Lompat ke isi

Nahdlatul Ulama: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rv
Tag: Pembatalan
Syahidan Haq (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual VisualEditor
Baris 1: Baris 1:
{{Copyvio|url=https://www.kompasiana.com/yogi91314/6199e42a9dc02951c35523e2/sang-pelopor-dan-penyatu?page=2&page_images=1}}{{refimprove}}
{{Infobox Organization
{{Infobox Organization
|name = Nahdlatul Ulama
|name = Nahdlatul Ulama
Baris 11: Baris 10:
|malt =
|malt =
|mcaption =
|mcaption =
|abbreviation = NU
|abbreviation = '''NU'''
|formation = 31 Januari 1926 M / 16 Rajab 1344 H
|formation = 31 Januari 1926 M / 16 Rajab 1344 H
|founding_location = [[Surabaya|Kota Surabaya]]
|founding_location = [[Surabaya|Kota Surabaya]]
Baris 17: Baris 16:
|purpose = Berlakunya ajaran Islam yang menganut paham [[Sunni|Ahlusunah wal Jama'ah]] untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang "moderat" dan berkeadilan demi kemaslahatan, kesejahteraan ummat Islam, negara, serta demi terciptanya rahmat bagi semesta.
|purpose = Berlakunya ajaran Islam yang menganut paham [[Sunni|Ahlusunah wal Jama'ah]] untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang "moderat" dan berkeadilan demi kemaslahatan, kesejahteraan ummat Islam, negara, serta demi terciptanya rahmat bagi semesta.
|headquarters = Jl. Kramat Raya, No. 164, [[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]]
|headquarters = Jl. Kramat Raya, No. 164, [[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]]
|membership = 91,2 juta (2019)
|membership = 108 juta (2019)
|leader_title = Rais 'Aam
|leader_title = Rais 'Aam
|leader_name =[[Kiai|K]]. [[Haji (gelar)|H]]. [[Miftachul Akhyar]]
|leader_name =[[Miftachul Akhyar|K.H. Miftachul Akhyar]]
|leader_title2 = Ketua Umum
|leader_title2 = Katib 'Aam
|leader_name2 =K. H. [[Yahya Cholil Staquf]]
|leader_name2 =KH. Said Asrori
|website = [http://www.nu.or.id/ Situs web resmi]|founder=Hadratussyaikh K. H. [[Hasjim Asy'ari]]}}
|website = [http://www.nu.or.id/ Situs web resmi]|founder=[[Hasjim Asy'ari|KH. M. Hasjim Asy'ari]]|leader_title3=Ketua Umum|leader_name3=[[Yahya Cholil Staquf|K. H. Yahya Cholil Staquf]]|leader_name4=[[Saifullah Yusuf|Drs. H. Saifullah Yusuf]]|leader_title4=Sekretaris Jenderal}}
'''Nahdlatul Ulama''' (Bahasa Arab : {{lang|ar|نَهْضَةُ الْعُلَمَاءْ}}) atau disingkat '''NU''', adalah [[organisasi]] [[Islam]] terbesar di dunia yang berdiri pada 31 Januari 1926 M / 16 Rajab 1344 di [[Kota Surabaya]] dan bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi. Kehadiran NU merupakan salah satu upaya melembagakan wawasan tradisi keagamaan dan [[Suni|Ahlusunah wal Jama'ah]]. Selain itu, NU sebagaimana organisasi-organisasi pribumi lain baik yang bersifat sosial, budaya, atau keagamaan yang lahir di masa penjajahan, pada dasarnya merupakan bentuk perlawanan terhadap penjajah. Berdirinya NU ini merupakan suatu kebangkitan kesadaran bernegara dan beragama yang ditampakkan dalam wujud gerakan organisasi untuk menjawab kepentingan nasional dan dunia Islam.
'''Nahdlatul Ulama''' (Bahasa Arab : {{lang|ar|نَهْضَةُ الْعُلَمَاءْ}}) atau disingkat '''NU''', adalah organisasi keislaman yang berdiri pada 31 Januari 1926 M / 16 Rajab 1344 di [[Kota Surabaya|Surabaya]] dan bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi. Kehadiran NU merupakan salah satu upaya melembagakan wawasan tradisi keagamaan dan [[Suni|Ahlusunah wal Jama'ah]]. Selain itu, NU sebagaimana organisasi-organisasi pribumi lain baik yang bersifat sosial, budaya, atau keagamaan yang lahir di masa penjajahan, pada dasarnya merupakan bentuk perlawanan terhadap penjajah. Berdirinya NU ini merupakan suatu kebangkitan kesadaran bernegara dan beragama yang ditampakkan dalam wujud gerakan organisasi untuk menjawab kepentingan nasional dan dunia Islam.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[Nahdlatul Ulama]] mewadahi [[Suni|Ahlussunnah wal Jama’ah]] tidak hanya karena para ulama ingin berinovasi, namun memang kondisi saat itu sudah sampai pada kondisi krusial dan wajib mendirikan sebuah wadah. Di mana saat itu, di Timur Tengah telah terjadi momentum besar yang dapat mengancam kelestarian [[Suni|Ahlussunnah wal Jama’ah]] terkait penghapusan sistem khalifah oleh [[Turki|Republik Turki Modern]] dan ditambah berkuasanya rezim [[Wahhabisme|Mazhab Wahabi]] di [[Arab Saudi]] yang sama sekali menutup pintu untuk berkembangnya mazhab lain di tanah Arab saat itu. Menjelang berdirinya NU, beberapa ulama masyhur berkumpul di [[Masjidil Haram]] dan sangat mendesak berdirinya orgasnisasi untuk menjaga kelestarian [[Suni|Ahlussunnah wal Jama’ah]].<ref>{{Cite web|title=NU Online|url=https://nu.or.id/|website=nu.or.id|language=id-id|access-date=2021-12-03}}</ref>
{{Dalam penerjemahan|en|Nahdlatul Ulama#History}}

Setelah melakukan ''istikharah,'' para ulama di Arab Saudi mengirimkan sebuah pesan kepada [[Muhammad Hasyim Asy'ari|KH. Hasyim Asy’ari]] untuk sowan kepada dua ulama besar di Indonesia saat itu, apabila dua ulama besar ini merestui, maka akan sesegera mungkin dilakukan tindak lanjut, dua orang itu adalah Habib Hasyim, Pekalongan dan [[Kholil al-Bangkalani|Syaikhona Kholil, Bangkalan]]. Maka [[Muhammad Hasyim Asy'ari|KH Hasyim Asy’ari]] dengan didampingi Kiai Yasin, Kiai Sanusi, Kiai Irfan, dan KH. R. Asnawi datang sowan ke kediamannya Habib Hasyim di Pekalongan.<ref>{{Cite web|title=NU Online|url=https://nu.or.id/|website=nu.or.id|language=id-id|access-date=2021-12-03}}</ref> Selanjutnya dilanjutkan dengan sowan ke [[Kholil al-Bangkalani|Syaikhona Kholil Bangkalan]], maka KH. Hasyim dan ulama lainnya mendapatkan wasiat dari Syaikhona Kholil untuk segera melaksanakan niatnya itu sekaligus beliau merestuinya.<ref>{{Cite web|title=Home|url=https://tebuireng.online/|website=Tebuireng Online|language=en-US|access-date=2021-12-03}}</ref>

Kemudian pada tahun 1924, [[Kholil al-Bangkalani|Syaikhona Kholil]] mengutus Kiai As'ad yang saat itu berumur 27 tahun untuk mengantarkan sebuah tongkat ke [[Muhammad Hasyim Asy'ari|Kiai Hasyim Asy'ari]], Tebuireng, Jombang dan menghafalkan [[Surah Ta Ha|Surat Thaha]] ayat 17-23 untuk dibacakan di hadapan Kiai Hasyim. Berangkatlah Kiai As'ad dengan mengayuh sepeda, Kiai As'ad telah dibekali uang oleh Syaikhona Kholil untuk di perjalanan, namun ia justru berpuasa selama di perjalanan. Kemudian setibanya di Tebuireng, Kiai As’ad menghadap Kiai Hasyim Asy'ari dan menyerahkan tongkat itu. Kiai Hasyim bertanya “Apakah ada pesan dari Syaikhona?” Lalu Kiai As’ad membaca Surat Thaha ayat 17-23 yang arti terjemahannya :

