Somaya Faruqi: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
| Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Somaya Faruqi''' (lahir 2002) adalah seorang murid perempuan asal [[Afganistan]]. Ia merupakan kapten tim robotika putri Afganistan. Namanya masuk ke dalam daftar 100 perempuan BBC dan disebut oleh UNICEF pada 2020. Profilnya juga dilibatkan dalam kampanye kesetaraan generasi oleh UN Women pada 2021.<ref>{{Cite news|date=2020-11-23|title=BBC 100 Women 2020: Who is on the list this year?|url=https://www.bbc.com/news/world-55042935|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=2021-08-31}}</ref> Selama pandemi Covid-19 pada 2020, ia bersama timnya terlibat dalam pembuatan prototipe [[ventilator]] berbiaya murah untuk membantu perawatan pasien [[Koronavirus|virus korona]] di negaranya. Pasca [[kejatuhan Kabul]] ke tangan pasukan [[Taliban]] pada pertengahan Agustus 2021, ia dan sebagian anggota timnya memutuskan melarikan diri ke luar negeri. Sebagian ada yang ke [[Qatar]], [[Meksiko]], dan beberapa orang masih ada yang tetap tinggal di Afganistan.<ref name=":0">{{Cite web|last=Cornwell|first=Alexander|date=2021-08-27|title=Don't abandon Afghanistan, pleads member of Afghan all-female robotics team|url=https://www.euronews.com/2021/08/27/us-afghanistan-conflict-robotics-qatar|website=euronews|language=en|access-date=2021-08-31}}</ref> |
'''Somaya Faruqi''' (lahir 2002) adalah seorang murid perempuan asal [[Afganistan]]. Ia merupakan kapten tim robotika putri Afganistan. Namanya masuk ke dalam daftar 100 perempuan BBC dan disebut oleh UNICEF pada 2020. Profilnya juga dilibatkan dalam kampanye kesetaraan generasi oleh UN Women pada 2021.<ref>{{Cite news|date=2020-11-23|title=BBC 100 Women 2020: Who is on the list this year?|url=https://www.bbc.com/news/world-55042935|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=2021-08-31}}</ref> Selama pandemi Covid-19 pada 2020, ia bersama timnya terlibat dalam pembuatan prototipe [[ventilator]] berbiaya murah untuk membantu perawatan pasien [[Koronavirus|virus korona]] di negaranya. Pasca [[kejatuhan Kabul]] ke tangan pasukan [[Taliban]] pada pertengahan Agustus 2021, ia dan sebagian anggota timnya memutuskan melarikan diri ke luar negeri. Sebagian ada yang ke [[Qatar]], [[Meksiko]], dan beberapa orang masih ada yang tetap tinggal di Afganistan.<ref name=":0">{{Cite web|last=Cornwell|first=Alexander|date=2021-08-27|title=Don't abandon Afghanistan, pleads member of Afghan all-female robotics team|url=https://www.euronews.com/2021/08/27/us-afghanistan-conflict-robotics-qatar|website=euronews|language=en|access-date=2021-08-31}}</ref> Mereka melanjutkan sekolah di luar negeri dan tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti kompetisi robotika dunia.<ref>{{Cite web|last=Joselow|first=Gabe|last2=Talmazan|first2=Yuliya|date=2021-08-24|title=Afghan female robotics team defiant in Qatar exile|url=https://www.nbcnews.com/news/world/afghan-female-robotics-team-defiant-after-fleeing-taliban-qatar-n1277464|website=NBC News|language=en|access-date=2021-08-31}}</ref> |
||
== Kehidupan awal == |
== Kehidupan awal == |
||
| Baris 5: | Baris 5: | ||
== Penemuan == |
== Penemuan == |
||
Pada 2020, Somaya dan timnya membuat prototipe ventilator berbiaya murah dan berprinsip [[sumber terbuka]] (''open source)''. Sebagian dari desainnya didasarkan pada temuan [[Institut Teknologi Massachusetts|Institut Teknologi Massachussetts]]. Mereka mendapatkan panduan langsung dari Universitas Harvard dalam proses pengerjaannya. Untuk memproduksi satu unit ventilator, biaya yang dibutuhkan mencapai sekitar $700, jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan harga ventilator tradisional yang sebesar $20.000. Alat ini juga mudah dibawa dan dapat beroperasi selama 10 jam menggunakan daya baterai. Prototipe ini masih perlu melewati uji final dari otoritas kesehatan negara sebelum dapat diproduksi masal.<ref>{{Cite news|last=Karimi|first=Storay|date=2020-07-21|title=Afghan all-girls robotics team designs low-cost ventilator to treat coronavirus patients|url=https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-afghanistan-ventil-idUSKCN24L0WO|newspaper=Reuters|language=en|access-date=2021-08-31}}</ref> |
Pada 2020, Somaya dan timnya membuat prototipe ventilator berbiaya murah dan berprinsip [[sumber terbuka]] (''open source)''. Mereka menggunakan beberapa bagian dari mobil dan sepeda motor untuk membangun prototipe ini.<ref name=":1">{{Cite news|last=Haidare|first=Sodaba|date=2020-05-20|title=Coronavirus: Afghan girls make ventilators out of car parts|url=https://www.bbc.com/news/world-asia-52738668|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=2021-09-01}}</ref> Sebagian dari desainnya didasarkan pada temuan [[Institut Teknologi Massachusetts|Institut Teknologi Massachussetts]]. Mereka mendapatkan panduan langsung dari Universitas Harvard dalam proses pengerjaannya. Untuk memproduksi satu unit ventilator, biaya yang dibutuhkan mencapai sekitar $700, jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan harga ventilator tradisional yang sebesar $20.000. Alat ini juga mudah dibawa dan dapat beroperasi selama 10 jam menggunakan daya baterai. Prototipe ini masih perlu melewati uji final dari otoritas kesehatan negara sebelum dapat diproduksi masal.<ref>{{Cite news|last=Karimi|first=Storay|date=2020-07-21|title=Afghan all-girls robotics team designs low-cost ventilator to treat coronavirus patients|url=https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-afghanistan-ventil-idUSKCN24L0WO|newspaper=Reuters|language=en|access-date=2021-08-31}}</ref> |
