Lompat ke isi

Sitras Anjilin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Ubah templat karena masih terlalu ''notable'' untuk dihapus. Paragraf pembuka diubah. Pranala sediiit dirapikan
Rib Dh1 (bicara | kontrib)
k Penambahan tambatan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru
Baris 21: Baris 21:
|website = }}'''Sitras Anjilin'''<ref>{{Cite news|last=Nugroho|first=Ganug|date=15 Januari 2011|title=Sitras AnjIlin: Holding on to tradition|url=https://www.thejakartapost.com/news/2011/01/15/sitras-anjilin-holding-tradition.html|work=The Jakarta Post|access-date=2 Desember 2020}}</ref> adalah seorang budayawan dan seniman yang lahir di [[Kabupaten Magelang|Magelang]], [[13 September|13 September]] [[1959]]. Sejak kecil, ia sudah berkecimpung di dunia Seni melalui ayahnya yang merupakan pendiri Padepokan Seni Tjipto Boedaja,<ref>{{Cite news|last=Pendidikan dan kebudayaan|first=Kementerian|date=30 November 2019|title=Suran Tutup Ngisor Kabupaten Magelang|url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=1186|work=Kementerian pendidikan dan kebudayaan|access-date=2 Desember 2020}}</ref> Dusun Tutup Ngisor [[Dukun, Magelang|Dukun]] [[Kabupaten Magelang]]. Padepokan yang berdiri sejak 1937 tersebut itu masih tetap eksis hingga kini.{{citations needed|date=September 2021}}
|website = }}'''Sitras Anjilin'''<ref>{{Cite news|last=Nugroho|first=Ganug|date=15 Januari 2011|title=Sitras AnjIlin: Holding on to tradition|url=https://www.thejakartapost.com/news/2011/01/15/sitras-anjilin-holding-tradition.html|work=The Jakarta Post|access-date=2 Desember 2020}}</ref> adalah seorang budayawan dan seniman yang lahir di [[Kabupaten Magelang|Magelang]], [[13 September|13 September]] [[1959]]. Sejak kecil, ia sudah berkecimpung di dunia Seni melalui ayahnya yang merupakan pendiri Padepokan Seni Tjipto Boedaja,<ref>{{Cite news|last=Pendidikan dan kebudayaan|first=Kementerian|date=30 November 2019|title=Suran Tutup Ngisor Kabupaten Magelang|url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=1186|work=Kementerian pendidikan dan kebudayaan|access-date=2 Desember 2020}}</ref> Dusun Tutup Ngisor [[Dukun, Magelang|Dukun]] [[Kabupaten Magelang]]. Padepokan yang berdiri sejak 1937 tersebut itu masih tetap eksis hingga kini.{{citations needed|date=September 2021}}


Ia juga aktif di [[Komunitas Lima Gunung]] bersama [[Tanto Mendut]] dan tokoh-tokoh lainnya. Ia merupakan putra dari Romo Yoso Soedarmo (1885-1990), seorang tokoh besar di lereng gunung Merapi. Selain itu ia juga merupakan murid dari [https://jateng.antaranews.com/berita/99731/umbul-donga-segara-gunung-jelang-pilpres Suprapto Suryodarmo] dalam hal seni Kebebasan Gerak, tercatat beberapa kali ia tampil bersama sang Maestro tari asal Solo itu. Pada tahun 2013, ia secara khusus menggelar pentas wayang kulit di beberapa daerah di [[Inggris]] dan [[Wales]] , bersama [[Suprapto Suryodharmo|Suprapto Suryodarmo]], selain itu pada tahun 2019 ia bersama Suprapto Suryodarmo menggelar pentas di [[Borobudur|Candi Borobudur]] bertajuk ''Umbul Donga Alang-Alang Kumitir'' bersama [[Suprapto Suryodharmo|Suprapto Suryodarmo]], ini merupakan pentas terakhir ia bersama gurunya tersebut karena tak lama setelah itu, [[Suprapto Suryodharmo|Suprapto Suryodarmo]] wafat
Ia juga aktif di [[Komunitas Lima Gunung]] bersama [[Tanto Mendut]] dan tokoh-tokoh lainnya. Ia merupakan putra dari Romo Yoso Soedarmo (1885-1990), seorang tokoh besar di lereng gunung [[Gunung Merapi|Merapi]]. Selain itu ia juga merupakan murid dari [https://jateng.antaranews.com/berita/99731/umbul-donga-segara-gunung-jelang-pilpres Suprapto Suryodarmo] dalam hal seni Kebebasan Gerak, tercatat beberapa kali ia tampil bersama sang Maestro tari asal [[Kota Solo|Solo]] itu. Pada tahun 2013, ia secara khusus menggelar pentas [[wayang kulit]] di beberapa daerah di [[Inggris]] dan [[Wales]] , bersama [[Suprapto Suryodharmo|Suprapto Suryodarmo]], selain itu pada tahun 2019 ia bersama Suprapto Suryodarmo menggelar pentas di [[Borobudur|Candi Borobudur]] bertajuk ''Umbul Donga Alang-Alang Kumitir'' bersama [[Suprapto Suryodharmo|Suprapto Suryodarmo]], ini merupakan pentas terakhir ia bersama gurunya tersebut karena tak lama setelah itu, [[Suprapto Suryodharmo|Suprapto Suryodarmo]] wafat


