Sembilan bahan pokok: Perbedaan antara revisi
Kepadalisna (bicara | kontrib) |
Kepadalisna (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4: | Baris 4: | ||
== Beras == |
== Beras == |
||
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), beberapa provinsi penghasil beras terbanyak di Indonesia, di antaranya di Jawa Timur dengan perolehan beras sepanjang Januari-April 2020 mencapai 4.20 juta ton, sedangkan gabah kering yang diproduksi mencapai 4.98 juta ton. Kedua yaitu, Jawa Tengah dengan jumlah produksi beras dari Januari-April 2020 sebesar 4.10 juta ton. Ketiga yaitu Jawa Barat, dengan jumlah produksi dari Januari-April 2020 sebesar 2.54 juta ton. Keempat yaitu Sulawesi Selatan, dengan jumlah produksi selama Januari-April 2020, sebesar 1.18 juta ton. Kelima yaitu Lampung, dengan jumlah produksi pada Januari-April 2020 mencapai sebesar 839.1 ribu ton. Keenam yaitu Sumatera Selatan, dengan jumlah produksi pada Januari-April 2021 sebesar 1.27 juta ton. Ketujuh yaitu Sumatera Utara dengan jumlah produksi pada Januari-April 2020 sebesar 847 ribu ton.<ref>{{Cite web|last=Pratiwi|first=Hanna|date=2021|title=Deretan Provinsi Penghasil Beras Terbesar di Indonesia|url=https://rri.co.id/humaniora/info-publik/1002076/deretan-provinsi-penghasil-beras-terbesar-di-indonesia|website=rri.co.id|language=en|access-date=2022-01-29}}</ref> |
Berdasarkan data dari [[Badan Pusat Statistik]] (BPS), beberapa [[provinsi]] penghasil [[beras]] terbanyak di [[Indonesia]], di antaranya di [[Jawa Timur]] dengan perolehan beras sepanjang [[Januari]]-[[April]] [[2020]] mencapai 4.20 juta ton, sedangkan [[gabah]] kering yang diproduksi mencapai 4.98 juta ton. Kedua yaitu, [[Jawa Tengah]] dengan jumlah [[produksi]] beras dari Januari-April 2020 sebesar 4.10 juta ton. Ketiga yaitu [[Jawa Barat]], dengan jumlah produksi dari Januari-April 2020 sebesar 2.54 juta ton. Keempat yaitu [[Sulawesi Selatan]], dengan jumlah produksi selama Januari-April 2020, sebesar 1.18 juta ton. Kelima yaitu [[Lampung]], dengan jumlah produksi pada Januari-April 2020 mencapai sebesar 839.1 ribu ton. Keenam yaitu [[Sumatra Selatan|Sumatera Selatan]], dengan jumlah produksi pada Januari-April 2021 sebesar 1.27 juta ton. Ketujuh yaitu [[Sumatra Utara|Sumatera Utara]] dengan jumlah produksi pada Januari-April 2020 sebesar 847 ribu ton.<ref>{{Cite web|last=Pratiwi|first=Hanna|date=2021|title=Deretan Provinsi Penghasil Beras Terbesar di Indonesia|url=https://rri.co.id/humaniora/info-publik/1002076/deretan-provinsi-penghasil-beras-terbesar-di-indonesia|website=rri.co.id|language=en|access-date=2022-01-29}}</ref> |
||
Di bulan November 2021, harga beras pada tingkat penggilingan mengalami kenaikan sebesar 0,81% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Rata-rata harga gabah kering tingkat petani di bulan November mengalami kenaikan sebesar 0,91%, sedangkan di tingkat penggilingan mengalami kenaikan sebesar 0,59%.<ref>{{Cite web|last=Wahyudi|first=Nyoman Ary|date=2021|title=BPS Sebut Harga Beras Mulai Naik {{!}} Ekonomi|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20211201/12/1472520/bps-sebut-harga-beras-mulai-naik|website=Bisnis.com|language=id|access-date=2022-01-29}}</ref> Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/PERMENTAN/PP.130/12/2017, beras dibedakan berdasarkan kelas mutu beras. Kelas mutu tersebut terdiri atas kelas medium dan premium.<ref>{{Cite web|last=Kemeterian Pertanian|date=2017|title=PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/PERMENTAN/PP.130/8/2017 TENTANG KELAS MUTU BERAS|url=http://bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi%20publik/Peraturan/PERMENTAN/Permentan%2031-2017.pdf|website=BKP Pertanian|page=3}}</ref> |
Di bulan [[November 2021|November]] 2021, harga beras pada tingkat penggilingan mengalami kenaikan sebesar 0,81% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Rata-rata harga gabah kering tingkat [[petani]] di bulan November mengalami kenaikan sebesar 0,91%, sedangkan di tingkat penggilingan mengalami kenaikan sebesar 0,59%.<ref>{{Cite web|last=Wahyudi|first=Nyoman Ary|date=2021|title=BPS Sebut Harga Beras Mulai Naik {{!}} Ekonomi|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20211201/12/1472520/bps-sebut-harga-beras-mulai-naik|website=Bisnis.com|language=id|access-date=2022-01-29}}</ref> Berdasarkan Peraturan [[Menteri Pertanian]] Nomor 48/PERMENTAN/PP.130/12/2017, beras dibedakan berdasarkan kelas mutu beras. Kelas mutu tersebut terdiri atas kelas [[medium]] dan [[premium]].<ref>{{Cite web|last=Kemeterian Pertanian|date=2017|title=PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/PERMENTAN/PP.130/8/2017 TENTANG KELAS MUTU BERAS|url=http://bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi%20publik/Peraturan/PERMENTAN/Permentan%2031-2017.pdf|website=BKP Pertanian|page=3}}</ref> |
||
{| class="wikitable" |
{| class="wikitable" |
||
! rowspan="2" |Kualitas Beras |
! rowspan="2" |Kualitas Beras |
Revisi per 30 Januari 2022 09.48
Sembilan bahan pokok atau sering disingkat Sembako adalah sembilan jenis kebutuhan pokok masyarakat menurut keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tanggal 27 Februari 1998 (disingkat: "Kepmenperindag 115/1998").[1] Kementerian Perdagangan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 27/M-DAG/PER/5/2017 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen ("Permendag 27/2017") yang mulai berlaku pada 16 Mei 2017. Daftar sembilan bahan pokok itu, yaitu beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan daging ayam, telur ayam, susu, bawang merah dan bawang putih, gas elpiji dan minyak tanah, serta garam.[2]
Beras
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), beberapa provinsi penghasil beras terbanyak di Indonesia, di antaranya di Jawa Timur dengan perolehan beras sepanjang Januari-April 2020 mencapai 4.20 juta ton, sedangkan gabah kering yang diproduksi mencapai 4.98 juta ton. Kedua yaitu, Jawa Tengah dengan jumlah produksi beras dari Januari-April 2020 sebesar 4.10 juta ton. Ketiga yaitu Jawa Barat, dengan jumlah produksi dari Januari-April 2020 sebesar 2.54 juta ton. Keempat yaitu Sulawesi Selatan, dengan jumlah produksi selama Januari-April 2020, sebesar 1.18 juta ton. Kelima yaitu Lampung, dengan jumlah produksi pada Januari-April 2020 mencapai sebesar 839.1 ribu ton. Keenam yaitu Sumatera Selatan, dengan jumlah produksi pada Januari-April 2021 sebesar 1.27 juta ton. Ketujuh yaitu Sumatera Utara dengan jumlah produksi pada Januari-April 2020 sebesar 847 ribu ton.[3]