''“Apakah yang ada di tangan kananmu, wahai Musa ? Dia (Musa) berkata, “Ini adalah tongkatku, aku bertumpu padanya, dan aku merontokkan (daun-daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku masih ada lagi manfaat yang lain.” Allah berfirman, “Lemparkanlah ia, wahai Musa!” Lalu ia melemparkan tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat. Dia (Allah) berfirman, “Peganglah ia dan jangan takut, Kami (Allah) akan mengembalikannya kepada keadaannya semula, Dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia keluar menjadi putih (bercahaya) tanpa cacat, sebagai mukjizat yang lain, untuk Kami perlihatkan kepadamu sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang sangat besar”.''<ref>{{Cite web|title=Surat Thaha 17-23|url=https://quran.kemenag.go.id/sura/20/17|website=Kementerian Agama RI|access-date=14-01-2022}}</ref>

Berselang beberapa hari, Syaikhona Kholil kembali mengutus Kiai As'ad untuk mengantarkan sebuah tasbih kepada Kiai Hasyim. Ketika Syaikhona Kholil menyerahkan tasbihnya, Kiai As'ad enggan untuk menerima dengan tangannya, ia memohon kepada Syaikhona untuk mengalungkan tasbih itu ke lehernya. Syaikhona Kholil berpesan agar Kiai As'ad membaca "''Yaa Jabbar Yaa Qahhar''" hingga sampai Tebuireng dan membacanya di hadapan Kiai Hasyim. Selama di perjalanan, Kiai As'ad sama sekali tidak berani menyentuh tasbih itu, hingga sesampainya di Tebuireng, Kiai As'ad segera menghadap Kiai Hasyim dan memohon Kiai Hasyim untuk mengambil tasbih itu dari lehernya searaya ia membaca "''Yaa Jabbar Ya Qahhar''".

KH. Hasyim Asy'ari telah menangkap dua isyarat kuat tersebut yang mengartikan bahwasannya Syakhona Kholil telah memantapkan hati beliau dan merestui didirikannya Jam'iyah Nahdlatul Ulama. Setahun kemudian, pada tanggal 31 Desember 1926 M / 16 Rajab 1344 H di Surabaya berkumpul para ulama se-Jawa-Madura. Mereka bermusyawarah dan sepakat mendirikan organisasi Islam Nahdlatul Ulama'''.'''{{Dalam penerjemahan|en|Nahdlatul Ulama#History}}


== Paham keagamaan ==
== Paham keagamaan ==
Baris 34: Baris 43:


Adapun gagasan "Kembali ke Khittah NU" pada tahun 1984 merupakan momentum penting untuk menafsirkan kembali ajaran Ahlussunnah wal Jamaah, serta merumuskan kembali metode berpikir, baik dalam bidang fiqih maupun sosial, serta merumuskan kembali hubungan NU dengan Negara. Gerakan tersebut berhasil kembali membangkitkan gairah pemikiran dan dinamika sosial dalam NU.<ref>{{Cite web|last=tim|title=Sejarah Berdirinya NU Sejak Masa Penjajahan|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210621180331-31-657395/sejarah-berdirinya-nu-sejak-masa-penjajahan|website=nasional|language=id-ID|access-date=2021-12-03}}</ref>
Adapun gagasan "Kembali ke Khittah NU" pada tahun 1984 merupakan momentum penting untuk menafsirkan kembali ajaran Ahlussunnah wal Jamaah, serta merumuskan kembali metode berpikir, baik dalam bidang fiqih maupun sosial, serta merumuskan kembali hubungan NU dengan Negara. Gerakan tersebut berhasil kembali membangkitkan gairah pemikiran dan dinamika sosial dalam NU.<ref>{{Cite web|last=tim|title=Sejarah Berdirinya NU Sejak Masa Penjajahan|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210621180331-31-657395/sejarah-berdirinya-nu-sejak-masa-penjajahan|website=nasional|language=id-ID|access-date=2021-12-03}}</ref>

== Hirarki organisasi ==

# PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), untuk tingkat nasional
# PWNU (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama), untuk tingkat provinsi
# PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama), untuk tingkat kabupaten/kota
# MWCNU (Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama), untuk tingkat kecamatan
# Pengurus Ranting, untuk tingkat desa/kelurahan
# Pengurus Anak Ranting, untuk tingkat dusun
#PCINU (Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama), untuk cabang di luar negeri.

== Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU ==
== Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU ==
{{:Daftar Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama}}
{{:Daftar Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama}}


== Muktamar ==
== Muktamar ==
'''Muktamar NU''' (Nahdlatul Ulama) adalah permusyawaratan tertinggi di dalam organisasi [[Nahdlatul Ulama|Nahdlatul Ulama']] yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali. Puncak acara di dalam Muktamar NU ini adalah pemilihan dan penetapan Rais 'Aam dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Selain itu di dalam Muktamar NU juga diadakan Bahtsul Masail, yakni membahas dan menetapkan fatwa atas persoalan mengenai masalah keagamaan, kehidupan berbangsa, serta pelaksanaan saran-saran dari ulama dan sesepuh.<ref>{{Cite web|title=Muktamar NU Itu Apa Sih?|url=https://jabar.nu.or.id/opini/muktamar-nu-itu-apa-sih-BhV1F|website=nu.or.id|language=id-id|access-date=2022-01-16}}</ref><ref>{{Cite web|title=Muktamar NU dan Catatan Sejarahnya dari Masa ke Masa|url=https://www.nu.or.id/fragmen/muktamar-nu-dan-catatan-sejarahnya-dari-masa-ke-masa-5P5Nm|website=nu.or.id|language=id-id|access-date=2022-01-16}}</ref>

'''<big>Riwayat Muktamar Nahdlatul Ulama</big>'''
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
!
!Muktamar
ke
!Lokasi
!Lokasi
!Tahun
!Tahun
Baris 248: Baris 270:
|2021
|2021
|[[Miftachul Akhyar|KH. Miftachul Akhyar]]
|[[Miftachul Akhyar|KH. Miftachul Akhyar]]
|[[Yahya Cholil Staquf|KH.Yahya Cholil Staquf]]
|[[Yahya Cholil Staquf|KH. Yahya Cholil Staquf]]
|}
|}

== Badan Otonom ==
'''Badan Otonom NU''' adalah perangkat organisasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan beranggotakan perorangan. Badan otonom dikelompokkan dalam kategori badan otonom berbasis usia dan kelompok masyarakat tertentu, dan badan otonom berbasis profesi dan kekhususan lainnya. Badan otonom Nahdlatul Ulama meliputi:

# [[Gerakan Pemuda Ansor]] / GP Ansor (berdiri 24 April 1934)
# [[Muslimat Nahdlatul Ulama|Muslimat]] (berdiri 29 Maret 1946)
# [[Fatayat Nahdlatul Ulama|Fatayat]] (24 April 1950)
#[[Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama]] / IPNU (berdiri 24 Februari 1954)
#[[Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama]] / IPPNU (berdiri 3 Maret 1955)
#[[Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah]] / JATMAN (berdiri 10 Oktober 1957)
# Jam'iyatul Qurra' wal Huffazh / JQH (berdiri 1950)
# [[Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama]] / ISNU (berdiri 2010)
# Sarikat Buruh Muslimin Indonesia / SARBUMUSI (berdiri 27 September 1955)
# [[Pagar Nusa|Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa]] (berdiri 3 Januari 1986)
# Persatuan Guru Nahdlatul Ulama / PERGUNU (berdiri 14 Januari 1959)
#Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama / SNNU (15 Agustus 2015)
#Ikatan Seni Hadrah Indonesia / ISHARI (berdiri 1959)
# Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia / PMII (berdiri 17 April 1960)


