Lompat ke isi

Slamet Kirbiantoro: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Mommy Debby (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 36: Baris 36:


== Kehidupan pribadi ==
== Kehidupan pribadi ==
Kirbiantoro beristrikan Muchayisoh (lahir 1958), memiliki 3 putra dan seorang Putri. Putranya yang pertama Hendri Prastowo (lahir 1975) seorang lulusan [[Universitas Diponegoro]] Jurusan Teknik Sipil yang kemudian juga menempuh jurusan Hukum di [[Universitas Krisnadwipayana|UNKRIS]] dengan predikat cum laude dan lulus ujian [[Perhimpunan Advokat Indonesia|PERADI]] pada tahun 2011. Putra keduanya Dwi Handono Prasanto (lahir 1979) adalah seorang perwira Polisi alumni [[Akademi Kepolisian]] tahun 2000 di [[Semarang]]. Putra ketiganya Tri Kusuma Agni adalah seorang perwira TNI AD alumni [[Akademi Militer]] tahun 2003 di [[Magelang]] mengikuti jejaknya berkarier dibidang [[militer]]. Sementara Putrinya yang bungsu Agia Nariswari Kirana Wardhani (lahir 1989) lulusan [[Universitas Diponegoro]] Jurusan Hukum menikahi seorang perwira Polisi Alumni [[Akademi Kepolisian]] tahun 2007 yang bernama Wikha Ardilestanto.
Kirbiantoro beristrikan Muchayisoh (lahir 1958), memiliki 3 orang anak. Putranya yang pertama Hendri Prastowo (lahir 1975) seorang lulusan [[Universitas Diponegoro]] Jurusan Teknik Sipil yang kemudian juga menempuh jurusan Hukum di [[Universitas Krisnadwipayana|UNKRIS]] dengan predikat cum laude dan lulus ujian [[Perhimpunan Advokat Indonesia|PERADI]] pada tahun 2011. Putra keduanya Dwi Handono Prasanto (lahir 1979) adalah seorang perwira Polisi alumni [[Akademi Kepolisian]] tahun 2000 di [[Semarang]]. Putra ketiganya Tri Kusuma Agni adalah seorang perwira TNI AD alumni [[Akademi Militer]] tahun 2003 di [[Magelang]] mengikuti jejaknya berkarier dibidang [[militer]]. Sementara Putrinya yang bungsu Agia Nariswari Kirana Wardhani (lahir 1989) lulusan [[Universitas Diponegoro]] Jurusan Hukum menikahi seorang perwira Polisi Alumni [[Akademi Kepolisian]] tahun 2007 yang bernama Wikha Ardilestanto.
== Wafat ==

Slamet meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2018, di [[RSPAD Gatot Subroto]], [[Jakarta]] dalam usia 70 tahun.<ref>[http://indonews.id/artikel/14692/Mantan-Pangdam-Jaya-Era-Gus-Dur-Wafat/ Mantan Pangdam Jaya Era Gus Dur Wafat] Indonews, 20 Juli 2018</ref> Keesokan harinya, ia dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]], Jakarta.<ref>[http://www.tribunnews.com/nasional/2018/07/20/mantan-pangdam-jaya-mayjen-purn-slamet-kirbiantoro-dimakamkan-di-tmp-kalibata Mantan Pangdam Jaya Mayjen (purn) Slamet Kirbiantoro Dimakamkan di TMP Kalibata] Tribunnews, 20 Juli 2018</ref>
Slamet meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2018, di [[RSPAD Gatot Subroto]], [[Jakarta]] dalam usia 70 tahun.<ref>[http://indonews.id/artikel/14692/Mantan-Pangdam-Jaya-Era-Gus-Dur-Wafat/ Mantan Pangdam Jaya Era Gus Dur Wafat] Indonews, 20 Juli 2018</ref> Keesokan harinya, ia dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]], Jakarta.<ref>[http://www.tribunnews.com/nasional/2018/07/20/mantan-pangdam-jaya-mayjen-purn-slamet-kirbiantoro-dimakamkan-di-tmp-kalibata Mantan Pangdam Jaya Mayjen (purn) Slamet Kirbiantoro Dimakamkan di TMP Kalibata] Tribunnews, 20 Juli 2018</ref>



Revisi per 19 September 2021 15.16

Slamet Kirbiantoro
Informasi pribadi
Lahir(1948-03-18)18 Maret 1948
Indonesia Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah
Meninggal19 Juli 2018(2018-07-19) (umur 70)
Indonesia Jakarta
Suami/istriNy.Muchayisoh
HubunganMenantu:
AKP Wikha Ardilestanto
Anak1. Hendri Prastowo
2. AKBP Dwi Handono Prasanto
3. Kapten Inf Tri Kusuma Agni
4. Agia Nariswari Kirana Wardhani
AlmamaterAkademi Militer (1970)
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1970-2002
Pangkat Mayor Jenderal TNI
SatuanInfanteri
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Mayor Jenderal TNI (Purn.) Slamet Kirbiantoro (18 Maret 1948 – 19 Juli 2018) adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. Kirbiantoro lulus Akademi Militer di Magelang pada tahun 1970, dia lebih dikenal sebagai mantan Pangdam Jaya[1] Pada tahun 2000-2001 pada masa jabatan presiden Abdurrahman Wahid. Jabatan terakhir di TNI adalah Wakil Irjen Mabes TNI dengan pangkat Mayor Jenderal.[2]

