Nursyah Kartakusuma: Perbedaan antara revisi
Powerraider (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual VisualEditor-alih |
Powerraider (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox officeholder|image=M.M.R. Kartakusuma, Riwayat Hidup Anggota-Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Hasil Pemilihan Umum 1971, p1169.jpg|name=[[Jenderal]] [[TNI]] Rachmat Kartakusuma|birth_date = {{birth date|1918|06|21}}|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Ciamis]], [[Jawa Barat]], [[Hindia Belanda]]|death_date = {{death date and age|1979|01|11|1918|06|21}}|death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]||restingplace = TMP Cikutra, Bandung, Jawa Barat|parents = [[Nyi Mas Siti Maryam]] (ibu)<br />[[Mas Kadarisman Kartakusuma]] (ayah)|spouse = [[Hj.Nursyah Kartakusuma]]|children = [[Tisnaya Irawan Kartakusuma]],[[Galinar Kartakusuma]],[[Dana A. Kartakusuma]],[[Ranti Kartakusuma]],[[Hera Kartakusuma]],[[Chairil K. Kartakusuma]]|alma_mater =KMA Bandung (1941) |profession = Perwira Militer|religion = [[Islam]]|serviceyears = 1941–1975|nationality = {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]|rank=[[Berkas:Pdu jendtni staf.png|25px]] [[Jenderal]] [[TNI]]|Satuan=Infanteri|dinas/cabang=TNI Angkatan Darat|awards=Bintang Mahaputera Utama|party=[[Golongan Karya]]|office1=Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung bidang Politik dan Keamanan|successor1=[[Djatikoesoemo]]|predecessor1=[[M. Sarbini|Sarbini]]|president1=[[Soeharto]]|office2=Sekretaris Jenderal Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional|order2=ke-1|term_start2=1970|term_end2=1978|president2=[[Soeharto]]|termstart1=1978|termend1=1979 (meninggal dunia)|successor2=[[Achmad Wiranatakusumah]]|office3=Kepala Staf Pertahanan dan Keamanan|termstart3=1966|termend3=1969|president3=Soeharto|vicepresident1=[[Adam Malik]]|vicepresident2=[[Hamengkubuwana IX]]|successor3=[[Soemitro]]|order3=ke-1|relations=[[Mh. Rustandi Kartakusuma]] (adik)|branch=[[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]|unit=[[Infanteri]]|residence=Menteng, Jakarta Pusat|battles=[[Revolusi Nasional Indonesia]]}} |
|||
[[Jenderal]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) H. Mas '''Mochamad Rachmat Kartakusuma''' ({{lahirmati|[[Ciamis]], [[Jawa Barat]], [[Hindia Belanda]]|21|06|1918|[[Jakarta]], [[Indonesia]]|11|01|1979}})<ref>{{Cite news|date=27 Januari 1979|title=Meninggal Dunia|url=https://majalah.tempo.co/read/pokok-dan-tokoh/54032/memilih-tmp-cikutra-meninggal-dunia|work=Tempo|access-date=9 Agustus 2021}}</ref> adalah seorang perwira tinggi angkatan darat dari Indonesia. Dalam menjalani karier kemiliteran antara lain pernah bertugas sebagai: Kepala Staff Divisi III/Priangan , Kepala Staff T&T I/Bukit Barisan, Deputi I Kasad , Atase Militer RI untuk Perancis dan Italia, Pembantu Menteri Veteran & Demobilisasi, Kepala Staf Hankam, dan Sekjen Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional. Setelah pensiun dari militer, dirinya dipercaya sebagai Wakil Ketua DPA hingga wafatnya. |
|||
Hj. Nursyah Kartakusuma (lahir di Batusangkar, Sumatera Barat 27 Agustus 1927) Usia 94 tahun adalah seorang istri perwira [[M.M.R. Kartakusuma|Rachmat Kartakusuma]] |
Hj. Nursyah Kartakusuma (lahir di Batusangkar, Sumatera Barat 27 Agustus 1927) Usia 94 tahun adalah seorang istri perwira [[M.M.R. Kartakusuma|Rachmat Kartakusuma]] |
||
Revisi per 21 November 2021 17.23
