Lompat ke isi

Jan Mintaraga: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan mengubah tanggal lahir atau meninggal [ * ] Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 1: Baris 1:
'''Jan Mintaraga''' ({{lahirmati|[[Wates, Kulon Progo]]|8|11|1941|[[Pamulang, Tangerang Selatan]]|14|12|1999}}) adalah seorang [[komik]]us [[Indonesia]].
'''Jan Mintaraga''' ({{lahirmati|[[Wates, Kulon Progo]]|8|11|1936|[[Pamulang, Tangerang Selatan]]|14|12|1999}}) adalah seorang [[komik]]us [[Indonesia]].


Terlahir sebagai Soewalbijanto Soemodihardjo, [[putera]] dari Loekman S. Soemodihardjo ini sempat mengecap [[pendidikan]] di [[Akademi Seni Rupa Indonesia]] di [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] dan di [[Institut Teknologi Bandung|Institut Teknologi]] [[Bandung]], tetapi tidak ada yang selesai.
Terlahir sebagai Soewalbijanto Soemodihardjo, [[putera]] dari Loekman S. Soemodihardjo ini sempat mengecap [[pendidikan]] di [[Akademi Seni Rupa Indonesia]] di [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] dan di [[Institut Teknologi Bandung|Institut Teknologi]] [[Bandung]], tetapi tidak ada yang selesai.

Revisi per 7 Februari 2022 10.40

Jan Mintaraga (8 November 1936 – 14 Desember 1999) adalah seorang komikus Indonesia.

Terlahir sebagai Soewalbijanto Soemodihardjo, putera dari Loekman S. Soemodihardjo ini sempat mengecap pendidikan di Akademi Seni Rupa Indonesia di Yogyakarta dan di Institut Teknologi Bandung, tetapi tidak ada yang selesai.

Ia mulai menggambar komik sejak tahun 1965. Banyak karya yang sudah diterbitkan, antara lain Sebuah Noda Hitam, Tunggu Aku di Pintu Eden. Cerita-cerita silat: Kelelawar, Teror Macan Putih, Indra Bayu, Ramayana, dll.

Jan Mintaraga juga menulis komik sejarah seperti Imperium Majapahit, Api di Rimba Mentaok. Selain sebagai seorang kartunis, Jan Mintaraga juga dikenal sebagai seorang ilustrator.

Jan Mintaraga meninggal pada usia 58 tahun karena kanker paru, dan dimakamkan di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dari pernikahannya dengan Linda Tilaar, ia memiliki 4 puteri: Patricia Rachel Dewayani, Lorraine Natalia Larasati, Anastasia Sarah Juliastuti, dan Bernadette.

Pranala luar