Pelauw, Pulau Haruku, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
| Baris 46: | Baris 46: | ||
==Kerusuhan== |
==Kerusuhan== |
||
{{Utama|Kerusuhan Haruku 2022}} |
{{Utama|Kerusuhan Haruku 2022}} |
||
Desa Pelauw dan [[Ori, Pulau Haruku, Maluku Tengah|Desa Ori]] terlibat bentrokan dengan [[Kariu, Pulau Haruku, Maluku Tengah|Desa Kariu]] akibat |
Desa Pelauw dan [[Ori, Pulau Haruku, Maluku Tengah|Desa Ori]] terlibat bentrokan dengan [[Kariu, Pulau Haruku, Maluku Tengah|Desa Kariu]] akibat perampasan tanah milik desa Kariu. Konflik ini terjadi pada tanggal 25–27 Januari 2022. |
||
==Tokoh terkenal== |
==Tokoh terkenal== |
||
Revisi per 29 Januari 2022 18.24
Pelauw Aman Matasiri | |
|---|---|
| Pelau terletak di utara Pulau Haruku Peta lokasi Negeri Pelauw Aman Matasiri | |
| Negara |  Indonesia |
| Provinsi | Maluku |
| Kabupaten | Maluku Tengah |
| Kecamatan | Pulau Haruku |
| Luas | - |
| Jumlah penduduk | - |
| Kepadatan | - |
Pelauw adalah sebuah desa adat (istilah Maluku Tengah: negeri) yang berada di wilayah bagian utara Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.[1]
Sejarah
Negeri Pelauw adalah satu di antara empat negeri di jazirah Uli Hatuhaha (Amarima Hatuhaha) di Haruku yang mayoritas penduduknya beragama Islam Sunni, yaitu bersama negeri-negeri Kailolo, Rohomoni, Kabauw.[1]
Persekutuan Uli Hatuhaha mengambil nama dari sebuah kerajaan Islam setempat (kerajaan Hatuhaha),[1] yang pada masa awal penjajahan kerap menentang kolonial Portugis dan Belanda.[1][2] Selain itu, di Jazirah Uli Hatuhaha terdapat satu negeri yang mayoritas penduduknya beragama Kristen, yaitu negeri Hulaliu.[1]
Negeri Pelauw memiliki hubungan gandong dengan negeri Titawaai di Pulau Nusa Laut.[3]
Kerusuhan
Desa Pelauw dan Desa Ori terlibat bentrokan dengan Desa Kariu akibat perampasan tanah milik desa Kariu. Konflik ini terjadi pada tanggal 25–27 Januari 2022.
Tokoh terkenal
Aktris Prilly Latuconsina berasal dari desa adat ini, saat ia pulang kampung untuk pertama kalinya ia mendapat penyambutan yang luar biasa dari masyarakat di sana melakukan prosesi upacara adat Latuconsina.
Referensi
- ^ a b c d e Richard Chauvel (2008). Nationalists, Soldiers and Separatists: The Ambonese Islands from Colonialism to Revolt, 1880-1950 (edisi ke-cetak ulang, direvisi). BRILL. hlm. 89, 165-168. ISBN 90-04-25395-5, 9789004253957.
- ^ Ziwar Effendi (1987). Hukum Adat Ambon Lease. Pradnya Paramita. hlm. 7.
- ^ T. Tomasoa, J. Tetelepta, D. Gaspersz (2000). Sejarah Dan Perkembangan Sastra Indonesia di Maluku. Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 7-8. ISBN 979-685-126-1, 9789796851263.
 | Artikel bertopik kelurahan atau desa di Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |