Lompat ke isi

Wawan Juniarso: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 15: Baris 15:
Tahun 1992, Dewa 19 menjadi band papan atas lewat album Dewa 19 dan memiliki hits single yang selalu tayang video klipnya yaitu lagu Kangen (Ku Akan Datang). Dewa 19 menjadi idola sekaligus trendsetter pada era itu. Band lain mulai bermunculan seperti Bayou, DWIPA, [[Protonema (grup musik)|Protonema]] sampai Fifty-Fifty. Posisi Wawan di Dewa 19 digantikan oleh [[Aksan Sjuman|Wong Aksan]] pada album [[Pandawa Lima]] (1997).
Tahun 1992, Dewa 19 menjadi band papan atas lewat album Dewa 19 dan memiliki hits single yang selalu tayang video klipnya yaitu lagu Kangen (Ku Akan Datang). Dewa 19 menjadi idola sekaligus trendsetter pada era itu. Band lain mulai bermunculan seperti Bayou, DWIPA, [[Protonema (grup musik)|Protonema]] sampai Fifty-Fifty. Posisi Wawan di Dewa 19 digantikan oleh [[Aksan Sjuman|Wong Aksan]] pada album [[Pandawa Lima]] (1997).


Pada tahun 1994, Wawan bersama kawan-kawannya membentuk band Rock bernama DWIPA dengan album pertamanya yaitu "Maaf" (1995). Nama DWIPA merupakan salah satu band yang harus bersaing pada era 90-an dan akhirnya hanya mampu membuat album pertama sekaligus album terakhir dan bertahan dengan single "Maaf". DWIPA mampu menjadi Top Radio sekitar bulan Desember 1995. Kini, Wawan telah membentuk grup musik baru bernama [[Matadewa]] bersama teman lamanya yang juga mantan bassist Dewa 19, [[Erwin Prasetya]].
Pada tahun 1994, Wawan bersama kawan-kawannya membentuk band Rock bernama DWIPA dengan album pertamanya yaitu "Maaf" (1995). Nama DWIPA merupakan salah satu band yang harus bersaing pada era 90-an dan akhirnya hanya mampu membuat album pertama sekaligus album terakhir dan bertahan dengan single "Maaf". DWIPA mampu menjadi Top Radio sekitar bulan Desember 1995. Kini, Wawan telah membentuk grup musik baru bernama [[Matadewa]] bersama teman lamanya yang juga sesama mantan personel Dewa 19, [[Erwin Prasetya]].


== Perubahan Karir ==
== Perubahan Karir ==

Revisi per 24 Desember 2021 10.41

Wawan Juniarso atau Setyawan Juniarso Abipraja (lahir 30 Juni 1972) adalah seorang musisi dan drummer berkebangsaan Indonesia dan anak dari guru besar di Fakuktas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya , H.Profesor.Doktor.Ekonomi Soedjono Abipraja dan (Alm) Ibu Sulistyaningsih. Wawan menikah dengan Inge Indrawati, dan dikaruniai 3 anak yaitu Syammakh Islamay Istya Putra, Naifah Uzlah, dan Siti Nurhaliza.

Perjalanan Hidup

Wawan merupakan salah satu pendiri & drummer pertama Dewa 19 dari tahun 1987 sejak di sekolah SMP Negeri 6 Surabaya bersama Dhani, Erwin, Andra dan huruf "W" dari nama band tersebut merupakan akronim namanya. Grup tersebut dibentuk Wawan bersama Ahmad Dhani, Andra Junaidi dan Erwin Prasetya pada tahun 1987 dan digantikan oleh Salman pada pada tahun 1988 dengan mengubah nama menjadi Downbeat.[1] Kemudian pada saat kelas 2 di SMA Negeri 2 Surabaya teman sebangkunya, Harun Nurasyid menawarkan akan membiayai produksi rekamannya.

Wawan mengumpulkan semua personel Dewa (Dhani, Erwin & Andra) untuk menghidupkan band mereka terdahulu. Dhani, Erwin & Andra sempat kebingungan untuk masalah vokalis, akhirnya Wawan menyebut nama Ari Lasso yang dia kenal sejak dari Sekolah Dasar di SD Negeri PUJA 1 (Pucang Jajar) Surabaya & kebetulan pernah 1 kelas & 1 band dengan Wawan sejak kelas 1 SMA di SMA Negeri 2 Surabaya hingga meluncuran album Dewa 19 (1992).

Wawan hengkang dari Dewa 19 pada tahun 1994, setelah menyelesaikan 7 lagu di album kedua "Format Masa Depan" untuk menyelesaikan kuliahnya. Namun, 7 lagu di album kedua itu pada akhirnya dihapus oleh Dhani dan digantikan oleh "additional drummer" yaitu Ronald Fristianto (eks drummer GIGI & Dr.PM) dan Rere Reza (drummer Grass Rock). Wawan memegang komitmen & prinsip, pendidikan itu nomor satu. Pada saat itu Erwin kuliah di jurusan Arsitektur, Wawan di jurusan Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR Surabaya, Andra di jurusan Elektro & Ari di jurusan Ekonomi Management UNAIR Surabaya, sedangkan Dhani sejak lulus dari sekolah SMA Negeri 2 Surabaya memang sudah tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.

Selain Dewa 19, Wawan juga pernah membentuk band sebagai drummer pertama di band Phytagoras yang pernah menjadi juara 10 besar di Festival Rock Indonesia Log Zelebour ke 6, Outsider bersama Ari Lasso dan Piyu pada saat mereka duduk di bangku SMA Negeri 2 Surabaya.[2]

Tahun 1992, Dewa 19 menjadi band papan atas lewat album Dewa 19 dan memiliki hits single yang selalu tayang video klipnya yaitu lagu Kangen (Ku Akan Datang). Dewa 19 menjadi idola sekaligus trendsetter pada era itu. Band lain mulai bermunculan seperti Bayou, DWIPA, Protonema sampai Fifty-Fifty. Posisi Wawan di Dewa 19 digantikan oleh Wong Aksan pada album Pandawa Lima (1997).

Pada tahun 1994, Wawan bersama kawan-kawannya membentuk band Rock bernama DWIPA dengan album pertamanya yaitu "Maaf" (1995). Nama DWIPA merupakan salah satu band yang harus bersaing pada era 90-an dan akhirnya hanya mampu membuat album pertama sekaligus album terakhir dan bertahan dengan single "Maaf". DWIPA mampu menjadi Top Radio sekitar bulan Desember 1995. Kini, Wawan telah membentuk grup musik baru bernama Matadewa bersama teman lamanya yang juga sesama mantan personel Dewa 19, Erwin Prasetya.

Perubahan Karir

Perjalanan Wawan sebagai manajer bermula saat dirinya menggawangi Padi. Petualangannya sebagai manajer band berlanjut ketika di suatu kesempatan, dirinya bertemu dengan Johannes Pudji Adi Andaya alias Puput, yang merupakan manajer NTRL dan Romeo Band.[3] Puput kemudian menawari Wawan untuk menjadi road manajer bagi NTRL dan Romeo Band. Tidak hanya itu, Wawan juga terlibat dalam proses rekaman sejumlah lagu NTRL.

Di sela-sela menggawangi Netral, ia juga sempat memanajeri Stinky yang saat itu masih diperkuat Andre Taulany. Dalam rentang waktu yang sama, ia juga mendapat tawaran dari Ari, sound engineer Naif untuk menukangi band tersebut.

Seiring berjalannya waktu, ia menjadi seorang manager dari grup musik The Fly, penyanyi cilik Tegar, Indah Kusuma dan masih banyak artis artis lainnya. Kemudian Wawan Juniarso bersama Alfas Hermansyah (orang yang menemukan Tegar) mendirikan PT Negri Diawan (label & artis management)

Referensi