Yuni (film): Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k WP:GENRE |
||
Baris 226: | Baris 226: | ||
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2021]] |
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2021]] |
||
[[Kategori:Film Fourcolours Films]] |
[[Kategori:Film Fourcolours Films]] |
||
[[Kategori:Film drama Indonesia]] |
[[Kategori:Film drama]][[Kategori:Film Indonesia]] |
||
[[Kategori:Film beranjak dewasa Indonesia]] |
[[Kategori:Film beranjak dewasa Indonesia]] |
||
[[Kategori:Film Starvision]] |
[[Kategori:Film Starvision]] |
Revisi per 30 Januari 2022 23.23
Yuni | |
---|---|
Sutradara | Kamila Andini |
Produser | |
Ditulis oleh | |
Pemeran |
|
Penata musik |
|
Sinematografer | Teoh Gay Hian |
Penyunting |
|
Perusahaan produksi |
|
Distributor |
|
Tanggal rilis |
|
Durasi |
|
Negara | Indonesia |
Bahasa | |
Pendapatan kotor | Rp 4,3 miliar |
Yuni adalah film drama Indonesia tahun 2021 yang disutradarai dan ditulis oleh Kamila Andini. Film ini merupakan proyek film yang disiapkan sejak tahun 2017 dan diproduksi oleh Fourcolours Films dengan produser Ifa Isfansyah.[1] Tokoh Yuni diperankan oleh Arawinda Kirana, yang merupakan debut layar lebarnya dan berhasil memenangkan Piala Citra untuk Pemeran Utama Perempuan Terbaik.
Sinopsis
Yuni (Arawinda Kirana) seorang gadis píntar dan mempunyai mimpi yang sangat besar. Impiannya ingin bisa kuliah setinggi-tingginya. Suatu hari, Yuni dilamar oleh seorang pría yang tidak dikenali. Ia menolak lamaran tersebut dan menjadi bahan pembicaraan orang-orang disekitarnya. Lamaran kedua pun datang, Yuni masih menolak dan lebih mementingkan untuk menggapai cita-citanya. Namun, sebuah mitos menghantuínya yang dimana jika seorang perempuan menolak dua kali lamaran, dia tidak akan pernah menikah selama-lamanya. Menghadapi semua tekanan yang terjadi dalam hidupnya, membuat Yuni harus berhadapan dergan Yoga (Kevin Ardilova), teman semasa kecilnya yang pemalu, serta Pak Damar (Dimas Aditya), guru sastra favoritnya di sekolah.
Pemeran
- Arawinda Kirana sebagai Yuni
- Kevin Ardilova sebagai Yoga
- Dimas Aditya sebagai Damar
- Marissa Anita sebagai Bu Lies
- Neneng Wulandari sebagai Sarah
- Vania Aurell sebagai Nisa
- Boah Sartika sebagai Uung
- Anne Yasmine sebagai Tika
- Asmara Abigail sebagai Suci Cute
- Nazla Thoyib sebagai Nenek Yuni
- Mian Tiara sebagai Asih
- Toto ST Radik sebagai Mang Dodi
- Rukman Rosadi sebagai Ayah Yuni
- Muhammad Khan sebagai Iman
- Nova Eliza sebagai Ibu Yuni
- Sekar Sari sebagai Rika
- Ayu Laksmi sebagai Arini
- Mutiara Vera sebagai Normah
- Aprillia sebagai Tia
- Icha Sriyanti sebagai Ade
- Taufik Hidayahtullah sebagai Arif
- Muhammad Reza sebagai Adam
- Ovie Rambo Banten sebagai Rambo
- Bagja Kudrata sebagai Bagja
- Siti Farida sebagai Ibu Damar
- Moh Hopip sebagai Kepala sekolah
- Nita Nonci sebagai Wakil bupati
- Yuvin sebagai Wak Amnah
- Sapidi sebagai Pembina silat
- Nagar Juna sebagai DJ
- Dekade Band sebagai Band Barokah
Produksi
Dilansir dari akun Instagram Ifa Isfansyah, produser serta suami dari Kamila Andini, proyek ini mulai diinisiasi sejak 2017 saat asisten rumah tangga mereka yang masih cukup muda pamit untuk pulang kampung dan akan segera menjadi seorang nenek karena anaknya yang masih belasan tahun akan melahirkan setelah menikah di usianya yang masih sangat muda. Sejak saat itu Kamila Andini tahu apa yarg harus ia suarakan di film berlkutnya. Mereka memiki dua anak perempuan mayoritas remaja Indonesia yang tidak tinggal di kota besar menjadi urgensi untuk mereka menceritakan tentang Yuni, seorang remaja perempuan dengan mimpî besar tapi hidup di dunia sekitarnya yang semakin mengecil.
Produksi film ini adalah Fourcolours Films bekerja sama dengan Akanga Film Asia (Singapura), Manny Films (Perancis) dan Kedai Film (Indonesia) serta didukung oleh Cercamon World Sales. Film ini juga memperoleh dukungan pendanaan dari Infocomm Media Development Authority (IMDA), Singapore Film Comission, Aide Aux Cinémas Du Monde CNC France, Visions Sud Est Switzerland, Purin Pictures Thailand, MPA-APSA Academy Film Fund Australia dan terseleksi menjadi bagian dari Torino Film Lab di Italia. Tak lama kemudian, pada Januari 2021 rumah produksi film ternama di Indonesia, Starvision Plus melalui sang produser Ir. Chand Parwez Servia di Instagram pribadinya, mengumumkan bahwa ia resmi bergabung sebagai ko-rumah produksi untuk mendistribusikan film Yuni di Indonesia.
Film Yuni mengambil setting di daerah Banten serta dialog antar tokohnya berbahasa Jawa Banten dan Sunda Banten. Selain artis nasional, film ini juga melibatkan banyak pemain dan kru lokal dari Banten. Untuk penggarapan film ini, para artis menjalani pelatihan dialek bahasa daerah Banten.
Kamila Andini beralasan menggunakan bahasa daerah di Banten karena film panjang dengan bahasa daerah Banten sangatlah minim bahkan nyaris tidak ada.
Penayangan
Film Yuni tayang perdana dan berkompetisi di ajang Festival Film Internasional Toronto 2021 di program platform bersama dan berkompetisi bersama tujuh film terpilih lainnya dari sejumlah negara, salah satunya film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas yang ikut berkompetisi di ajang ini.[2] Dalam ajang tersebut film Yuni berhasil memenangkan penghargaan Platform Prize.[3] [4] Film ini juga tayang perdana di ajang Festival Film Internasional Busan 2021 dalam program A Window on Asian Cinema bersama film lainnya, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, Penyalin Cahaya, dan Laut Memanggilku.[5]
Di Indonesia sendiri, film Yuni tayang di bioskop pada 9 Desember 2021.[6]
Pemasaran
Film Yuni atas perusahaan produksi PT. Forka Sejahtera Nusantara merupakan salah satu dari 22 penerima bantuan pemerintah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia untuk promosi film sebesar Rp 1,5 miliar dalam lingkup program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19 di Indonesia.[7]
Penghargaan
Referensi
- ^ Janati, Firda (12 Januari 2021). Setuningsih, Novianti, ed. "YUNI, Film Panjang Karya Kamila Andini yang Diproduseri Ifa Isfansyah". Kompas. Diakses tanggal 6 Maret 2021.
- ^ Bantennews (2021-08-12). "Yuni, Film Berbahasa Daerah Banten Tayang Perdana di Toronto International Film Festival 2021". Diakses tanggal 2021-08-12.
- ^ Indonesia, C. N. N. "Film 'YUNI' Karya Kamila Andini Menang di TIFF 2021". hiburan. Diakses tanggal 2021-10-11.
- ^ Adilla, Afra (September 19, 2021). "'Yuni' Menang di Toronto International Film Festival 2021". Cineverse. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 20, 2021. Diakses tanggal January 17, 2022.
- ^ "Bangga, Film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas hingga Laut Memanggilku Berkompetisi di BIFF 2021". Pikrian Rakyat. 2021-10-07. Diakses tanggal 2021-10-10.
- ^ "Film Yuni Tayang di Bioskop Mulai 9 Desember". CNN Indonesia. 2021-10-08. Diakses tanggal 2021-10-10.
- ^ "Siaran Pers: Kemenparekraf Tetapkan 22 Produksi Film Peraih Bantuan Pemerintah Promosi Film Indonesia" (Siaran pers). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. 26 Oktober 2021. Diakses tanggal 11 November 2021.