== Lembaga ==
== Lembaga ==
Lembaga adalah perangkat organisasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan Nahdlatul Ulama sesuai dan berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan yang memerlukan penanganan khusus. Lembaga Nahdlatul Ulama meliputi:
Lembaga Nahdlatul Ulama adalah perangkat organisasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan Nahdlatul Ulama sesuai dan berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan yang memerlukan penanganan khusus. Lembaga Nahdlatul Ulama meliputi:
# [[Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama]]
# [[Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama]] (LDNU)
# Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama
# Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU)
# [[Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama]]
# [[Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama]] (LPMNU)
# Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama
# Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU)
# Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama
# Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU)
# Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama
# Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU)
# Lembaga Pelayanan Kesehatan Nahdlatul Ulama
# Lembaga Pelayanan Kesehatan Nahdlatul Ulama (LPKNU)
# Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama
# Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU)
# Lembaga Kajian & Pengembangan SDM Nahdlatul Ulama (LAKPESDAM)
# Lembaga Kajian & Pengembangan SDM Nahdlatul Ulama (LAKPESDAM-NU)
# Lembaga Penyuluhan & Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama
# Lembaga Penyuluhan & Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU)
# [[Lesbumi|Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama]]
# [[Lesbumi|Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama]] (LESBUMI)
# Lembaga Zakat, Infaq, & Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZIS NU)
# Lembaga Zakat, Infaq, & Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU)
# Lembaga Waqaf & Pertanahan Nahdlatul Ulama
# Lembaga Waqaf & Pertanahan Nahdlatul Ulama (LWPNU)
# Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama
# Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU)
# Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama
# Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU)
# Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama
# [[Lembaga Falakiyah NU Balikpapan|Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama]] (LFNU)
# Lembaga Penanggulangan Bencana & Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama
# Lembaga Penanggulangan Bencana & Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBPINU)
# Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama
# Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU)
# [[Daftar perguruan tinggi Nahdlatul Ulama di Indonesia|Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama]]
# [[Daftar perguruan tinggi Nahdlatul Ulama di Indonesia|Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama]] (LPTNU)


== Badan Otonom ==
== Peguruan tinggi ==
'''Badan Otonom NU''' adalah perangkat organisasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan beranggotakan perorangan. Badan Otonom dikelompokkan dalam katagori Badan Otonom berbasis usia dan kelompok masyarakat tertentu, dan Badan Otonom berbasis profesi dan kekhususan lainnya. Jenis badan otonom berbasis usia dan kelompok masyarakat tertentu adalah :


=== Universitas ===
# [[Gerakan Pemuda Ansor|Ansor]] (1934)
{{col|2}}
# [[Muslimat Nahdlatul Ulama|Muslimat]] (1946)
# Universitas Al-Asy'ariah Mandar
# [[Fatayat Nahdlatul Ulama|Fatayat]] (1950)
# Universitas Al-Khairaat Palu
# [[Jam'iyatul Qurra' wal Huffazh]] (1950)
# Universitas Alma Ata
# [[Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama|IPNU]] (1954 & 1955)
# Universitas An-Nuur Purwodadi
# [[Serikat Buruh Muslimin Indonesia|Sarbumusi]] (1955)
# Universitas Billfath Lamongan
# [[Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah|JATMAN]] (1957)
# Universitas Darul Ulum Jombang
# [[Persatuan Guru Nahdlatul Ulama]] (1959)
# Universitas Darul Ulum Ungaran
# [[Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia]] (1960)
# Universitas Hasyim Asy'ari
# [[Pagar Nusa]] (1986)
# Universitas Ibrahim Situbondo
# [[Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama]] (2010)
# Universitas Islam Blitar
# [[Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama]] (2015)
# Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
# Universitas Islam Jember
# Universitas Islam Kediri
# Universitas Islam Lamongan
# Universitas Islam Pamekasan
# Universitas Islam Makassar
# Universitas Islam Malang
# Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
# Universitas Islam Nusantara Bandung
# Universitas Islam Raden Rahmat Malang
# Universitas Zainul Hasan
# Universitas Ma'arif Hasyim
# Universitas Ma'arif Kebumen
# Universitas Muria Kudus
# Universitas Al-Ghazali Cilacap
# Universitas Nahdlatul Ulama Blitar
# Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon
# Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia
# Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat
# Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan
# Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur
# Universitas Nahdlatul Ulama Lampung
# Universitas Nahdlatul Ulama Maluku Utara
# Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat
# Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto
# Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
# Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara
# Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Barat
# Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara
# Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro
# Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
# Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta
# Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta
# Universitas Nurul Jadid Paiton
# Universitas Darul Ulum Jombang
# Universitas Qomaruddin Gresik
# Universitas Sains Al-Qur'an
# Universitas Siber NU Parepare
# Universitas Sultan Fatah Demak
# Universitas Sunan Bonang Tuban
# Universitas Sunan Giri Surabaya
# Universitas Wahab Hasbullah
# Universitas Wahid Hasyim Semarang
# Universitas Wahidiyah Kediri{{end-col}}

=== Institut ===
{{col|2}}
# Institut Agama Islam Al-Falah As-Sunniyah
# Institut Agama Islam Al-Khairat
# Institut Agama Islam Al-Qodiri
# Institut Agama Islam Al-Qolam
# Institut Agama Islam Bakti Negara
# Institut Agama Islam Bani Fattah
# Institut Agama Islam Cipasung
# Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon
# Institut Agama Islam Darullughah Wadda'wah
# Institut Agama Islam Darussalam Banyuwangi
# Institut Agama Islam Darussalam Ciamis
# Institut Agama Islam Darussalam Martapura
# Institut Agama Islam Faqih Asy'ari Kediri
# Institut Agama Islam Ibrahim Banyuwangi
# Institut Agama Islam Imam Ghozali Cilacap
# Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah
# Institut Agama Islam Ma'arif Metro
# Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Kebumen
# Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Tuban
# Institut Agama Islam Ngawi
# Institut Agama Islam Pangeran Diponegoro
# Institut Agama Islam Qomaruddin Gresik
# Institut Agama Islam Riyadlotul Mujahidin
# Institut Agama Islam Sunan Giri Bojonegoro
# Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo
# Institut Agama Islam Sunan Kalijogo
# Institut Agama Islam Syarifuddin
# Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah
# Institut Agama Islam Tribakti
# Institut Agama Islam Uluwiyah Mojokerto
# Institut Ilmu Al Qur'an An-Nuur Bantul
# Institut Ilmu Keislaman An-Nuqayah
# Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban
# Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung
# Institut Keislaman Abdullah Faqih Gresik
# Institut Pesantren KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto
# Institut Pesantren Mathali’ul Falah
# Institut Sains dan Teknologi An-Nuqayah
# Institut Sains dan Teknologi Nahdlatul Ulama Bali
# Institut Studi Islam Fahmina Cirebon
# Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Bengkulu
# Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Jambi
# Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Lampung
# Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Padang # Sidempuan
# Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Palangkaraya
# Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pasuruan
# Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pekalongan
# Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Sriwijaya Palembang{{end-col}}