Di bulan November 2021, harga beras pada tingkat penggilingan mengalami kenaikan sebesar 0,81% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Rata-rata harga gabah kering tingkat petani di bulan November mengalami kenaikan sebesar 0,91%, sedangkan di tingkat penggilingan mengalami kenaikan sebesar 0,59%.[4] Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/PERMENTAN/PP.130/12/2017, beras dibedakan berdasarkan kelas mutu beras. Kelas mutu tersebut terdiri atas kelas medium dan premium.[5]
Kualitas Beras | Rata-Rata Harga Beras Bulanan di Tingkat Penggilingan menurut Kualitas (Rupiah/Kg) Tahun 2021[6] | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Januari | Februari | Maret | April | Mei | Juni | Juli | Agustus | Septermber | Oktober | November | Desember | |
Premium | 9780 | 9772 | 9607 | 9550 | 9627 | 9537 | 9402 | 9499 | 9456 | 9449 | 9539 | 9673 |
Medium | 9405 | 9386 | 9154 | 8979 | 8910 | 8907 | 8887 | 8916 | 8962 | 9011 | 9072 | 9128 |
Luar kualitas | 9036 | 9146 | 8742 | 8675 | 8710 | 8695 | 8481 | 8689 | 8589 | 8631 | 8711 | 8889 |
Gula Pasir
Gula pasir merupakan salah satu bahan pokok, juga sebagai sumber kalori bagi tubuh manusia. Selain itu, gula pasir juga berfungsi sebagai pemanis baik untuk makanan atau minuman. Gula pasir juga merupakan komoditas pangan yang strategis kedua, setelah beras. Berdasarkan Pola Pangan Harapan, sebagai sumber kalori bagi masyarakat Indonesia gula pasir menempati urutan keempat setelah padi-padian, pangan hewani serta minyak dan lemak.[7]
Tahun | Produksi Gula Pasir Indonesia[8] |
---|---|
2017 | 2,12 juta ton |
2018 | 1,17 juta ton |
2019 | 2,22 juta ton |
2020 | 2,13 juta ton |
Minyak Goreng dan Mentega
Minyak goreng adalah bahan pokok diberbagai negara, temasuk Indonesia. Namun, minyak goreng pertama kali digunakan oleh masyarakat Tiongkok. Dahulu, minyak goreng berasal dari lemak daging yang digunakan untuk memasak. Dagingnya berasal dari daging sapi, babi, dan domba.[9] Di Indonesia, jenis minyak goreng yang sering digunakan yaitu Minyak Goreng Sawit (Refined Bleached Deodourised Olein/RDBO), karena lokasi strategis Indonesia yang banyak menghasilkan sawit sehingga ideal dalam hal ketersediaan dan harga.[10]
Mentega merupakan salah satu jenis bahan pelengkap bagi bahan pokok masyarakat Indonesia. Mentega sudah ada sejak 8000 SM, yang dipercayai bahwa mentega berasal dari susu domba yang telah mengental. Susu domba tersebut dibawa oleh seorang gembala di Afrika. Susu domba yang mengental tersebut kini dinamakan mentega. Di pasaran, mentega dibuat dari susu sapi.[11]
Daging Sapi dan Daging Ayam
Daging sapi merupakan bahan makanan yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Kebutuhan daging di Indonesia terus mengalami peningkatan, di tahun 2020 kebutuhan daging sapi diperkirakan mencapai 600.000 ton. Beberapa provinsi di Indonesia menjadi produsen daging sapi untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Jawa Timur menjadi provinsi dengan produksi daging sapi terbesar di Indonesia, dengan total produksi 99.146 ton.[12]
