Lompat ke isi

Gerbangkertosusila: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fian ardy (bicara | kontrib)
Fian ardy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 24: Baris 24:
| zona_utc = +7
| zona_utc = +7
| kodearea = +62 31 (Surabaya, Sidoarjo, Daratan Gresik, dan Bangkalan) <br/> +62 321 (Mojokerto) <br/> +62 322 (Lamongan) <br/> +62 325 (Pulau Bawean)
| kodearea = +62 31 (Surabaya, Sidoarjo, Daratan Gresik, dan Bangkalan) <br/> +62 321 (Mojokerto) <br/> +62 322 (Lamongan) <br/> +62 325 (Pulau Bawean)
| luas = 5925.86
| luas = 5697.7
| penduduk = 10818385
| penduduk = 9940220
| penduduktahun = [[2015]]
| penduduktahun = [[2021]]
}}
}}


Baris 131: Baris 131:
* Pelabuhan Gresik
* Pelabuhan Gresik
* Pelabuhan Bawean (Gresik)
* Pelabuhan Bawean (Gresik)
* Pelabuhan ASDP Paciran (Lamongan)


=== Transportasi Darat ===
=== Transportasi Darat ===

Revisi per 26 Februari 2022 13.13

Kawasan Metropolitan Surabaya
Gerbangkertosusila
Gerbangkertosusilo (bahasa Jawa)
Surabaya Raya
Dari atas, kiri ke kanan: Pusat kota Surabaya, pemandangan pusat kota Gresik dari udara, cakrawala kota Mojokerto pada malam hari, Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Bangkalan, Candi Brahu Trowulan di Kabupaten Mojokerto, Stadion Gelora Delta di Kabupaten Sidoarjo, sebuah pohon mangrove di Kabupaten Lamongan.
Peta lokasi Gerbangkertosusila Gerbangkertosusilo (bahasa Jawa) Surabaya Raya
Peta lokasi Gerbangkertosusila
Gerbangkertosusilo (bahasa Jawa)
Surabaya Raya
Negara Indonesia
Provinsi Jawa Timur
Kota intiSurabaya
Daerah penyanggaKabupaten Gresik
Kabupaten Bangkalan
Kabupaten Mojokerto
Kota Mojokerto
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Lamongan
Tanggal peresmian1996
Dasar hukumPerpres No. 80 Tahun 2019
Luas
 • Total5.697,7 km2 (21,999 sq mi)
Populasi
 (2021)
 • Total9.940.220
 • Kepadatan170/km2 (450/sq mi)
Zona waktuUTC+7 (WIB)
Kode area telepon+62 31 (Surabaya, Sidoarjo, Daratan Gresik, dan Bangkalan)
+62 321 (Mojokerto)
+62 322 (Lamongan)
+62 325 (Pulau Bawean)

Gerbangkertosusila (akronim dari Gresik–Bangkalan–Mojokerto–Surabaya–Sidoarjo–Lamongan) adalah sebuah kawasan metropolitan di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Pembentukan Satuan wilayah Pembangunan (SWP) Gerbangkertosusila sendiri, menurut Perda Provinsi Jawa Timur No.4/1996 tentang RTRW Provinsi Jawa Timur dan PP No.47/1996 tentang RTRW Nasional, bertujuan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan antar Daerah.[1] Wilayah Gerbangkertosusila yang berpusat di Surabaya ini merupakan wilayah metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabekpunjur yang berpusat di Jakarta.

Definisi

Kawasan metropolitan Gerbangkertosusila pada tahun 2014, dilihat dari the Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Gerbangkertosusila mencakup 7 wilayah administrasi, 6 di antaranya berada di Pulau Jawa, satu di Pulau Madura, dan satu pulau tersendiri yang berada di bawah administrasi Kabupaten Gresik, yakni Pulau Bawean.

  1. Kabupaten Gresik (mencakup Pulau Bawean)
  2. Kabupaten Bangkalan
  3. Kabupaten Mojokerto
  4. Kota Mojokerto
  5. Kota Surabaya
  6. Kabupaten Sidoarjo
  7. Kabupaten Lamongan

Demografi

Sebagai kawasan metropolitan terbesar kedua setelah Jabodetabekpunjur, Gerbangkertosusila mempunyai penduduk terbanyak kedua setelah Jabodetabekpunjur.

