Lompat ke isi

Syiah Dua Belas Imam: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
M.Nadian (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
M.Nadian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 5: Baris 5:


Kata-kata dan perbuatan (Sunnah) Muhammad dan para imam adalah panduan dan model bagi masyarakat untuk diikuti; sebagai akibatnya, Muhammad dan para Imam harus bebas dari kesalahan dan dosa, sebuah doktrin yang dikenal sebagai Ismah atau infalibilitas, dan harus dipilih melalui dekrit ilahi, atau nass, melalui Muhammad.
Kata-kata dan perbuatan (Sunnah) Muhammad dan para imam adalah panduan dan model bagi masyarakat untuk diikuti; sebagai akibatnya, Muhammad dan para Imam harus bebas dari kesalahan dan dosa, sebuah doktrin yang dikenal sebagai Ismah atau infalibilitas, dan harus dipilih melalui dekrit ilahi, atau nass, melalui Muhammad.

== Keyakinan Itsna Asyariyyah ==
=== Syariah dalam Itsna Asyariyyah ===
Para pengikut ajaran Syi'ah Itsna Asyariyyah mendasarkan hukum mereka (Syariah) pada al-Qur'an dan Sunnah Rasul. Perbedaan antara hukum syariah Sunni dan Syiah terletak pada keyakinan bahwa Nabi Muhammad memberikan Ali ra. sebagai pemimpin pertama setelah Nabi Muhammad saw. Lebih lanjut, menurut pengikut Syi'ah Itsna Asyariyyah, bahwa Imam atau pemimpin umat tidaklah dapat dipilih oleh manusia siapapun. Imam adalah jabatan langsung dari Allah swt. Sedangkan pengikut Sunni percaya bahwa pemimpin umat dipilih dengan musyawarah mufakat dari kalangan ulama dan yang memiliki kemampuanlah yang menjadi pemimpin (khalifah). Perbedaan inilah yang membuat Syi'ah dan Sunni menjadi terpecah. Berikut ini adalah perbedaan lain dalam masalah Syari'ah antara Syi'ah dan Sunni:

# Mengambil hadits dari Nabi Muhammad saw. dan para Ahlul Bait.<ref>{{cite book|author=[[Muslim bin al-Hajjaj|Imam Muslim]] (translated by Aftab Shahryar)|title=Sahih Muslim Abridged|publisher=Islamic Book Service|year=2004|id=ISBN 81-7231-592-9}}</ref>
# Tidak mengambil hadits dan contoh yang diriwayatkan oleh Abu Bakar, Umar dan Usman (Mereka bertiga adalah khulafaur rasyidin sebelum Ali ra.)
# Memberikan status ma'shum (bebas dari kesalahan) kepada para Imam dan mengikuti contoh dan ajaran mereka.

=== Doktrin utama ===
Dalam ajaran Islam aliran Syi'ah Itsna Asyariyyah, terdapat 10 [[Rukun Islam|rukun islam, mencakup 5 rukun Sunni]] (Sunni = 5 rukun), tetapi ditambah 5 Ushuluddin (rukun iman versi Sunni).<ref>http://www.albayyinat.net/jwb5ta.html</ref> Berikut ini adalah keyakinan-keyakinan para pengikut Itsna Asyariyyah dalam dua hal yaitu Ushuluddin (prinsip keyakinan) dan Furu' ad-Din (prinsip keagamaan):