Daging ayam ras pedaging di Indonesia mencapai 3,28 juta ton pada 2020. Jawa Barat merupaka dengan jumlah produksi terbesar sebanyak 838.149 ton.[13]
Produksi Daging Ayam Ras Pedaging Menurut Provinsi[14] | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
No. | Provinsi | Tahun (dalam ton) | Pertumbuhan (dalam %) | ||||
2015 | 2016 | 2017 | 2018 | 2019 | |||
1 | Aceh | 6.107 | 6.429 | 7.410 | 9.405 | 9.687 | 3,00 |
2 | Sumatera Utara | 40.902 | 42.815 | 46.286 | 53.823 | 53.940 | 0,22 |
3 | Sumatera Barat | 20.063 | 20.438 | 28.533 | 30.888 | 31.479 | 1,91 |
4 | Riau | 45.308 | 47.575 | 54.095 | 59.368 | 60.556 | 2,00 |
5 | Jambi | 13.075 | 12.599 | 13.013 | 14.548 | 14.931 | 2,63 |
6 | Sumatera Selatan | 33.318 | 36.357 | 33.348 | 44.423 | 46.282 | 4,18 |
7 | Bengkulu | 1.579 | 4.735 | 4.376 | 4.380 | 5.694 | 30,00 |
8 | Lampung | 33.354 | 33.786 | 39.099 | 39.542 | 42.487 | 7,45 |
9 | Kepulauan Bangka Belitung | 14.838 | 15.657 | 13.034 | 16.642 | 18.639 | 12,00 |
10 | Kepulauan Riau | 8.586 | 8.726 | 18.116 | 15.329 | 15.335 | 0,04 |
11 | D.K.I. Jakarta | 129.315 | 138.088 | - | 269.794 | 275.190 | 2,00 |
12 | Jawa Barat | 530.423 | 719.820 | 823.863 | 668.088 | 786.446 | 17,72 |
13 | Jawa Tengah | 158.673 | 187.965 | 204.432 | 225.049 | 225.560 | 0,23 |
14 | D.I. Yogyakarta | 35.536 | 34.627 | 34.274 | 29.983 | 31.258 | 4,25 |
15 | Jawa Timur | 203.139 | 219.833 | 270.882 | 348.775 | 357.495 | 2,50 |
16 | Banten | 73.488 | 87.217 | 108.228 | 119.512 | 131.164 | 9,75 |
17 | Bali | 10.454 | 9.866 | 8.673 | 12.018 | 12.516 | 4,15 |
18 | Nusa Tenggara Barat | 8.257 | 6.835 | 37.810 | 45.504 | 46.955 | 3,19 |
19 | Nusa Tenggara Timur | 2.387 | 4.298 | 5.541 | 5.771 | 6.485 | 12,36 |
20 | Kalimantan Barat | 44.436 | 40.778 | 48.723 | 53.396 | 54.944 | 2,90 |
21 | Kalimantan Tengah | 11.487 | 12.278 | 18.366 | 32.336 | 33.381 | 3,23 |
22 | Kalimantan Selatan | 60.952 | 72.553 | 76.534 | 83.414 | 83.412 | 0,00 |
23 | Kalimantan Timur | 53.860 | 56.532 | 61.669 | 62.045 | 65.369 | 5,36 |
24 | Kalimantan Utara | 6.623 | 4.249 | 3.000 | 3.833 | 3.971 | 3,60 |
25 | Sulawesi Utara | 7.195 | 7.310 | 7.467 | 7.937 | 8.002 | 0,81 |
26 | Sulawesi Tengah | 7.613 | 8.854 | 10.778 | 10.293 | 11.276 | 9,55 |
27 | Sulawesi Selatan | 53.664 | 48.862 | 51.813 | 58.230 | 63.916 | 9,77 |
28 | Sulawesi Tenggara | 3.601 | 3.337 | 3.694 | 4.085 | 4.332 | 6,05 |
29 | Gorontalo | 2.658 | 3.900 | 3.938 | 4.052 | 4.053 | 0,02 |
30 | Sulawesi Barat | 1.718 | 1.429 | 1.756 | 2.384 | 2.409 | 1,05 |
31 | Maluku | 67 | 65 | 68 | 204 | 205 | 0,27 |
32 | Maluku Utara | 421 | 531 | 373 | 452 | 538 | 18,86 |
33 | Papua Barat | 1.599 | 1.300 | 1.337 | 1.063 | 1.115 | 4,90 |
34 | Papua | 3.610 | 5.856 | 6.264 | 6.008 | 5.961 | -0,78 |
Indonesia | 1.628.307 | 1.905.497 | 2.046.794 | 2.342.577 | 2.514.982 | 7,36 |
Telur Ayam
Blitar adalah kabupaten penghasil telur ayam terbanyak di Indonesia. Secara historis, kabupaten Bliter sudah menjadi sentra tekur sejak tahun 1970. Sekitar 30% pasokan telur nasional berasal dari Blitar.[15] Hingga akhir tahun 2020, jumlah produksi telur ayam mencapai 5,15 juta ton, sedangkan jumlah kebutuhan masyarakat sekitar 4,9 juta ton. Hal tersebut mengakibatkan surplus sebesar 241,4 ribu ton. Namun, harga telur di akhir tahun 2020 mengalamai kenaikan di tingkat konsumen sebesar Rp.24.000 per kg. Hal tersebut sesuai dengan Harga Ecer Tertinggi (HET) yang dikeluarkan oleh Permendag Nomor 7 tahun 2020.[16] Di awal tahun 2021, harga telur ayam mengalami penurunan menjadi Rp.16.000 per kg. Harga tersebut mengakibatkan kerugian bagi para peternak, karena tidak sesuai dengan Harga Ecer Tertinggi yang ditentukan oleh pemerintah. Hal tersebut terjadi karena kebijakan pemerintah mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar akibat pandemi.[17]
Susu
Susu merupakan salah satu bahan pokok dalam pembuatan produk makanan, minuman, keju, mentega, yogurt, dll. Indonesia memiliki peluang yang bagus dalam pengelolaan industri pengolahan susu, juga sebanding dengan populasi penduduk yang banyak. Namun, produksi susu di Indonesia masih rendah. Jumlah peternak susu di Indonesia sekitar 118,75 ribu peternak. Sedangkan jumlah produksi sapi perah secara nasional belum mengalami peningkatan, bertahan di angka 8-12 liter per hari, dengan skala pemeliharaan per kartu keluarga peternak 2-3 ekor induk.[18] Negara dengan jumlah produksi susu terbesar di dunia yaitu New Zealand, dengan total 95% produk susunya tergantung pada pasar ekspor dan perdagangan susu menyumbang 20% dari total perdagangan.[19] Di Indonesia, penghasil susu terbesar berada di Jawa Timur. Pada tahun 2021, Jawa Timur berhasil memproduksi susu sebesar 558.758 ton. Posisi kedua, yaitu Jawa Tengah dengan jumlah produksi susu sebesar 283.361 ton, dan posisi ketiga yaitu awa Barat dengan produksi susu 102.509 ton.[20]
Proyeksi Konsumsi atau Konsumsi Susu Sapi di Indonesia, 2015 – 2020[21] | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Tahun | Permintaan (Ton) | Pertumbuhan (%) | Jumlah Penduduk (Orang) | Ketersediaan Susu (kg/kap/thn) | |||
Pakan | Tercecer | Bahan Makanan | Total | ||||
2015 | 81.000 | 46.000 | 679.000 | 806.000 | - | 255.462 | 2,66 |
2016 | 97.318 | 52.520 | 822.781 | 972.619 | 20,67 | 258.705 | 3,20 |
2017 | 101.364 | 53.730 | 858.144 | 1.013.238 | 4,18 | 261.891 | 3,30 |
2018 | 105.530 | 54.889 | 894.564 | 1.054.983 | 4,12 | 265.015 | 3,40 |
2019 | 109.816 | 55.997 | 932.312 | 1.098.125 | 4,09 | 267.974 | 3,50 |
2020 | 114.223 | 57.054 | 971.116 | 1.142.393 | 4,03 | 271.066 | 3,60 |
Pertumbuhan (%/tahun) | 7,42 | 1,19 | 6,47 |
Bawang Merah dan Bawang Putih
Bawang Merah
Brebes merupakan daerah pemasok bawang merah terbesar di Indonesia. Lebih dari 39,5% produksi bawah merah nasional dihasilkan di Brebes.[22] Bawang merah yang berasal dari Brebes berhasil diekspor ke Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Thailand. Data Kemeterian Pertanian luas area panen bawang merah di Brebes mencapai 29.000 - 32.000 hektar (ha). Produksi bawang merah di Brebes mencapai 273.000 ton/tahun.[23] Posisi kedua yaitu Jawa Timur, dengan memasok jumlah bawang merah nasional sebesar 23%. Posisi ketiga yaitu Jawa Barat dengan memasok jumlah bawang merah nasional sebesar 12%.[22]
Pada bulan Februari 2021 harga bawang merah mengalami penurunan sebesar 0,74 %. Apabila melihat data, harga bawang merah dari waktu ke waktu memang tidak stabil. Kondisi ini ditunjukkan oleh koefisien keragaman (KK) harga bulanan dari bulan Februari 2020 sampai dengan Februari 2021 yang cukup tinggi yaitu sebesar 19,76 %.[24]
