Lompat ke isi

Anunnaki: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 19354311 oleh 180.242.218.114 (bicara)
Tag: Pembatalan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Four_statuettes_of_Mesopotamian_gods.jpg|ka|jmpl| Empat arca tembaga yang berasal dari kisaran tahun 2130 SM. Keempat arca ini menggambarkan empat dewa Mesopotamia kuno,{{sfn|Amin|2014}} dengan mahkota runcing yang menjadi ciri khasnya.{{sfn|Black|Green|1992|page=98}}{{sfn|Nemet-Nejat|1998|page=185}}]]
[[Berkas:Four_statuettes_of_Mesopotamian_gods.jpg|ka|jmpl| Empat arca tembaga yang berasal dari kisaran tahun 2130 SM. Keempat arca ini menggambarkan empat dewa Mesopotamia kuno,{{sfn|Amin|2014}} dengan mahkota runcing yang menjadi ciri khasnya.{{sfn|Black|Green|1992|page=98}}{{sfn|Nemet-Nejat|1998|page=185}}]]
'''Anunnaki''' (juga dieja '''Anunaki''', '''Anunna''', atau '''Ananaki''') adalah sekelompok [[dewa]] yang dalam mitologi [[Sumeria]], [[Kekaisaran Akkadia|Akkadia]], [[Asyur|Asiria]], dan [[Agama Babilonia|Babilonia]].{{sfn|Black|Green|1992|page=34}} Terdapat berbagai keterangan mengenai jumlah Anunnaki dan hakikat mereka, tetapi keterangan-keterangan ini sering kali saling bertentangan. Dalam tulisan-tulisan Sumeria (yang berasal dari zaman Pasca-Akkadia), Anunnaki adalah dewa-dewa terkuat keturunan [[Anu (dewa)|An]] (dewa langit) yang menentukan nasib umat manusia.
'''Banjai''' adalah sekelompok [[dewa]] yang dalam mitologi [[Sumeria]], [[Kekaisaran Akkadia|Akkadia]], [[Asyur|Asiria]], dan [[Agama Babilonia|Babilonia]].{{sfn|Black|Green|1992|page=34}} Terdapat berbagai keterangan mengenai jumlah Anunnaki dan hakikat mereka, tetapi keterangan-keterangan ini sering kali saling bertentangan. Dalam tulisan-tulisan Sumeria (yang berasal dari zaman Pasca-Akkadia), Anunnaki adalah dewa-dewa terkuat keturunan [[Anu (dewa)|An]] (dewa langit) yang menentukan nasib umat manusia.


Dalam kisah ''Turunnya Inanna ke Dunia Bawah'', Anunnaki digambarkan sebagai tujuh hakim yang duduk di hadapan takhta Ereshkigal di Dunia Bawah. Naskah-naskah Akkadia (seperti ''[[Wiracarita Gilgames|Epos Gilgames]]'') kemudian juga menuliskan keterangan yang serupa. Pada zaman Babilonia Kuno, Anunnaki diyakini merupakan dewa-dewa Dunia Bawah, sementara para dewa langit dikenal dengan sebutan Igigi. Orang [[Bangsa Het|Het]] kuno menganggap Anunnaki sebagai generasi dewa tertua yang telah digulingkan dan dibuang ke Dunia Bawah oleh para dewa yang lebih muda. Anunnaki sering muncul dalam buku [[sejarah semu]] modern (seperti buku-buku karya [[Zecharia Sitchin]]) dan dalam [[teori konspirasi]] (seperti yang dicetuskan oleh [[David Icke]]).
Dalam kisah ''Turunnya Inanna ke Dunia Bawah'', Anunnaki digambarkan sebagai tujuh hakim yang duduk di hadapan takhta Ereshkigal di Dunia Bawah. Naskah-naskah Akkadia (seperti ''[[Wiracarita Gilgames|Epos Gilgames]]'') kemudian juga menuliskan keterangan yang serupa. Pada zaman Babilonia Kuno, Anunnaki diyakini merupakan dewa-dewa Dunia Bawah, sementara para dewa langit dikenal dengan sebutan Igigi. Orang [[Bangsa Het|Het]] kuno menganggap Anunnaki sebagai generasi dewa tertua yang telah digulingkan dan dibuang ke Dunia Bawah oleh para dewa yang lebih muda. Anunnaki sering muncul dalam buku [[sejarah semu]] modern (seperti buku-buku karya [[Zecharia Sitchin]]) dan dalam [[teori konspirasi]] (seperti yang dicetuskan oleh [[David Icke]]).

Revisi per 26 November 2021 02.38

Empat arca tembaga yang berasal dari kisaran tahun 2130 SM. Keempat arca ini menggambarkan empat dewa Mesopotamia kuno,[1] dengan mahkota runcing yang menjadi ciri khasnya.[2][3]

Banjai adalah sekelompok dewa yang dalam mitologi Sumeria, Akkadia, Asiria, dan Babilonia.[4] Terdapat berbagai keterangan mengenai jumlah Anunnaki dan hakikat mereka, tetapi keterangan-keterangan ini sering kali saling bertentangan. Dalam tulisan-tulisan Sumeria (yang berasal dari zaman Pasca-Akkadia), Anunnaki adalah dewa-dewa terkuat keturunan An (dewa langit) yang menentukan nasib umat manusia.

Dalam kisah Turunnya Inanna ke Dunia Bawah, Anunnaki digambarkan sebagai tujuh hakim yang duduk di hadapan takhta Ereshkigal di Dunia Bawah. Naskah-naskah Akkadia (seperti Epos Gilgames) kemudian juga menuliskan keterangan yang serupa. Pada zaman Babilonia Kuno, Anunnaki diyakini merupakan dewa-dewa Dunia Bawah, sementara para dewa langit dikenal dengan sebutan Igigi. Orang Het kuno menganggap Anunnaki sebagai generasi dewa tertua yang telah digulingkan dan dibuang ke Dunia Bawah oleh para dewa yang lebih muda. Anunnaki sering muncul dalam buku sejarah semu modern (seperti buku-buku karya Zecharia Sitchin) dan dalam teori konspirasi (seperti yang dicetuskan oleh David Icke).

Catatan kaki

  1. ^ Amin 2014.
  2. ^ Black & Green 1992, hlm. 98.
  3. ^ Nemet-Nejat 1998, hlm. 185.
  4. ^ Black & Green 1992, hlm. 34.

Daftar pustaka