Lompat ke isi

Deddy Mizwar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kemas Rakhman (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
→‎Kehidupan pribadi: Perbaikan kesalahan ketik, Perbaikan tata bahasa
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 78: Baris 78:
== Kehidupan pribadi ==
== Kehidupan pribadi ==
Deddy Mizwar menikah dengan R. Giselawati Wiranegara pada 13 Agustus 1986. Dari hasil pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai seorang putri bernama [[Senandung Nacita]] (pernah terpilih sebagai pasangan [[Abang None Jakarta]] 2009) dan seorang putra bernama Zulfikar Rakita Dewa (kini bekerja sebagai perwira di sebuah kesatuan [[TNI Angkatan Darat]] dan sudah menikah dengan Nefita Nurrahmi Effendy).
Deddy Mizwar menikah dengan R. Giselawati Wiranegara pada 13 Agustus 1986. Dari hasil pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai seorang putri bernama [[Senandung Nacita]] (pernah terpilih sebagai pasangan [[Abang None Jakarta]] 2009) dan seorang putra bernama Zulfikar Rakita Dewa (kini bekerja sebagai perwira di sebuah kesatuan [[TNI Angkatan Darat]] dan sudah menikah dengan Nefita Nurrahmi Effendy).

== Galeri ==
[[File:Deddy Mizwar.png|x250px]]


== Filmografi ==
== Filmografi ==

Revisi per 3 Februari 2022 15.44

Deddy Mizwar
H. Deddy Mizwar sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat masa bakti 2013–2018
Wakil Gubernur Jawa Barat ke-12
Masa jabatan
13 Juni 2013 – 13 Juni 2018
GubernurAhmad Heryawan
Sebelum
Pendahulu
Dede Yusuf
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Deddy Mizwar

5 Maret 1955 (umur 69)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politik
Suami/istri
Giselawati Wiranegara
(m. 1986)
Anak
Orang tuaAdrian Andres (ayah)
Sun’ah (ibu)
Alma materInstitut Kesenian Jakarta
Universitas Padjadjaran[1]
Pekerjaan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

H. Deddy Mizwar, S.Sn., S.E., M.I.Pol. (lahir 5 Maret 1955) adalah seorang aktor, sutradara dan politikus Indonesia keturunan Belanda, Betawi dan Bugis, Sulawesi Selatan. Ia pernah menjadi Ketua Badan Pertimbangan Perfilman Nasional periode 2006–2009. Ia merupakan ayah dari pembawa acara, pemeran dan penyiar berita Indonesia, Senandung Nacita.

Kehidupan awal

Deddy dilahirkan di Jakarta pada 5 Maret 1955. Ayahnya, H. Adrian Andres adalah keturunan Belanda-Betawi, sedangkan Ibunya Sun’ah keturunan Bugis-Betawi. Kedua orangtuanya menikah pada 1948 dan dikaruniai tujuh orang anak, satu diantaranya meninggal secara prematur. Deddy adalah anak keempat dari enam bersaudara yang masih hidup. Masa kecil Deddy hidup di tengah-tengah masyarakat etnis Betawi yang bernuansa religius. Setiap hari dirinya selalu mengikuti kegiatan mengaji sebuah surau yang tenang dan sejuk. Hal itulah yang mengilhami dirinya membuat film bernuansa religi dengan segala kesederhanaannya.

Bakat akting Deddy sudah terlihat sejak kecil, tetapi hal tersebut semakin terlihat ketika dirinya sudah dewasa. Kepandaian Deddy dalam dunia seni peran tak terlepas dari peran ibunya yang berlatar belakang seni dan pernah menjadi pemimpin sebuah sanggar seni Betawi.