=== Sekolah Tinggi ===
{{col|2}}
# Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Husain Magelang
# Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Ma'arif Way Kanan
# Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Muhammad Cepu Blora
# Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Yasini Pasuruan
# Sekolah Tinggi Agama Islam An-Nawawi Purworejo
# Sekolah Tinggi Agama Islam At-Taqwa Bondowoso
# Sekolah Tinggi Agama Islam Badrus Sholeh Kediri
# Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Falah Bandung Barat
# Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Hikmah Bangkalan
# Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam Nganjuk
# Sekolah Tinggi Agama Islam Denpasar
# Sekolah Tinggi Agama Islam Hasan Jufri Bawean
# Sekolah Tinggi Agama Islam Hasanuddin Kediri
# Sekolah Tinggi Agama Islam Ihyaul Ulum Greaik
# Sekolah Tinggi Agama Islam Ki Ageng Pekalongan
# Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif Jambi
# Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif Kalirejo Lampung Tengah
# Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif Magetan
# Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif Ngawi
# Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif Sintang
# Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif Sorolangun
# Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'had Ali Cirebon
# Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ula Nganjuk
# Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Tanjungpinang
# Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Kotabumi
# Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun
# Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Malang
# Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan
# Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Purwakarta
# Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Purworejo
# Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Tasikmalaya
# Sekolah Tinggi Agama Islam Pancawahana Pasuruan
# Sekolah Tinggi Agama Islam Pangeran Dharma Kusuma Indramayu
# Sekolah Tinggi Agama Islam Pati
# Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
# Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Al-Ayyubi Jakarta
# Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran Sleman
# Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Al-Muhsin Yogyakarta
# Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Kanjeng Sepuh Gresik
# Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Nahdlatul Ulama Ar-Ridho Depok
# Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Nahdlatul Ulama Subang
# Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Walisongo Sampang
# Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Walisongo Situbondo
# Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Sirnarasa Ciamis
# Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam Nahdlatul Ulama Indramayu
# Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bhakti Bangsa Pamekasan
# Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Bisnis Syari'ah Nahdlatul Ulama Garut
# Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama Trate Gresik
# Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syari'ah Nahdlatul Ulama Bengkulu
# Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah Miftahul Ulum Lumajang
# Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah Nahdlatul Ulama Aceh
# Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah Nahdlatul Ulama Cianjur
# Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah Nahdlatul Ulama Nusantara Tangerang
# Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Amin Indramayu
# Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Fattah Lamongan
# Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Urwatul Wutsqo Jombang
# Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon
# Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Darul Ulum Kotabaru
# Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al-Farabi Pangandaran
# Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al-Hikmah Mojokerto
# Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al-Mahsuni Lombok Timur
# Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Sakinah Dharmasraya
# Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Sumber Agung, OKU Timur
# Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raden Santri Gresik
# Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Sunan Giri Trenggalek
# Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Al-Amin Indramayu
# Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Modern Ngawi
# Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Nahdlatul Ulama Indramayu
# Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Nahdlatul Ulama Tegal
# Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pangeran Dharma Kusuma Indramayu{{end-col}}

=== Politeknik ===
{{col|2}}
# Politeknik Balekambang Jepara
# Politeknik Ma'arif Banyumas
# Politeknik Posmanu Pekalongan
# Politeknik UNISMA Malang{{end-col}}

=== Akademisi ===
{{col|2}}
# Akademi Analis Kesehatan An-Nasher Cirebon
# Akademi Kebidanan Al-Hikmah 1 Brebes
# Akademi Kebidanan Muslimat Nahdlatul Ulama Kudus
# Akademi Keperawatan Al-Hikmah 2 Brebes
# Akademi Keperawatan Al-Kautsar Temanggung
# Akademi Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon{{end-col}}


== NU dan Politik ==
== NU dan Politik ==
Baris 318: Baris 541:
* {{id}} [http://lib.ui.ac.id/detail?id=125776&lokasi=lokal#parentHorizontalTab2 Taswirul Afkar, Nahdlatul Wahtan, Nahdlatul Tujjar : Lembaga Lembaga Pendahulu lahirnya Nahdlatul Ulama 1914 - 1926]
* {{id}} [http://lib.ui.ac.id/detail?id=125776&lokasi=lokal#parentHorizontalTab2 Taswirul Afkar, Nahdlatul Wahtan, Nahdlatul Tujjar : Lembaga Lembaga Pendahulu lahirnya Nahdlatul Ulama 1914 - 1926]
*{{id}} [https://mitranu.online/ Program Kemaslahatan BPKH RI - NU Care Lazisnu]
*{{id}} [https://mitranu.online/ Program Kemaslahatan BPKH RI - NU Care Lazisnu]
{{Copyvio}}{{Ormas Islam di Indonesia}}

{{Ormas Islam di Indonesia}}
{{parpol1971}}
{{parpol1971}}
{{Partai politik Indonesia terdahulu}}
{{Partai politik Indonesia terdahulu}}

Revisi per 16 Januari 2022 14.19

Nahdlatul Ulama
Lambang dan bendera Nahdlatul Ulama
SingkatanNU
Tanggal pendirian31 Januari 1926 M / 16 Rajab 1344 H
PendiriKH. M. Hasjim Asy'ari
Didirikan diKota Surabaya
TipeOrganisasi
TujuanBerlakunya ajaran Islam yang menganut paham Ahlusunah wal Jama'ah untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang "moderat" dan berkeadilan demi kemaslahatan, kesejahteraan ummat Islam, negara, serta demi terciptanya rahmat bagi semesta.
Kantor pusatJl. Kramat Raya, No. 164, Jakarta Pusat
Jumlah anggota
108 juta (2019)
Rais 'Aam
K.H. Miftachul Akhyar
Katib 'Aam
KH. Said Asrori
Ketua Umum
K. H. Yahya Cholil Staquf
Sekretaris Jenderal
Drs. H. Saifullah Yusuf
Situs webSitus web resmi

Nahdlatul Ulama (Bahasa Arab : نَهْضَةُ الْعُلَمَاءْ) atau disingkat NU, adalah organisasi keislaman yang berdiri pada 31 Januari 1926 M / 16 Rajab 1344 di Surabaya dan bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi. Kehadiran NU merupakan salah satu upaya melembagakan wawasan tradisi keagamaan dan Ahlusunah wal Jama'ah. Selain itu, NU sebagaimana organisasi-organisasi pribumi lain baik yang bersifat sosial, budaya, atau keagamaan yang lahir di masa penjajahan, pada dasarnya merupakan bentuk perlawanan terhadap penjajah. Berdirinya NU ini merupakan suatu kebangkitan kesadaran bernegara dan beragama yang ditampakkan dalam wujud gerakan organisasi untuk menjawab kepentingan nasional dan dunia Islam.

Sejarah

Nahdlatul Ulama mewadahi Ahlussunnah wal Jama’ah tidak hanya karena para ulama ingin berinovasi, namun memang kondisi saat itu sudah sampai pada kondisi krusial dan wajib mendirikan sebuah wadah. Di mana saat itu, di Timur Tengah telah terjadi momentum besar yang dapat mengancam kelestarian Ahlussunnah wal Jama’ah terkait penghapusan sistem khalifah oleh Republik Turki Modern dan ditambah berkuasanya rezim Mazhab Wahabi di Arab Saudi yang sama sekali menutup pintu untuk berkembangnya mazhab lain di tanah Arab saat itu. Menjelang berdirinya NU, beberapa ulama masyhur berkumpul di Masjidil Haram dan sangat mendesak berdirinya orgasnisasi untuk menjaga kelestarian Ahlussunnah wal Jama’ah.[1]

Setelah melakukan istikharah, para ulama di Arab Saudi mengirimkan sebuah pesan kepada KH. Hasyim Asy’ari untuk sowan kepada dua ulama besar di Indonesia saat itu, apabila dua ulama besar ini merestui, maka akan sesegera mungkin dilakukan tindak lanjut, dua orang itu adalah Habib Hasyim, Pekalongan dan Syaikhona Kholil, Bangkalan. Maka KH Hasyim Asy’ari dengan didampingi Kiai Yasin, Kiai Sanusi, Kiai Irfan, dan KH. R. Asnawi datang sowan ke kediamannya Habib Hasyim di Pekalongan.[2] Selanjutnya dilanjutkan dengan sowan ke Syaikhona Kholil Bangkalan, maka KH. Hasyim dan ulama lainnya mendapatkan wasiat dari Syaikhona Kholil untuk segera melaksanakan niatnya itu sekaligus beliau merestuinya.[3]

Kemudian pada tahun 1924, Syaikhona Kholil mengutus Kiai As'ad yang saat itu berumur 27 tahun untuk mengantarkan sebuah tongkat ke Kiai Hasyim Asy'ari, Tebuireng, Jombang dan menghafalkan Surat Thaha ayat 17-23 untuk dibacakan di hadapan Kiai Hasyim. Berangkatlah Kiai As'ad dengan mengayuh sepeda, Kiai As'ad telah dibekali uang oleh Syaikhona Kholil untuk di perjalanan, namun ia justru berpuasa selama di perjalanan. Kemudian setibanya di Tebuireng, Kiai As’ad menghadap Kiai Hasyim Asy'ari dan menyerahkan tongkat itu. Kiai Hasyim bertanya “Apakah ada pesan dari Syaikhona?” Lalu Kiai As’ad membaca Surat Thaha ayat 17-23 yang arti terjemahannya :