==== Rukun iman Itsna Asyariyyah ====
[[Berkas:Mollah imamzadeh tabriz.jpg|jmpl|200px|ka|Seorang [[mullah]] sedang berada di sebuah [[Imamzadeh]] di [[Tabriz]], [[Iran]]]]
Aliran Itsna Asyariyyah tidak membolehkan taklid (keyakinan yang buta), tetapi setiap mereka yang sudah [[mukalaf]] harus mengetahui keyakinan yang sudah ditentukan:
* '''[[Tauhid|Masalah ketauhidan]]''': Para pengikut Itsna Asyariyyah meyakini bahwa [[Allah]]-lah pencipta, menciptakan [[Adam]] langsung dengan tangan-Nya, kemudian menghidupkannya, memberinya rizki dan mematikannya. Juga memberi manusia sakit dan ujian, semua atas kekuasaan-Nya (QS Yasin:82). Mereka juga percaya bahwa Allah Maha Kuasa, Allah Maha Esa, Allah tidak terlihat dan tidak tergambar secara lahiriah oleh manusia. Secara tauhid, mereka sama dengan umat Islam pada umumnya.<ref>نهجنا في الحياة من المهم إلى الممات للميرزا حسن ال عصفور</ref><ref>عقائد الإمامية لمحمد جواد مغنية</ref>
* '''[[Keadilan|Masalah keadilan]]''': Para pengikut Itsna Asyariyyah meyakini bahwa Allah tidak menganiaya satupun dari hamba-Nya, dan setiap hamba-Nya diberikan rizki sesuai yang dibutuhkannya.
* '''[[Nabi Islam|Masalah kenabian]]''': Para pengikut Itsna Asyariyyah meyakini bahwa rasul terakhir umat Islam adalah Rasulullah [[Muhammad]] saw. dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw. adalah wajib, seperti yang tercantum di [[Al-Qur'an]] (QS Ali 'Imran:85)
* '''[[Imamah|Masalah imamah]]''': Pengikut islam Syi'ah termasuk cabang Itsna Asyariyyah (Syiah Imamiyah) mempercayai bahwa ada sistem kepemimpinan yang disebut imamah yang berasal dari Nabi Muhammad. Imam sendiri bertugas untuk memimpin umat Islam dengan petunjuk dari Allah swt. Dan dalam prinsip ajaran [[Syi'ah]] disebutkan bahwa sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan umat Islam tanpa pemimpin. Mereka mempercayai bahwa Imam [[ma'shum]] (bebas dari dosa) dan jabatan Imam adalah langsung dari ilham yang didatangkan oleh Allah. Setiap Imam akan berwasiat kepada Imam selanjutnya.
* '''[[Hari akhir|Masalah Kebangkitan]]''': Bahwa Allah menghidupkan manusia untuk beramal. Mereka yang beramal baik akan diberikan ganjaran untuk masuk ke [[surga]] selamanya, sedangkan yang beramal buruk akan dimasukkan ke [[neraka]] selamanya.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 18 Januari 2022 11.36

Representasi kaligrafi 12 Imam beserta nama Nabi Muhammad.

Syiah Dua Belas Imam (bahasa Arab: ٱثْنَا عَشَرِيَّة; ʾIthnā ʿAšarīyah bahasa Persia: شیعه دوازده‌امامی, Šī'eh-ye Davâzdah-Emâmī), juga dikenal sebagai Imamiyyah (bahasa Arab: إِمَامِيَّة) adalah cabang terbesar Islam Syiah. Istilah ini merujuk pada kepercayaan penganutnya terhadap dua belas pemimpin yang ditahbiskan secara ilahi, yang dikenal sebagai Dua Belas Imam, dan keyakinan mereka bahwa Imam terakhir, Imam al-Mahdi, hidup dalam kegaiban dan akan muncul kembali sebagai Mahdi yang dijanjikan. Menurut tradisi Syiah, masa jabatan Mahdi akan bertepatan dengan Kedatangan Kedua Yesus, yang akan membantu Mahdi melawan Dajjal.

Kata-kata dan perbuatan (Sunnah) Muhammad dan para imam adalah panduan dan model bagi masyarakat untuk diikuti; sebagai akibatnya, Muhammad dan para Imam harus bebas dari kesalahan dan dosa, sebuah doktrin yang dikenal sebagai Ismah atau infalibilitas, dan harus dipilih melalui dekrit ilahi, atau nass, melalui Muhammad.

Keyakinan Itsna Asyariyyah

Syariah dalam Itsna Asyariyyah

Para pengikut ajaran Syi'ah Itsna Asyariyyah mendasarkan hukum mereka (Syariah) pada al-Qur'an dan Sunnah Rasul. Perbedaan antara hukum syariah Sunni dan Syiah terletak pada keyakinan bahwa Nabi Muhammad memberikan Ali ra. sebagai pemimpin pertama setelah Nabi Muhammad saw. Lebih lanjut, menurut pengikut Syi'ah Itsna Asyariyyah, bahwa Imam atau pemimpin umat tidaklah dapat dipilih oleh manusia siapapun. Imam adalah jabatan langsung dari Allah swt. Sedangkan pengikut Sunni percaya bahwa pemimpin umat dipilih dengan musyawarah mufakat dari kalangan ulama dan yang memiliki kemampuanlah yang menjadi pemimpin (khalifah). Perbedaan inilah yang membuat Syi'ah dan Sunni menjadi terpecah. Berikut ini adalah perbedaan lain dalam masalah Syari'ah antara Syi'ah dan Sunni:

