Dunidja: Perbedaan antara revisi
Yang benar adalah AMN 1967 sesuai daftar nama di http://dwitaka.blogspot.com/2009/01/abituren-akmil-1967.html?m=1 |
→Tanda jasa: Pranala dalam Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 58: | Baris 58: | ||
== Tanda jasa == |
== Tanda jasa == |
||
* |
* [[Satyalancana Kesetiaan]] XXIV (1994) |
||
* Satyalancana Seroja (1994) |
* [[Satyalancana Seroja]] (1994) |
||
* Bintang Kartika Eka Pakci Naraya (1995) |
* [[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Pakci]] Naraya (1995) |
||
* Bintang Yudha Pratama Naraya (1995) |
* [[Bintang Yudha Pratama]] Naraya (1995) |
||
* Bintang Kartika Eka Pakci Pratama (1996) |
* Bintang Kartika Eka Pakci Pratama (1996) |
||
* Bintang Yudha Dharma Pratama (1997)<ref name=ppid/> |
* [[Bintang Yudha Dharma]] Pratama (1997)<ref name=ppid/> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 7 November 2021 06.41
Dunidja Daswita | |
---|---|
Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri | |
Masa jabatan 3 Maret 2000 – 14 Februari 2001 | |
Penjabat Gubernur Sumatra Barat | |
Masa jabatan 27 Maret 1999 – 24 Februari 2000 | |
Presiden | |
Panglima Komando Daerah Militer VIII/Trikora | |
Masa jabatan 1995–1996 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 16 April 1945 Cirebon, Jawa Barat |
Almamater | Akademi Militer (1967[1]) |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1966—1999 |
Pangkat | Mayor Jenderal TNI |
Satuan | Infanteri |
Sunting kotak info • L • B |
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Dunidja Daswita[2][3] (lahir 16 April 1945)[4] adalah seorang tokoh militer dan politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri sejak 3 Maret 2000[5] hingga 14 Februari 2001.[6] Sebelumnya ia menjabat Penjabat Gubernur Sumatra Barat sejak 27 Maret 1999 hingga 24 Februari 2000.[7] Ia dikenal karena menjadi salah satu anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kerusuhan Mei 1998 sebagai perwakilan Departemen Dalam Negeri.[8]
Penunjukannya sebagai pejabat Gubernur Sumatra Barat pernah mendapat penolakan dari masyarakat. Hal itu ditandai dengan demonstrasi mahasiswa di Kantor Gubernur Sumatra Barat pada 12 April 1999. Mahasiswa mengambil kursi kerja gubernur dan menggotongnya ke halaman kantor gubernur.[9]
Pendidikan
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas, Dunidja masuk ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) dan lulus serta dilantik sebagai Taruna ABRI pada tahun 1967. Ia juga lulusan Sekolah Staf dan Komando ABRI tahun pelajaran 1980/1981.[1]
Riwayat karier
- Komandan Batalyon Infanteri 113 (1979—1980)
- Komandan Kodim 0804/Magetan (1984—1986)[10]
- Komandan Brigif 9/2 Kostrad (1987-1989)
- Komandan Korem 164/Wira Dharma Timor Timur (1992)[1]
- Panglima Komando Daerah Militer VIII/Trikora (kini Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih) (1995—1996)
- Direktur Jenderal Sosial Politik Depdagri (1998-1999)[1][11]
- Pejabat Gubernur Sumatera Barat, dilantik oleh Menteri Dalam Negeri ad-interim Feisal Tanjung (1999)[1]
- Inspektur Jenderal Depdagri (—2001)[12]
Riwayat kepangkatan
- Brigadir Jenderal TNI (1994)
- Mayor Jenderal TNI (1995)
- Pensiun (1999)[1]
Tanda jasa
- Satyalancana Kesetiaan XXIV (1994)
- Satyalancana Seroja (1994)
- Bintang Kartika Eka Pakci Naraya (1995)
- Bintang Yudha Pratama Naraya (1995)
- Bintang Kartika Eka Pakci Pratama (1996)
- Bintang Yudha Dharma Pratama (1997)[1]
Referensi
- ^ a b c d e f g https://ppid.sumbarprov.go.id/home/details/7252-daftar-arsip-statis-mayjen-tni-dunidja.html
- ^ Dinamika NU: perjalanan sosial dari Muktamar Cipasung (1994) ke Muktamar Kediri (1999). Harian Kompas bekerja sama dengan Lakpesdam-NU. 1999. hlm. 153. ISBN 978-979-9251-14-5.
.. tutur pengurus cabang NU Banyuwangi Hasyim Wahab yang menyampaikan surat kepada Mendagri melalui Dirjen Sospol Depdagri Dunidja Daswita.
- ^ Indonesia News Service, Masalah 1130-1208. 1996.
Irian Jaya military commander Major-General Dunidja Daswita was quoted by Kompas newspaper as saying on Sunday the military had located the area where hostages being held.
- ^ Risiko Apapun Tetap Netral. Korps Pegawai Republik Indonesia. 2002. Diakses tanggal 19 Oktober 2018.
Penggantinya, Dunidja saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Pembinaan Doktrin Lemhannas. Selain pernah menjadi Pangdam VIII/Trikora, laki-laki kelahiran Cirebon 16 April 1945 ini juga pernah menjadi Perwira
- ^ "Kantor Sospol Daerah Direstrukturisasi". Kompas. 4 Maret 2000. hlm. 6. Diakses tanggal 31 Juli 2021.
- ^ "Pejabat Baru: Sarundayang Menjabat Inspektur Jendral Depdagri". Gatra. 14 Februari 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-19. Diakses tanggal 31 Juli 2021.
- ^ "Pejabat Gubernur Sumbar Pernah Dipegang Berpangkat Brigjend". Horasnews.com. 29 Januari 2018. Diakses tanggal 19 Agustus 2018.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Organisasi dan Tata Kerja". Semanggipeduli.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Desember 2005. Diakses tanggal 2 Agustus 2021.
- ^ TEMPO, Pusat Data dan Analisa (2019-01-07). Indonesiana - Seri Cerita Unik Indonesia Banget: Bung Karno Made In Mutilan. Tempo Publishing. ISBN 978-623-207-786-7.
- ^ "Sejarah Kodim Magetan"
- ^ https://books.google.co.id/books?id=qshf-LYnORQC&pg=PA63&lpg=PA63&dq=dunidja&source=bl&ots=qgeMUVIXm8&sig=Jv6J4_VvYpyynT4D6dVwluH3pNQ&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi4qa-A85LeAhWJP48KHY23BBI4ChDoATACegQICRAB#v=onepage&q=dunidja&f=false
- ^ "Sarundayang Menjabat Inspektur Jendral Depdagri". Gatra. 14 Februari 2001. Diakses tanggal 20 Oktober 2018.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Muchlis Ibrahim |
Penjabat Gubernur Sumatra Barat 1999—2000 |
Diteruskan oleh: Zainal Bakar |
Jabatan militer | ||
Didahului oleh: Mayjen TNI Ketut Wirdhana |
Pangdam VIII/Trikora 1995—1996 |
Diteruskan oleh: Brigjen TNI Johny Lumintang |