“Apakah yang ada di tangan kananmu, wahai Musa ? Dia (Musa) berkata, “Ini adalah tongkatku, aku bertumpu padanya, dan aku merontokkan (daun-daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku masih ada lagi manfaat yang lain.” Allah berfirman, “Lemparkanlah ia, wahai Musa!” Lalu ia melemparkan tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat. Dia (Allah) berfirman, “Peganglah ia dan jangan takut, Kami (Allah) akan mengembalikannya kepada keadaannya semula, Dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia keluar menjadi putih (bercahaya) tanpa cacat, sebagai mukjizat yang lain, untuk Kami perlihatkan kepadamu sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang sangat besar”.[4]

Berselang beberapa hari, Syaikhona Kholil kembali mengutus Kiai As'ad untuk mengantarkan sebuah tasbih kepada Kiai Hasyim. Ketika Syaikhona Kholil menyerahkan tasbihnya, Kiai As'ad enggan untuk menerima dengan tangannya, ia memohon kepada Syaikhona untuk mengalungkan tasbih itu ke lehernya. Syaikhona Kholil berpesan agar Kiai As'ad membaca "Yaa Jabbar Yaa Qahhar" hingga sampai Tebuireng dan membacanya di hadapan Kiai Hasyim. Selama di perjalanan, Kiai As'ad sama sekali tidak berani menyentuh tasbih itu, hingga sesampainya di Tebuireng, Kiai As'ad segera menghadap Kiai Hasyim dan memohon Kiai Hasyim untuk mengambil tasbih itu dari lehernya searaya ia membaca "Yaa Jabbar Ya Qahhar".

KH. Hasyim Asy'ari telah menangkap dua isyarat kuat tersebut yang mengartikan bahwasannya Syakhona Kholil telah memantapkan hati beliau dan merestui didirikannya Jam'iyah Nahdlatul Ulama. Setahun kemudian, pada tanggal 31 Desember 1926 M / 16 Rajab 1344 H di Surabaya berkumpul para ulama se-Jawa-Madura. Mereka bermusyawarah dan sepakat mendirikan organisasi Islam Nahdlatul Ulama.


Paham keagamaan

Nahdlatul Ulama menganut paham Ahlussunah wal Jama'ah, yaitu sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara Nash (Al Qur'an dan Hadits) dengan Akal (Ijma' dan Qiyas). Oleh sebab itu sumber hukum Islam bagi warga NU tidak hanya Al Qur'an, dan As Sunnah saja, melainkan juga menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empiris.

Maka, di dalam persoalan aqidah, NU merujuk kepada Imam Abul Hasan Al Asy'ari, sedangkan dalam persoalan fiqih, NU merujuk kepada Imam Syafi'i, dan dalam bidang tashawwuf, NU merujuk kepada Imam Al Ghazali. Namun NU tetap mengakui dan bersikap tasamuh kepada para mujtahid lainnya, seperti dalam bidang aqidah dikenal seorang mujtahid bernama Abu Mansur Al Maturidi, kemudian dalam bidang fiqih terdapat tiga mujtahid besar selain Imam Syafi'i, yakni Imam Abu Hanifah, Imam Malik, dan Imam Hanbali, serta dalam bidang tashawwuf dikenal pula Imam Junaid al-Baghdadi

Adapun gagasan "Kembali ke Khittah NU" pada tahun 1984 merupakan momentum penting untuk menafsirkan kembali ajaran Ahlussunnah wal Jamaah, serta merumuskan kembali metode berpikir, baik dalam bidang fiqih maupun sosial, serta merumuskan kembali hubungan NU dengan Negara. Gerakan tersebut berhasil kembali membangkitkan gairah pemikiran dan dinamika sosial dalam NU.[5]

Hirarki organisasi

  1. PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), untuk tingkat nasional
  2. PWNU (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama), untuk tingkat provinsi
  3. PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama), untuk tingkat kabupaten/kota
  4. MWCNU (Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama), untuk tingkat kecamatan
  5. Pengurus Ranting, untuk tingkat desa/kelurahan
  6. Pengurus Anak Ranting, untuk tingkat dusun
  7. PCINU (Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama), untuk cabang di luar negeri.

Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
Lambang Nahdlatul UIama

K.H. Miftachul Akhyar
Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama



Dr. (H.C.) K.H. Yahya Cholil Staquf
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
SingkatanNU
Dibentuk31 Januari 1926[6]
Pejabat pertamaK.H. M. Hasyim Asy’ari (Rais Akbar)
H. Hasan Gipo (Ketua Umum)
Situs webwww.nu.or.id

Kepengurusan Nahdlatul Ulama terdiri dari dua jajaran, yakni Syuriah (senat) dan Tanfidziyah (eksekutif). Jabatan tertinggi Syuriah disebut Rais' Aam, sedangkan jabatan tertinggi Tanfidziyah disebut Ketua Umum. Kedudukan pimpinan tertinggi berada di posisi Rais ‘Aam dan membawahi Ketua Umum. Aktivitas organisasi dan segala program yang dilakukan oleh Ketua Umum harus atas izin dan restu dari Rais ‘Aam selaku pimpinan tertinggi dan sesepuh di dalam organisasi Nahdlatul Ulama.

Daftar Rais 'Aam

Rais 'Aam adalah jabatan paling tertinggi di dalam kepengurusan Nahdlatul Ulama’ yang berposisi sebagai senat dan berada di dalam jajaran syuriah. Rais ‘Aam dibantu oleh Wakil, Katib (sekretaris), dan A'wan (pembantu). Jabatan Rais 'Aam pertama kali adalah K.H. M. Hasyim Asy'ari dengan gelar Rais Akbar sebab beliau sebagai pendiri sekaligus pimpinan tertinggi pertama kali di dalam Nahdlatul Ulama. Sepeninggal K.H. M. Hasyim Asy’ari, jabatan tertinggi ini tidak lagi disebut Rais Akbar, melainkan Rais ‘Aam. Saat ini pejabat Rais 'Aam masa khidmat 2022-2027 adalah K.H. Miftachul Akhyar.

No Potret Nama Masa Khidmat Dipilih melalui
1 K.H. Muhammad Hasyim Asy'ari 1926-1947
  • Muktamar I (1926)
  • Muktamar II (1927)
  • Muktamar III (1928)
  • Muktamar IV (1929)
  • Muktamar V (1930)
  • Muktamar VI (1931)
  • Muktamar VII (1932)
  • Muktamar VIII (1933)
  • Muktamar IX (1934)
  • Muktamar X (1935)
  • Muktamar XI (1936)
  • Muktamar XII (1937)
  • Muktamar XIII (1938)
  • Muktamar XIV (1939)
  • Muktamar XV (1940)
  • Muktamar XVI (1946)
2 K.H. Abdul Wahab Hasbullah 1947-1971
  • Muktamar XVII (1947)
  • Muktamar XVIII (1948)
  • Muktamar XIX (1951)
  • Muktamar XX (1954)
  • Muktamar XXI (1956)
  • Muktamar XXII (1959)
  • Muktamar XXIII (1962)
  • Muktamar XXIV (1967)
3 K.H. Bisri Syansuri 1971-1980 [a]
  • Muktamar XXV (1971)
  • Muktamar XXVI (1979)
4 K.H. Ali Maksum 1981-1984
  • Dipilih melalui Munas NU di Yogyakarta pada 28 Agustus 1981
5 K.H. Ahmad Shiddiq 1984-1991[b]
  • Muktamar XXVII (1984)
  • Muktamar XXVIII (1989)
6 Ag. H. Ali Yafie[c] 1991-1992
7 K.H. Ilyas Ruhiat 1992-1999
  • Muktamar XXIX (1994)
8 Dr. (H.C.) K.H. M. A. Sahal Mahfudh 1999-2014[d]
  • Muktamar XXX (1999)
  • Muktamar XXXI (2004)
  • Muktamar XXXII (2010)
9 Dr. (H.C.) K.H. Ahmad Mustofa Bisri 2014-2015
10 Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma'ruf Amin 2015-2018[e]
  • Muktamar XXXIII (2015)
11 K.H. Miftachul Akhyar 2018-2027
  • Terpilih secara aklamasi pada 22 September 2018 mengantikan K.H. Ma'ruf Amin
  • Muktamar XXXIV (2021)

Daftar Ketua Umum

Ketua Umum adalah jabatan tertinggi pada jajaran tanfidziyah dan berposisi sebagai pihak eksekutif, segala tindakan ataupun program yang dilaksanakan oleh Ketua Umum harus melalui izin dan restu dari Rais ‘Aam selaku pimpinan tertinggi dan senator. Ketua umum didampingi oleh Wakil, Sekretaris Jenderal, dan Bendahara. Jabatan Ketua Umum ini pertama kali adalah K.H. Hasan Gipo. Saat ini Ketua Umum NU masa khidmat 2022-2027 adalah Dr. (H.C.) K.H. Yahya Cholil Staquf.