Daerah Administratif Luas (km²) 2021 Jumlah penduduk (Jiwa) 2021 Kepadatan penduduk (Jiwa/km²) 2021
Kabupaten Gresik 1.191,25 1.320.570 1.108,56
Kabupaten Bangkalan 1.001,44 1.060.377 1.058,85
Kabupaten Mojokerto 717,83 1.125.522 1.567,95
Kota Mojokerto 20,21 133.272 6.594,36
Kota Surabaya 350,54 2.880.284 8.216,7
Kabupaten Sidoarjo 634,38 2.064.168 3.253,84
Kabupaten Lamongan 1.782,05 1.356.027 760,94
Total 5.697,7 9.940.220 1.744,6

Sumber: Jawa Timur Dalam Angka 2022 [1]

Dinamika

Dengan perkembangan yang sangat pesat, yang meliputi jumlah penduduk dan ekonomi dari wilayah urban metropolitan Gerbangkertosusila, maka munculah berbagai wacana untuk mengembangkan wilayah sendiri menjadi Daerah Khusus Metro Surabaya, setingkat dengan provinsi dan terpisah dari wilayah Provinsi Jawa Timur, yang dipimpin oleh seorang gubernur. Pemisahan ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan antara Gerbangkertosusila dengan daerah lainnya di Jawa Timur, terlebih telah ditunjang dengan Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Bangkalan (Madura), maka makin banyak pula pihak yang menginginkan wilayah metropolitan Gerbangkertosusila sebagai wilayah provinsi sendiri dengan segera. Namun, wacana ini masih banyak yang memperdebatkannya, terutama di kalangan DPRD Jawa Timur, dikarenakan belum pernah dilakukan penelitian yang mendalam dan akurat di bidang sosial ekonomi dan kemasyarakatan yang membutuhkan dana yang sangat besar. Maka, Pakde Karwo sebagai gubernur Jawa Timur periode 2009 - 2014 menganggap pemekaran wilayah tidak mempunyai alasan kuat dan hanya akan menambah beban rakyat untuk biaya pemerintahan saja.

Dalam menyusun rencana tata ruang (RTR), pemerintah mendapatkan bantuan dari pemerintah Jepang melalui JICA Study Team K. yang dipimpin oleh Nagayama. Pada pertemuan untuk melakukan penyusunan rencana tata ruang Gerbangkertosusila Deputi Kepala Bappenas bidang pengembangan regional dan otonomi daerah, Max Pohan, mengemukakan betapa pentingnya melakukan pembagian peran dan fungsi terhadap kota-kota satelit di Kawasan Gerbangkertosusila serta perlu dibuat green belt antara kota inti yaitu Surabaya dengan kota-kota satelitnya. Hal tersebut sangat penting agar dapat mencegah konurbasi seperti yang sekarang terjadi di Jabodetabekpunjur. Dalam melakukan pembagian peran dan fungsi, pemerintah tetap berusaha untuk memperhatikan kesesuaian RTR Kawasan Gerbangkertosusila dengan RTRW provinsi/kabupaten/kota yang ada wilayah tersebut, terutama yang telah diperdakan, serta masalah kelembagaan. Seperti halnya Surabaya yang telah menjadi pusat bisnis, perdagangan, industri, pendidikan kawasan Indonesia Timur dan mempunyai rumah sakit rujukan sekawasan Indonesia Timur yaitu RSUD dr. Soetomo Diarsipkan 2021-02-24 di Wayback Machine.

Kini, dalam menanggapi perubahan, perkembangan dan tuntutan zaman, membuat pemerintah mulai memikirkan lagi kemampuan kawasan Gerbangkertosusila dalam memenuhi tugas yang bertujuan pemerataan pembangunan antar daerah khususnya di Jawa Timur dan umumnya kawasan Indonesia Timur. Demi meningkatkan kemampuan kawasan tersebut, pada tahun 2011, pemerintah sedang dalam proses menggagas Gerbangkertosusila Plus (GKS PLUS). Pemerintah memandang perlu adanya kawasan pendukung baru yaitu GKS PLUS demi meningkatkan daya dukung atau menyokong kebutuhan dari kota inti. Dalam usaha merealisaikan gagasan ini, maka proses penggagasan ini telah dipublikasikan oleh Sistem Informasi Tata Ruang Jawa Timur Diarsipkan 2012-07-06 di Wayback Machine.

Transportasi

Transportasi Udara

Bandara Internasional Juanda.

Sebagai kawasan pusat perekonomian terbesar kedua di Indonesia, Gerbangkertosusila mempunyai dua bandar udara yang melayani penerbangan domestik dan internasional seperti Bandara Internasional Juanda di Kabupaten Sidoarjo dan Bandara Harun Thohir di Kabupaten Gresik.

Bandar Udara Kode IATA Kode ICAO Kabupaten/Kota Provinsi
Bandar Udara Internasional Juanda SUB WARR Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur
Bandar Udara Harun Thohir BXW - Kabupaten Gresik Jawa Timur

Transportasi Laut

Transportasi Darat

Jembatan Suramadu, jembatan terpanjang di Indonesia yang menghubungkan Kabupaten Bangkalan di Pulau Madura dengan kawasan lain di Gerbangkertosusila yang berada di Pulau Jawa.

Catatan kaki

  1. ^ Analisis Kesenjangan Wilayah di Gerbangkertosusila Ditinjau dari Aspek Ekonomi, Sosial dan Lingkungan[pranala nonaktif permanen], diakses pada 12 Agustus 2011

Lihat pula

Pranala luar