Karier militer

Slamet Kirbiantoro menjadi seorang perwira AD setelah lulus dari Akmil pada tahun 1970. Laki-laki kelahiran Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, 18 Maret 1948, sejak Juni 1995 menduduki pos sebagai Komandan Satintel Badan Intelijen ABRI (BIA). Jabatan barunya ini, sebulan kemudian, membawa ia naik pangkat dari kolonel menjadi brigadir jenderal. Jabatannya di intelijen membuat sosok Slamet Kirbiantoro kurang mendapat publikasi media massa. Namanya jarang disebut- sebut. Apalagi selama karier militernya, ia banyak berkiprah di Kodam IX/Udayana yang jauh dari pusat. Laki-laki bertinggi badan 166 cm dan bobot tubuh 56 kg ini, sekitar lima tahun, mendarmabaktikan dirinya di Kodam IX/Udayana, dimulai ketika ia berpangkat letnan kolonel dengan jabatan Kasiops Rem Kodam IX/Udayana. Jabatan ini hanya berlangsung enam bulan saja karena ia harus mengemban tugas sebagai Kasiops Rem-161/WSI Kodam Udayana. Selanjutnya, sejak April 1986, ia dipercaya sebagai Komandan Kodim 1611/Badung Kodam IX/Udayana. Selanjutnya menjadi Wakil Komandan (Wadan) Rinifdam Udayana (1990), dan kiprahnya di Kodam IX/Udayana diakhiri pada 1992 sebagai Wadan Rindam Kodam IX/Udayana. Dalam kurun waktu ini, pangkatnya tak pernah beranjak dari letkol yang diraihnya sejak 1985, saat ia menjadi Komandan KY-2 Grup 4 Kopassus. Pangkat bapak dari empat anak ini mulai menanjak setelah ia bertugas di Jakarta sebagai Komandan Brigif Linud 3/Tri Budi Mahasakti Kostrad (1992-1993). Pangkat kolonel diraihnya pada April 1993. Selanjutnya ia dikirim ke Kodam VI/Tanjungpura untuk menjadi Komandan Rindam Kodam VI/Tanjungpura. Setelah menjadi Danrem 101 Kodam VI, ia kembali ke Jakarta pada Juni 1995, untuk menempati posisi Dan Satintel BIA. Jabatan yang membawa bintang satu bertengger di pundaknya. Slamet hanya butuh waktu dua tahun untuk meraihnya dari pangkat kolonel.

Karier politik

Slamet Kirbiantoro pernah didukung DPP PAN dan DPP PPP pada saat Pemilihan Gubernur Jawa Tengah pada tahun 2003. Setelah pensiun dari tentara, Ia sempat terjun di dunia politik dengan menjadi Ketua DPP PAN bidang politik, hukum dan keamanan (polhukam). Akan tetapi di tengah jalan ketika berdirinyya partai baru Gerindra, ia ditarik menjadi anggota dewan penasihat oleh Prabowo Subianto. Sempat menjadi caleg DPR RI dari GERINDRA untuk dapil Jawa Tengah VII (Kabupaten Kebumen, Purbalingga, dan Banjarnegara), tetapi hanya mendapat urutan terbanyak ke 8 dari 7 kursi yang diperebutkan.

Kehidupan pribadi

Kirbiantoro beristrikan Muchayisoh (lahir 1958), memiliki 3 orang anak. Putranya yang pertama Hendri Prastowo (lahir 1975) seorang lulusan Universitas Diponegoro Jurusan Teknik Sipil yang kemudian juga menempuh jurusan Hukum di UNKRIS dengan predikat cum laude dan lulus ujian PERADI pada tahun 2011. Putra keduanya Dwi Handono Prasanto (lahir 1979) adalah seorang perwira Polisi alumni Akademi Kepolisian tahun 2000 di Semarang. Putra ketiganya Tri Kusuma Agni adalah seorang perwira TNI AD alumni Akademi Militer tahun 2003 di Magelang mengikuti jejaknya berkarier dibidang militer. Sementara Putrinya yang bungsu Agia Nariswari Kirana Wardhani (lahir 1989) lulusan Universitas Diponegoro Jurusan Hukum menikahi seorang perwira Polisi Alumni Akademi Kepolisian tahun 2007 yang bernama Wikha Ardilestanto.

Wafat

Slamet meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2018, di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta dalam usia 70 tahun.[3] Keesokan harinya, ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.[4]

Riwayat jabatan

Referensi

Jabatan militer
Didahului oleh:
Ryamizard Ryacudu
Pangdam Jaya
2000–2001
Diteruskan oleh:
Bibit Waluyo
Didahului oleh:
Agus Wirahadikusumah
Pangdam VII/Wirabuana
2000
Diteruskan oleh:
Ahmad Yahya