  1. Mengambil hadits dari Nabi Muhammad saw. dan para Ahlul Bait.[1]
  2. Tidak mengambil hadits dan contoh yang diriwayatkan oleh Abu Bakar, Umar dan Usman (Mereka bertiga adalah khulafaur rasyidin sebelum Ali ra.)
  3. Memberikan status ma'shum (bebas dari kesalahan) kepada para Imam dan mengikuti contoh dan ajaran mereka.

Doktrin utama

Dalam ajaran Islam aliran Syi'ah Itsna Asyariyyah, terdapat 10 rukun islam, mencakup 5 rukun Sunni (Sunni = 5 rukun), tetapi ditambah 5 Ushuluddin (rukun iman versi Sunni).[2] Berikut ini adalah keyakinan-keyakinan para pengikut Itsna Asyariyyah dalam dua hal yaitu Ushuluddin (prinsip keyakinan) dan Furu' ad-Din (prinsip keagamaan):

Rukun iman Itsna Asyariyyah

Seorang mullah sedang berada di sebuah Imamzadeh di Tabriz, Iran

Aliran Itsna Asyariyyah tidak membolehkan taklid (keyakinan yang buta), tetapi setiap mereka yang sudah mukalaf harus mengetahui keyakinan yang sudah ditentukan:

  • Masalah ketauhidan: Para pengikut Itsna Asyariyyah meyakini bahwa Allah-lah pencipta, menciptakan Adam langsung dengan tangan-Nya, kemudian menghidupkannya, memberinya rizki dan mematikannya. Juga memberi manusia sakit dan ujian, semua atas kekuasaan-Nya (QS Yasin:82). Mereka juga percaya bahwa Allah Maha Kuasa, Allah Maha Esa, Allah tidak terlihat dan tidak tergambar secara lahiriah oleh manusia. Secara tauhid, mereka sama dengan umat Islam pada umumnya.[3][4]
  • Masalah keadilan: Para pengikut Itsna Asyariyyah meyakini bahwa Allah tidak menganiaya satupun dari hamba-Nya, dan setiap hamba-Nya diberikan rizki sesuai yang dibutuhkannya.
  • Masalah kenabian: Para pengikut Itsna Asyariyyah meyakini bahwa rasul terakhir umat Islam adalah Rasulullah Muhammad saw. dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw. adalah wajib, seperti yang tercantum di Al-Qur'an (QS Ali 'Imran:85)
  • Masalah imamah: Pengikut islam Syi'ah termasuk cabang Itsna Asyariyyah (Syiah Imamiyah) mempercayai bahwa ada sistem kepemimpinan yang disebut imamah yang berasal dari Nabi Muhammad. Imam sendiri bertugas untuk memimpin umat Islam dengan petunjuk dari Allah swt. Dan dalam prinsip ajaran Syi'ah disebutkan bahwa sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan umat Islam tanpa pemimpin. Mereka mempercayai bahwa Imam ma'shum (bebas dari dosa) dan jabatan Imam adalah langsung dari ilham yang didatangkan oleh Allah. Setiap Imam akan berwasiat kepada Imam selanjutnya.
  • Masalah Kebangkitan: Bahwa Allah menghidupkan manusia untuk beramal. Mereka yang beramal baik akan diberikan ganjaran untuk masuk ke surga selamanya, sedangkan yang beramal buruk akan dimasukkan ke neraka selamanya.

Referensi

Pranala luar

  1. ^ Imam Muslim (translated by Aftab Shahryar) (2004). Sahih Muslim Abridged. Islamic Book Service. ISBN 81-7231-592-9. 
  2. ^ http://www.albayyinat.net/jwb5ta.html
  3. ^ نهجنا في الحياة من المهم إلى الممات للميرزا حسن ال عصفور
  4. ^ عقائد الإمامية لمحمد جواد مغنية