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung bidang Politik dan Keamanan | |
---|---|
Masa jabatan 1978 – 1979 (meninggal dunia) | |
Presiden | Soeharto |
Wakil Presiden | Adam Malik |
Sekretaris Jenderal Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional ke-1 | |
Masa jabatan 1970–1978 | |
Presiden | Soeharto |
Wakil Presiden | Hamengkubuwana IX |
Kepala Staf Pertahanan dan Keamanan ke-1 | |
Masa jabatan 1966–1969 | |
Presiden | Soeharto |
Informasi pribadi | |
Lahir | Ciamis, Jawa Barat, Hindia Belanda | 21 Juni 1918
Meninggal | 11 Januari 1979 Jakarta, Indonesia | (umur 60)
Makam | TMP Cikutra, Bandung, Jawa Barat |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Golongan Karya |
Suami/istri | Hj.Nursyah Kartakusuma |
Hubungan | Mh. Rustandi Kartakusuma (adik) |
Anak | Tisnaya Irawan Kartakusuma,Galinar Kartakusuma,Dana A. Kartakusuma,Ranti Kartakusuma,Hera Kartakusuma,Chairil K. Kartakusuma |
Orang tua | Nyi Mas Siti Maryam (ibu) Mas Kadarisman Kartakusuma (ayah) |
Tempat tinggal | Menteng, Jakarta Pusat |
Alma mater | KMA Bandung (1941) |
Profesi | Perwira Militer |
Penghargaan sipil | Bintang Mahaputera Utama |
Karier militer | |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1941–1975 |
Pangkat | Jenderal TNI |
Satuan | Infanteri |
Pertempuran/perang | Revolusi Nasional Indonesia |
Sunting kotak info • L • B |
Jenderal TNI (Purn.) H. Mas Mochamad Rachmat Kartakusuma (21 Juni 1918 – 11 Januari 1979)[1] adalah seorang perwira tinggi angkatan darat dari Indonesia. Dalam menjalani karier kemiliteran antara lain pernah bertugas sebagai: Kepala Staff Divisi III/Priangan , Kepala Staff T&T I/Bukit Barisan, Deputi I Kasad , Atase Militer RI untuk Perancis dan Italia, Pembantu Menteri Veteran & Demobilisasi, Kepala Staf Hankam, dan Sekjen Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional. Setelah pensiun dari militer, dirinya dipercaya sebagai Wakil Ketua DPA hingga wafatnya.
Hj. Nursyah Kartakusuma (lahir di Batusangkar, Sumatera Barat 27 Agustus 1927) Usia 94 tahun adalah seorang istri perwira Rachmat Kartakusuma
Nursyah adalah seorang pejuang Ia aktif sebaga anggota Palang Merah Indonesia di daerah pegunugan Batusangkar dan sebagai mata-mata bagi pejuang Indonesia yang mengungsi ke daerah pedalaman pada zaman revolusi kemerdekaan, “Di samping itu," katanya, “saya juga berusaha membujuk dan menyadarkan orang Indonesia yang bekerja untuk Belanda agar memperlakukan tawanan dengan baik, karena mereka itu adalah bangsa dia juga, bangsa Indonesia yang berjuang merebut kemerdekaan dari bangsa yang diabdinya. Dia juga dikenal sebagai wanita yang aktif di berbagai organsasi. Pada waktu terjadi konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia, dia selaku Ketua Persatuan Istri Veteran dan Karyawan memimpin organisasi Dharma Pertiwi ke daerah pedalaman Kalimantan Tengah untuk memberikan dukungan moril bagi prajurit yang berada di Long Bawang, yaitu perbatasan Indonesia Malaysia, Namun sejak lama Nursyah pun dikenal sebagai seorang wanita pengusaha.“Saya hanya berusaha membantu meringankan beban suami, 'kata ibu enam orang anak ini”. “Saya wanita pengusaha tapi tak menangani secara langsung, sampai sekarang, Usaha saya dijalankan oleh tenaga-tenaga ahli yang profesional. Maklumlah saya tidak belajar ekonomi, tidak belajar apa-apa, dia berkata merendah.
- ^ "Meninggal Dunia". Tempo. 27 Januari 1979. Diakses tanggal 9 Agustus 2021.