Perkembangan Harga Bawang Merah dalam Negeri[24] | |||||
---|---|---|---|---|---|
Tahun 2018 | Harga (dalam Rupiah) | Tahun 2019 | Harga (dalam Rupiah) | Tahun 2020 | Harga (dalam Rupiah) |
Februari | 25000 | Februari | 29000 | Februari | 40000 |
Maret | 28000 | Maret | 34000 | Maret | 38000 |
April | 38000 | April | 40000 | April | 44000 |
Mei | 37000 | Mei | 36000 | Mei | 54000 |
Juni | 36000 | Juni | 38000 | Juni | 53000 |
Juli | 30000 | Juli | 34000 | Juli | 37000 |
Agustus | 26000 | Agustus | 27000 | Agustus | 31000 |
September | 24000 | September | 24000 | September | 30000 |
Oktober | 22000 | Oktober | 25000 | Oktober | 33000 |
November | 30000 | November | 30000 | November | 36000 |
Desember | 33000 | Desember | 34000 | Desember | 35000 |
Bawang Putih
Bawang putih adalah tanaman hortikultura yang berperan memberikan citra rasa dalam makanan sebagai bumbu masak. Selain itu bawang putih juga bisa dijadikan obat-obatan, seperti sebagai pencegahan penyakit tekanan darah tinggi, sakit kepala, hingga bisa menurunkan kadar kolesterol.[25] Di tahun 2018, Jawa Tengah menjadi penghasil terbanyak bawang putih di Indonesia, dengan jumlah produksi sebanyak 19.547 ton. Daerah-daerah penghasil bawang putih itu di antaranya Kabupaten Temenggung, Karanganyar, dan Tegal.[26]
Jumlah Produksi Bawang Putih[27] | |
---|---|
Tahun | Jumlah Produksi (ton) |
2008 | 12.339 |
2009 | 15.419 |
2010 | 12.295 |
2011 | 14.749 |
2012 | 17.630 |
Gas LPG dan Minyak Tanah
LPG atau Liquefied Petroleum Gas merupakan bahan bakar yang mudah didapatkan untuk kebutuhan rumah tangga, industri dan transportasi. Kandungan yang ada di dalam LPG yaitu propana (C3H8) dan butana (C4H10) atau kombinasi dari keduanya. Pembakaran LPG berdampak terhadap emisi dan efek rumah kaca yang rendah.[28] Produksi LPG di Indonesia cenderung stagnan, sedangkan kebutuhannya terus meningkat. Oleh karena itu impor terus dilakukan oleh pemerintah dalam hal pengadaan gas LPG. Impor LPG mencapai lebih dari 70% terhadap kebutuhan dalam negeri. Selain impor yang jumbo, subsidi untuk LPG juga sangat besar yakni mencapai Rp 70 triliun per tahun.[29]
Konsumsi LPG di Indonesia[30] | |||
---|---|---|---|
Tahun | Konsumsi (ton) | Produksi (ton) | Impor (ton) |
2012 | 5.079.000,00 | 2.558.437,10 | 2.490.562,90 |
2013 | 5.607.430,46 | 3.223.687,77 | 2.383.742,69 |
2014 | 6.093.138,45 | 3.714.012,39 | 2.379.126,06 |
2015 | 6.376.989,66 | 4.069.582,31 | 2.307.407,34 |
2016 | 6.677.333,00 | 4.428.899,35 | 2.248.433,65 |
Secara nasional, pada tahun 2017 pemerintah telah melaksanakan program pengalihan minyak tanah ke LPG. Program tersebut didukung dengan pemberian paket LPG Tabung 3 Kg yang terdiri dari tabung LPG 3 Kg beserta katup/valve termasuk isi perdana dan kompor gas satu tungku beserta assesorisnya secara gratis kepada masyarakat.[31]
Garam
Garam adalah komoditas yang strategis dan potensial, dengan kondisi Indonesia yang memiliki panjang pantai 81.000 km atau memiliki garis pantai terpanjang kedua setelah Kanada.[32] Salah satu daerah yang memiliki potensi untuk mengolah garam yaitu Madura, dengan luas lahan 15.000 hektar lahan garam. Namun, tetap produksi garam masih belum maksimal.[33] Berdasarkan data, dalam pemenuhan kebutuhan garam nasional sudah terpenuhi, namun untuk kebutuhan industri masih perlu diimpor.[34]