Sitras Anjilin juga merupakan seorang [[Wayang kulit|Dalang Wayang Kulit]], Dalang [[wayang orang]]<ref>{{Cite news|last=Romadhoni|first=Budi Arista|date=3 November 2020|title=Pentas 3 Bulan, Padepokan Tjipta Boedaja Produktif di Masa Pendemi|url=https://jateng.suara.com/amp/read/2020/11/03/080848/pentas-3-bulan-padepokan-tjipta-boedaja-produktif-di-masa-pendemi|work=Suara Jateng|access-date=2 Desember 2020}}</ref> dan Seniman [[Ketoprak (seni budaya)|Ketoprak]], selain itu ia juga seorang Sutradara Wayang Wong dan juga penulis naskah. Di kesenian modern ia juga sering membuat naskah [[teater]] dan menjadi sutradara teater.
Sitras Anjilin juga merupakan seorang [[Wayang kulit|Dalang Wayang Kulit]], Dalang [[wayang orang]]<ref>{{Cite news|last=Romadhoni|first=Budi Arista|date=3 November 2020|title=Pentas 3 Bulan, Padepokan Tjipta Boedaja Produktif di Masa Pendemi|url=https://jateng.suara.com/amp/read/2020/11/03/080848/pentas-3-bulan-padepokan-tjipta-boedaja-produktif-di-masa-pendemi|work=Suara Jateng|access-date=2 Desember 2020}}</ref> dan Seniman [[Ketoprak (seni budaya)|Ketoprak]], selain itu ia juga seorang Sutradara Wayang Wong dan juga penulis naskah. Di kesenian modern ia juga sering membuat naskah [[teater]] dan menjadi sutradara teater.

Revisi per 4 Maret 2022 16.29

Templat:Infobox artis indonesiaSitras Anjilin[1] adalah seorang budayawan dan seniman yang lahir di Magelang, 13 September 1959. Sejak kecil, ia sudah berkecimpung di dunia Seni melalui ayahnya yang merupakan pendiri Padepokan Seni Tjipto Boedaja,[2] Dusun Tutup Ngisor Dukun Kabupaten Magelang. Padepokan yang berdiri sejak 1937 tersebut itu masih tetap eksis hingga kini.Templat:Citations needed

Ia juga aktif di Komunitas Lima Gunung bersama Tanto Mendut dan tokoh-tokoh lainnya. Ia merupakan putra dari Romo Yoso Soedarmo (1885-1990), seorang tokoh besar di lereng gunung Merapi. Selain itu ia juga merupakan murid dari Suprapto Suryodarmo dalam hal seni Kebebasan Gerak, tercatat beberapa kali ia tampil bersama sang Maestro tari asal Solo itu. Pada tahun 2013, ia secara khusus menggelar pentas wayang kulit di beberapa daerah di Inggris dan Wales , bersama Suprapto Suryodarmo, selain itu pada tahun 2019 ia bersama Suprapto Suryodarmo menggelar pentas di Candi Borobudur bertajuk Umbul Donga Alang-Alang Kumitir bersama Suprapto Suryodarmo, ini merupakan pentas terakhir ia bersama gurunya tersebut karena tak lama setelah itu, Suprapto Suryodarmo wafat

Sitras Anjilin juga merupakan seorang Dalang Wayang Kulit, Dalang wayang orang[3] dan Seniman Ketoprak, selain itu ia juga seorang Sutradara Wayang Wong dan juga penulis naskah. Di kesenian modern ia juga sering membuat naskah teater dan menjadi sutradara teater.

Saat ini, ia merupakan Pimpinan Padepokan Seni Tjipto Boedaja, ia juga masih sering menunggui beberapa murid atau anggota padepokan yang melaksanakan latihan rutin.

Penghargaan

- Bentara Budaya Award, 2012[4]

Karya

- Lakon Wayang Wong berjudul Wahyu Mangliawan

Referensi

  1. ^ Nugroho, Ganug (15 Januari 2011). "Sitras AnjIlin: Holding on to tradition". The Jakarta Post. Diakses tanggal 2 Desember 2020. 
  2. ^ Pendidikan dan kebudayaan, Kementerian (30 November 2019). "Suran Tutup Ngisor Kabupaten Magelang". Kementerian pendidikan dan kebudayaan. Diakses tanggal 2 Desember 2020. 
  3. ^ Romadhoni, Budi Arista (3 November 2020). "Pentas 3 Bulan, Padepokan Tjipta Boedaja Produktif di Masa Pendemi". Suara Jateng. Diakses tanggal 2 Desember 2020. 
  4. ^ Harnansa, Bian (26 September 2012). "Inilah 10 Seniman yang diganjar penghargaan Bentara budaya Award 2012". www.tribunnews.com. Diakses tanggal 2 Desember 2020.