Lompat ke isi

Ibnu Sirin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual VisualEditor
A154 (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.2
 
Baris 18: Baris 18:


Ayahnya bernama Sirin, seorang pembuat periuk tembaga, yang tertawan oleh [[Khalid bin Walid]] dalam ekspedisinya di Ain at-Tamar.{{sfn|Khallikan|1843|p=586}} Sirin lalu menjadi budak dari [[Anas bin Malik]], tetapi ia membuat perjanjian untuk memerdekakan dirinya sendiri dengan tebusan uang.{{sfn|Khallikan|1843|p=586}}<ref>{{cite book
Ayahnya bernama Sirin, seorang pembuat periuk tembaga, yang tertawan oleh [[Khalid bin Walid]] dalam ekspedisinya di Ain at-Tamar.{{sfn|Khallikan|1843|p=586}} Sirin lalu menjadi budak dari [[Anas bin Malik]], tetapi ia membuat perjanjian untuk memerdekakan dirinya sendiri dengan tebusan uang.{{sfn|Khallikan|1843|p=586}}<ref>{{cite book
| first = Muhammad Nasib | last = Ar-Rifa'i
| first = Muhammad Nasib
| last = Ar-Rifa'i
| others = Terjemahan oleh Syihabuddin
| others = Terjemahan oleh Syihabuddin
| title = Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir
| title = Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir
| volume = 3
| volume = 3
| url = https://books.google.co.id/books?id=k-17U8Ec7G4C&pg=PA496&dq=Sirin+menebus+dirinya+sendiri&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwj-8q7Kn8rLAhUDHZQKHeKvDjEQuwUIHjAA#v=onepage&q=Sirin%20menebus%20dirinya%20sendiri&f=false
| url = https://books.google.co.id/books?id=k-17U8Ec7G4C&pg=PA496&dq=Sirin+menebus+dirinya+sendiri&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwj-8q7Kn8rLAhUDHZQKHeKvDjEQuwUIHjAA#v=onepage&q=Sirin%20menebus%20dirinya%20sendiri&f=false
Baris 28: Baris 29:
| year = 2000
| year = 2000
| id = ISBN 979-561-592-0, 9789795615927
| id = ISBN 979-561-592-0, 9789795615927
| access-date = 2016-03-18
}}</ref> Setelah itu, Sirin menikahi Shafiyah, budak perempuan [[Abu Bakar Ash-Shiddiq|Abubakar ash-Siddiq]].{{sfn|Khallikan|1843|p=586}} Turut hadir dalam pernikahan tersebut tiga orang [[Ummahatul mu'minin|isteri Nabi Muhammad]] serta delapan belas orang [[Sahabat Nabi]] yang pernah mengikuti [[Pertempuran Badar]], yang mana [[Ubay bin Ka'ab]] memimpin doa pernikahannya.{{sfn|Khallikan|1843|p=586}}
| archive-date = 2016-03-26
| archive-url = https://web.archive.org/web/20160326095351/https://books.google.co.id/books?id=k-17U8Ec7G4C&pg=PA496&dq=Sirin+menebus+dirinya+sendiri&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwj-8q7Kn8rLAhUDHZQKHeKvDjEQuwUIHjAA#v=onepage&q=Sirin%20menebus%20dirinya%20sendiri&f=false
| dead-url = no
}}</ref> Setelah itu, Sirin menikahi Shafiyah, budak perempuan [[Abu Bakar Ash-Shiddiq|Abubakar ash-Siddiq]].{{sfn|Khallikan|1843|p=586}} Turut hadir dalam pernikahan tersebut tiga orang [[Ummahatul mu'minin|isteri Nabi Muhammad]] serta delapan belas orang [[Sahabat Nabi]] yang pernah mengikuti [[Pertempuran Badar]], yang mana [[Ubay bin Ka'ab]] memimpin doa pernikahannya.{{sfn|Khallikan|1843|p=586}}