Data Impor Garam (dalam kg)[34] | |||||
---|---|---|---|---|---|
Australia | 1 489 582.0 | 1 753 934.2 | 2 296 681.3 | 2 603 186.0 | 1 869 684.2 |
India | 333 731.2 | 380 505.4 | 251 590.1 | 227 925.6 | 719 550.4 |
Tiongkok1 | 37 404.1 | 4 630.1 | 269.2 | 899.7 | 568.0 |
Selandia Baru | 2 248.0 | 2 926.1 | 2 669.5 | 3 806.8 | 4 052.4 |
Singapura | 30.4 | 91.2 | 121.5 | 239.0 | 229.3 |
Jerman | 237.0 | 369.9 | 300.1 | 236.0 | 243.0 |
Denmark | 343.0 | 367.5 | 486.8 | 816.7 | 496.2 |
Lainnya | 473.6 | 918.6 | 704.7 | 1 967.6 | 573.8 |
Jumlah | 1 864 049.3 | 2 143 743.0 | 2 552 823.2 | 2 839 077.4 | 2 595 397.3 |
Referensi
- ^ Latif, Abdul (2015). "DAMPAK FLUKTUASI HARGA BAHAN BAKAR MINYAK TERHADAP SUPLAI SEMBILAN BAHAN POKOK DI PASAR TRADISIONAL" (PDF). Academia. hlm. 94.
- ^ Destrianita (2017). "Pemerintah Terbitkan Harga Acuan Sembilan Bahan Pokok". Bisnis Tempo. Diakses tanggal 2022-01-29.
- ^ Pratiwi, Hanna (2021). "Deretan Provinsi Penghasil Beras Terbesar di Indonesia". rri.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-01-29.
- ^ Wahyudi, Nyoman Ary (2021). "BPS Sebut Harga Beras Mulai Naik | Ekonomi". Bisnis.com. Diakses tanggal 2022-01-29.
- ^ Kemeterian Pertanian (2017). "PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/PERMENTAN/PP.130/8/2017 TENTANG KELAS MUTU BERAS" (PDF). BKP Pertanian. hlm. 3.
- ^ Badan Pusat Statistik (2021). "Rata-Rata Harga Beras Bulanan di Tingkat Penggilingan Menurut Kualitas (Rupiah/Kg) 2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 2022-01-29.
- ^ Tety, Ermi; Rifai, Ahmad; Satriana, Eka Dewi (2013). "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI GULA PASIR DI INDONESIA" (PDF). Repository Universitas Riau. hlm. 183.
- ^ Dihni, Vika Azkiya (2021). "Produksi Gula Pasir Indonesia Turun 4,52% pada 2020 | Databoks". databoks.katadata.co.id. Diakses tanggal 2022-01-29.
- ^ Mubarok, Muhammad Ansor (2021). "Mengenal Sejarah Minyak Goreng: Bahan Pokok Masyarakat Indonesia Selain Beras". zerolim.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-01-29.
- ^ Kementerian Perdagangan (2021). "Profil Komoditas: Minyak Goreng" (PDF). Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan. hlm. 3.
- ^ Tim CNN (2021). "Mengenal Beda 'Butter' Mentega dan Margarin". gaya hidup. Diakses tanggal 2022-01-29.
- ^ Ratriani, Virdita (2020). "10 Provinsi dengan produksi daging sapi terbesar di Indonesia". kontan.co.id. Diakses tanggal 2022-01-29.
- ^ Pahlevi, Reza (2021). "Produksi Daging Ayam Pedaging di Jawa Barat Terbesar di Indonesia | Databoks". databoks.katadata.co.id. Diakses tanggal 2022-01-29.
- ^ Kementerian Pertanian (2019). "Produksi Daging Ayam Ras Pedaging Menurut Provinsi". Kementerian Pertanian. hlm. 1.
- ^ Laraspati, Angga (2021). "Jadi Penghasil Telur Ayam Nasional, Blitar Dapat Ragam Fasilitas Ini". detiknews. Diakses tanggal 2022-01-30.
- ^ Jannah, Selfie Miftahul (2021). "Menyelisik Penyebab Harga Telur Ayam Melonjak Pesat Saat Nataru". tirto.id. Diakses tanggal 2022-01-30.
