Lompat ke isi

Blunder merek: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis VisualEditor-alih
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:
'''Blunder merek''' adalah sebuah kesalahan yang dikaitkan dengan penamaan merek dari sebuah produk, khususnya sebuah produk di sebuah pasar baru. Alasannya karena kurangnya pemahaman bahasa, budaya dan sikap pelanggan di pasar baru tersebut.
'''Blunder merek''' adalah sebuah kesalahan yang dikaitkan dengan penamaan merek dari sebuah produk, khususnya sebuah produk di sebuah pasar baru. Alasannya karena kurangnya pemahaman bahasa, budaya dan sikap pelanggan di pasar baru tersebut.


Terdapat sejumlah contoh blunder merek dalam riwayat pemasaran. Terdapat juga sejumlah [[legenda urban]] terkait blunder merek, dimana hanya sedikit bukit dari blunder yang sebenarnya.
Terdapat sejumlah contoh blunder merek dalam riwayat pemasaran. Terdapat juga sejumlah [[legenda urban]] terkait blunder merek, dimana hanya sedikit bukti dari blunder yang sebenarnya.


== Masalah merek internasional ==
== Masalah merek internasional ==

Revisi per 12 Oktober 2021 03.42

Merek minuman bersoda Prancis Pschitt mungkin memiliki konotasi lain dalam bahasa Inggris

Blunder merek adalah sebuah kesalahan yang dikaitkan dengan penamaan merek dari sebuah produk, khususnya sebuah produk di sebuah pasar baru. Alasannya karena kurangnya pemahaman bahasa, budaya dan sikap pelanggan di pasar baru tersebut.

Terdapat sejumlah contoh blunder merek dalam riwayat pemasaran. Terdapat juga sejumlah legenda urban terkait blunder merek, dimana hanya sedikit bukti dari blunder yang sebenarnya.

Masalah merek internasional

Masalah dengan branding produk internasional sering dikaitkan dengan proses lokalisasi bahasa, di mana nama merek produk atau slogan iklan membawa arti yang berbeda dalam bahasa target pasar.[1] Selain aspek kebahasaan, masalah kepekaan budaya dapat mempengaruhi kesuksesan sebuah merek.[2]

Ini adalah risiko yang dihadapi oleh perusahaan yang memasuki pasar baru. Dalam pemasaran internasional, nama merek harus khas dan mudah diucapkan di berbagai pasar, tetapi tidak boleh memiliki konotasi negatif atau cabul yang tidak diinginkan. Risiko ini biasanya dikurangi dengan memasukkan penelitian budaya ke dalam strategi branding.[3]

Kasus nyata

Bahasa Inggris

Contoh nama merek yang terbukti tidak cocok untuk digunakan di negara-negara berbahasa Inggris termasuk:[3]

  • Alu-Fanny, aluminium foil Prancis
  • Barfy, merek hamburger beku di Argentina
  • Bimbo, merek roti di Spanyol dan Amerika
  • Crapsy Fruit, sereal sarapan Prancis
  • Atum Bom, merek tuna kalengan Portugis
  • Kack, kembang gula Denmark
  • Kräpp, tisu toilet Swedia (pengucapan crepe dalam bahasa Swedia)
  • Kum Onit, rautan pensil merek Jerman
  • Mukk, yogurt Italia
  • Plopp, cokelat batangan Swedia
  • Pocari Sweat, minuman olahraga Jepang
  • Poo, sejenis bubuk kari di Argentina
  • Pschitt, minuman ringan bersoda Prancis
  • Sejumlah merek bir Belgia, seperti Silly, Prik, Slag, La Plope, Pee Klak dan Witte Dikke[4]

Bahasa Indonesia

Referensi

  1. ^ "Five big brand translation and localization mistakes that every business can learn from". Digital Doughnut. Communitize Ltd. 18 October 2018. Diakses tanggal 28 May 2021. 
  2. ^ Fromowitz, Mike (10 February 2017). "Hall of shame: More multicultural brand blunders". www.campaignlive.com. Diakses tanggal 28 May 2021. 
  3. ^ a b Melin, Tracy L.; Ray, Nina M. (1 December 2007). "Emphasizing Foreign Language Use to International Marketing Students: A Situational Exercise That Mimics Real-World Challenges". Global Business Languages. 10. New Initiaitves, Article 3: 19. Diakses tanggal 21 March 2017. 
  4. ^ Elliott, Mark (2010). CultureShock! Belgium: A Survival Guide to Customs and Etiquette (dalam bahasa Inggris). Marshall Cavendish International Asia Pte Ltd. hlm. 139–140. ISBN 978-981-4484-25-1. 
  5. ^ Andy Weir Senior News Editor Neowin @gcaweir ·. "Dell 'Peju' Windows tablet breaks cover". Neowin (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-05. 
  6. ^ Opam, Kwame. "Dell's 10-inch Sperm Tablet Will Run Windows 7". Gizmodo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-05. 
  7. ^ "Ini Dia Asal Usul Nama Dell Peju". detikinet. Diakses tanggal 2019-03-05. 
  8. ^ "Tech in Asia - Connecting Asia's startup ecosystem". www.techinasia.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-05. 
  9. ^ https://tekno.tempo.co/read/1243135/aplikasi-kontool-masuk-indonesia-pakai-nama-lain
  10. ^ Tempo, Koran (2015-02-20). "Memex - iTempo - koran.tempo.co". Tempo. Diakses tanggal 2020-10-18. 
  11. ^ hitekno.com (2019-08-01). "Memex Diklaim Bisa Kalahkan Google, Bukan Jorok Ya!". hitekno.com. Diakses tanggal 2020-10-18. 
  12. ^ a b c https://www.viva.co.id/digital/teknopedia/1177748-selain-kontool-perusahaan-ini-bisa-heboh-di-indonesia

Pranala luar