No Potret Nama Masa Khidmat Dipilih melalui
1 K.H. Hasan Gipo 1926-1929
  • Muktamar I (1926)
  • Muktamar II (1927)
  • Muktamar III (1928)
2 K.H. Muhammad Noer 1929-1937
  • Muktamar IV (1929)
  • Muktamar V (1930)
  • Muktamar VI (1931)
  • Muktamar VII (1932)
  • Muktamar VIII (1933)
  • Muktamar IX (1934)
  • Muktamar X (1935)
  • Muktamar XI (1936)
3 K.H. Mahfudh Siddiq 1937-1944[A]
  • Muktamar XII (1937)
  • Muktamar XIII (1938)
  • Muktamar XIV (1939)
  • Muktamar XV (1940)
4 K.H. Nahrawi Tahir 1944-1951
  • Muktamar XVI (1946)
  • Muktamar XVII (1947)
  • Muktamar XVIII (1948)
5 K.H. Abdul Wahid Hasyim 1951-1954
  • Muktamar XVIX (1951)
6 K.H. Muhammad Dahlan 1954-1956
  • Muktamar XX (1954)
7 Dr. (H.C.) K.H. Idham Chalid 1956-1984
  • Muktamar XXI (1956)
  • Muktamar XXII (1959)
  • Muktamar XXIII (1962)
  • Muktamar XXIV (1967)
  • Muktamar XXV (1971)
  • Muktamar XXVI (1979)
8 Dr. (H.C.) K.H. Abdurrahman Wahid 1984-1999
  • Muktamar XXVII (1984)
  • Muktamar XXVIII (1989)
  • Muktamar XXIX (1994)
9 K.H. Ahmad Hasyim Muzadi 1999-2010
  • Muktamar XXX (1999)
  • Muktamar XXXI (2004)
10 Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, M.A. 2010-2021
  • Muktamar XXXII (2010)
  • Muktamar XXXIII (2015)
11 Dr. (H.C.) K.H. Yahya Cholil Staquf 2022-2027
  • Muktamar XXXIV (2021)

Referensi

  1. ^ "NU Online". nu.or.id. Diakses tanggal 2021-12-03. 
  2. ^ "NU Online". nu.or.id. Diakses tanggal 2021-12-03. 
  3. ^ "Home". Tebuireng Online (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-03. 
  4. ^ "Surat Thaha 17-23". Kementerian Agama RI. Diakses tanggal 14-01-2022. 
  5. ^ tim. "Sejarah Berdirinya NU Sejak Masa Penjajahan". nasional. Diakses tanggal 2021-12-03. 
  6. ^ "Sejarah Nahdlatul Ulama". NU Online. Diakses tanggal 20 Februari 2022. 
  7. ^ Sahal, Hamzah (26 Januari 2021). Ahsan, Ivan Aulia, ed. "KH Ali Yafie, Mantan Rais Aam NU yang Berani Minta Soeharto Mundur". Tirto. Diakses tanggal 20 Februari 2022. 
  8. ^ Auliani, Palupi Annisa (3 Maret 2014). "Gus Mus Gantikan Almarhum Kiai Sahal sebagai Rais Am PBNU". Kompas.com. 
  9. ^ Nurita, Dewi (22 September 2018). Chairunnisa, Ninis, ed. "Ma'ruf Amin Resmi Mundur dari Jabatan Rais Aam PBNU". Tempo. Diakses tanggal 20 Februari 2022. 
  10. ^ Ismail, Faisal (Desember 2011). "The Nahdlatul Ulama: Its Early History and Contribution to the Establishment of Indonesian State". Journal of Indonesian Islam. The Institute for the Study of Religion and Society (LSAS) and the Postgraduate Program (PPs), the State Institute for Islamic Studies (IAIN) Sunan Ampel Surabaya - Indonesia. Vol. 5: 269. 
  1. ^ Wafat pada 25 April 1980 di tengah masa jabatan
  2. ^ Wafat pada 23 Januari 1991 di tengah masa jabatan
  3. ^ Mengundurkan diri sebagai Pejabat Sementara Rais 'Aam NU pada 21 Januari 1992[7]
  4. ^ Wafat pada 29 Januari 2014 di tengah masa jabatan
  5. ^ Mengundurkan diri pada 22 September 2018 setelah ditetapkan sebagai Calon Wakil Presiden Republik Indonesia 2019–2024[9]

Muktamar

Muktamar NU (Nahdlatul Ulama) adalah permusyawaratan tertinggi di dalam organisasi Nahdlatul Ulama' yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali. Puncak acara di dalam Muktamar NU ini adalah pemilihan dan penetapan Rais 'Aam dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Selain itu di dalam Muktamar NU juga diadakan Bahtsul Masail, yakni membahas dan menetapkan fatwa atas persoalan mengenai masalah keagamaan, kehidupan berbangsa, serta pelaksanaan saran-saran dari ulama dan sesepuh.[1][2]

Riwayat Muktamar Nahdlatul Ulama

Lokasi Tahun Rais 'Aam Ketua Umum
1 Surabaya 1926 KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) KH. Hasan Gipo
2 Surabaya 1927 KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) KH. Hasan Gipo
3 Surabaya 1928 KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) KH. Hasan Gipo
4 Semarang 1929 KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) KH. Ahmad Noor
5 Pekalongan 1930 KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) KH. Ahmad Noor
6 Cirebon 1931 KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) KH. Ahmad Noor
7 Bandung 1932 KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) KH. Ahmad Noor
8 Jakarta 1933 KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) KH. Ahmad Noor
9 Banyuwangi 1934 KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) KH. Ahmad Noor
10 Surakarta 1935 KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) KH. Ahmad Noor
11 Banjarmasin 1936 KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) KH. Ahmad Noor
12 Malang 1937 KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) KH. Mahfudz Siddiq
13 Banten 1938 KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) KH. Mahfudz Siddiq
14 Magelang 1939 KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) KH. Mahfudz Siddiq
15 Surabaya 1940 KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) KH. Mahfudz Siddiq
16 Banyumas 1946 KH. Hasyim Asy'ari (Rais Akbar) KH. Nahrawi Thohir
17 Madiun 1947 KH. A. Wahhab Hasbullah KH. Nahrawi Thohir
18 DKI Jakarta 1948 KH. A. Wahhab Hasbullah KH. Nahrawi Thohir
19 Palembang 1951 KH. A. Wahhab Hasbullah KH. A. Wahid Hasyim
20 Surabaya 1954 KH. A. Wahhab Hasbullah KH. Muhammad Dahlan
21 Medan 1956 KH. A. Wahhab Hasbullah Dr. KH. Idham Chalid
22 DKI Jakarta 1959 KH. A. Wahhab Hasbullah Dr. KH. Idham Chalid
23 Surakarta 1962 KH. A. Wahhab Hasbullah Dr. KH. Idham Chalid
24 Bandung 1967 KH. A. Wahhab Hasbullah Dr. KH. Idham Chalid
25 Surabaya 1971 KH. Bisri Syansuri Dr. KH. Idham Chalid
26 Semarang 1979 KH. Bisri Syansuri Dr. KH. Idham Chalid
27 Situbondo 1984 KH. Ahmad Shidiq Dr. KH. Abdurrahman Wahid
28 Yogyakarta 1989 KH. Ahmad Shidiq Dr. KH. Abdurrahman Wahid
29 Tasikmalaya 1994 KH. Ahmad Shidiq Dr. KH. Abdurrahman Wahid
30 Kediri 1999 Dr. KH. M. A. Sahal Mahfuz KH. Ahmad Hasyim Muzadi
31 Surakarta 2004 Dr. KH. M. A. Sahal Mahfuz KH. Ahmad Hasyim Muzadi
32 Makassar 2010 Dr. KH. M. A. Sahal Mahfuz Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, M.A.
33 Jombang 2015 Prof. Dr. K. H. Ma'ruf Amin Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, M.A.
34 Lampung 2021 KH. Miftachul Akhyar KH. Yahya Cholil Staquf

Badan Otonom

Badan Otonom NU adalah perangkat organisasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan beranggotakan perorangan. Badan otonom dikelompokkan dalam kategori badan otonom berbasis usia dan kelompok masyarakat tertentu, dan badan otonom berbasis profesi dan kekhususan lainnya. Badan otonom Nahdlatul Ulama meliputi:

  1. Gerakan Pemuda Ansor / GP Ansor (berdiri 24 April 1934)
  2. Muslimat (berdiri 29 Maret 1946)
  3. Fatayat (24 April 1950)
  4. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama / IPNU (berdiri 24 Februari 1954)
  5. Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama / IPPNU (berdiri 3 Maret 1955)
  6. Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah / JATMAN (berdiri 10 Oktober 1957)
  7. Jam'iyatul Qurra' wal Huffazh / JQH (berdiri 1950)
  8. Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama / ISNU (berdiri 2010)
  9. Sarikat Buruh Muslimin Indonesia / SARBUMUSI (berdiri 27 September 1955)
  10. Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa (berdiri 3 Januari 1986)
  11. Persatuan Guru Nahdlatul Ulama / PERGUNU (berdiri 14 Januari 1959)
  12. Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama / SNNU (15 Agustus 2015)
  13. Ikatan Seni Hadrah Indonesia / ISHARI (berdiri 1959)
  14. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia / PMII (berdiri 17 April 1960)

Lembaga

Lembaga Nahdlatul Ulama adalah perangkat organisasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan Nahdlatul Ulama sesuai dan berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan yang memerlukan penanganan khusus. Lembaga Nahdlatul Ulama meliputi:

  1. Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU)
  2. Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU)
  3. Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LPMNU)
  4. Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU)
  5. Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU)
  6. Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU)
  7. Lembaga Pelayanan Kesehatan Nahdlatul Ulama (LPKNU)
  8. Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU)
  9. Lembaga Kajian & Pengembangan SDM Nahdlatul Ulama (LAKPESDAM-NU)
  10. Lembaga Penyuluhan & Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU)
  11. Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (LESBUMI)
  12. Lembaga Zakat, Infaq, & Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU)
  13. Lembaga Waqaf & Pertanahan Nahdlatul Ulama (LWPNU)
  14. Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU)
  15. Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU)
  16. Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU)
  17. Lembaga Penanggulangan Bencana & Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBPINU)
  18. Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU)
  19. Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU)

Peguruan tinggi

Universitas

  1. Universitas Al-Asy'ariah Mandar
  2. Universitas Al-Khairaat Palu
  3. Universitas Alma Ata
  4. Universitas An-Nuur Purwodadi
  5. Universitas Billfath Lamongan
  6. Universitas Darul Ulum Jombang
  7. Universitas Darul Ulum Ungaran
  8. Universitas Hasyim Asy'ari
  9. Universitas Ibrahim Situbondo
  10. Universitas Islam Blitar
  11. Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
  12. Universitas Islam Jember
  13. Universitas Islam Kediri
  14. Universitas Islam Lamongan
  15. Universitas Islam Pamekasan
  16. Universitas Islam Makassar
  17. Universitas Islam Malang
  18. Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
  19. Universitas Islam Nusantara Bandung
  20. Universitas Islam Raden Rahmat Malang
  21. Universitas Zainul Hasan
  22. Universitas Ma'arif Hasyim
  23. Universitas Ma'arif Kebumen
  24. Universitas Muria Kudus
  25. Universitas Al-Ghazali Cilacap
  26. Universitas Nahdlatul Ulama Blitar
  27. Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon
  28. Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia
  29. Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat
  30. Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan
  31. Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur
  32. Universitas Nahdlatul Ulama Lampung
  33. Universitas Nahdlatul Ulama Maluku Utara
  34. Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat
  35. Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto
  36. Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
  37. Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara
  38. Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Barat
  39. Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara
  40. Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro
  41. Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  42. Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta
  43. Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta
  44. Universitas Nurul Jadid Paiton
  45. Universitas Darul Ulum Jombang
  46. Universitas Qomaruddin Gresik
  47. Universitas Sains Al-Qur'an
  48. Universitas Siber NU Parepare
  49. Universitas Sultan Fatah Demak
  50. Universitas Sunan Bonang Tuban
  51. Universitas Sunan Giri Surabaya
  52. Universitas Wahab Hasbullah
  53. Universitas Wahid Hasyim Semarang
  54. Universitas Wahidiyah Kediri

Institut

  1. Institut Agama Islam Al-Falah As-Sunniyah
  2. Institut Agama Islam Al-Khairat
  3. Institut Agama Islam Al-Qodiri
  4. Institut Agama Islam Al-Qolam
  5. Institut Agama Islam Bakti Negara
  6. Institut Agama Islam Bani Fattah
  7. Institut Agama Islam Cipasung
  8. Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon
  9. Institut Agama Islam Darullughah Wadda'wah
  10. Institut Agama Islam Darussalam Banyuwangi
  11. Institut Agama Islam Darussalam Ciamis
  12. Institut Agama Islam Darussalam Martapura
  13. Institut Agama Islam Faqih Asy'ari Kediri
  14. Institut Agama Islam Ibrahim Banyuwangi
  15. Institut Agama Islam Imam Ghozali Cilacap
  16. Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah
  17. Institut Agama Islam Ma'arif Metro
  18. Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Kebumen
  19. Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Tuban
  20. Institut Agama Islam Ngawi
  21. Institut Agama Islam Pangeran Diponegoro
  22. Institut Agama Islam Qomaruddin Gresik
  23. Institut Agama Islam Riyadlotul Mujahidin
  24. Institut Agama Islam Sunan Giri Bojonegoro
  25. Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo
  26. Institut Agama Islam Sunan Kalijogo
  27. Institut Agama Islam Syarifuddin
  28. Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah
  29. Institut Agama Islam Tribakti
  30. Institut Agama Islam Uluwiyah Mojokerto
  31. Institut Ilmu Al Qur'an An-Nuur Bantul
  32. Institut Ilmu Keislaman An-Nuqayah
  33. Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban
  34. Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung
  35. Institut Keislaman Abdullah Faqih Gresik
  36. Institut Pesantren KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto
  37. Institut Pesantren Mathali’ul Falah
  38. Institut Sains dan Teknologi An-Nuqayah
  39. Institut Sains dan Teknologi Nahdlatul Ulama Bali
  40. Institut Studi Islam Fahmina Cirebon
  41. Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Bengkulu
  42. Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Jambi
  43. Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Lampung
  44. Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Padang # Sidempuan
  45. Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Palangkaraya
  46. Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pasuruan
  47. Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pekalongan
  48. Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Sriwijaya Palembang

Sekolah Tinggi

  1. Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Husain Magelang
  2. Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Ma'arif Way Kanan
  3. Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Muhammad Cepu Blora
  4. Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Yasini Pasuruan
  5. Sekolah Tinggi Agama Islam An-Nawawi Purworejo
  6. Sekolah Tinggi Agama Islam At-Taqwa Bondowoso
  7. Sekolah Tinggi Agama Islam Badrus Sholeh Kediri
  8. Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Falah Bandung Barat
  9. Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Hikmah Bangkalan
  10. Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam Nganjuk
  11. Sekolah Tinggi Agama Islam Denpasar
  12. Sekolah Tinggi Agama Islam Hasan Jufri Bawean
  13. Sekolah Tinggi Agama Islam Hasanuddin Kediri
  14. Sekolah Tinggi Agama Islam Ihyaul Ulum Greaik
  15. Sekolah Tinggi Agama Islam Ki Ageng Pekalongan
  16. Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif Jambi
  17. Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif Kalirejo Lampung Tengah
  18. Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif Magetan
  19. Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif Ngawi
  20. Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif Sintang
  21. Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'arif Sorolangun
  22. Sekolah Tinggi Agama Islam Ma'had Ali Cirebon
  23. Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ula Nganjuk
  24. Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Tanjungpinang
  25. Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Kotabumi
  26. Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun
  27. Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Malang
  28. Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan
  29. Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Purwakarta
  30. Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Purworejo
  31. Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Tasikmalaya
  32. Sekolah Tinggi Agama Islam Pancawahana Pasuruan
  33. Sekolah Tinggi Agama Islam Pangeran Dharma Kusuma Indramayu
  34. Sekolah Tinggi Agama Islam Pati
  35. Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
  36. Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Al-Ayyubi Jakarta
  37. Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran Sleman
  38. Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Al-Muhsin Yogyakarta
  39. Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Kanjeng Sepuh Gresik
  40. Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Nahdlatul Ulama Ar-Ridho Depok
  41. Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Nahdlatul Ulama Subang
  42. Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Walisongo Sampang
  43. Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an Walisongo Situbondo
  44. Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Sirnarasa Ciamis
  45. Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam Nahdlatul Ulama Indramayu
  46. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bhakti Bangsa Pamekasan
  47. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Bisnis Syari'ah Nahdlatul Ulama Garut
  48. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama Trate Gresik
  49. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syari'ah Nahdlatul Ulama Bengkulu
  50. Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah Miftahul Ulum Lumajang
  51. Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah Nahdlatul Ulama Aceh
  52. Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah Nahdlatul Ulama Cianjur
  53. Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah Nahdlatul Ulama Nusantara Tangerang
  54. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Amin Indramayu
  55. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Fattah Lamongan
  56. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Urwatul Wutsqo Jombang
  57. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon
  58. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Darul Ulum Kotabaru
  59. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al-Farabi Pangandaran
  60. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al-Hikmah Mojokerto
  61. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al-Mahsuni Lombok Timur
  62. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Sakinah Dharmasraya
  63. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Sumber Agung, OKU Timur
  64. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raden Santri Gresik
  65. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Sunan Giri Trenggalek
  66. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Al-Amin Indramayu
  67. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Modern Ngawi
  68. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Nahdlatul Ulama Indramayu
  69. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Nahdlatul Ulama Tegal
  70. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pangeran Dharma Kusuma Indramayu

Politeknik

  1. Politeknik Balekambang Jepara
  2. Politeknik Ma'arif Banyumas
  3. Politeknik Posmanu Pekalongan
  4. Politeknik UNISMA Malang

Akademisi

  1. Akademi Analis Kesehatan An-Nasher Cirebon
  2. Akademi Kebidanan Al-Hikmah 1 Brebes
  3. Akademi Kebidanan Muslimat Nahdlatul Ulama Kudus
  4. Akademi Keperawatan Al-Hikmah 2 Brebes
  5. Akademi Keperawatan Al-Kautsar Temanggung
  6. Akademi Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon

NU dan Politik

Pertama kali NU terjun pada politik praktis pada saat menyatakan memisahkan diri dengan Masyumi pada tahun 1952 dan kemudian mengikuti pemilu 1955. NU cukup berhasil dengan meraih 45 kursi DPR dan 91 kursi Konstituante. Pada masa Demokrasi Terpimpin NU dikenal sebagai partai yang mendukung Soekarno, dan bergabung dalam NASAKOM (Nasionalis, Agama, Komunis). Nasionalis diwakili Partai Nasional Indonesia (PNI), Murba (Musyawarah Rakyat Banyak), dll. Agama diwakili Partai Nahdhatul Ulama, Masyumi, Partai Katolik, Parkindo (Partai Kristen Indonesia), dll. Dan Komunis diwakili oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

NU kemudian menggabungkan diri dengan Partai Persatuan Pembangunan pada tanggal 5 Januari 1973 atas desakan penguasa orde baru Mengikuti pemilu 1977 dan 1982 bersama PPP. Pada muktamar NU di Situbondo, NU menyatakan diri untuk 'Kembali ke Khittah 1926' yaitu untuk tidak berpolitik praktis lagi.

Namun setelah reformasi 1998, muncul partai-partai yang mengatasnamakan NU. Yang terpenting adalah Partai Kebangkitan Bangsa yang dideklarasikan oleh Abdurrahman Wahid. Pada pemilu 1999 PKB memperoleh 51 kursi DPR dan bahkan bisa mengantarkan Abdurrahman Wahid sebagai Presiden RI. Pada pemilu 2004, PKB memperoleh 52 kursi DPR.

Partai penerus

Lihat Pula

Referensi

  1. ^ "Muktamar NU Itu Apa Sih?". nu.or.id. Diakses tanggal 2022-01-16. 
  2. ^ "Muktamar NU dan Catatan Sejarahnya dari Masa ke Masa". nu.or.id. Diakses tanggal 2022-01-16. 

Pranala luar

Peringatan

Sebagian atau keseluruhan dari artikel ini dicurigai telah melanggar hak cipta dari tulisan pihak di luar Wikipedia, dan selanjutnya akan dimasukkan dalam daftar Wikipedia:Artikel bermasalah hak cipta:

Disarankan untuk tidak melakukan perubahan apapun sampai masalah pelanggaran hak cipta di artikel ini diteliti pengguna lain dan diputuskan melalui konsensus

  • Jika Anda ingin menulis ulang artikel ini sebagai tulisan yang sama sekali baru, untuk sementara tuliskan di sini.
Berikan komentar mengenai hal tersebut di halaman diskusi artikel ini.
Perhatikan bahwa hanya mengubah sedikit atau beberapa bagian dari tulisan asli tidak cukup untuk menghilangkan pelanggaran hak cipta dari tulisan ini. Lebih baik membangun kembali artikel ini dari awal sedikit demi sedikit daripada membajak tulisan orang lain demi sebuah artikel besar.
  • Jika Anda sebenarnya memang adalah pemilik sumber tulisan asli yang dimaksudkan (dan termasuk pula pemilik bukti tulisan yang menjadi dasar kecurigaan pelanggaran hak cipta), dan ingin membebaskan hak cipta tulisan tersebut sesuai GNU Free Documentation License:
berikan keterangan di halaman diskusi artikel ini, kemudian bisa menampilkan pesan izin tersebut di halaman aslinya, atau berikan izin tertulis ke Wikipedia melalui email yang alamatnya tersangkut langsung dengan sumber tersebut ke alamat permissions@wikimedia.org atau surat tertulis ke Wikimedia Foundation. Berikan izin secara eksplisit bahwa tulisan tersebut telah dibebaskan ke dalam lisensi CC BY-SA 3.0 dan lisensi GFDL.
  • Jika tulisan bukti memang berada di wilayah lisensi yang bisa untuk dipublikasikan di Wikipedia,:
Jelaskan hal tersebut di halaman diskusi artikel ini, dengan bukti referensi yang tepat dan benar.

Kecuali kecurigaan hak cipta ini bisa dibuktikan salah dalam waktu paling lambat dua minggu, artikel ini akan dihapus

  • Memuat artikel yang melanggar hak cipta adalah pelanggaran hukum dan tidak sesuai dengan Kebijakan Wikipedia.
  • Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai hak cipta, silakan lihat Hak cipta.
  • Pengguna yang secara berulang memuat artikel yang melanggar hak cipta akan diblokir dari hak penyuntingan.
  • Untuk sementara, pemuatan asli masih bisa dilihat melalui di halaman versi terdahulu.
  • Anda dipersilakan memuat kontibusi orisinil.