||
== Penghargaan == |
|||
Pada Olimpiade Robotika Internasional 2017 di AS, Somaya dan timnya mendapatkan penghargaan khusus.<ref name=":1" /> |
|||
== Kehidupan setelah kejatuhan Kabul == |
|||
Somaya meninggalkan Afganistan setelah Kabul dikuasai oleh Taliban. Ia saat ini berada di Qatar. Somaya dan beberapa anggota tim yang berhasil melarikan diri ke luar negeri dikabarkan pergi tanpa berpamitan dengan orang tua, keluarga, dan teman-teman mereka.<ref name=":0" /> |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Revisi per 1 September 2021 05.10
Somaya Faruqi (lahir 2002) adalah seorang murid perempuan asal Afganistan. Ia merupakan kapten tim robotika putri Afganistan. Namanya masuk ke dalam daftar 100 perempuan BBC dan disebut oleh UNICEF pada 2020. Profilnya juga dilibatkan dalam kampanye kesetaraan generasi oleh UN Women pada 2021.[1] Selama pandemi Covid-19 pada 2020, ia bersama timnya terlibat dalam pembuatan prototipe ventilator berbiaya murah untuk membantu perawatan pasien virus korona di negaranya. Pasca kejatuhan Kabul ke tangan pasukan Taliban pada pertengahan Agustus 2021, ia dan sebagian anggota timnya memutuskan melarikan diri ke luar negeri. Sebagian ada yang ke Qatar, Meksiko, dan beberapa orang masih ada yang tetap tinggal di Afganistan.[2] Mereka melanjutkan sekolah di luar negeri dan tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti kompetisi robotika dunia.[3]
Kehidupan awal
Somaya terlahir dari ayah yang memiliki usaha reparasi mobil dan ibu yang tinggal di rumah. Mereka bertempat tinggal di Herat, Afganistan barat. Somaya mengaku terinspirasi untuk mendalami robotika saat melihat ayahnya bekerja. Ibunya merupakan korban kebijakan Taliban yang melarang perempuan bersekolah. Ibu Somaya meninggalkan bangku pendidikan pada usia 10 tahun.[4] Somaya bersama tim robotika putri Afganistan mulai menarik perhatian media internasional saat ikut berkompetisi dalam Olimpiade Robotika Internasional di Amerika Serikat pada 2017.[2]
Penemuan
Pada 2020, Somaya dan timnya membuat prototipe ventilator berbiaya murah dan berprinsip sumber terbuka (open source). Mereka menggunakan beberapa bagian dari mobil dan sepeda motor untuk membangun prototipe ini.[5] Sebagian dari desainnya didasarkan pada temuan Institut Teknologi Massachussetts. Mereka mendapatkan panduan langsung dari Universitas Harvard dalam proses pengerjaannya. Untuk memproduksi satu unit ventilator, biaya yang dibutuhkan mencapai sekitar $700, jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan harga ventilator tradisional yang sebesar $20.000. Alat ini juga mudah dibawa dan dapat beroperasi selama 10 jam menggunakan daya baterai. Prototipe ini masih perlu melewati uji final dari otoritas kesehatan negara sebelum dapat diproduksi masal.[6]
Penghargaan
Pada Olimpiade Robotika Internasional 2017 di AS, Somaya dan timnya mendapatkan penghargaan khusus.[5]
Kehidupan setelah kejatuhan Kabul
Somaya meninggalkan Afganistan setelah Kabul dikuasai oleh Taliban. Ia saat ini berada di Qatar. Somaya dan beberapa anggota tim yang berhasil melarikan diri ke luar negeri dikabarkan pergi tanpa berpamitan dengan orang tua, keluarga, dan teman-teman mereka.[2]
Referensi
- ^ "BBC 100 Women 2020: Who is on the list this year?". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2020-11-23. Diakses tanggal 2021-08-31.
- ^ a b c Cornwell, Alexander (2021-08-27). "Don't abandon Afghanistan, pleads member of Afghan all-female robotics team". euronews (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-08-31.
- ^ Joselow, Gabe; Talmazan, Yuliya (2021-08-24). "Afghan female robotics team defiant in Qatar exile". NBC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-08-31.
- ^ Billing, Lynzy. "The female Afghan tech entrepreneurs inspiring each other". www.aljazeera.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-08-31.
- ^ a b Haidare, Sodaba (2020-05-20). "Coronavirus: Afghan girls make ventilators out of car parts". BBC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-09-01.
- ^ Karimi, Storay (2020-07-21). "Afghan all-girls robotics team designs low-cost ventilator to treat coronavirus patients". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-08-31.
  | Artikel bertopik biografi Afghanistan ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |