Lompat ke isi

Jonggol, Bogor: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 15: Baris 15:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Jonggol sebelum tahun 1980an merupakan Kota Kecamatan terbesar dan termaju di wilayah Timur [[Kabupaten Bogor]]. Seiring dengan masuknya industrialisasi di wilayah [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]] dan [[Cileungsi, Bogor]], membuat Kota Jonggol meredup dan tidak lagi menjadi Kota pusat di wilayah timur [[Kabupaten]]. Jonggol juga dahulunya dikenal sebagai sebuah distrik atau [[Kawedanan]], sebuah daerah otonom yang wilayahnya saat ini telah terpecah menjadi bagian dari beberapa daerah antara lain, '''[[Kabupaten Bogor]]''' (yaitu: [[Jonggol, Jonggol, Bogor|Jonggol]], [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]], [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]], [[Klapanunggal, Bogor|Klapanunggal]], [[Sukamakmur, Bogor|Sukamakmur]], [[Cariu, Bogor|Cariu]], [[Tanjungsari, Bogor]]); '''[[Kabupaten Bekasi]]'''/ '''[[Kota Bekasi]]''' (yaitu: [[Cibarusah, Bekasi|Cibarusah]], [[Serang Baru, Bekasi|Serang Baru]], [[Bojongmangu, Bekasi|Bojongmangu]], [[Jatisampurna, Bekasi|Jatisampurna]]); '''[[Kota Depok]]''' (yaitu: [[Harjamukti, Cimanggis, Depok|Harjamukti]]); '''[[Jakarta Timur]]''' (yaitu: [[Ciracas, Jakarta Timur|Ciracas]], [[Cipayung, Jakarta Timur|Cipayung]]) dan '''[[Kabupaten Karawang]]''' (yaitu: [[Tegalwaru, Karawang|Tegalwaru]], [[Pangkalan, Karawang|Pangkalan]]). [[Kawedanan]] atau distrik Jonggol ini mulai dihapuskan pada tahun [[1957]]. Sejarah penamamaan [[Kawedanan]] ini sempat mengalami beberapa kali perubahan mulai dari ''Rawa Jaha'', Kemudian ''Rawalo'', ''Tjibaroesa'' hingga ''Jonggol'', perubahan nama ini terjadi beralasan mulai dari pemindahan pusat Kawedanan hingga kebijakan dari pemerintah [[Kolonial Belanda]]. Pusat Kawedanan sempat berpindah tempat beberapa kali mulai dari Dayeuh (sekarang bagian dari Desa [[Sukanegara, Jonggol, Bogor]]). Kemudian, Kauman (Sekarang Desa [[Cileungsi, Cileungsi, Bogor]]), selanjutnya Kampung Babakan (sekarang bagian dari Desa [[Cibarusahkota, Cibarusah, Bekasi]]) hingga yang terakhir Kampung Pojok Salak/Rawa Jaha (sekarang menjadi alun-alun Jonggol).<ref name="Tentang Jonggol">[https://metro.tempo.co/read/1555183/kisah-jonggol-pernah-digadang-jadi-ibu-kota-baru-karena-dekat-dki-jakarta] tempo.co</ref>
Jonggol sebelum tahun 1990an merupakan Kota Kecamatan terbesar dan termaju di wilayah Timur [[Kabupaten Bogor]]. Seiring dengan masuknya industrialisasi di wilayah [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]] dan [[Cileungsi, Bogor]], membuat Kota Jonggol meredup dan tidak lagi menjadi Kota pusat di wilayah timur [[Kabupaten]]. Jonggol juga dahulunya dikenal sebagai sebuah distrik atau [[Kawedanan]], sebuah daerah otonom yang wilayahnya saat ini telah terpecah menjadi bagian dari beberapa daerah antara lain, '''[[Kabupaten Bogor]]''' (yaitu: [[Jonggol, Jonggol, Bogor|Jonggol]], [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]], [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]], [[Klapanunggal, Bogor|Klapanunggal]], [[Sukamakmur, Bogor|Sukamakmur]], [[Cariu, Bogor|Cariu]], [[Tanjungsari, Bogor]]); '''[[Kabupaten Bekasi]]'''/ '''[[Kota Bekasi]]''' (yaitu: [[Cibarusah, Bekasi|Cibarusah]], [[Serang Baru, Bekasi|Serang Baru]], [[Bojongmangu, Bekasi|Bojongmangu]], [[Jatisampurna, Bekasi|Jatisampurna]]); '''[[Kota Depok]]''' (yaitu: [[Harjamukti, Cimanggis, Depok|Harjamukti]]); '''[[Jakarta Timur]]''' (yaitu: [[Ciracas, Jakarta Timur|Ciracas]], [[Cipayung, Jakarta Timur|Cipayung]]) dan '''[[Kabupaten Karawang]]''' (yaitu: [[Tegalwaru, Karawang|Tegalwaru]], [[Pangkalan, Karawang|Pangkalan]]). [[Kawedanan]] atau distrik Jonggol ini mulai dihapuskan pada tahun [[1957]]. Sejarah penamamaan [[Kawedanan]] ini sempat mengalami beberapa kali perubahan mulai dari ''Rawa Jaha'', Kemudian ''Rawalo'', ''Tjibaroesa'' hingga ''Jonggol'', perubahan nama ini terjadi beralasan mulai dari pemindahan pusat Kawedanan hingga kebijakan dari pemerintah [[Kolonial Belanda]]. Pusat Kawedanan sempat berpindah tempat beberapa kali mulai dari Dayeuh (sekarang bagian dari Desa [[Sukanegara, Jonggol, Bogor]]). Kemudian, Kauman (Sekarang Desa [[Cileungsi, Cileungsi, Bogor]]), selanjutnya Kampung Babakan (sekarang bagian dari Desa [[Cibarusahkota, Cibarusah, Bekasi]]) hingga yang terakhir Kampung Pojok Salak/Rawa Jaha (sekarang menjadi alun-alun Jonggol).<ref name="Tentang Jonggol">[https://metro.tempo.co/read/1555183/kisah-jonggol-pernah-digadang-jadi-ibu-kota-baru-karena-dekat-dki-jakarta] tempo.co</ref>


== Kandidat Ibukota Indonesia ==
== Kandidat Ibukota Indonesia ==

Revisi per 4 Februari 2022 15.42

Jonggol
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenBogor
Populasi
 • Total210,778 jiwa
Kode Kemendagri32.01.06 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3201170 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan14
Situs webkecamatanjonggol.bogorkab.go.id


Jonggol adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dan bekas sebuah Kawedanan di Karesidenan Bogor yang wilayahnya terluas, membentang dari Kali Ciliwung, Cimanggis (kini Kota Depok) dan Gunung Pancar (kini Babakan Madang) di Barat hingga Gunung Sanggabuana di timur, serta dari Bojongkulur dan Sukadami (kini Cikarang) di utara sampai Gunung Kencana di selatan. Saat ini Jonggol digadang-gadang sebagai kandidat Ibukota Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Bogor Timur.

Sejarah

Jonggol sebelum tahun 1990an merupakan Kota Kecamatan terbesar dan termaju di wilayah Timur Kabupaten Bogor. Seiring dengan masuknya industrialisasi di wilayah Gunung Putri dan Cileungsi, Bogor, membuat Kota Jonggol meredup dan tidak lagi menjadi Kota pusat di wilayah timur Kabupaten. Jonggol juga dahulunya dikenal sebagai sebuah distrik atau Kawedanan, sebuah daerah otonom yang wilayahnya saat ini telah terpecah menjadi bagian dari beberapa daerah antara lain, Kabupaten Bogor (yaitu: Jonggol, Cileungsi, Gunung Putri, Klapanunggal, Sukamakmur, Cariu, Tanjungsari, Bogor); Kabupaten Bekasi/ Kota Bekasi (yaitu: Cibarusah, Serang Baru, Bojongmangu, Jatisampurna); Kota Depok (yaitu: Harjamukti); Jakarta Timur (yaitu: Ciracas, Cipayung) dan Kabupaten Karawang (yaitu: Tegalwaru, Pangkalan). Kawedanan atau distrik Jonggol ini mulai dihapuskan pada tahun 1957. Sejarah penamamaan Kawedanan ini sempat mengalami beberapa kali perubahan mulai dari Rawa Jaha, Kemudian Rawalo, Tjibaroesa hingga Jonggol, perubahan nama ini terjadi beralasan mulai dari pemindahan pusat Kawedanan hingga kebijakan dari pemerintah Kolonial Belanda. Pusat Kawedanan sempat berpindah tempat beberapa kali mulai dari Dayeuh (sekarang bagian dari Desa Sukanegara, Jonggol, Bogor). Kemudian, Kauman (Sekarang Desa Cileungsi, Cileungsi, Bogor), selanjutnya Kampung Babakan (sekarang bagian dari Desa Cibarusahkota, Cibarusah, Bekasi) hingga yang terakhir Kampung Pojok Salak/Rawa Jaha (sekarang menjadi alun-alun Jonggol).[1]

Kandidat Ibukota Indonesia

Jonggol.[2] Pernah digadang-gadang sebagai alternatif paling realistis untuk memindahkan ibu kota, Jonggol terletak hanya 40 kilometer di sebelah tenggara Jakarta. Rencana ini sudah didengungkan sejak masa pemerintahan presiden Soeharto. Alasan lain dipilihnya Jonggol adalah wilayah ini dinilai masih memiliki lahan yang sangat luas dan berada di dataran tinggi yang relatif tinggi. Karena, berdasarkan Keputusan Presiden (KEPPRES) No. 1 Tahun 1997. Koordinasi Pengembangan Kawasan Jonggol Sebagai Kota Mandiri, total luas lahan yang tercakupi berkisar 657,25 km² dan berada di ketinggian +260 m hingga +1800 m.[2]

Akses

Dari Jakarta untuk mengakses Jonggol bisa melalui Alternatif Cibubur-Cileungsi (Transyogi) keluar dari Pintu Tol Cibubur atau Pintu Tol Jatikarya sejauh 23 km. Jalan Transyogi Jonggol juga menjadi alternatif bagi warga ke Bandung sekitar 90 km dan Cianjur 50 km dari Jonggol melalui Cikalong Kulon bila Jalan Tol Jakarta–Cikampek dan Jalan raya wisata Puncak.

Tokoh dari Jonggol

Potensi Wisata Jonggol dan Sekitar

Wilayah Kecamatan Jonggol maupun Jonggol Raya (Bakal DOB Kabupaten Bogor Timur/Ex Kawedanan Jonggol) dinilai sebagai daerah dengan potensi wisata yang besar, karena didukung oleh kondisi alam di wilayah tersebut. Namun tidak didukung oleh infrastruktur yang memadai akibatnya potensi yang besar tersebut tidak termanfaatkan dengan optimal. Potensi wisata yang ditawarkan di daerah ini berupa alam pegunungan, air terjun, telaga, sungai, sejarah hingga flora dan fauna. Berikut potensi wisata di wilayah ini:

  • Kecamatan Jonggol
    • Prasasti Pasir Awi, Sukajaya dan Pabuaran.
    • Goa Ciwadon, Cibodas.
    • Curug Cisedong, Cibodas.
    • Bendungan Cipamingkis, Bendungan dan Sukasirna.
    • Wisata Air Kali Dayeuh, Sukanegara.
    • Pantai Doro, Sukajaya.
    • Geger Gunung Kinayungan, Sukajaya.
    • Jonggol Garden, Cibodas.
    • Wonderful Jonggol, Cibodas.
    • Telaga Citra Indah, Sukamaju dan Setu Sari.

Jumlah bangunan

Gedung / Menara: 2 Unit

Wisma: 2 Unit

Rumah Sakit Umum: 5 Unit

Restoran: 7 Unit

Toko / Supermarket: 10 Unit

Perumahan: 9 Unit

Sekolah: 13 Unit

Pasar ; 12 Unit

Media

  • Indopos
  • Jawa Pos
  • Bali Post
  • Koran Surya
  • Radar Bogor
  • Tribun Jabar
  • DAAI TV 59 UHF
  • Radio Khatulistiwa 1026 AM
  • C Radio 1062 AM
  • Radio Nusantara Jaya 1395 khz
  • RPN radio ronda ng daos
  • Poskota
  • Draba PT Radio

Kelurahan/desa

  1. Balekambang
  2. Bendungan
  3. Cibodas
  4. Jonggol
  5. Singajaya
  6. Singasari
  7. Sirnagalih
  8. Sukajaya
  9. Sukamaju
  10. Sukamanah
  11. Sukanegara
  12. Sukasirna
  13. Weninggalih
  14. Sukagalih
  1. ^ [1] tempo.co
  2. ^ a b "Tempointeraktif.Com - Pemindahan Ibu Kota ke Jonggol Lebih Realistis". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-08. Diakses tanggal 2019-08-11.