- ^ Sulaeman (2021). "Anjlok Parah, Harga Telur Ayam Sentuh Rp 16 Ribu per Kg". liputan6.com. Diakses tanggal 2022-01-30.
- ^ Sanny, Lim (2011). "Analisis Industri Pengolahan Susu di Indonesia". Binus Business Review (dalam bahasa Inggris). 2 (1): 81. doi:10.21512/bbr.v2i1.1112. ISSN 2476-9053.
- ^ Nugroho, Bambang Ali (2010). "PASAR SUSU DUNIA DAN POSISI INDONESIA". Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science) (dalam bahasa Inggris). 20 (1): 66. ISSN 2443-0765.
- ^ Ulumuddin, Ihya (2022). "Hasilkan 558.758 Ton, Provinsi Jatim Kembali Jadi Sentra Susu Sapi Terbesar di Indonesia". iNews.ID. Diakses tanggal 2022-01-30.
- ^ Agustina, Titin (2016). "OUTLOOK KOMODITAS PERTANIAN SUBSEKTOR PETERNAKAN SUSU" (PDF). Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. hlm. 27.
- ^ a b Parwadi, Soekam (2021). "Bawang Merah – Tidak Hanya – B | PASKOMNAS". www.paskomnas.com. Diakses tanggal 2022-01-30.
- ^ Indarto (2019). "Ekspor Bawang Merah Tembus Enam Negara". Tabloid Sinar Tani (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-01-30.
- ^ a b Pusat Pengkajian Perdagangan Dalam Negeri (2021). "Analaisis Perkembangan Harga Bahan Pangan Pokok Di Pasar Domestik dan Internasional (Februari 2021)" (PDF). Badan Pusat Pengkajian Perdagangan Dalam Negeri. hlm. 111.
- ^ Falo, Marsianus; Kune, Simon Juan; Hutapea, Adeline Norawati; Kapitan, Origenes Boy (2016). "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Strategi Pengembangan Usahatani Bawang Putih di Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara". AGRIMOR. 1 (04): 84. doi:10.32938/ag.v1i04.113. ISSN 2502-1710.
- ^ Ardiansyah, Fitrah (2020). "Fakta-fakta Bawang Putih, Dijuluki Berlian Putih Sampai Ketergantungan Impor Indonesia terhadap Tiongkok - Pikiran-Rakyat.com - Halaman 4". www.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 2022-01-30.
- ^ Meleriansyah; Iskandar, Sutarmo; Kurniawan, Rahmat (2014). "ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR DAN PRODUKSI BAWANG PUTIH DI INDONESIA". Jurnal UM Palembang. hlm. 96.
- ^ Kurniaty, Ika; Hermansyah, Heri (2016). "POTENSI PEMANFAATAN LPG (LIQUEFIED PETROLEUM GAS) SEBAGAI BAHAN BAKAR BAGI PENGGUNA KENDARAAN BERMOTOR". Prosiding Semnastek (0). ISSN 2460-8416.
- ^ Umah, Anisatul (2020). "Konsumsi Meroket, Tapi Kenapa Produksi LPG RI Gak Naik-naik?". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2022-01-30.
- ^ Hidayati, Juliza; Panama, Jeffrey (2019-12-19). "Tinjauan Permintaan Gas Global dan Distribusi LPG di Indonesia: Studi Pustaka". Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) (dalam bahasa Inggris). 2 (3): 389. doi:10.32734/ee.v2i3.757. ISSN 2654-704X.
- ^ Hasibuan, Abdurrozzaq (2018). "KAJIAN KONVERSI MINYAK TANAH KE GAS ELPIJI DI PROVINSI SUMATERA UTARA". OSF. hlm. 2.
- ^ Izzaty; Permana, Sony Hendra (2011). "KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PRODUKSI GARAM NASIONAL". Jurnal DPR. hlm. 658.
- ^ Zubaidah, Neneng (2018). "Lahan Garam Terbesar Indonesia Ada di Madura". Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia. Diakses tanggal 2022-01-30.
- ^ a b Al Amien, Dhaneswara; Adrienne, Farah (2020). "Tantangan dan Potensi Garam Nasional" (PDF). PPI Brief. hlm. 4.