Deddy sempat menempuh pendidikan asisten apoteker (farmasi) dan menempuh pendidikan di Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) yang sekarang bernama Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Karier

Awal karier

Deddy sempat bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, hanya sempat bertahan selama 2 tahun bekerja sebelum akhirnya mengundurkan diri.[2] Dunia seni peran ternyata lebih menggoda dirinya untuk berkreasi, ketimbang harus bekerja secara formal di kantoran. Deddy lebih memilih mengasah bakatnya dalam dunia seni peran dengan bergabung di Teater Remaja Jakarta sejak 1973.

Film

Memulai karier dari usia 19 tahun, Deddy memulai debutnya dalam film Gaun Pengantin (1974). Perannya dalam film Naga Bonar yang dirilis tahun 1987, meroketkan nama Deddy di dunia film Indonesia. Dalam film tersebut, Deddy berperan sebagai Jenderal Naga Bonar. Film ini kemudian dibuatkan sekuel Nagabonar Jadi 2 pada tahun 2007.[3]

Seiring dengan perjalanan waktu, pilihan hidupnya ternyata sangat tepat. Kariernya dalam dunia sinematografi semakin melesat. Penghargaan demi penghargaan terus diraihnya sebagai bukti keberadaannya dalam bidang yang digelutinya tersebut. Terbukti dengan diraihnya 4 Piala Citra sekaligus dalam Festival Film Indonesia 1986 dan 1987. Beberapa penghargaannya tersebut diantaranya adalah sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 1986 dalam film Arie Hanggara. Pemeran Pembantu Pria Terbaik FFI 1986 dalam film Opera Jakarta (1986), Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 1987 dalam film Naga Bonar dan Pemeran Pembantu Pria Terbaik FFI 1987 dalam film Kuberikan Segalanya.[4]

Aktor kawakan berdarah Betawi ini juga pernah menjadi nominator dalam Festival Film Indonesia sebanyak 9 kali, yaitu dalam film: Bukan Impian Semusim (FFI 1982), Sunan Kalijaga (FFI 1984), Saat-Saat Kau Berbaring di Dadaku (FFI 1985), Kerikil-Kerikil Tajam (FFI 1985), Kejarlah Daku Kau Kutangkap (FFI 1986), Ayahku (FFI 1988), Putihnya Duka Kelabunya Bahagia (FFI 1989), Dua dari Tiga Lelaki (FFI 1990) dan Jangan Renggut Cintaku (FFI 1990).

Sejak 1997, ia mendirikan rumah produksinya sendiri, PT Demi Gisela Citra Sinema, dengan produksi pertama serial televisi Mat Angin, disusul kemudian dengan serial Ramadan Lorong Waktu (6 musim), Demi Masa, Kiamat Sudah Dekat (film dan serial televisi), film Ketika, film Nagabonar Jadi 2, serial televisi Para Pencari Tuhan, dan terakhir film Identitas yang meraih Piala Citra sebagai film terbaik di Festival Film Indonesia 2009. Di semua judul itu, Deddy Mizwar bertindak selaku produser sekaligus aktor dan sutradaranya. Sinetron dan film produksi Citra Sinema dikenal konsisten mengandung muatan religi dan komedi,[5] meski beberapa judul bergenre drama, misalnya serial televisi Adillah (RCTI), Rinduku CintaMu (SCTV), dan Gerbang Penantian (Lativi).[6]

Politik

Pada tahun 2012 Deddy memutuskan terjun ke dalam dunia politik, mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat dalam Pilkada Jabar 2013, mendampingi gubernur petahana Ahmad Heryawan. Kedua pasangan ini mendapat dukungan dari beberapa partai besar yaitu PKS, PPP, Hanura dan PBB. Dari hasil penghitungan cepat (quick count) sejumlah lembaga survei, pasangan Heryawan dan Deddy dinyatakan menang satu putaran.[7]

Akhirnya pada tanggal 3 Maret 2013 pasangan Cagub-Cawagub nomor 4 Aher-Demiz ditetapkan menjadi pemenang Pilgub Jabar dan akan memimpin Jawa Barat selama periode 2013-2018. Pasangan ini meraih 6.515.313 suara atau sekitar 32 persen dari suara sah dari 26 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.[8]

Pada tanggal 13 Juni 2013 Deddy Mizwar resmi menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2013-2018. Ia dilantik di Gedung Merdeka Bandung bersama Gubernur Jawa Barat terpilih Ahmad Heryawan.[9]

Setelah menyelesaikan satu periode masa jabatannya, Deddy kemudian maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jawa Barat 2018. Pada pencalonan ini, Deddy Mizwar berpasangan dengan Dedi Mulyadi dari Partai Golongan Karya (Golkar). Duet Deddy-Dedi diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar. Total kursi koalisi parpol ini berjumlah 29, atau sudah mencukupi persyaratan calon sebanyak 20 kursi.[10] Dari hasil hitung cepat[11] dan hitung resmi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum,[12] Pasangan Deddy-Dedi menempati urutan ke-3 dengan presentase 25.7% suara.[13]

Pasca Pemilihan Umum 2019, Deddy Mizwar mengundurkan diri sebagai kader Partai Demokrat. Lalu bergabung ke Partai Gelora Indonesia bentukan mantan Presiden PKS periode 2013-2015, Anis Matta dan Fahri Hamzah.[14] Deddy didapuk sebagai Ketua Bidang Seni dan Budaya Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelora Indonesia.[15]

Kehidupan pribadi

Deddy Mizwar menikah dengan R. Giselawati Wiranegara pada 13 Agustus 1986. Dari hasil pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai seorang putri bernama Senandung Nacita (pernah terpilih sebagai pasangan Abang None Jakarta 2009) dan seorang putra bernama Zulfikar Rakita Dewa (kini bekerja sebagai perwira di sebuah kesatuan TNI Angkatan Darat dan sudah menikah dengan Nefita Nurrahmi Effendy).

Galeri

Filmografi

Tahun Judul Dikreditkan sebagai Peran Keterangan
Aktor Produser Sutradara
1974 Gaun Pengantin Ya Tidak Tidak
1976 Cinta Abadi Ya Tidak Tidak Rais
1977 Kekasih Ya Tidak Tidak Rudy
1979 Ach Yang Benerrr... Ya Tidak Tidak
1982 Bukan Impian Semusim Ya Tidak Tidak Adri
Misteri Ronggeng Jaipong Ya Tidak Tidak Letpol Iskandar
1984 Sunan Kalijaga Ya Tidak Tidak Sunan Kalijaga
Hati yang Perawan Ya Tidak Tidak
1985 Hatiku Bukan Pualam Ya Tidak Tidak Hambali
Sunan Kalijaga & Syech Siti Jenar Ya Tidak Tidak Sunan Kalijaga
Saat-Saat Kau Berbaring di Dadaku Ya Tidak Tidak Dono
Bila Saatnya Tiba Ya Tidak Tidak Yohanes
Gadis Hitam Putih Ya Tidak Tidak Johan
1986 Pengantin Baru Ya Tidak Tidak Denny
Opera Jakarta Ya Tidak Tidak Tony Yonokuswoyo
Cinta Cuma Sepenggal Dusta Ya Tidak Tidak Hangga
Arie Hanggara Ya Tidak Tidak Machtino Ridwan
Tak Seindah Kasih Mama Ya Tidak Tidak
Kejarlah Daku Kau Kutangkap Ya Tidak Tidak Ramadhan
Satu Mawar Tiga Duri Ya Tidak Tidak Hendra
Menumpas Teroris Ya Tidak Tidak Dokter Ilham Tantowi
1987 Mekar Diguncang Prahara Ya Tidak Tidak Yudhawan
Nagabonar Ya Tidak Tidak Nagabonar
Kerikil-Kerikil Tajam Ya Tidak Tidak
Cintaku di Rumah Susun Ya Tidak Tidak Somad
Bilur-Bilur Penyesalan Ya Tidak Tidak Roy Paturungi
Ayahku Ya Tidak Tidak Anwar
1988 Bayi Tabung Ya Tidak Tidak Drs Sukarya
Irisan-Irisan Hati Ya Tidak Tidak Nurhadi
Omong Besar Ya Tidak Tidak Jamal
Lupus III (Topi-Topi Centil) Ya Tidak Tidak
1989 Putihnya Duka Kelabunya Bahagia Ya Tidak Tidak Pengacara
2 dari 3 Laki-Laki Ya Tidak Tidak Doddy
Kanan Kiri OK Ya Tidak Tidak Eddy Pasaribu
Hidup Semakin Panas Ya Tidak Tidak Adam / Jimmy
Kipas-Kipas Cari Angin Ya Tidak Tidak Pemilik Matrial
1990 Jangan Renggut Cintaku Ya Tidak Tidak
Kanan Kiri OK II Ya Tidak Tidak Raden Mas Toto Kromo Mangun Wanito
Perempuan Kedua Ya Tidak Tidak
Jangan Bilang Siapa-Siapa Ya Tidak Tidak Oscar Hutajungjung/Hamid Hamad bin Himad Himid
Curi-Curi Kesempatan Ya Tidak Tidak Martin / Marsye
Antri Dong Ya Tidak Tidak Dendy
Jual Tampang Ya Tidak Tidak Oyip
Kepingin Sih Kepingin Ya Tidak Tidak Arkadi
Takkan Lari Jodoh Dikejar Ya Tidak Tidak Teddy
Boss Carmad Ya Tidak Tidak Boss Carmad
1991 Badai Laut Selatan Ya Tidak Tidak
Gema Kampus 66 Ya Tidak Tidak Arkady
Tuan, Nyonya dan Pembantu Ya Tidak Tidak Zainul
Plong (Naik Daun) Ya Tidak Tidak Darma
Nada dan Dakwah Ya Tidak Tidak Kyai Haji Murad
1992 Kuberikan Segalanya Ya Tidak Tidak Adam
1994 Sesal Ya Tidak Tidak
2003 Kiamat Sudah Dekat Ya Tidak Ya Haji Romli
2004 Ketika Ya Tidak Ya Tajir Saldono
2007 Nagabonar Jadi 2 Ya Tidak Ya Nagabonar
2009 Ketika Cinta Bertasbih Ya Tidak Tidak Kyai Luthfi
Identitas Tidak Eksekutif Tidak
Ketika Cinta Bertasbih 2 Ya Tidak Tidak Kyai Luthfi
2010 Cinta 2 Hati Ya Tidak Tidak Bakti Hasan
Bebek Belur Ya Tidak Tidak Pak Dedi
Alangkah Lucunya (Negeri Ini) Ya Tidak Ya Pak Makbul
2011 Kentut Ya Eksekutif Tidak Jasmera
2012 Tanah Surga... Katanya Ya Eksekutif Tidak
2013 Bangun Lagi Dong Lupus Ya Tidak Tidak Kepala Sekolah
2014 Sayap Kecil Garuda Ya Tidak Tidak
2016 I Leave My Heart In Lebanon Ya Tidak Tidak Ayah Diah
2017 Insya Allah Sah Ya Tidak Tidak Ayah Silvi
2020 Bidadari Mencari Sayap Ya Ya Tidak Johan Film orisinal Disney+ Hotstar
Sejuta Sayang Untuknya Ya Eksekutif Tidak Aktor Sagala
Nona Ya Eksekutif Tidak
2022 Naga Naga Naga Ya Tidak Ya Nagabonar

Televisi

Sinetron

Animasi

Penghargaan dan nominasi

Penampilan lain

  • 2010: Adzan Subuh di SCTV
  • 2010: Adzan Maghrib di SCTV (khusus untuk penayangan SCTV di wilayah Jakarta dan sekitarnya)

Referensi

  1. ^ https://jabar.tribunnews.com/2017/11/09/selamat-wagub-deddy-mizwar-kini-bergelar-master-ilmu-politik
  2. ^ Rakyat, Pikiran. "Deddy Mizwar dari PNS, Aktor, Hingga Wakil Gubernur - Pikiran-Rakyat.com". www.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 2021-02-14. 
  3. ^ Ivvaty, Susi (30 Maret 2007). "Deddy, Kesetiaan Si "Nagabonar"". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Mei 2007. Diakses tanggal 21 Januari 2008. 
  4. ^ "Deddy Mizwar: Aktor Sejati". Femina Online. 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2007. Diakses tanggal 21 Januari 2008. 
  5. ^ "Deddy Mizwar: "Masyarakat Butuh Film Religi"". Mualaf Center Online. 19 Mei 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2007. Diakses tanggal 21 Januari 2008. 
  6. ^ Lestari, Puput Puji (8 Juni 2016). "Film 90-an, Deddy Mizwar Mengejar Hikmah di Setiap Karya". Bintang.com. Diakses tanggal 9 Juni 2016. 
  7. ^ "Hitungan Cepat, Aher - Demiz Menang". Sinar Pagi. 25 Februari 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2014. Diakses tanggal 17 April 2015. 
  8. ^ "Hasil Rekapitulasi KPU, Aher-Deddy Pemenang Pilgub Jabar 2013". Detik.com. 3 Maret 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-03-07. Diakses tanggal 17 April 2015. 
  9. ^ "Pelantikan Gubernur Jabar". Solopos.com. 14 Juni 2013. Diakses tanggal 17 April 2015. 
  10. ^ "Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi Daftar ke KPUD Jawa Barat". CNN Indonesia. 9 Januari 2018. Diakses tanggal 10 Januari 2018. 
  11. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Hitung Cepat KPU
  12. ^ Dendi Ramdhani (8 Juli 2018). "Rapat Pleno KPU Jabar, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Menangi Pilkada Jabar". Kompas.com. Diakses tanggal 8 Juli 2018. 
  13. ^ Hendra Gunawan, ed. (28 Juni 2018). "Deddy Mizwar Kalah di Jabar, 'Kecolongannya Itu di Sini'". Tribunnews.com. Diakses tanggal 29 Juni 2018. 
  14. ^ Haq, Muhammad Fida Ul. "Deddy Mizwar Gabung Partai Gelora, Demokrat: Terima Kasih Pengabdiannya". detiknews. Diakses tanggal 2021-08-19. 
  15. ^ "Dewan Pimpinan Nasional". Partai Gelora Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-08-19. 

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Dede Yusuf
Wakil Gubernur Jawa Barat
2013–2018
Diteruskan oleh:
Uu Ruzhanul Ulum
Penghargaan dan prestasi
Didahului oleh:
Albert Fakdawer
Film: Denias, Senandung di Atas Awan
(2006)
Pemeran Utama Pria Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film: Naga Bonar Jadi 2
(2007)
Diteruskan oleh:
Vino G. Bastian
Film: Radit dan Jani
(2008)
Didahului oleh:
Rachmat Hidayat
Film: Boss Carmad
(1991)
Pemeran Pendukung Pria Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film: Kuberikan Segalanya
(1992)
Diteruskan oleh:
Surya Saputra
Film: Arisan!
(2004)
Didahului oleh:
Deddy Mizwar
Film: Arie Hanggara
(1986)
Pemeran Utama Pria Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film: Nagabonar
(1987)
Diteruskan oleh:
Mathias Muchus
Film: Istana Kecantikan
(1988)
Didahului oleh:
Alex Komang
Film: Doea Tanda Mata
(1985)
Pemeran Utama Pria Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film: Arie Hanggara
(1986)
Diteruskan oleh:
Deddy Mizwar
Film: Nagabonar
(1987)
Didahului oleh:
El Manik
Film: Carok
(1985)
Pemeran Pendukung Pria Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film: Opera Jakarta
(1986)
Diteruskan oleh:
Darussalam
Film: Kodrat
(1987)