Atman: Perbedaan antara revisi
k bot Menambah: sr:Атман |
|||
Baris 83: | Baris 83: | ||
[[cs:Átma]] |
[[cs:Átma]] |
||
[[en:Ātman (Hinduism)]] |
[[en:Ātman (Hinduism)]] |
||
[[es: |
[[es:Ātman]] |
||
[[fi:Atman]] |
[[fi:Atman]] |
||
[[fr:Âtman]] |
|||
[[ja:アートマン]] |
[[ja:アートマン]] |
||
[[no:Atman]] |
[[no:Atman]] |
Revisi per 2 Februari 2009 08.51
Bagian dari seri |
Agama Hindu |
---|
Atman atau Atma (IAST: Ātmā, Sansekerta: आत्म ) dalam Hindu merupakan percikan kecil dari Brahman yang berada di dalam setiap makhluk hidup. Atman di dalam badan manusia disebut: Jiwatman atau jiwa atau roh yaitu yang menghidupkan manusia. Demikianlah atman itu menghidupkan sarwa prani (makhluk di alam semesta ini). Indria tak dapat bekerja bila tak ada atman. Misalnya telinga tak dapat mendengar bila tak ada atman, mata tak dapat melihat bila tak ada atman, kulit tak dapat merasakan bila tak ada atman. Atman itu berasal dari Brahman, bagaikan matahari dengan sinarnya. Brahman sebagai matahari dan atma-atma sebagai sinar-Nya yang terpencar memasuki dalam hidup semua makhluk.
Sifat-sifat Atman
Dalam Bhagavad Gita dijabarkan mengenai sifat-sifat Atman, diantaranya adalah:
- Achedya : tak terlukai oleh senjata
- Adahya : tak terbakar oleh api
- Akledya :tak terkeringkan oleh angin
- Acesyah : tak terbasahkan oleh air
- Nitya : abadi
- Sarwagatah : di mana- mana ada
- Sthanu : tak berpindah- pindah
- Acala : tak bergerak
- Sanatana : selalu sama
- Awyakta : tak dilahirkan
- Acintya : tak terpikirkan
- Awikara : tak berubah dan sempurna tidak laki- laki ataupun perempuan.
Atman dalam Bhagavad Gita
Berikut adalah beberapa kutipan sloka yang memuat sifat-sifat Atman dalam Bhagavad Gita:
Sloka nai'nam chhindanti sastrani |
Terjemahan Senjata tidak dapat melukai Dia |
Achedyo 'yam adahyo 'yam |
Dia tidak dapat dilukai, dibakar |
Awyakto 'yam achintyo 'yam |
Dia dikatakan tidak termanifestasikan |
Atma tidak dapat menjadi subyek atau obyek dan tindakan atau pekerjaan. Atma tidak terpengaruh akan perubahan-perubahan yang dijalani maupun dialami pikiran, hidup dan jasad atau badan jasmani. Badan jasmani bisa berubah, lahir, mati, datang dan pergi, namun Atma tetap langgeng untuk selamanya.