-an-ki", "tali penambat" surga dan bumi.[1][2]

Surga, atau juga sorga (bahasa Sanskerta svarga, स्वर्ग, "kayangan") adalah suatu tempat di alam akhirat yang dipercaya oleh para penganut beberapa agama sebagai tempat berkumpulnya roh-roh manusia yang semasa hidup di dunia berbuat kebajikan sesuai ajaran agamanya.

Dalam bahasa Jawa kata tersebut diserap menjadi swarga. Sorga dalam bahasa Arab disebut jannah, sedangkan dalam bahasa Hokkian digunakan istilah thian (天).

Kahyangan dalam budaya di pulau Jawa

Istilah Kahyangan berasal dari bahasa sanskerta yang jika dipilah menjadi ka-hyang-an, atau bermakna "tempat tinggal para Hyang atau leluhur". Sebelum masuknya agama Hindu dan Buddha, masyarakat Nusantara di pulau Jawa dan Bali, seperti masyarakat Sunda, Jawa, dan Bali sudah menganut agama pribumi berupa pemujaan terhadap arwah leluhur. Mereka menyebut leluhur mereka dengan istilah Hyang dan tempat tinggal mereka di alam gaib disebut kahyangan.

Dengan masuknya agama Hindu dan Buddha, maka istilah Swarga pun dipakai berdampingan dengan istilah Kahyangan, karena Swarga juga bermakna tempat tinggal para roh yang selama hidupnya berbuat kebaikan.

Dalam tradisi Jawa baru, istilah Kahyangan dipakai untuk menyebut tempat tinggal para dewa dan bidadari. Sementara istilah Swarga tetap dipakai untuk menyebut tempat tinggal para roh yang semasa hidup bertindak penuh kebajikan sesuai dengan aturan agamanya.

Dalam Kristen

Kerajaan Sorga

Sorga atau Kerajaan Sorga adalah kehidupan kekal yang dijanjikan Yesus kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya. Istilah "sorga" dipakai oleh penulis Alkitab menunjuk pada tempat yang kudus di mana Allah saat ini berada. Kehidupan kekal, ciptaan yang sempurna, tempat di mana Allah menghendaki untuk tinggal secara permanen dengan umat-Nya (Wahyu 21:3). Tidak akan ada lagi pemisahan antara Allah dan manusia. Orang-orang beriman sendiri akan hidup dengan kemuliaan, dibangkitkan dengan tubuh yang baru; tidak akan ada penyakit, tidak ada kematian dan tidak ada air mata.

Catatan Alkitab

Dalam Islam

Al-Qur'an banyak menjelaskan tentang negeri Akhirat (kehidupan setelah mati) untuk orang yang selalu berbuat baik. Surga itu sendiri sering dijelaskan dalam berbagai surah di Al-Qur'an, sebagai tempat keabadian berupa jannah (taman yang indah/kebun) yang terdapat sungai-sungai mengalir di bawahnya:[3][4][5][6]

Tingkatan Surga

Setiap muslim percaya bahwa semua manusia dilahirkan suci. Surga tertinggi tingkatnya adalah Firdaus (فردوس)—Pardis (پردیس), di mana para nabi dan rasul, syuhada dan orang-orang saleh.

Tingkatan dan nama-nama surga ialah:[7]

Beberapa surah dalam al-Qur'an yang menjelaskan tentang keadaan surga adalah sebagai berikut:

Bahwa tidak semua manusia dapat masuk ke surga melainkan hanya orang-orang pilihan dengan berbagai kriteria tertentu yang Allah kehendaki:

Referensi

  1. ^ Hundley 2015, hlm. 452.
  2. ^ Black & Green 1992, hlm. 74.
  3. ^ Surah Al-Imran: 15
  4. ^ Surah Al-Imraan: 195, Surah Al-Maaida: 119, Surah At-Taubah: 72
  5. ^ Surah At-Taubah: 89, Surah Ibrahim: 23, Surah An-Nahl: 31, Surah Al-Kahf: 31, Surah Ta Ha: 76, Surah Al-Hajj: 14, Surah Al-Furqan: 10, Surah Al-Ankabut: 58, Surah Muhammad: 12, Surah Al-Fath: 5
  6. ^ Surah Al-Fath: 17, Surah Al-Hadid: 12, Surah Al-Mujaadilah: 22, Surah As-Saff: 12, Surah At-Taghaabun: 9, Surah At-Talaaq: 11, Surah Al-Buruj: 11, Surah Al-Bayyinah: 8
  7. ^ Pintu-pintu Sorga di situs web Dinul-Islam.org[pranala nonaktif permanen]
  8. ^ Surah Al-An'aam: 127