Ibnu Sirin mempelajari ilmu agama serta meriwayatkan hadis antara lain dari [[Abu Hurairah]], [[Abdullah bin Umar]], [[Abdullah bin Zubair]], [[Imran bin Hushain]], dan [[Anas bin Malik]].{{sfn|Khallikan|1843|p=586}} Ia merupakan guru bagi [[Qatadah bin Di'amah]], Khalid al-Hadda, Ayyub al-Sakhtiyani, dan lain-lain.{{sfn|Khallikan|1843|p=586}} Ibnu Sirin dilahirkan dua tahun sebelum pemerintahan [[Utsman bin Affan]] berakhir.{{sfn|Khallikan|1843|p=586}} Anas bin Malik pada saat berada di Persia menjadikan Ibnu Sirin sebagai sekretarisnya.{{sfn|Khallikan|1843|p=587}}
Ibnu Sirin mempelajari ilmu agama serta meriwayatkan hadis antara lain dari [[Abu Hurairah]], [[Abdullah bin Umar]], [[Abdullah bin Zubair]], [[Imran bin Hushain]], dan [[Anas bin Malik]].{{sfn|Khallikan|1843|p=586}} Ia merupakan guru bagi [[Qatadah bin Di'amah]], Khalid al-Hadda, Ayyub al-Sakhtiyani, dan lain-lain.{{sfn|Khallikan|1843|p=586}} Ibnu Sirin dilahirkan dua tahun sebelum pemerintahan [[Utsman bin Affan]] berakhir.{{sfn|Khallikan|1843|p=586}} Anas bin Malik pada saat berada di Persia menjadikan Ibnu Sirin sebagai sekretarisnya.{{sfn|Khallikan|1843|p=587}}

Revisi terkini sejak 8 Desember 2021 06.13

Abubakar Muhammad bin Sirin
أبوبكر محمد بن سيرين
Nama lainIbnu Sirin
Informasi pribadi
Lahir653-4
Meninggal12 Januari 729[1]
AgamaIslam
Orang tua
  • Sirin maula Anas (ayah)
  • Shafiyah maula Abubakar (ibu)
MazhabSunni
Pemimpin Muslim
GuruAbu Hurairah, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Zubair, Imran bin Hushain, Anas bin Malik
Siswa

Abubakar Muhammad bin Sirin al-Bashri (bahasa Arab: أبوبكر محمد بن سيرين البصري, lahir 33 H/653-4 M, meninggal 110 H/729 M) atau disingkat Ibnu Sirin, adalah salah seorang tokoh ulama ahli fiqih dan perawi hadis dari golongan tabi'in yang menetap di Bashrah.[2] Ibnu Sirin juga terkenal kemampuannya dalam menakwilkan mimpi, serta atas kesalehannya.[3]

Ayahnya bernama Sirin, seorang pembuat periuk tembaga, yang tertawan oleh Khalid bin Walid dalam ekspedisinya di Ain at-Tamar.[2] Sirin lalu menjadi budak dari Anas bin Malik, tetapi ia membuat perjanjian untuk memerdekakan dirinya sendiri dengan tebusan uang.[2][4] Setelah itu, Sirin menikahi Shafiyah, budak perempuan Abubakar ash-Siddiq.[2] Turut hadir dalam pernikahan tersebut tiga orang isteri Nabi Muhammad serta delapan belas orang Sahabat Nabi yang pernah mengikuti Pertempuran Badar, yang mana Ubay bin Ka'ab memimpin doa pernikahannya.[2]

Ibnu Sirin mempelajari ilmu agama serta meriwayatkan hadis antara lain dari Abu Hurairah, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Zubair, Imran bin Hushain, dan Anas bin Malik.[2] Ia merupakan guru bagi Qatadah bin Di'amah, Khalid al-Hadda, Ayyub al-Sakhtiyani, dan lain-lain.[2] Ibnu Sirin dilahirkan dua tahun sebelum pemerintahan Utsman bin Affan berakhir.[2] Anas bin Malik pada saat berada di Persia menjadikan Ibnu Sirin sebagai sekretarisnya.[3]

Ibnu Sirin memiliki banyak anak dari seorang istrinya, tetapi hanya satu yang tumbuh dewasa yaitu Abdullah.[3] Selain sebagai ulama, profesi sehari-hari Ibnu Sirin adalah sebagai pedagang pengecer, akan tetapi ia bangkrut dan jatuh ke dalam hutang sehingga dipenjara.[3] Anaknya Abdullah lah yang melunasi hutangnya.[3]

Ibnu Sirin meninggal di Bashrah (kini di Irak) pada hari Jum'at, 9 Syawal 110 H, kira-kira seratus hari setelah wafatnya Hasan al-Bashri.[3]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Encyclopedia of Islam, Vol. 1, p.546, Edition. I, 1964
  2. ^ a b c d e f g h Khallikan 1843, hlm. 586.
  3. ^ a b c d e f Khallikan 1843, hlm. 587.
  4. ^ Ar-Rifa'i, Muhammad Nasib (2000). Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. 3. Terjemahan oleh Syihabuddin. Jakarta: Gema Insani. hlm. 496. ISBN 979-561-592-0, 9789795615927. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-26. Diakses tanggal 2016-03-18. 

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]